Anda di halaman 1dari 24

TEKNIS PEMELIHARAAN SARANA

DAN PRASARANA
PENGERTIAN/DEFINISI : TEKNIS PEMELIHARAAN
SARANA DAN PRASARANA
TEKNIS :
sebuah aturan/norma/persyaratan yang umumnya dalam
bentuk sebuah dokumen formal yang menciptakan kriteria,
metode, proses, dan praktik rekayasa.

PEMELIHARAAN :
suatu upaya yang dilakukan untuk menjaga / merawat dan
memperbaiki sarana dan prasarana yang dimiliki agar dapat
dimanfaatkan dalam jangka waktu lama.
TEKNIS PEMELIHARAAN
SAPRAS :
aturan/norma/persyaratan untuk menjaga /
merawat dan memperbaiki sarana dan
prasarana yang dimiliki agar dapat dimanfaatkan
dalam jangka waktu lama.
SISTEM PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN

PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN
TERENCANA TAK TERENCANA

PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN


PENCEGAHAN KOREKTIF DARURAT
KLASIFIKASI PRASARANA

• Prasarana Umum (Publik), Setiap orang boleh mempergunakan


prasarana tersebut. Dalam arti bahwa tidak ada orang yang dapat
dikecualikan dalam penggunaannya, misalnya jalan.
• Prasarana Kelompok, Prasarana yang hanya dapat manfaatkan
oleh sekelompok orang, misalnya saluran irigasi. Yang
mempergunakan saluran irigasi ini antara lain adalah petani-petani
yang mempunyai lahan di sekitar saluran irigasi tersebut, orang-
orang yang mempunyai kolam di sekitarnya, dll.
• Prasarana Pribadi/Individual, Prasarana yang hanya dapat
dimanfaatkan oleh orang seorang/individual. Prasarana ini
biasanya dibangun oleh perseorangan/keluarga untuk mencukupi
kebutuhannya, misalnya jamban keluarga. Pemakai jamban
tersebut adalah keluarga yang membangunnya.
• Pemeliharaan Terencana : pemeliharaan yg dilakukan secara
terorginir untuk mengantisipasi kerusakan diwaktu yg akan
datang, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yg
telah ditentukan sebelumnya.

• Pemeliharaan pencegahan : pemeliharaan yg bertujuan untuk


mencegah terjadinya kerusakan atau cara pemeliharaan yg
direncanakan untuk pencegahan (inspeksi < memeriksa secara
berkala>, perbaikan kecil, dsb).

• Pemeliharaan korektif : pekerjaan yg dilakukan untuk memperbaiki


dan meningkatkan kondisi fasilitas sehingga mencapai standar yg
dpt diterima secara berulang.

• Pemeliharaan Tak Terencana : pemeliharaan dimana perlu segera


dilaksanakan tindakan untuk mencegah akibat yang serius.
• Pemeliharaan Darurat :
Teknis Pemeliharaan :

• Pemeliharaan rutin, dapat diantisipasi berupa


pencegahan perawatan dan menjaga agar tidak
cepat rusak
• Pemeliharaan berkala, agar dapat diantisipasi
karena sudah mengetahui sebelumnya terhadap
kondisi usia prasaran tersebut
• Pemeliharaan mendesak, agar kerusakan yang
terjadi tidak lebih besar lagi dengan cara
diperbaiki
DASAR HUKUM :
• Undang Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan,
• Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan,
• Peraturan Menteri PU No. 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung,
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 13/PRT/M/2011 tentang Tata
Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan,
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI
No. 47/PRT/M/2015 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi
Khusus Bidang Infrastruktur,
• Peraturan Menteri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) No. 16/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan
jaringan irigasi rawa lebak,
• Permendes No. 21 Tahun 2015 tentang Penetapan prioritas Penggunaan
dana desa 2016
Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
13/PRT/M/2011 tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan
Jalan :
• Pemeliharaan jalan adalah kegiatan penanganan jalan,
berupa pencegahan, perawatan dan perbaikan yang
diperlukan untuk mempertahankan kondisi jalan agar
tetap berfungsi secara optimal melayani lalu lintas
sehingga umur rencana yang ditetapkan dapat tercapai.
• Pemeliharaan rutin jalan adalah kegiatan merawat serta
memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi pada ruas-
ruas jalan dengan kondisi pelayanan mantap.
• Pemeliharaan berkala jalan adalah kegiatan penanganan
pencegahan terjadinya kerusakan yang lebih luas dan
setiap kerusakan yang diperhitungkan dalam desain agar
penurunan kondisi jalan dapat dikembalikan pada kondisi
kemantapan sesuai dengan rencana.
• Lingkup pengaturan tata cara pemeliharaan jalan dan
penilikan jalan, meliputi:
a. rencana umum pemeliharaan jalan;
b. survey pemeliharaan jalan;
c. pemrograman pemeliharaan jalan;
d. pembiayaan pemeliharaan jalan;
e. perencanaan teknis pemeliharaan jalan;
f. pelaksanaan pemeliharaan jalan;
g. penilikan jalan;
h. pengawasan termasuk pemantauan dan evaluasi, serta
pelaporan kegiatan pemeliharaan jalan nasional, jalan
provinsi dan jalan kabupaten/kota; dan
i. peran masyarakat dalam pemeliharaan jalan.
Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) RI No. 47/PRT/M/2015 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur :
• Program Pemeliharaan merupakan prioritas
utama yang harus dilaksanakan oleh pemerintah
daerah, sehingga sumber pendanaan
pemeliharaan dibebankan pada APBD murni.
• Pemberdayaan masyarakat adalah kegiatan DAK
Sub Bidang Sanitasi menyertakan partisipasi
masyarakat dalam penyelenggaraan pada setiap
tahapan proses perencanaan, pelaksanaan, dan
pemeliharaan pengembangan layanan prasarana
sanitasi.
• Kegiatan kontraktual adalah ikatan kontrak yang dilakukan antara
pengelola DAK Sub Bidang Sanitasi Kabupaten/ Kota dengan
penyedia jasa untuk membangun prasarana sanitasi.
• KSM adalah Kelompok Swadaya Masyarakat sebagai perwakilan
calon pemanfaat untuk melaksanakan pembangunan prasarana
sanitasi secara swakelola.
• KPP adalah Kelompok Pemelihara dan Pemanfaat sebagai
perwakilan pemanfaat untuk melakukan operasi dan
pemeliharaan maupun pengembangan pelayanan prasarana
sanitasi.
• Untuk menjamin keberlanjutan operasi dan pemeliharaan
infrastruktur yang sudah terbangun, dibentuk Kelompok
Pemanfaat dan Pemeliharaan (KPP).
Tujuan kegiatan pemeliharaan :

