(CKD)
Sintia afdillah
Pembimbing
Dr. zuriany Sp.pD
IDENTITAS
Nama : Ny. Warlian
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Alamat : lambaro skep
Agama : islam
No RM : 04 53 64
Tanggal masuk : 13 november 2016
STATUS PRESENT
KU : baik
BB : 160cm
TB : 63kg
IMT : 24,6 kg/m2
Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/i
Pernafasan : 20 x/i
Suhu : 36,5 0C
GCS : A4E5M6
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala Hidung
Simetris muka : kanan=kiri Perdarahan : (-)
Rambut : hitam ikal, tidak mudah Secret : (-)
dicabut
Deformitas : (-) Mulut
Bibir : pucat (-), kering (-)
Lidah : kotor (-), tremor (-),
Mata hiperemis (-)
Eksoptalmus/endoptalmus : (-/-) Tonsil : T0, hiperemis (-)
Palpebral inferior : pucat (-/-) Faring : hiperemis (-)
Konjungtiva anemis : (+/+)
Sclera ikterik : (-/-) Leher
Kornea : jernih KGB : (-)
Pupil : bulat isokor 3mm (+/+) Struma : (-)
JVP :R +2cm
Thorak Batas kiri jantung ICS V linea
Inspeksi : simetris kiri dan kanan aksilaris anterior sinistra
Palpasi : fremitus kanan dan kiri Auskultasi : bunyi jantung I/II murni
sama, nyeri tekan (-/-), massa (-) regular, bising (-)
Perkusi : sonor seluruh lapangan
paru
Auskultasi : ves (+/+), Rh (-/-), Abdomen
Wh (-/-) Inspeksi : cembung
Palpasi : soepel
Jantung Perkusi : timpani
Inspeksi : ictus cordis tak tampak Auskultasi : pristaltik normal
Palpasi : ictus cordis tak teraba
Perkusi : pekak Alat kelamin
Batas atas jantung : ICS II Tidak diperiksa
sinistra linea midclavikula sinistra
Batas kanan jantung ICS IV
linea parasternalis dextra
Ektremitas superior
Udema : -/ -
Clubbing finger : - / -
Ektremitas inferior
Udema : + / +
Clubbing finger : -/-
Pemeriksaan tambahan lainnya
USG Urologi
Kesan: chronic kidney disease dengan hydronefrosis sedang berat
bilateral chystitis
GAGAL GINJAL KRONIK
Ginjal
Definisi
Suatu proses patofsisiologis dengan etiologi
yang beragam mengakibatkan penurunan
fungsi ginjal yang progresif, dan pada umum
nya berakhir dengan gagal ginjal
Kriteria
Glomerular filtration rate (GFR) atau laju filtrasi
glomerulus sebesar <60mL/menit/1.73m2 dalam
>3 bulan dengan atau tanpa adanya kerusakan
ginjal
ATAU
Kerusakan ginjal dalam >3 bulan, dengan atau
tanpa adanya penurunan GFR dengan
manifestasi :
Kelainan patologis
Tanda-tanda kelainan ginjal termasuk pada
pemeriksaan laboratorium darah
Stage I Stadium CKD
(GFR 90 ml/menit)
Stage II
(GFR 60 - 89 ml/menit)
Stage III
(GFR 30 - 59
ml/menit)
Stage IV
(GFR 15 - 29 ml/menit)
Stage V
(GFR < 15 ml/menit)
Klasifikasi CKD
tabel 2. Derajat penjelasan LGF (ml/menit/1,73m2)
1 Kerusakan ginjal dengan LGF normal >90
Uropati obstruki
Nefritis interstitial
Penyebab terbanyak CKD
Di Indonesia, penyebab PGK yang
menjalani hemolisis tahun 2000 terbanyak
adalah :
Glomerulonefritis (46%)
Nefropati diabetik (18,6%)
Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan Batu saluran
kencing (BSK) (12,85%)
Nefrosklerosis hipertensi (8,46%)
Ginjal polikistik, dsb (13,65%)
Epidemiologi
Jumlah penderita CKD meningkat sangat
cepat, dengan biaya yang semakin mahal
Deteksi dini terhadap penyakit ginjal serta
intervensi yang memadai menurun :
Human suffering
Financial costs associated with ESRD
Epidemiologi
Di AS data tahun 1995-1999 menyatakan
insiden PGK diperkirakan 100 kasus per 1
juta penduduk pertahun, dan angka ini
meningkat 8% pertahunnya.
