THALASSEMIA
THALASSEMIA
Oleh:
Zakira Tifani Fajrianty
Pembimbing:
Dr. Aditiawati, SpA(K)
Prevalensi carrier
Thalassemia di
Indonesia yaitu
6 – 10 %
Kompetensi
Dokter Umum:
2
Nama : An. YP
Umur : 10 tahun (1 Mei 2007)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nama Ayah : Tn. HS
Nama Ibu : Ny. IM
Suku : Lahat
Alamat :Talang Jawa Utara, Kab.Lahat
Dikirim oleh : RSUD Lahat
MRS Tanggal : 5 Februari 2018, Pukul 15:15:17 WIB
Medical Record : 1046217
II. ANAMNESIS
Tanggal : 6 Februari 2018
Diberikan oleh : Ibu kandung pasien (Alloanamnesis)
Pucat
Lemas
Riwayat Perjalanan Penyakit
± 1 tahun yang lalu, penderita tampak pucat disertai lemas, mimisan (-),
gusi berdarah (-), BAB berdarah (-), BAB hitam (-), muntah hitam (-), lebam
pada badan (-), nafsu makan menurun (-), demam (-), batuk (-), pilek (-),
mual (-), muntah (-), nyeri perut (-), perut membesar (-), sesak (-), kuning (-
), benjolan di ketiak, lipat paha, leher (-), keluar cacing saat BAB (-), riwayat
terasa gatal di sekitar dubur (-), riwayat sering tidak menggunakan alas kak
i di tanah (-), trauma (-), BAK biasa. Riwayat mengonsumsi obat tertentu se
belumnya (-). Penderita dibawa berobat ke RSUD Lahat dan dikatakan ane
mia, mendapat transfusi 2 kantong darah. Saat Hb normal, penderita boleh
pulang.
± 4 bulan yang lalu, anak demam tidak terlalu tinggi, terus menerus, sel
ama 3 hari, batuk (+), pilek (+), sakit tenggorokan (-), nyeri BAK (-), menc
ret (-), nyeri sendi (-), nyeri kepala (-), mual (-), muntah (-), pucat (+), mim
isan (-), gusi berdarah (-), BAB berdarah (-), BAB hitam (-), muntah hitam
(-), bintik-bintik berwarna merah di tangan, kaki, dan punggung (-), bada
n lemas (+), nafsu makan menurun (-), nyeri perut (-), perut membesar (-)
, sesak (-), kuning (-), benjolan di ketiak, lipat paha, leher (-). Penderita di
bawa ke RSUD Lahat, dirawat selama 5 hari, penderita mendapat transfusi
2 kantong darah kembali. Setelah perbaikan penderita boleh pulang dan
disarankan tiap bulan untuk rutin kontrol ke RSUD Lahat.
± 4 hari SMRS, saat kontrol ke RSUD Lahat, anak tampak pucat kembali,
demam (-),batuk (-), pilek (-), mual (-), muntah (-), nyeri kepala (-), mimisa
n (-), gusi berdarah (-), bintik-bintik merah pada kulit (-), muntah hitam (-
), BAB hitam (-), BAB berdarah (-), kuning (-), nyeri perut (-), perut memb
esar (-), sesak (-), cepat lelah (+), penderita juga semakin lemas (+), nafsu
makan menurun (+), BAK biasa. Pemeriksaan laboratorium RSUD Lahat m
enunjukkan nilai Hb 7,6 g/dl. Riwayat pernikahan dengan anggota keluar
ga yang sedarah (-). Anak lebih pendek dibandingkan teman sekolahnya
(-). Dicurigai thalassemia, penderita dirujuk ke poliklinik hematologi RSM
H.
Riwayat Sebelum Masuk RS
1. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
•Masa kehamilan : Aterm
•Partus : Spontan
•Tempat : Klinik Bersalin
•Ditolong oleh : Bidan
•Tanggal : 1 Mei 2007
•BB : 3500 gram
•PB : Ibu lupa
•Lingkar Kepala : Ibu lupa
2. Riwayat Makanan
Ibu Ayah
Perkawinan Pertama Pertama
Umur 24 tahun 28 tahun
Pendidikan Tamat SMP Tamat SMA
Pekerjaan IRT Swasta
Penyakit yang pernah Tidak ada Tidak ada
diderita
5. Riwayat Perkembangan
•Berbalik : 3 bulan
•Tengkurap : 5 bulan
•Merangkak : 7 bulan
•Duduk : 8 bulan
•Berdiri : 9 bulan
•Berjalan : 12 bulan
•Berbicara : 10 bulan
•Sekarang : anak dapat bermain atau bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar
•Kesan : perkembangan sebelum anak sakit dalam
batas normal
6. Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita
(-)
B. Pemeriksaan Fisik Khusus
KEPALA :
Mata :edema palpebra (-), konjungtiva anemis (+), sklera
ikterik (-), refleks cahaya (+/+), pupil bulat, isokor,
ᴓ 3mm.
Mulut : kelainan kongenital (-), bibir sianosis (-), bibir anemis
(-), cheilitis (-), stomatitis (-)
Gigi : gigi geligi lengkap, karies (-)
Lidah : papil atropi (-)
Faring : hiperemis (-)
Tonsil : T1/T1, hiperemis (-)
LEHER
Inspeksi : tidak tampak massa
Palpasi : pembesaran KGB (-), nyeri tekan (-)
AXILLA
Tidak teraba massa, nyeri tekan (-)
THORAX
Inspeksi : simetris kiri dan kanan saat statis dan dinamis,
scar (-), massa (-).