 Untuk Memelihara prasarana secara


berkelanjutan;
 Adanya jaminan terhadap kualitas prasarana;
 Adanya keuntungan yang berkelanjutan dari
hasil pemanfaatan prasarana.
PEMELIHARAAN SARANA DAN
PRASARANA TANGGUNG JAWAB SIAPA ?
Keterlibatan masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan
prasarana sangat penting, karena masyarakat lah yang
paling merasakan dampak dari terpeliharanya atau tidak
terpeliharanya suatu sarana dan prasarana.
Yang perlu diperhatikan juga adalah bukan pada
pemeliharaannya saja yg ditangani tetapi sejak dari
perencanaan dan pelaksanaan pembangunannya,
sehingga ada rasa memiliki.
Pada dasarnya adalah menjadi tanggungjawab bersama
warga/masyarakat pemanfaat.
Contoh bagan alir atau tahapan agar tujuan
pemeliharaan sarana prasarana tercapai :
Pemahaman Apa dan Siapa
Penyadaran pentingnya yang Terlibat Pemeliharaan Sapras; Pengorganisasian
“Pemeliharaan Sarana-Prasarana obyek pemeliharaan (gedung dan kegiatan Pemeliharaan Sapras
sebagai komponennya), proses, persiapan, (Kelompok Pemanfaat dan
bagian dari Manajemen Aset pelaksanaan dan monitoring-evaluasi Pemeliharaan / KPP).
Pemeliharaan Sapras

Pelaksanaan dan Pendataan Sarana-


Pembiasaan Prasarana (menggunakan
Pemeliharaan Sapras Form Data Sar-pras)
Contoh Kegiatan Pemeliharaan Rutin dan Berkala :
CONTOH 1 :
CONTOH 2
CONTOH 3
SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN :
Dana pemeliharaan dapat berasal dari berbagai sumber,
namun perlu usaha untuk menggali sumber-sumber dana
tersebut.
Sumber dana potensial pendanaan kegiatan pemanfaatan dan
pemeliharaan prasarana dapat diperoleh dari kontribusi
masyarakat pengguna, pihak swasta (yang juga turut memetik
manfaat dari pembangunan prasarana tersebut), serta
pemerintah (pemerintah Desa/Kelurahan, Dinas/Instansi
terkait setempat).
KESIMPULAN :
• Rencana pemeliharaan merupakan serangkaian kegiatan pemeliharaan yang
dilakukan untuk menjaga prasarana agar tidak rusak atau tetap berfungsi secara
optimal. Rencana pemeliharaan disini mencakup pemeliharaan yang dilaksanakan
secara rutin, berkala dan insidentil/mendesak.
• Pemeliharaan rutin dilakukan secara terus menerus, biasanya dalam periode
waktu seperti setiap hari atau setiap minggu atau setiap bulan. Umumnya kegiatan
ini bersifat pekerjaan pencegahan untuk menjaga agar prasarana tidak rusak,
biasanya terdiri atas tugas-tugas yang berulang-ulang dengan teknik yang
sederhana, misalnya kegiatan pembersihan.
• Pemeliharaan Berkala dilakukan dalam periode waktu tertentu misalnya setiap 3
bulan, setiap 6 bulan atau setiap tahun.
• Pemeliharaan Darurat/Insidentil/mendesak, pekerjaan yang mendesak yang
memerlukan penanganan segera, yang umumnya tidak direncanakan terlebih
dahulu.
• Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan pada dasarnya adalah menjadi tanggungjawab
bersama warga pemanfaat, dilakukan secara bersama-sama dan dikoordinir oleh
KPP.
• Pembentukan/pengorganisasian untuk pemeliharaan diperioritaskan pada
prasarana yg bersifat umum dan kelompok.

Anda mungkin juga menyukai