Anda di halaman 1dari 51

Konstitusi

Setiap negara di dunia ini memerlukan


UUD/ konstitusi sebagai landasan dan
aturan dalam menjalankan roda
pemerintahan negara, supaya setiap
penyelenggara negara dan warga
negara tahu batas-batas hak dan
kewajibannya
hubungan Pembukaan dengan
Pasal-pasal UUD Negara RI 1945
”Negara”, begitu bunyinya melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dengan berdasar atas persatuan
dengan mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”.
O Negara hendak mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat.
O Negara yang berkedaulatan rakyat,
berdasar atas kerakyatan dan
Permusyawaratan perwakilan.
O Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha
Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab.
Sekalipun pembukaan dengan pasal-pasal
merupakan rangkaian kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan, namun keduanya memiliki
kedudukan hukum yang berbeda (terpisah)
karena pasal-pasal UUD Negara RI 1945
dapat diubah oleh MPR melalui aturan Pasal
37 UUD Negara RI 1945
Pemerintahan Presidensil
(a) presiden mempunyai kekuasaan sebagai
kepala negara dan kepala pemerintahan;
(b) presiden tidak dipilih oleh pemegang
kekuasaan legislatif, akan tetapi dipilih
langsung oleh rakyat;
(c) presiden tidak termasuk pemegang
kekuasaan legislatif
(d) presiden tidak dapat membubarkan
pemegang kekuasaan legislatif.
Pemerintahan Parlementer
(a) Kabinet yang dipilih oleh perdana menteri
dibentuk berdasarkan kekuatan-kekuatan
yang menguasai parlemen;
(b) para anggota kabinet mungkin seluruhnya
atau mungkin sebagian adalah anggota
parlemen;
(c) Perdana menteri bersama Kabinet
bertanggung jawab kepada parlemen;
(d) Kepala negara dengan saran atau nasihat
Perdana menteri dapat membubarkan
parlemen dan memerintahkan
diadakannya pemiliihan umum.
O (1) Grants (pemberian) atau
Oktroi,
O (2) Deliberate Creation
(dibuat dengan sengaja), dan
O (3) Revolution.
Mengapa konstitusi(UUD)
itu dianggap sangat penting
bagi suatu negara?
Lord Acton

Power tend to corrupt, but


absolut power tend corrupt
absolutely
UUD Negara RI 1945
merupakan sebagian
dari hukum dasar yaitu
hukum dasar yang
tertulis
Pembukaan UUD 45
Merupakan Pokok-Pokok
Kaidah Negara yang
Fundamental
Dalam Hal Terjadinya
(a) ditentukan oleh pembentuk
negara dan
(b) terjelma dalam suatu bentuk
pernyataan lahir sebagai
penjelmaan kehendak
pembentuk negara untuk
menjadikan hal-hal tertentu
sebagai dasar-dasar negara
yang dibentuk;
Dalam Hal Isinya
(a) memuat azas kerohanian
negara (dasar negara yang
dibentuk); memuat asas politik
negara (dasar cita-cita negara
apa); memuat untuk cita-cita
apa (tujuan negara),
(b) memuat ketentuan
diadakannya UUD negara.
Soemantri
UUD atau konstitusi berisi
tiga hal:
(1) adanya jaminan terhadap hak-hak
asasi manusia dan warga negara;
(2) ditetapkannya susunan
ketatanegaraan suatu negara yang
bersifat fundamental, dan
(3) adanya pembagian dan pembatasan
tugas ketatanegaraan yang juga
bersifat fundamental.
DASAR NEGARA

Berhubungan
KONSTITUSI

Substansi
KONSTITUSI INDONESIA
Tujuan Nilai Unsur Macam Ciri

Periodisasi Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia


DASAR NEGARA [POLITICAL
PHILOSOPHY] = PANDANGAN HIDUP
[WAY OF LIFE]
Filsafat negara yang berkedudukan
sebagai SUMBER dari SEGALA SUMBER
HUKUM atau sumber dari Tata Tertib
Hukum dalam negara.

Kembali ke bagan
DEFINISI KONSTITUSI :
Kumpulan peraturan untuk membentuk,
mengatur atau memerintah negara yang
menggambarkan suatu sistem ketatanegaraan
suatu negara.

Dalam perkembangannya istilah konstitusi


mempunyai 2 pengertian :

DALAM ARTI LUAS DALAM ARTI SEMPIT

Kembali ke bagan
Konstitusi Dalam Arti Luas
(Bolingbroke)
Keseluruhan dari ketentuan-ketentuan
dasar atau Hukum Dasar, baik berupa
dokumen tertulis maupun tidak tertulis,
ataupun campuran keduanya.

