Anda di halaman 1dari 9

PIDANA KORPORASI RUMAH SAKIT

Dr Azmi Syahputra S.H.M.H


Dosen Fakultas Hukum Universitas Bung Karno
disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia Ke III ,
di Universitas Bung Karno, 24 september 2017

Doktrin Tanggung Jawab di implementasikan dalam pasal 46. UU “Rumah Sakit “. RS Bertanggung jawab secara
hukum terhadap semua kerugian yag di timbulkan atas kelalaian

UU. No. 36 Tahun 2009 Tentang kesehatan Vide Pasal 28 JO Pasal 58 ‘ “ Bahwa dalam hal tebnaga kesehatan di duga
melakukan kelalaian dalam menjalankan profesinya , kelalaian tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu melalui
mediasi. ( Syarat Hukum formil yang imperatif sifatnya)
Mengacu pada UU Nomor 44 2009
tentang Rumah Sakit
• Jika melihat konsideran UU RS dimaksudkan untuk mempermudah
masyarakat untuk mendapatkan akses kesehatan
• Perbuatan bagaimanakah yang dimintai pertanggung jawaban ?
• Perbuatan yang tidak patut ( Missconduct)
• Perbuatan adalah kegagalan (failure), (kekuarng hati hatian, atau
tindakan kelalaian)
Diskusi dan beberapa kasus
• Rumah sakit omni
Tanggung Jawab : wajib menaggung
segala sesuatu
• Unsur unsurnya : kecakapan, beban kewajiban dan perbuatan
• 2 hal dalam tanngung jawab : pengelolaan RS, Kepersonaliaan,, dan
pengelolaam Rumah Sakit dengan duty of care (dokter dan perawat)
ini adalah tanggung jawab RS
• Maka sangat penting adanya standard mutu RS (UU nomor 44 tahun
2009)
• Dan dikaitkan dengan fungsi RS ( ada 4 fungsi vide Pasal4)
Tanggung jawab Rumah sakit
dapat dipetakan
• 1. Pola hubungan teurapatik
• 2. pila hubungan tenaga kesehatan
• Rumah sakit sebagai korporasi
• Jenis malpraktik yang dilakukan ( kasuistik)
Rumah Sakit sebagai Korporasi
• Perlu klarifikasi dan klasifikasi
• Criminal malpractik ( profesionalmisconduct), pelanggaran disiplin
profesi kedoktrean
• Solusi :
• Adanya Komisi Hukum di Rumah Sakit
• Akreditasi yang benar dan baik
Syarat crimial dalam Malpraktic
• Perbuatan yang dapat dicela
• Dilakukan dengan sikap batin yang salah
• Kesengajaan (intensional), kecerobohan dan kealfaan
Penipuan, pembunuhan, aborsi, menghilangkan asal usul (277 KUHP)
Pemalsuan Surat
Tanggung Jawab Pidana
• Siapa yang dinyatakan sebagai pembuat suatu Tindak pidana, model
pertanggungjawaban korporasi
• Pengurus korporasi sebagai pembuat /pengurus yang bertangung
jawab
Sehingga dipetakan bagi yang memiliki kewajiban tertentu , pengurus
yang tidak memnuhi kewenangannya atau menjalankan tugasnya yang
diancam dengan pidana
Sehingga jika menurut Prof Roeslan saleh bahwa koorporasi itu sendiri
tidak dapat dipertanggungjawabkan namun penguruslah yang
melakukan delik itu, sehingga pengurus yang bertanggungjawab
Pilah dan pilih dalam organ
korporasi
• Organ atau alat kelengkapan dalam badan usaha dilihat sesusia dengan
tupoksinya dan wewenang alat kelengkapan berdasarkan AD atau aturan
perusahaan
• Doktrin ini hanya dipetakan kembali melalui hubungan teurapeutik antar
pekerja dan RS dan Pimpinan RS
• Dalam rancangan KUHP 2004-2005 Pasal 38 (2) dalam hal ditentukan oleh UU
setiap orang dapat dipertanggung jawaban atas TP yang dilakukan oleh
setiap orang lain”
• Pemidaaan Korporasi biasnya menganut apa yang dinamakan “ Bipunishment
pro visions” artinya baik pelaku atau korporasi dalapat dijadikan sebagai
subjek hukum pidana

Anda mungkin juga menyukai