Perkerasan lentur

(flexible pavement)
Definisi dan istilah
 Definisi
• Perkerasan Jalan Lentur (flexible) adalah konstruksi
perkerasan jalan yang tersusun dari beberapa lapisan,
dimana masing-masing lapisan memiliki elastisitas
(modulus) tertentu, dengan tebal tertentu untuk
masing-masing lapisan, yang mampu menerima beban
kendaraan berulang (repetisi) dengan batas lendutan
tertentu.
• Adapun susunan lapisan yang dimaksud adalah :
– Lapis permukaan (campuran beraspal)
– Lapis pondasi atas
– Lapis pondasi bawah
– Lapis penopang (capping layer) bila diperlukan
SUSUNAN LAPIS PERKERASAN

SUSUNAN LAPIS KONSTRUKSI PERKERASAN

CAPPING LAYER

LAPISAN TANAH LUNAK (ROAD BED SOIL) 5-15 METER

LAPIS TANAH KERAS

Perancangan Ideal
 AC –WC
Lapis Permukaan

Lapis penutup
Perekat (Tack coat)
AC –BC Lapis antara/ pengikat
Perekat (Tack coat)
AC –BASE Lapis pondasi
Pengikat ( Prime coat)

AGG- BASE Lapis pondasi agregat

(agg.klas A, CTB dan BTB)

AGG- Lapis sub-pondasi (agg.klas B,

SUBBASE CTSB)

SUBGRADE Tanah dasar (tanah asli atau tanah

timbunan)
 Beberapa variabel penentu tebal
susunan masing-masing lapisan
• Tanah dasar
• Modulus bahan masing-masing lapisan
• Beban Lalu-lintas
• Kondisi muka air tanah
• Kondisi cuaca / lingkungan
• Metoda pelaksanaan
 Tanah dasar
• Lunak  CBR : 2% - 6%
– Lapis penopang (capping layer)
• Sangat lunak  CBR < 2%
– Perbaikan tanah
• Mekanis
– Geotextile
– Cerucuk/ dolken
– Stone colom
• Kimiawi
– Semen
– Kapur
– enzim
– Penggantian
• Tanah kembang susut (expansive soil) :
– Nilai aktivitas
– Daya desak vertikal (potensi pengembangan)
 Variabel tanah dasar
• Acuan dasar tebal lapis perkerasan :
– CBR
– Modulus resilient, Mr
• Sistem perbaikan tanah (cerucuk, geotextile dan
tiang pancang, bor, dll)
– Kohesi, c
– Nilai SPT
– Sudut geser, Ɵ
– Tegangan, σ
– JHP
– Nilai conus, qc
Tabel Kelompok aktivitas tanah dan nilai Swelling

No. Aktivitas Tanah Nilai Swelling Potensial

1 Rendah
2 Sedang
3 Tinggi
4 Sangat Tinggi
(Sumber : R.F CRAIG, 1989)
Tabel Potensi pengembangan ( Holzt, 1969: Gibbs,1969,USBR,1974)

Potensi Pengem- Persen Indek Batas Batas

pengem- bangan, % koloid Plasti- susut, cair,
bangan (Akibat <0,001mm, Sitas,PI SL LL
tekanan- (%) (%) (%) (%)
6,9 Kpa)
Sangat tinggi >30 >28 >35 >11 >65
Tinggi 20-30 20-31 25-41 7-12 50-63
Sedang 10-20 13-23 15-28 10-16 39-50
Rendah <10 <15 <18 <15 39
Tabel Potensi pengembangan ( Chen, 1988)

Potensi Persen lolos Batas cair, N-SPT Kemungkinan Tekanan

pengembangan saringan no.200 LL ekspansi (%) pengembangan (Kpa)
Sangat tinggi > 95 > 60 > 30 > 10 > 1000
Tinggi 60-65 40-60 20-30 3-10 250-1000
Sedang 30-60 30-40 10-20 1-5 150-250
Rendah < 30 < 30 < 10 <1 < 50
 California bearing ratio (CBR)
 x
CBR (%)  100 
 y
• x = material dengan besar beban (tekanan) pada
kedalaman 0.1 inch, atau 0.2 inch
• y = material standar untuk gradasi baik dari batu
pecah dengan nilai tekanan 6.9 MPa (1000 psi)
atau 70 kg/cm2 untuk kedalaman 0.1 inch
(0.254 cm), atau 10.3 MPa (1500 psi) atau 105
kg/cm2 untuk kedalaman 0.2 inch (0.508 cm)
 Kegiatan uji CBR
• Uji CBR meliputi pembebanan dengan
penekanan piston, kecepatan 0.05" (1.3 mm)
per menit, dan mencatat total beban pada
kedalaman berkisar antara 0.025 in (0.64 mm)
sampai 0.300 in (7.62 mm), dengan luas piston
3 incih2
Skema uji CBR
 Modulus resilient, MR
d
M R or E R  
r ………………………2.6.

Dimana :
MR = modulus resilien (atau modulus elastisitas apabila modulus resilien
hanya sebagai perkiraan modulus elastisitas)
σd = Tegangan (beban yang terjadi)
εr = regangan tarik yang kembali ke semula =  L/L
L = panjang benda uji yang terukur pada saat mengalami deformasi
L = perubahan panjang benda uji akibat beban yang terjadi

εr
Elastic strain
Total strain

Accumulated
Plastic strain
Plastic strain

Plastic strain

Gambar 2.6. Regangan yang terjadi akibat beban berulang (Yang H. Huang, 1993)
 Hubungan CBR danMR

• Untuk tanah dengan nilai CBR > 10 %

E SG (MR) = 1500 x CBR. (psi)

• Untuk tanah dengan nilai CBR < 10 %

MR = 2555 x CBR0.64
 0.301 log (2z/d)
log (ESWL) = log P + …………………………..…….
log(4s/d)