Kembali ke bagan
Konstitusi Dalam Arti Sempit
(Lord Bryce)
Konstitusi berarti Piagam Dasar atau UUD, yaitu suatu
dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar
negara.

(sebagian dari hukum dasar yang merupakan satu


dokumen tertulis yang lengkap)

Kembali ke bagan
Tujuan dari konstitusi :
1. Memberikan batasan dan pengawasan
terhadap kekuasaan politik.
2. Melepaskan kontrol kekuasaan dari
penguasa.
3. Memberikan batasan-batasan ketetapan
bagi para penguasa dalam menjalankan
kekuasaannya.

Kembali ke bagan
Nilai dari konstitusi :
1. Nilai Normatif : Resmi diterima oleh
bangsa, sehingga tidak hanya berlaku
secara hukum tapi juga secara nyata
dlm masyarakat.
2. Nilai Nominal : Sesuai dengan hukum
yang berlaku
3. Nilai Semantik : Hanya berlaku untuk
kepentingan penguasa, sehingga
penguasa menafsirkan konstitusi
sesuai dengan keinginannya

Kembali ke bagan
Hubungan Dasar Negara
dengan Konstitusi
Dasar negara sebagai sumber dari segala sumber
hukum dalam negara dijabarkan lebih lanjut kedalam
konstitusi yang memuat aturan main yang jelas dalam
penyelenggaraan ketatanegaraan.

[ Aturan dalam konstitusi merupakan penjabaran yang


bersifat pokok-pokok / garis besar saja ]

Kembali ke bagan
Macam-macam Konstitusi
1. C.F. Strong
2. K.C. Wheare

Kembali ke bagan
C.F. Strong membagi konstitusi kedalam
2 macam :
1. Konstitusi Tertulis dan Tidak Tertulis
2. Konstitusi yang dituangkan kedalam suatu dokumen
tertentu dan yang tidak didokumentasikan

Kembali ke bagan
Konstitusi bersifat Luwes /
Fleksibel :
Dapat diubah melalui proses yang
tidak sulit, yaitu sama dengan
merubah undang-undang
Konstitusi bersifat Kaku /
Rigid :
Dapat diubah melalui proses
khusus (special process)
Unsur sebuah konstitusi :
1. Perjanjian masyarakat : kesepakatan
antara masyarakat dengan pemerintah
untuk mengatur mereka.
2. Piagam HAM warga negara.
3. Forma Regimenis / kerangka bangunan
pemerintahan

Kembali ke bagan
Ciri-ciri dalam konstitusi :
1. Adanya perimbangan antara yang
memerintah dan yang diperintah
2. Adanya pembagian kekuasaan
lembaga-lembaga negara
3. Cara menjalankan tujuan negara oleh
lembaga negara
4. Jaminan hak asasi dan kebebasan
warga negara bagi perkembangan
hidup bangsa
5. Partisipasi rakyat dalam pelaksanaan,
pengawasan, dan
pertanggungjawaban pemerintahan

Kembali ke bagan
KEDUDUKAN UUD 1945
SEBAGAI HUKUM
•UUD 1945 hanya merupakan bagian dari hukum dasar di negara
DASAR YANG Indonesia
TERTULIS
SEBAGAI DASAR DAN •Sumber hukum dalam arti formal (kenborn)
SUMBER HUKUM •Sumber hukum dalam arti materiil (welborn)
TERTINGGI
SEBAGAI ALAT •Adanya hierarki peraturan perundang-undangan (Stufenbau das
Rech) yang menyatakan bahwa dasar hukum tertinggi seluruh
KONTROL TERHADAP peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia harus
PRODUK HUMUM sesuai sekaligus tidak bertentangan dengan UUD 1945

SEBAGAI NORMA •Sekalipun tidak semua bangsa Indonesia ikut serta dalam
perumusan dang pengesahan UUD 1945, tetapi secara hukum
YANG MENGIKAT terikat oleh norma-norma yang terkandung di dalamnya
Substansi Konstitusi Indonesia
1. Adanya pemilihan langsung Presiden, Wakil Presiden, dan Wakil
Rakyat.
2. Presiden adalah Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan
3. Adanya mekanisme Check and Balances (saling kontrol dan
mengimbangi) antar lembaga negara
4. Adanya pengakuan terhadap hak-hak dasar manusia
5. Adanya sistem pemilu reguler sebagai mekanisme peralihan
kekuasaan
6. Tanggung jawab pemerintahan negara kepada pemilih dan konstitusi
7. Adanya mekanisme Judicial Review (Uji Materi)
8. Adanya mekanisme Impeachment (Pendakwaan terhadap pejabat
negara yang melanggar konstitusi dan hukum pidana)