Di Malaysia, diperkirakan 1800 kasus baru
gagal ginjal pertahunnya.
Di negara-negara berkembang lain insiden
PGK diperkirakan sekitar 40-60 kasus per
juta penduduk pertahun.
Patofisiologi
Pada awalnya tergantung penyakit yang
mendasarinya
Terjadi pengurangan massa ginjal hipertrofi
struktur dan fungsi nefron yang masih tersisa
Maladaptasi sklerosis nefron yang masih
tersisa.
Penurunan fungsi nefron
Progresivitas dipengaruhi albuminuria,
hipertensi, hiperlipidemia, dislipidemia.
Patofisiologi
Pada stadium dini terjadi daya cadang ginjal
(renal reserve) GFR normal atau meningkat
Perlahan tapi pasti terjadi penurunan fungsi
nefron yang progresif, ditandai peningkatan
kadar urea (BUN) dan kreatinin serum.
Pada GFR 60% belum terdapat keluhan tetapi
telah terjadi peningkatan BUN dan kreatinin
Pada GFR 30% terdapat keluhan nokturia,
badan lemah, mual, nafsu makan berkurang,
penurunan berat badan.
Patofisiologi
Pada GFR di bawah 30%, terdapat
keluhan nyata anemia, hipertensi,
gangguan metabolisme fosfor dan
kalsium, pruritus, mual, muntah.
Pada GFR <15% terjadi komplikasi yang
lebih serius, dan memerlukan terapi
pengganti (renal replacement teraphy)
gagal ginjal.
GEJALA GAGAL GINJAL
KRONIS
Ginjal merupakan organ dengan daya
kompensasi tinggi. Jaringan ginjal sehat akan
mengambil alih tugas dan pekerjaan jaringan
ginjal yang sakit dengan meningkat perfusi
darah ke ginjal dan filtrasi. Bila jaringan ginjal
yang rusak mencapai 75-85% maka daya
kompensasi tak lagi mencukupi sehingga timbul
gejala uremia oleh karena terjadi penumpukan
zat-zat yang tak bisa dikeluarkan dari tubuh oleh
ginjal yang sakit.
Gejala :
Bone disease
secondary hyperparathyroidism
osteomalacia
adynamic
aluminium toxicity
Haematological
anaemia (erythropoietin)
bleeding tendency (platelet function,anaemia etc try ddavp)
Endocrine
GH, Prolactin, LH, reduced testosterone
Consequences of renal impairment cont.
Dermatological
pigmentation, pruritis, ecchymoses
Neurological
peripheral neuropathy
restless legs
stupor, coma and fits
Psychological
depression
anxiety
Menurunkan progresivitas CKD
Kontrol tekanan darah hingga <130 /80
Diet
Mencegah Anaemia
Penuhi Calcium and Phosphate
Cegah Dyslipidaemia
Cegah Acidosis
Cegah merokok
Diit untuk penderita GGK
Mencukupi kebutuhan kalori sesuai dengan kegiatan
penderita yaitu 35 kalori/kg BB/hr, untuk menghindari
katabolisme masukan bahan essensial (asam amino
esensial, lemak esensial)
Membatasi metabolit yang harus di ekskresi oleh
ginjal, membatasi protein, garam dan air.
Protein sebanyak 0,3 – 0,6 mg/kgBB/hr
Garam tergantung keadaan penderita (edema atau
tidak) sebanyak 1-4 gr/hr.
Cairan sebanyak 500 cc ditambah urine dan cairan
yang hilang dengan cara lain selama 24 jam
sebelumnya.
Diit untuk penderita CKD
Kelebihan air akan tertimbun dan menyebabkan
edema tungkai. Kelebihan air yang mendadak
akan menyebabkan edema paru (sesak).
Kelebihan NaCl akan mempercepat edema, bila
kekurangan NaCl akan menyebabkan hipotensi
dan rasa lemah.
Menghindari gangguan elektrolit (K+)
Membatasi buah-buahan. Bila terjadi
hiperkalemi akan menyebabkan aritmia dan
fibrilasi jantung.
Penatalaksanaan
Tabel 3. Rencana Tatalaksanaan Penyakit GGK sesuai dengan derajatnya
Derajat LFG(ml/mnt/1,73m²) Rencana tatalaksana
1 > 90 terapi penyakit dasar, kondisi komorbid, evaluasi
pemburukan (progession) fungsi ginjal, memperkecil
resiko kardiovaskuler