KOTA
MK. Tata Ruang Kota By: Evalina
Program Master Teknik Sipil Z.,ST.MURP
Unsyiah Jumat, 18 Nov
TUJUAN PERKULIAHAN
Pengertian:
Denah Peruntukan
Lahan sebuah Kota
Ruang 3d
(bangunan)
dibangun sesuai
peruntukan sesuai
fungsinya.
D/H=1/2 1
1/2
Ruang tidak
Ruang terasa. 1
tekan D/H=3
3
1
D/H=1 1
Ruang
seimbang
1
D/H=2 2
Ruang agak
besar
Ruang tidak tercipta
1
D/H=4 4
Material
merupakan salah satu alat yang paling kuat untuk menstrukturkan lingkungan
perkotaan karena dapat membentuk, mengarahkan, dan mengendalikan
pola aktivitas dalam suatu kota.
Bentuk, lokasi dan karakter suatu kawasan yang memiliki ciri khusus
akan berpengaruh terhadap fungsi, penggunaan lahan dan kegiatan
pendukungnya.
Sebagai contoh, jika banyak terdapat penandaan dan tidak diatur perletakannya,
maka akan dapat menutupi fasad bangunan di belakangnya. Dengan begitu, visual
bangunan tersebut akan terganggu.
2. Nodes (Simpul)
3. Districts (Kawasan)
4. Landmarks (Tengaran)
5. Edges (Tepian)
1. Paths (Jalur, Jalan)
Umumnya jalur atau lorong berbentuk pedestrian dan jalan raya
Jalur merupakan penghubung dan jalur sirkulasi manusia serta kendaraan dari
sebuah ruang ke ruang lain di dalam kota.
Secara fisik, paths adalah merupakan salah satu unsur pembentuk kota.
Path sangat beraneka ragam sesuai dengan tingkat perkembangan kota, lokasi
geografisnya, aksesibilitasnya dengan wilayah lain dan sebagainya.
Masing-masing simpul memiliki ciri yang berbeda, baik bentukan ruangnya maupun pola
aktivitas umum yang terjadi.
Biasanya bangunan yang berada pada simpul tersebut sering dirancang secara khusus
untuk memberikan citra tertentu atau identitas ruang.
Nodes merupakan suatu pusat kegiatan fungsional dimana disini terjadi suatu pusat inti /
core region dimana penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidup semuanya bertumpu
di nodes.
Nodes ini juga juga melayani penduduk di sekitar wilayahnya atau daerah hiterlandnya.
3. Districts (Kawasan)
Suatu daerah yang memiliki ciri-ciri yang hampir sama dan memberikan citra yang
sama.
Distrik yang ada dipusat kota berupa daerah komersial yang didominasi oleh kegiatan
ekonomi.
Daerah pusat kegiatan yang dinamis, hidup tetapi gejala spesialisasinya semakin
ketara.
Daerah ini masih merupakan tempat utama dari perdagangan, hiburan-hiburan dan
lapangan pekerjaan.
Hal ini ditunjang oleh adanya sentralisasi sistem transportasi dan sebagian penduduk
kota masih tingal pada bagian dalam kota-kotanya (innersections).
Proses perubahan yang cepat terjadi pada daerah ini sangat sering sekali mengancam
keberadaan bangunan-bangunan tua yang bernilai historis tinggi.
Pada daerah-daerah yang berbatasan dengan distrik masih banyak tempat yang agak
longgar dan banyak digunakan untuk kegiatan ekonomi antara lain pasar lokal, daerah-
daerah pertokoan untuk golongan ekonomi rendah dan sebagian lain digunakan untuk
tempat tinggal.
4. Landmarks (Tengaran)
Tengaran merupakan salah satu unsur yang turut memperkaya ruang
kota.
Bangunan yang memberikan citra tertentu, sehingga mudah dikenal
dan diingat dan dapat juga memberikan orientasi bagi orang dan
kendaraan untuk bersirkulasi.
Landmarks merupakan ciri khas terhadap suatu wilayah sehingga
mudah dalam mengenal orientasi daerah tersebut oleh pengunjung.
Landmarks merupakan citra suatu kota dimana memberikan suatu
kesan terhadap kota tersebut.
5. Edges (Tepian)