Kedudukan
Pokok Pikiran
Pembukaan UUD’45

Makna Alenia :
Pertama
Kembali ke Bagan Kedua
Ketiga
Keempat
Pokok Pikiran dalam UUD
1945 :
1. Negara melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia atas dasar persatuan.
2. Negara hendak mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
3. Negara Indonesia adalah negara yang
berkedaulatan rakyat
4. Negara berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa menurut dasar
Kemanusiaan yang adil dan beradab
HUBUNGAN PROKLAMASI DENGAN PEMBUKAAN UUD 1945

PROKLAMASI PEMBUKAAN UUD


17 AGUSTUS 1945 1945
Alinea I, memuat alasan pikiran “mengapa
Indonesia menyatakan kemerdekaan”
Kami bangsa Indonesia Alenia II, memuat pikiran “cara” Indonesia
dengan ini menyatakan memperoleh kemerdekaan
kemerdekaan bangsa
Indonesia Alenia III, memuat pikiran “motivasi ketaqwaan
yang mendorong rakyat Indonesia meyatakan
kemerdekaan

Hal-hal yang mengenai Alenia IV, memuat pikiran “tindak lanjut setelah Indonesia
pemindahan kekuasaan pindah dari alam penjajahan ke alam kemerdekaan :
1. Menentukan empat tujuan negara yang ingin dicapai
dan lain-lain
2. Menyusun negara dalam suatu susunan UUD
diselenggarakan dengan 3. Menetapkan susunan pemerintahan berbentuk republik
cara seksama dan dalam 4. Menetapkan sistem kekuasaan negara berkedaulatan
tempo yang sesingkat- rakyat
5. Menetapjan rumusan sila-sia Pancasila sebagai dasar
singkatnya negara
Kedudukan Pembukaan UUD 1945 :
Pembukaan merupakan inti atau kristalisasi dari gagasan /pikiran
bernas (cerdas dan benar)
dari para pendiri negara
Makna Alenia-1 :
O Mengandung Dalil Obyektif bahwa
penjajahan tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan
O Mengandung Pernyataan Subyektif yaitu
partisipasi bangsa Indonesia sendiri untuk
membebaskan diri dari penjajahan
Makna Alenia-2 :
O Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia
telah sampai pada tingkat yang menentukan
O Momentum yang dicapai harus digunakan untuk
menyatakan kemerdekaan
O Kemerdekaan tersebut bukan merupakan tujuan
akhir, melainkan harus diisi dengan mewujudkan
negara Indonesia yang merdeka bersatu, adil, dan
makmur
Makna Alenia-3 :
O Motivasi spiritual yang luhur serta
pengukuhan dari proklamasi kemerdekaan
O Menunjukkan ketakwaan bangsa Indonesia
terhadap Tuhan YME karena berkat ridhla-
Nya-lah kemerdekaan bisa dicapai
Makna Alenia-4 :
O Menegaskan fungsi dan tujuan NKRI
O Susunan dan bentuk negara yaitu Republik
Kesatuan
O Sistem Pemerintahan Negara yaitu
berkedaulatan rakyat (demokrasi)
O Menunjukkan Dasar Negara yaitu Pancasila
Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia
:
1. UUD 1945 (18 Agustus 1945-27
Desember 1949)
2. Konstitusi RIS (27 Desember 1945 –
17 Agustus 1950)
3. UUDS 1950 (17 Agustus 1950 - 5 Juli
1959)
4. UUD 1945 (5 Juli 1959 - 19 Oktober
1999)
5. UUD 1945 Hasil Amandemen I, II, III,
IV (10 Agustus 2002)
Kembali ke Bagan
KEDUDUKAN PEMBUKAAN UUD 1945
DALAM SISTEM KETATANEGARAAN RI
Sebagai kaidah pokok ketatanegaraan RI (Staatfundamentalnorm)

•Terdapat rumusan sila-sila Pancasila


•Terdapat tujuan negara
•Terdapat sistem kedaulatan yang berpedoman pada kedaulatan rakyat
•Terdapat pernyataan kemerdekaan sebagai penjabaran dari Proklamasi

Sebagai pernyataan kemerdekaan Indonesia (Declaration of Independence)


•Pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia
•Tindak lanjut yang harus disegelenggarakan sehubungan dengan pernyataan
kemerdekaan
Sistem Ketatanagaraan
Indonesia
O Bentuk negara adalah kesatuan
O Bentuk pemerintahan adalah republik
O Sistem pemerintahan adalah
presidensil
O Sistem politik adalah demokrasi atau
kedaulatan rakyat.
Review
1) Mengapa setiap negara
memerlukan UUD atau Konstitusi?
2) Jelaskan perbedaan konstitusi
yang rigid dan fleksibel?
3) Jelaskan apa ciri-ciri sistem
pemerintahan Presidential dan
sistem Parlementer?
ARTI DAN JENIS NORMA :

NORMA ADALAH ATURAN PEDOMAN BAGI


MANUSIA DALAM BERPERILAKU SEBAGAI
PERWUJUDAN DARI NILAI.
NILAI YANG ABSTRAK DAN NORMATIF
DIJABARKAN DALAM WUJUD NORMA,

MACAM-MACAM NORMA :
1. NORMA AGAMA/RELIGI
2. NORMA MORAL/ETIK
3. NORMA KESOPANAN
4. NORMA HUKUM
 ETIKA adalah ilmu atau kajian formal tentang
moralitas.

