Teknik Tenaga Listrik
Teknik Tenaga Listrik
• Jumlah arus yang masuk pada suatu simpul sama dengan jumlah arus
yang keluar dari simpul tersebut (simpul : titik pertemuan elemen
rangkaian)
• Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup/jerat (loop) = 0
• Pada beberapa resistansi yang tersusun paralel, arus yang mengalir pada
setiap cabang berbanding terbalik dengan nilai resistansinya.
• Elemen-elemen rangkaian yang tersusun seri dialiri oleh arus yang sama.
• Elemen-elemen rangkaian yang tersusun paralel memiliki tegangan yang
sama
• Hitung arus pada setiap cabang
• Hitung tegangan antara a dan b (Vab),
tegangan antara b dan n (Vbn)
Tegangan sumber searah Vs = 16 V
DAYA
P=V x I
1 dv
vc idt iC
C dt
• Arus mendahului (leading) 90 derajat terhadap tegangan
ANALISIS ARUS BOLAK-BALIK
• Analisis arus bolak balik lebih mudah jika menggunakan
konsep phasor.
• Gelombang AC dapat dinyatakan sebagai phasor dalam
bentuk polar dan rectanguler
• Dalam bentuk polar, gelombang AC dinyatakan dengan
magnitude dan sudut fasanya. Nilai magnitude yang
digunakan adalah nilai efektif/rms.
• Sedangkan dalam bentuk rectanguler, phasor dinyatakan
diwakili oleh bilangan kompleks (real dan imajiner)
• Bentuk polar dapat diubah ke rectanguler dan sebaliknya.
• Perkalian/pembagian phasor lebih mudah jika menggunakan
bentuk polar. Magnitude phasor dikalikan atau dibagi
sedangkan sudut fasanya dijumlah atau dikurangkan
• Penjumlahan/pengurangan phasor lebih mudah jika
menggunakan bentuk rectanguler. Bagian real saling
dijumlahkan/dikurangkan demikian juga bagian imajinernya.
v(t ) 220 2 cos(t )
V 22000 220 j0
ZR R
Z L jL jX L
1
ZC j jX C
C
• R: resistansi
• XL : reaktansi induktif
• XC : reaktansi kapasitif
Z R jX L jX C R j( X L X C )
1 1 1 1
j j G j( BC BL )
Z R XL XC
G: Konduktansi
BL : suseptansi induktif
BC : suseptansi kapasitif
contoh
R = 10 L=10 mH C = 2000 uF
Hitung arus yang mengalir pada setiap
komponen jika
• R seri dengan L.
• ketiga komponen dihubung seri.
Beban RL
• Perhitungan daya listrik bolak-balik
• Daya pada sistem 3 fasa seimbang adalah
jumlah daya dari ketiga fasa. Hasil ini sama
dengan :
Contoh
• Hitung daya pada setiap beban dan daya total
beban dari contoh sebelumnya.
• Hitung daya yang diberikan sumber
• Beban listrik dinyatakan dengan tegangan,
frekuensi dan daya nominalnya.
• Jika tegangan dan frekuensi tidak sesuai
dengan nilai nominalnya, maka daya yang
diserap beban juga mengalami perubahan.
• Contoh : Pada nameplate suatu beban listrik
satu fasa tertulis 220 V, 50 Hz, 1 kW, pf=0.8
lagging. Hitung daya pada beban tersebut jika
tegangan sumber hanya 180 V, 50 Hz.
ENERGI LISTRIK
• Energi listrik diukur dalam satuan Wh, KWh.
Yaitu perkalian daya aktif (P) dengan waktu
pemakain (dalam jam).
• Contoh : Jika beban pada contoh sebelumnya
digunakan selama 10 jam dan harga listrik Rp
1500/KWh, hitung total pembayaran listrik
PEMBANGKIT LISTRIK
• Pembangkit listrik : mengubah energi yang
tersedia menjadi energi listrik.
• PLTA
• PLTU
• PLTD
• PLTG
• PLTN
• PLTMH, PLTS, PLTB dll
MESIN-MESIN LISTRIK
• GENERATOR : MENGHASILKAN ENERGI LISTRIK
• MOTOR : UNTUK MENGUBAH ENERGI LISTRIK
MENJADI MEKANIS
• TRANSFORMATOR : UNTUK MENGUBAH
BESAR TEGANGAN AC
GENERATOR
• Generator : mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik.
• Prinsip kerja : berdasarkan hukum Faraday.
• Jika fluks yang dilingkupi suatu
kumparan/belitan mengalami perubahan,
pada kumparan tersebut akan dibangkitkan
tegangan.
GENERATOR
– GENERATOR DC :
• Penguatan sendiri
• Shunt
• Seri
• Kompound
– GENERATOR AC
• Generator sinkron
• Generator asinkron
BAGIAN-BAGIAN GENERATOR
• STATOR : BAGIAN YANG DIAM
• ROTOR : BAGIAN YANG BERPUTAR
• JANGKAR (armature): BAGIAN
DIHASILKANNYA TEGANGAN
GENERATOR DC
GENERATOR AC
(SINKRON)
TRANSFORMATOR
A A
HUBUNGAN BELITAN DAN
PERBANDINGAN TEGANGAN
• Hubungan belitan trafo 3 fasa :
– Y-Y
– Y-
– -Y
–-
Pemilihan hubungan trafo 3 fasa dipengaruhi oleh :
Penggunaan trafo (penaik.penurun)
Keseimbangan beban
dll
MOTOR LISTRIK
(INDUKSI)
• Tiga Fasa 120 f n s nr
ns S 100%
– Rotor sangkar P ns
– Rotor Belitan ns = kecepatan sinkron
f = frekuensi sumber
• Satu Fasa p = jumlah kutup
STARTING MOTOR INDUKSI
• Pengasutan/pemberian tegangan untuk motor dengan daya
yang kecil bisa langsung diberikan tegangan sesuai dengan
tegangan nominal motor
• Pengasutan/pemberian tegangan untuk motor dengan daya
yang besar memerlukan rangkaian kontrol agar arus yang
mengalir tidak terlalu besar dan torsi starting cukup untuk
memutar beban.
• Salah satu metode untuk mengurangi arus
starting adalah dengan metode starting Y-Δ.
Kelemahan : torsi starting juga turun
INSTALASI
• NYA