Berhubungan
KONSTITUSI
Substansi
KONSTITUSI INDONESIA
Tujuan Nilai Unsur Macam Ciri
Kembali ke bagan
DEFINISI KONSTITUSI :
Kumpulan peraturan untuk membentuk,
mengatur atau memerintah negara yang
menggambarkan suatu sistem ketatanegaraan
suatu negara.
Kembali ke bagan
Konstitusi Dalam Arti Luas
(Bolingbroke)
Keseluruhan dari ketentuan-ketentuan
dasar atau Hukum Dasar, baik berupa
dokumen tertulis maupun tidak tertulis,
ataupun campuran keduanya.
Kembali ke bagan
Konstitusi Dalam Arti Sempit
(Lord Bryce)
Konstitusi berarti Piagam Dasar atau UUD, yaitu suatu
dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar
negara.
Kembali ke bagan
Tujuan dari konstitusi :
1. Memberikan batasan dan pengawasan
terhadap kekuasaan politik.
2. Melepaskan kontrol kekuasaan dari
penguasa.
3. Memberikan batasan-batasan ketetapan
bagi para penguasa dalam menjalankan
kekuasaannya.
Kembali ke bagan
Nilai dari konstitusi :
1. Nilai Normatif : Resmi diterima oleh
bangsa, sehingga tidak hanya berlaku
secara hukum tapi juga secara nyata
dlm masyarakat.
2. Nilai Nominal : Sesuai dengan hukum
yang berlaku
3. Nilai Semantik : Hanya berlaku untuk
kepentingan penguasa, sehingga
penguasa menafsirkan konstitusi
sesuai dengan keinginannya
Kembali ke bagan
Hubungan Dasar Negara
dengan Konstitusi
Dasar negara sebagai sumber dari segala sumber
hukum dalam negara dijabarkan lebih lanjut kedalam
konstitusi yang memuat aturan main yang jelas dalam
penyelenggaraan ketatanegaraan.
Kembali ke bagan
Macam-macam Konstitusi
1. C.F. Strong
2. K.C. Wheare
Kembali ke bagan
C.F. Strong membagi konstitusi kedalam
2 macam :
1. Konstitusi Tertulis dan Tidak Tertulis
2. Konstitusi yang dituangkan kedalam suatu dokumen
tertentu dan yang tidak didokumentasikan
Kembali ke bagan
Konstitusi bersifat Luwes /
Fleksibel :
Dapat diubah melalui proses yang
tidak sulit, yaitu sama dengan
merubah undang-undang
Konstitusi bersifat Kaku /
Rigid :
Dapat diubah melalui proses
khusus (special process)
Unsur sebuah konstitusi :
1. Perjanjian masyarakat : kesepakatan
antara masyarakat dengan pemerintah
untuk mengatur mereka.
2. Piagam HAM warga negara.
3. Forma Regimenis / kerangka bangunan
pemerintahan
Kembali ke bagan
Ciri-ciri dalam konstitusi :
1. Adanya perimbangan antara yang
memerintah dan yang diperintah
2. Adanya pembagian kekuasaan
lembaga-lembaga negara
3. Cara menjalankan tujuan negara oleh
lembaga negara
4. Jaminan hak asasi dan kebebasan
warga negara bagi perkembangan
hidup bangsa
5. Partisipasi rakyat dalam pelaksanaan,
pengawasan, dan
pertanggungjawaban pemerintahan
Kembali ke bagan
KEDUDUKAN UUD 1945
SEBAGAI HUKUM
•UUD 1945 hanya merupakan bagian dari hukum dasar di negara
DASAR YANG Indonesia
TERTULIS
SEBAGAI DASAR DAN •Sumber hukum dalam arti formal (kenborn)
SUMBER HUKUM •Sumber hukum dalam arti materiil (welborn)
TERTINGGI
SEBAGAI ALAT •Adanya hierarki peraturan perundang-undangan (Stufenbau das
Rech) yang menyatakan bahwa dasar hukum tertinggi seluruh
KONTROL TERHADAP peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia harus
PRODUK HUMUM sesuai sekaligus tidak bertentangan dengan UUD 1945
SEBAGAI NORMA •Sekalipun tidak semua bangsa Indonesia ikut serta dalam
perumusan dang pengesahan UUD 1945, tetapi secara hukum
YANG MENGIKAT terikat oleh norma-norma yang terkandung di dalamnya
Substansi Konstitusi Indonesia
1. Adanya pemilihan langsung Presiden, Wakil Presiden, dan Wakil
Rakyat.
