Latar Belakang
• Dasar Hukum
• Pedagang Besar Farmasi
• Penyelenggaraan
• Kesimpulan
Obat /Bahan Obat
Aman,
bermutu,
berkhasiat
• Produksi
PBF • Pelayanan
• CPOB • Distribusi Kefarmasian
sesuai standar
• CDOB
Industri
Fasyankes
Farmasi
Ketersediaan, keterjangkauan
PENGERTIAN PBF
• Pedagang Besar Farmasi, yang selanjutnya disingkat
PBF adalah perusahaan berbentuk badan hukum
yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan,
penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah
besar sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
• PBF Cabang adalah cabang PBF yang telah memiliki
pengakuan untuk melakukan pengadaan,
penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat
dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
TUJUAN PBF
• Tujuan utama berdirinya PBF adalah Melindungi
masyarakat dari peredaran obat dan bahan obat
yang tidak memenuhi persyaratan mutu,
keamanan dan khasiat/manfaat
• Menjamin kepastian hukum
• Cara Distribusi Obat yang Baik, yang selanjutnya
disingkat CDOB adalah cara distribusi/penyaluran
obat dan/atau bahan obat yang bertujuan untuk
memastikan mutu sepanjang jalur
distribusi/penyaluran sesuai persyaratan dan
tujuan penggunaannya.
Tata cara prosedur pendirian
pedagang besar farmasi
1. Perizinan dari direktur jendral (pasal 1)
2. Izin diberikan kepada PBF jika memenuhi syarat sebagai
mana dalam pasal 4 dan 5 Diterima atau ditolak
3. Jika izin diterima ; verifikasi dan audit administrasi oleh
kepala dinkes provinsi dan BPOM paling lama dalam
waktu 6 hari kerja
4. Hasil verifikasi dan audit diserahkan ke Direktur jendral
penerbitan izin PBF
5. Direktur jendral menerbitkan izin pendirian PBF kepada
dinkes provinsi dan BPOM (pasal 8).
Pokok bahasan PERMENKES No. 1148 Th.
2011 tentang Pedagang Besar Farmasi
(PBF)
• Fungsi PBF:
– Pengadaan
– Penyimpanan obat dan/atau bahan obat
– Penyaluran
– Tempat pendidikan dan pelatihan
• Obat dan/atau bahan obat harus
memenuhi syarat mutu
11
PENYIMPANAN
Aturan dl penyimpanan