Bab 5 Kesadahan
Bab 5 Kesadahan
DASAR TEORI
Pengolahan air limbah dengan proses trickling filter adalah
proses pengolahan dengan cara menyebarkan air limbah ke dalam
suatu tumpukan atau unggun media yang terdiri dari bahan batu
pecah (kerikil), keramik, sisa tanur. (Ir, Nusa Idaman. M,eng,
2008)
Aerasi adalah proses mekanik yang menyediakan kontak antara
air dan udara. Trickling filter adalah proses pemecahan organik
secara biologis oleh mikroorganisme melalui media filter dengan
preparasi tinggi. 2
3
RANGKAIAN ALAT
4
DATA PERCOBAAN
1. Volume KMnO4 : 250 mL
2. Volume Asam Oksalat : 100 mL
3. Volume H2SO4 4 N : 100 mL
4. Jenis limbah : limbah air cucian beras
5. Waktu tinggal : 126 detik
Sebelum aerasi
1 trickling filter 50 21,4 20,6 21
Sesudah aerasi
2 trickling filter 50 18,6 17,9 18,25
5
PERHITUNGAN
1. Pembuatan larutan KMnO4 0,01 N dengan volume 250 ml
𝑔𝑟𝑒𝑘
𝑁.𝑉.𝐵𝑀 0,01 .0,25 𝐿.158,03 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙
𝑙
m= = = 0,079 gram
𝑛 5 𝑔𝑟𝑒𝑘/𝑚𝑜𝑙
2. Pembuatan larutan asam oksalat 0,01 N dengan volume 100 mL
𝑔𝑟𝑒𝑘
𝑁.𝑉.𝐵𝑀 0,01 𝑙 .0,1 𝐿.126,67𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙
m= = = 0,063 gram
𝑛 2 𝑔𝑟𝑒𝑘/𝑚𝑜𝑙
4. Menghitung debit
V = 5000 mL
t1 = 12,8 detik
t2 = 12,4detik
t rata-rata = 12,60
𝑉 500 𝑚𝐿
Q = 𝑡 = 12,60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 39,68mL/detik
6
5. Menghitung lama waktu tinggal
8. Menghitung persentase penurunan angka permanganat
V air limbah = 5000 mL
𝐶𝑜−𝐶𝑡
Q = 39,68 mL/detik % penurunan= × 100%
𝑉 5000 𝑚𝐿 𝐶𝑜
t = 𝑄 = 39,68 𝑚𝐿/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 126 detik
260,4−226,3
= × 100%
260,4
6. Menghitung kadar angka permanganat sebelum aerasi
trickling filter
1000 = 13,1%
Co = 25 x [(10+t) F-10] x 0,310 mg/L
1000
= x [(10+21) 1-10] x 0,310 mg/L
25
= 260,4 mg/L
1000
= x [(10+18,25) 1-10] x 0,310 mg/L
25
= 226,3 mg/L 7
PEMBAHASAN
8
KESIMPULAN
9
TERIMA KASIH
10