2. Presiden adalah Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan
3. Adanya mekanisme Check and Balances (saling kontrol dan
mengimbangi) antar lembaga negara
4. Adanya pengakuan terhadap hak-hak dasar manusia
5. Adanya sistem pemilu reguler sebagai mekanisme peralihan
kekuasaan
6. Tanggung jawab pemerintahan negara kepada pemilih dan konstitusi
7. Adanya mekanisme Judicial Review (Uji Materi)
8. Adanya mekanisme Impeachment (Pendakwaan terhadap pejabat
negara yang melanggar konstitusi dan hukum pidana)
Kedudukan
Pokok Pikiran
Pembukaan UUD’45
Makna Alenia :
Pertama
Kembali ke Bagan Kedua
Ketiga
Keempat
Pokok Pikiran dalam UUD
1945 :
1. Negara melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia atas dasar persatuan.
2. Negara hendak mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
3. Negara Indonesia adalah negara yang
berkedaulatan rakyat
4. Negara berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa menurut dasar
Kemanusiaan yang adil dan beradab
HUBUNGAN PROKLAMASI DENGAN PEMBUKAAN UUD 1945
Hal-hal yang mengenai Alenia IV, memuat pikiran “tindak lanjut setelah Indonesia
pemindahan kekuasaan pindah dari alam penjajahan ke alam kemerdekaan :
1. Menentukan empat tujuan negara yang ingin dicapai
dan lain-lain
2. Menyusun negara dalam suatu susunan UUD
diselenggarakan dengan 3. Menetapkan susunan pemerintahan berbentuk republik
cara seksama dan dalam 4. Menetapkan sistem kekuasaan negara berkedaulatan
tempo yang sesingkat- rakyat
5. Menetapjan rumusan sila-sia Pancasila sebagai dasar
singkatnya negara
Kedudukan Pembukaan UUD 1945 :
Pembukaan merupakan inti atau kristalisasi dari gagasan /pikiran
bernas (cerdas dan benar)
dari para pendiri negara
Makna Alenia-1 :
O Mengandung Dalil Obyektif bahwa
penjajahan tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan
O Mengandung Pernyataan Subyektif yaitu
partisipasi bangsa Indonesia sendiri untuk
membebaskan diri dari penjajahan
Makna Alenia-2 :
O Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia
telah sampai pada tingkat yang menentukan
O Momentum yang dicapai harus digunakan untuk
menyatakan kemerdekaan
O Kemerdekaan tersebut bukan merupakan tujuan
akhir, melainkan harus diisi dengan mewujudkan
negara Indonesia yang merdeka bersatu, adil, dan
makmur
Makna Alenia-3 :
O Motivasi spiritual yang luhur serta
pengukuhan dari proklamasi kemerdekaan
O Menunjukkan ketakwaan bangsa Indonesia
terhadap Tuhan YME karena berkat ridhla-
Nya-lah kemerdekaan bisa dicapai
Makna Alenia-4 :
O Menegaskan fungsi dan tujuan NKRI
O Susunan dan bentuk negara yaitu Republik
Kesatuan
O Sistem Pemerintahan Negara yaitu
berkedaulatan rakyat (demokrasi)
O Menunjukkan Dasar Negara yaitu Pancasila
Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia
:
1. UUD 1945 (18 Agustus 1945-27
Desember 1949)
2. Konstitusi RIS (27 Desember 1945 –
17 Agustus 1950)
3. UUDS 1950 (17 Agustus 1950 - 5 Juli
1959)
4. UUD 1945 (5 Juli 1959 - 19 Oktober
1999)
5. UUD 1945 Hasil Amandemen I, II, III,
IV (10 Agustus 2002)
Kembali ke Bagan
KEDUDUKAN PEMBUKAAN UUD 1945
DALAM SISTEM KETATANEGARAAN RI
Sebagai kaidah pokok ketatanegaraan RI (Staatfundamentalnorm)
MACAM-MACAM NORMA :
1. NORMA AGAMA/RELIGI
2. NORMA MORAL/ETIK
3. NORMA KESOPANAN
4. NORMA HUKUM
ETIKA adalah ilmu atau kajian formal tentang
moralitas.