Pramono
Sel normal memiliki fungsi dan struktur yg
terbatas dalam metabolisme
Setiap sel melaksanakan kebutuhan
fisiologik normal (Homeostasis normal)
Bila suatu sel mendapatkan rangsang atau
stimulus patologik, secara fisiologik dan
morfologik sel akan mengalami adaptasi
yaitu perubahan sel berupa
– Hipertropi
– Atropi
– Hiperplasia
– Metaplasia
– induksi
Stimulus patologik hingga
melampaui adaptasi jejas
sel / sakit sel (cell injury), yg
biasanya bersifat reversibel
Jika stimulus menetap /
bertambah besar jejas sel
bisa irreversibel (nekrosis)
Kematian sel dapat
disebabkan iskemia, infeksi
dan reaksi imun
Penyebab jejas sel
1. Hipoksia
Perdarahan, anemia, iskemia o/ trombus, kegaagalan
sistem kardiovaskuler, keracunan CO
2. Bahan fisik :
Trauma, perubbahan suhu, listrik, terkanan atmosfir,
radiasi
3. Bahan Kimia :
Obat-obatan, racun, makanan, dll
4. Organisme :
Infeksi kuman penyakit (bakeri, fungus, protozoa, virus)
5. Reaksi imunologik :
Hipersensitivitas, penyakit imun
6. Kelainan genetik :
kelainan metabolisme, anomali / cacat bawaan
7. Gangguan nutrisi :
Malnutrisi
Perubahan Intra seluler dan ekstra seluler
akibat adaptasi atau cedera selular
Akumulasi seluler sering diakibatkan oleh
perubahan lingkungan atau
ketidakseimbangan sel utk memproses
material
Subtansi normal atau abnormal yang tidak
dapat dimetabolissasi terakumulasi di
dalam sitoplasma
Dapat endogen atau eksogen
Perubahan umum di dalam dan di sekitar
sel meliputi : pembengkakan, akumulasi
lipid, penyebaran radikal bebas,
penimbunan glikogen, pigmentasi,
kalsifikasi, infiltrasi hialin
Pembengkakan seluler
Hipoksia
seluler merusak
kemampuan sel untuk mensintesa
ATP air di dalam sitoplasma
bertambah pembengkakan
Nekrosis
Livor mortis
Penumpukan darah oleh gravitasi
Iskemi warna biru kemerahan
Putrefaksi
Pembusukan oleh organisme saprofit
yang memasuki jaringan yang mati,
organise mengheluarkan gas.
Terjadi perubahan warna kehijauan
dan berbusa
Biasanya terdapat pada usus