Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH BATUPASIR

TERHADAP KESTABILAN TUNNEL

• Batu Pasir
• Batu pasir adalah batuan sedimen klastik yang
terdiri dari butiran mineral berukuran pasir
atau bahan organik. Di dalam batu pasir
terdapat semen yang mengikat butiran-butiran
pasir dan biasanya terdiri dari partikel matriks
(lanau atau lempung) yang menempati ruang
antar butiran pasir. Batu pasir sering
ditambang untuk digunakan sebagai bahan
konstruksi. Di bawah permukaan, batu pasir
sering berfungsi sebagai akuifer air tanah
untuk atau sebagai reservoir minyak dan gas
alam.
Sifat Batu Pasir
• Pemampatan (Compaction)
Proses pertama ialah pemampatan (compaction). Proses
pemampatan menyebabkan butiran sedimen akan tertekan
semasa tertimbus. Susunan butiran akan tersusun semula
dengan lebih padat. Apabila terdapat banyak partikel yang
lembut, seperti syal, maka sedimen akan lebih mudah
mengalami pemampatan. Akibatnya, lapisan akan menjadi
lebih tipis, porositi berkurang, terutama dalam sedimen
lumpur.
• Penyimenan (Cementation)
Proses kedua ialah penyimenan (cementation). Penyimenan adalah
proses di mana mineral baru yang berasal dari cairan rongga akan
terbentuk atau terendap di permukaan butirannya. Adapun jenis
simen yang biasanya terbentuk dan utama ialah kuarza dan kalsit.
Kemudian simen akan mengikat butiran yang menyebabkan
sedimen menjadi batu. Penyimenan ini biasanya berlaku pada
tingkat pertengahan diagenesis. Karena jika berlaku pada tingkat
awal, maka akan mengurangkan kesan pemampatannya. Yang
mana, simen yang keras akan dapat menahan tekanan. Adapun
simen kuarza berasal dari air liang yang tepu dengan silika, yaitu
hasil dari larutan organisme bersilika, larutan tekanan kuarza,
diagenesis kimia mineral liat, dan lain sebagainya. Sedangkan simen
klasit dapat terbentuk semasa sedimen terendap, yaitu berada di
kawasan sekitar karbonat.
KLASIFIKASI Q SYSTEM
PADA MASSA BATUAN

Adisti Kusumadiningrat 072.14.138


• Penghabluran Semula (Recrystallization)

Proses ketiga ialah penghabluran semula (recrystallization).


Penghabluran ulang merupakan proses perubahan ukuran
atau bentuk dari batuan sedimen tanpa disertai dengan
perubahan kimia atau mineralnya. Ukuran biasanya akan
mengalami penambahan (bertambah besar), meskipun ada
juga yang ukurannya justru mengecil. Penghabluran
semula ini termasuk penting apalagi dalam kasus batu
kapur, di mana ukuran kalsit menjadi bertambah besar,
tekstur, dan strukturnya yang mungkin lenyap
• Massa Jenis
• Massa Jenis tidak tergantung pada jumlah benda.
Apabila jenisnya sama maka nilai massa jenisnya juga
sama. Berbagai logam memiliki nilai Massa Jenis besar
dikarenakan atom-atom dalam susunan molekulnya
memiliki kerapatan yang besar.
Pendahuluan

• Klasifikasi massa batuan Q system dapat disebut


juga dengan Rock Tunneling Quality Index untuk
keperluan perancangan penyangga penggalian
bawah tanah. Sistem ini pertama kali digunakan
oleh Borton dkk pada tahun 1974.
• Pembobotan Q system didasarkan atas penaksiran
numerik kualitas massa batuan berdasarkan 6
parameter, yaitu :
• RQD, Jumlah Kekar(Jn), Kekar Utama(Jr), Derajat
Alterasi(Ja), Aliran Air(Jw) dan Faktor Reduksi
Tegangan(SRF)
• Dalam Q system yang sangat diperhatikan adalah
Diskontinuitas dan Joint
• Rumus Q system Q = RQD/Jn x Jr/Ja x Jw/SRF
• Nilai Q yang didapat dihubungkan dengan
kebutuhan penyanggan terowongan dengan
menetapkan dimensi ekivalen (equivalent dimension)
dari galian. Dimensi ekivalen merupakan fungsi dari
ukuran dan kegunaan dari galian, didapat dengan
membagi span, diameter atau tinggi dinding galian
dengan harga yang disebut Excavation Support Ratio
(ESR).

Anda mungkin juga menyukai