Palpasi : fraktur (-), krepitasi (-), nyeri tekan (-)
PARU
Inspeksi : retraksi (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), krepitasi (-), stem fremitus normal,
kanan sama dengan kiri
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)
JANTUNG
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : HR 102×/mnt, bunyi jantung I-II (+) normal,
murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN
Inspeksi : datar, scar (-), massa (-), luka (-), pelebaran pembuluh darah (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), lemas, massa (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani (+), shifting dullness (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
GINJAL
Nyeri tekan (-), ballotement (-), nyeri ketok (-)
EKSTREMITAS
Inspeksi
Bentuk : normal, koilonikia (-)
Deformitas : tidak ada
Edema : tidak ada
Trofi : tidak ada
Pergerakan : aktif
Tremor : tidak ada
Chorea : tidak ada
Akral : telapak tangan dan kaki pucat, hangat, CRT <3”
Palpasi
Nyeri tekan: tidak ada
Fraktur/krepitasi: tidak ada
Edema : tidak ada
INGUINAL
Hernia (-), lesi (-)
Pembesaran Kelenjar getah bening (-)
GENITALIA
Laki-Laki
Penis dan testis : dalam batas normal
Pemeriksaan Neurologis
• Fungsi motorik : Dalam batas normal
• Fungsi sensorik : Dalam batas normal
• Fungsi nervi craniales : Dalam batas normal
• GRM : Kaku kuduk tidak ada
Pucat
Daftar Anemia
Lemas Hipokrom
Masalah Mikrositer
Nafsu
Makan
Menurun
Thalassemia
Anemia Anemia
Defisiensi Fe Peny.Kronik
Anemia
Sideroblastik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Imunoserologi
Ferritin 677,10 ng/m 13-400 ng/ml
l
Gambaran Darah Tepi
Eritrosit : mikrositik, hipokrom, anisositosis
(mikrosit, eliptosit, tear drop sel,
fragmentosit, target sel), NRBC (+)
Leukosit : jumlah meningkat, imatur granulosit
(+)
Trombosit : jumlah normal, bentuk normal
Kesan : anemia mikrositik hipokrom dan
lekositosis ec susp defisiensi fe / Hb
pati
Saran : monitor darah tepi, cek status besi
(feritin, Fe, TIBC), Hb Analisa)
Elektroforesis HB (HPLC), 6 Februari 2018
Hb F : 33,3
Hb A2 : 47,5
Kesan : GDT ; anemia mikrositik hipokrom dan lekositosis dengan RDW 26,6%
Feritin 677, 10 ng/ml (diatas nilai rujukan) --- kemungkinan tidak terdapat an
emia defisiensi besi
thalassemia intermedia
Definisi
Pendarahan
Gg.
Anemia
Pembentukan Hemolisis
Eritrosit
Klasifikasi Anemia menurut Etiopatogenesis
Gangguan Pembentu
kan Eritrosit dalam Akibat Pendarahan Hemolitik
Sumsum Tulang
• Kekurangan bahan
esensial pembentu
• Anemia pasca
k eritrosit
perdarahan • Anemia hemolitik
akut Intrakorpuskular
• Gangguan penggu
naan besi
• Anemia akibat • Anemia hemolitik
•
perdarahan ekstrakorpuskuler
• Kerusakan sumsum
kronik
tulang
Berdasarkan Gambaran Morfologik
• Pendarahan akut, hemolisis, dan penyakit-penyakit
infiltratif metastatik pada sumsum tulang. Terjadi
Anemia Normisitik
penurunan jumlah eritrosit tidak disertai dengan
Normokrom perubahan konsentrasi hemoglobin, bentuk dan
ukuran eritrosit
Definisi
Thalassemia ß Thalassemia α
• Thalassemia 𝛃 Trait
• Thalassemia 𝜷 Mayor
Kondisi ini kedua gen mengalami mutasi sehingga tidak dapat memproduksi rantai
β globin. Penderita thalassemia mayor tidak dapat membentuk hemoglobin yang cu
kup dan memerlukan transfusi darah yang rutin demi kelangsungan hidupnya.
• Thalassemia 𝜷 Intermedia
Kondisi ini menunjukkan fenotip klinis di antara thalassemia 𝛽 mayor dan thalasse
mia 𝛽 minor. Penderita secara klinis dapat asimtomatik, namun terkadang memerluk
an transfusi darah yang umumnya tidak bertujuan untuk mempertahankan hidup.
Thalassemia α
Thalassemia 𝛂 Trait
Ditemukan adanya delesi dua loki, delesi dapat berbentuk t
halassemia-2a-homozigot (-𝛼/-α) atau thalassemia-1a-heter
ozigot (αα/--). Fenotipnya menyerupai fenotip thalassemia-
𝛽 minor.
Hemoglobin H Disease
Delesi tiga loki, berbentuk heterozigot ganda untuk thalassemia-2𝛼 dan t
halassemia-1-𝛼(--/-𝛼). Pada janin terjadi akumulasi bebrapa rantai 𝛽 yang
tidak berpasangan. Sedangkan pada dewasa, akumulasi ini membentuk te
tramer 𝛽4, yang disebut HbH. Delesi ini memberikan fenotip yang lebih b
erat, berupa thalassemia intermedia yang ditandai dengan anemia hemoli
tik sedang-berat, namun dengan inefektivitas eritropoiesis yang lebih ring
an.
Akut
• leukemia akut,
• anemia aplastic
• anemia hemolitik
• Thalassemia
Kronik
• Anemia defisiensi besi, asam folat,
vitamin B12
• Penyakit kronik
Mimisan (-), gusi berdarah (-), BAB berdarah (-), BAB hi
tam (-), muntah hitam (-), bintik-bintik berwarna merah
di tangan, kaki, dan punggung (+), lebam pada badan,
dan riwayat trauma (-) Pucat karena perdarahan (-)