 MORALITAS adalah hal-hal yang menyangkut


moral.

 MORAL adalah sistem tentang motivasi, perilaku


dan perbuatan manusia yang dianggap baik atau
buruk.

 Franz Magnis Suseno, menyebut ETIKA sebagai


ilmu yang mencari orientasi bagi usaha manusia
untuk menjawab pertanyaan yang fundamental :
bagaimana saya harus hidup dan bertindak
 Bagi Sosiolog, etika adalah adat, kebiasan
dan perilaku orang-orang dari lingkungan
budaya tertentu.

 Bagi praktisi profesional termasuk dokter dan


tenaga kesehatan lainnya. ETIKA berarti
kewajiban dan tanggung jawab memenuhi
harapan (ekspektasi) profesi dan masyarakat,
serta bertindak dengan cara-cara yang
profesional.

 ETIKA adalah salah satu kaidah yang menjaga


terjalinnya interaksi antara pemberi dan
penerima jasa profesi secara wajar, jujur, adil,
profesional dan terhormat.
 Dua Teori etika klasik yang paling terkenal adalah :

1. Utilitianisme, teori ini menilai baik-buruknya


suatu tindakan dari hasil atau dampak tindakan
itu. ( the greatest good for the greatest number),
secara moral tindakan itu adalah baik

2. Deontologi, teori ini asal kata nya dari deon =


kewajiban. Jadi segala sesuatu dilaksanakan
karena kewajiban. Jangan lihat hasil atau
dampaknya.
 ASAS-ASAS ETIKA :

1. Beneficience (kewajiban untuk berbuat baik)


2. Normaleficience (kewajiban untuk tidak
melakukan hal-hal yang merugikan orang lain)

 ASAS ETIKA KONTEMPORER :


1. Menghormati manusia (respect for person)
2. Keadilan (Justice)
NORMA YANG TEPAT SEBAGAI PENJABARAN
ATAS NILAI DASAR PANCASILA :

1. NORMA ETIK, KARENA PADA DASARNYA NILAI – NILAI DASAR


PANCASILA ADALAH NILAI – NILAI MORAL.

2. NORMA HUKUM, KARENA NEGARA INDONESIA BERDASARKAN


NEGARA HUKUM

PENTINGNYA NORMA ETIK UNTUK KEHIDUPAN BERNEGARA DIKUATKAN


DENGAN KELUARNYA TAP MPR NO. VI / MPR / 2001 TENTANG ETIKA
KEHIDUPAN BERBANGSA, BERNEGARA DAN BERMASYARAKAT YANG
MERUPAKAN PENJABARAN NILAI – NILAI PANCASILA SEBAGAI PEDOMAN
DALAM BERPIKIR, BERSIKAP DAN BERTINGKAH LAKU DIMANA KESEMUANYA
ITU ADALAH CERMINAN DARI NILAI – NILAI KEAGAMAAN DAN KEBUDAYAAN
YANG SUDAH MENGAKAR DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
TUJUAN ETIKA KEHIDUPAN BERBANGSA, BERNEGARA DAN
BERMASYARAKAT :

1. MEMBERIKAN LANDASAN ETIK MORAL BAGI SELURUH


KOMPONEN BANGSA DALAM MENJALANKAN KEHIDUPAN
KEBANGSAAN DALAM BERBAGAI ASPEK.
2. MENENTUKAN POKOK – POKOK ETIKA KEHIDUPAN
BERBANGSA, BERNEGARA DAN BERMASYARAKAT
3. MENJADI KERANGKA ACUAN DALAM MENGEVALUASI
PELAKSANAAN NILAI – NILAI ETIKA DAN MORAL DALAM
KEHIDUPAN BERBANGSA, BERNEGARA DAN
BERMASYARAKAT
ETIKA KEHIDUPAN BERBANGSA :

A. ETIKA SOSIAL DAN


BUDAYA
B. ETIKA PEMERINTAHAN
DAN POLITIK
C. ETIKA EKONOMI DAN
BISNIS
D. ETIKA PENEGAKAN
HUKUM YANG
BERKEADILAN
E. ETIKA KEILMUAN DAN
DISIPLIN KEHIDUPAN

Anda mungkin juga menyukai