Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM PENGOLAHAN AIR DAN LIMBAH CAIR

AERASI TRICKLING FILTER LIMBAH CAIR

Ir. Paryanto, M.S.


NIP 19580425 198601 1 001

Kelompok B3 dan B4:


1. Muhammad Farhan (I8316036)
2. Novita (I8316039)
3. Rosita Devi Anggraini (I8316050)
4. Salendri Dewi Novita Sari (I8316051)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
1
TUJUAN
Menurunkan parameter kadar pencemaran COD zat organik
maupun pencemar lain dalam limbah cair

DASAR TEORI
Pengolahan air limbah dengan proses trickling filter adalah
proses pengolahan dengan cara menyebarkan air limbah ke dalam
suatu tumpukan atau unggun media yang terdiri dari bahan batu
pecah (kerikil), keramik, sisa tanur. (Ir, Nusa Idaman. M,eng,
2008)
Aerasi adalah proses mekanik yang menyediakan kontak antara
air dan udara. Trickling filter adalah proses pemecahan organik
secara biologis oleh mikroorganisme melalui media filter dengan
preparasi tinggi. 2
3
RANGKAIAN ALAT

4
DATA PERCOBAAN
1. Volume KMnO4 : 250 mL
2. Volume Asam Oksalat : 100 mL
3. Volume H2SO4 4 N : 100 mL
4. Jenis limbah : limbah air cucian beras
5. Waktu tinggal : 126 detik

Volume KMnO4 (mL)


Volume
No Uraian limbah organik
(mL) I II Rata – rata

Sebelum aerasi
1 trickling filter 50 21,4 20,6 21

Sesudah aerasi
2 trickling filter 50 18,6 17,9 18,25

5
PERHITUNGAN
1. Pembuatan larutan KMnO4 0,01 N dengan volume 250 ml

𝑔𝑟𝑒𝑘
𝑁.𝑉.𝐵𝑀 0,01 .0,25 𝐿.158,03 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙
𝑙
m= = = 0,079 gram
𝑛 5 𝑔𝑟𝑒𝑘/𝑚𝑜𝑙
2. Pembuatan larutan asam oksalat 0,01 N dengan volume 100 mL

𝑔𝑟𝑒𝑘
𝑁.𝑉.𝐵𝑀 0,01 𝑙 .0,1 𝐿.126,67𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙
m= = = 0,063 gram
𝑛 2 𝑔𝑟𝑒𝑘/𝑚𝑜𝑙

3. Pembuatan larutan H2SO4 4N dengan volume 100 mL


𝑔𝑟𝑒𝑘
𝑁.𝑉.𝐵𝑀 4 .0,1 𝐿 . 98,08 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙
𝑙
V= = 𝑔𝑟𝑒𝑘 = 11,02gram ( diencerkan dengan aquades hingga volumenya 100mL)
𝑛.𝑘.ρ 2 𝑚𝑜𝑙 .0,97.183 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑙

4. Menghitung debit
V = 5000 mL
t1 = 12,8 detik
t2 = 12,4detik
t rata-rata = 12,60
𝑉 500 𝑚𝐿
Q = 𝑡 = 12,60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 39,68mL/detik
6
5. Menghitung lama waktu tinggal
8. Menghitung persentase penurunan angka permanganat
V air limbah = 5000 mL
𝐶𝑜−𝐶𝑡
Q = 39,68 mL/detik % penurunan= × 100%
𝑉 5000 𝑚𝐿 𝐶𝑜
t = 𝑄 = 39,68 𝑚𝐿/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 126 detik
260,4−226,3
= × 100%
260,4
6. Menghitung kadar angka permanganat sebelum aerasi
trickling filter
1000 = 13,1%
Co = 25 x [(10+t) F-10] x 0,310 mg/L

1000
= x [(10+21) 1-10] x 0,310 mg/L
25

= 260,4 mg/L

7. Menghitung kadar angka permanganat setelah aerasi


trickling filter
1000
Ct = 25 x [(10+t) F-10] x 0,310 mg/L

1000
= x [(10+18,25) 1-10] x 0,310 mg/L
25

= 226,3 mg/L 7
PEMBAHASAN

Pengolahan air limbah dengan proses Trickling Filter adalah proses


pengolahan dengan cara menyebarkan air limbah ke dalam suatu
tumpukan unggun media yang terdiri dari kerikil, keramik, ijuk, dll.
Aerasi adalah proses mekanik yang menyediakan kontak antara air dan
udara. Trickling Filter adalah proses pemecahan organik secara biologis
oleh mikroorganisme melalui media filter dengan preparasi tinggi. Angka
permanganat adalah banyaknya mg/L KMnO4 yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi zat organik yang terdapat dalam 1 liter sampel air yang
dididihkan selama 10 menit.

8
KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa:


1. Kadar Permanganat COD pada limbah air cucian beras setelah aerasi lebih
rendah dibandingkan dengan air limbah air cucian beras sebelum aerasi.
2. Kadar pencemaran COD pada limbah air cucian beras
- Sebelum aerasi trickling filter = 260,4 mg/L
- Sesudah aerasi trickling filter = 226,3 mg/L
3. Efisiensi pengolahan limbah air cucian beras sebesar 13,1 %

9
TERIMA KASIH

10

Anda mungkin juga menyukai