ASMA BRONKIAL
OLEH :
Pembimbing :
Pendahuluan
• Asma merupakan penyebab utama morbiditas dan
mortalitas di seluruh dunia.
• Asma adalah suatu penyakit peradangan kronik
saluran nafas yang berhubungan dengan
hiperesponsif dan penyempitan saluran.
• Dengan mengobatinya asma dapat dikontrol secara
efektif hingga jarang terjadi eksaserbasi dan
penderita dapat menjalani kualitas hidup yang baik.
LAPORAN
KASUS
LAPORAN KASUS
Nama : Tn.U
Umur : 38 tahun
JenisKelamin : Laki-laki
Alamat : Lamhasan, Aceh Besar
Suku : Aceh
Agama : Islam
Status : Kawin
Pekerjaan : Petani
Tanggal Masuk : 09-3-2017
Tanggal Periksa : 12-3-2017
Anamnesis
• Keluhan Utama : Sesak nafas
• Keluhan Tambahan : Batuk
• RPS :
Pasien datang dengan sesak nafas yang dirasakan memberat
sejak pagi hari yang semakin lama semakin berat. Pasien mengaku
memiliki riwayat asma dan biasanya mengkonsumsi salbutamol yang
didapat pasien dari puskesmas. Pasien sudah menderita sesak nafas
seperti yang dirasakan sejak kecil namun mulai berobat ketika umur
30 tahun biasanya menghilang dengan pemberian salbutamol oral.
Pasien juga mengeluh sebelum sesak nafas pagi hari subuh setelah
pasien bangun tidur diawali dengan batuk-batuk tanpa dahak lalu
sesak nafas dengan berbunyi mengi. Biasanya hal yang membuat
pasien sesak nafas adalah debu, dan udara dingin. Alergi makanan
dan obat tidak ada. Pasien juga merupakan perokok aktif yang
biasanya menghabiskan 1 bungkus rokok maksimal per hari.
Anamnesis
100
Sakit kali
sedang/ 128/89 /menit 28 kali/ 37,3 °C
Lemas / mmHg menit (Aksila)
GCS 15 (reguler
)
PEMERIKSAAN FISIK
MATA : RCL (+/+) RCTL (+/+),
Konjungtiva pucat (-/-), ikterik (-/-)
KEPALA :
Normochephali , warna
rambut hitam THORAX
Inspeksi : Dinding dada simetris,
pergerakan simetris
LEHER : Palpasi : Stem fremitus taktil
Pembesaran KGB (-), Struma kanan = stem fremitus
(-), TVJ: R ± 2 cmH2O taktil kiri
Perkusi : sonor pada kedua
lapangan paru
ABDOMEN Auskultasi : vesikuler (+/+),
Simetris, distensi (-), Soepel, wheezing (+/+), Rhonki
Lien dan Ren tidak teraba, (-/-)
hepatomegali (-)
EXTREMITAS
Superior : Edema (-), COR
Clubbing finger (-), akral Inspeksi : dalam batas normal
dingin Palpasi : dalam batas normal
Inferior : Edema (-), Perkusi : dalam batas normal
Clubbing finger (-), akral Auskultasi : BJ I>BJ II regular
dingin
Pemeriksaan Penunjang
Jenis pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan
Diagnosa
Asma Bronkial
Penatalaksanaan
Farmakologi :
- IVFD RL 20 gtt/I
- Inj.Ceftriaxon 1 gr/12 J
Non Farmakologi :
- Inj.Methylprednisolon 125
Bed rest mg/12 J
O2 2 l/menit - Nebule Combivent /8
jam
- Nebule Pulmicort /12 jam
- Cetrizine 2 x 10 mg
Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
Follow Up
Tanggal S O A Th
10-03-2017 Sesak napas (+), TD : 121/75 Asma Bronkial - O2 2 l/menit
batuk (+) mmHg - IVFD RL 20 gtt/i
H+2
HR : 88x/I, - Inj.Ceftriaxon 1 gr/12 J
Regular, RR : - Inj.MethylP 125 mg/12 J
28x/I, T:36,4oC - Nebule Combivent /8 jam
- Nebule Pulmicort /12 jam
- Cetrizine 2 x 10 mg
2. Pemeriksaan Fisik :
Dapat dijumpai takipnea, takikardi, pulsus
paradoksus,pernafasan mengi, ekspirasi
memanjang, tanda emfisema pada asma yang
berat.
• Inspeksi : napas cepat, retraksi sela iga, retraksi
epigastrium, retraksi suprasternal.
• Palpasi : biasanya tidak ditemukan kelainan,
pada serangan berat dapat terjadi pulsus
paradoksus.
• Perkusi : biasanya tidak ditemukan kelainan.
• Auskultasi : ekspirasi memanjang, wheezing.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Spirometri
Arus puncak ekspirasi
Pengukuran status
alergi
Analisa Gas darah
Foto Thorax
KLASIFIKASI
A. Penilaian Terhadap Kontrol Klinis Terkini ( sebaiknya > 4 minggu )
Tak
No. Karakteristik Terkontrol Terkontrol parsial
terkontrol