Anda di halaman 1dari 33

Sia

Anakjhhiohuhuhh
OLEH
HENDRA SUSANTO
Epidemiologi
Sindrom nefrotik (SN) pada anak merupakan penyakit ginjal anak
yang paling sering ditemukan. Insidens SN pada anak dalam kepustakaan
di Amerika Serikat dan Inggris adalah 2-7 kasus baru per 100.000 anak per
tahun,dengan prevalensi berkisar 12 – 16 kasus per 100.000 anak.1 Di
negara berkembang insidensnya lebih tinggi. Di Indonesia dilaporkan 6 per
100.000 per tahun pada anak berusia kurang dari 14 tahun.1
Anatomi
Anatomi
Definisi

 Sindrom nefrotik → suatu sindrom klinik dengan


gejala:
1. Proteinuria masif (>40 mg/m2LPB/jam atau rasio
protein/kreatinin pada urin sewaktu >2 mg/mg
atau dipstik >2+
2. Hipoalbuminemia < 2,5 gr/dl
3. Edema
4. Hiperkolesterolemia
Etiologi

 Glomurelo Nefritis primer


- Glumero Nefritis lesi minimal
- Glumero Nefritis sklerosis fokal
- Glumero Nefritis membranosa
- Glumero Nefritis membrano
proliferatif
- Glumero Nefritis proliferatif lain
Glumero Nefritis sekunder

-Infeksi
• HIV
• HBV
• Sifilis
• Malaria
Keganasan

• Adenokarsinoma limfoma
• Adenokarsinoma hodgkin
• Karsinoma ginjal
• Efek obat :
-NSAID
-Heroin
• Lain-lain:
-DM
-amiloidosis
-pre-eklampsia.
• Kelainan kongenital: Sindrom nefrotik
herediter
Patogenesis

A: Prosesus sel podosit dipisahkan oleh celah pori-pori B: Pada sindrom


nefrotik, celah pori-pori menghilang dan prosesus sel podosit terlihat bergabung
menjadi satu C: Mutasi protein podosit 1: slit diaphragm proteins (nephrin), 2:
membrane proteins (podocin), 3: cytoskeleton (α-actinin-4, CD2-AP), 4:
extracellular matrix adhesion molecule, (β4 integrin), 5: sialylated anionic
surface proteins, 6: nuclear proteins (WT1, LMX1B, SMARCAL1),7: basement
membrane proteins (α5 chain collagen IV).
Patofisiologi
etiologi
Permeabilitas basal membran meningkat;
Protein bocor ke dalam filtrasi glomerulus

Proteinuria masif
. Merangsang hati :
Hipoalbuminemia Sintesa protein , lipid dan
gangguan transportasi
partikel lipid dalam sirkulasi
Tekanan onkotik plasma menurun

Transudasi cairan dari ruang vaskuler


ke ruang interstisiel Menurun katabolisme

Volume plasma dan cardiac output menurun

Aliran darah ke ginjal menurun, Kolesterol ↑, trigliserida ↑


GFR menurun

Retensi air dan garam di tubuli renalis


Hiperlipidemia & lipiduria
Jumlah airan interstisiel meningkat Sekresi mineralokortikoid
Aldosteron dan ADH naik
Edema
Manifestasi Klinik

 Utama – edema
• awal intermitten (preorbital, scrotalis, labia), edema masif
(anasarka)
• Lunak, pitting

 Ggn GIT
• diare karena edema mukosa usus
• Hepatomegali karena sintesis albumin meningkat
• Nafsu makan berkurang
• asites

 Pernapasan
• Asites  retriksi pernapasan  takipneu
• Efusi pleura/ edema pulmonal
Anamnesis:
- bengkak di ke dua kelopak mata
- Bengkak perut/ acites
- Bengkak tungkai, atau seluruh tubuh
- disertai jumlah urin yang berkurang
- urin berwarna kemerahan
- mual
- muntah
Diagnosis

Pemeriksaan fisik:
- Pasien sesak nafas
- Muka sembab (puffy face)
- Anemi
- Efusi pleura
- Asites
- Sembab subkutis dinding perut dan dada
- Sembab tungkai dan lengan
- Sembab genitalia
- Hipertensi ringan dan sedang
Pemeriksaan Penunjang

• Urinalisis: - Proteinuria masif (3+ sampai 4+),


- Hematuria
• Darah: - Hipoalbuminemia (< 2,5 g/dl),
-Hiperkolesterolemia,
-LED ↑
• Foto Polos Thorak & Abdomen:
- Normal
- Kadang ditemukan efusi pleura dan ascites.
• USG ginjal:
- Sering terlihat normal
Tatalaksana
Dietetik

 Diet protein normal sesuai RDA→


2gr/kgBB/ hari
 Diet tinggi protein → menambah
beban glomerulusuntuk mengeluarkan
sisa metabolisme protein
 Diet rendah protein → MEP dan
hambatan pertumbuhan anak
 Diet rendah garam (1-2 g/hari) → bila
edema
Diuretik

 Diberi bila ada edema


 Loop diuretik → furosemid 1-2
mg/kgBB/hari+ spironolakton 2-3
mg/kgBB/hari
 Bila tidak berhasil → infus albumin 20-
25% dosis 1g/kgBB selama 4 jam(u/
menarik cairan dr jar interstitial)+
furosemid IV 1-2 mg/kgBB
 Bila tidak mampu → plasma 20
ml/kgBB/hari perlahan-lahan 10 tetes /
menit → mencegah dekompensasi
cordis
antibiotik

 Digunakan Antibiotik profilaksis → penisilin oral 125-


250 mg, 2 kali sehari
 Atau amoksisilin, eritromisin, sefaleksin
Kortikosteroid
Pengobatan inisial:
Prednison FD: 60 mg/m2LPB/hari
Maximal 4 minggu

Remisi Tidak remisi

Prednison AD: 40 mg/m2LPB/ hari Resisten steroid


(2/3 dosis awal)secara alternating(selang sehari),
Satu kali sehari setelah makan pagi
selama 4 minggu atau
intermiten (3 hari berturut-turut dalam 1 minggu)
Pengobatan SN Relaps

Prednison FD: 60 mg/m2LPB/hari


Maximal 4 minggu

Remisi Tidak Remisi

Prednison AD: 40 mg/m2LPB/ hari SN resisten steroid


Selama 4 minggu
Pengobatan Relaps

 Bila SN+proteinuria>2+ kembali tanpa edema


→sebelum diberi prednison cari dulu etiologinya bila
ISPA →antibiotik 5-7 hari →bila protenuria
menghilang →tidak perlu pengobatan relaps
 Bila sejak awal ada proteinuria > 2+ disertai edema
→diagnosis relaps →diberi pengobatan relaps
Pengobatan Relaps

 Berdasarkan relaps yang terjadi


dalam bulan perama:
1. tidak ada relaps sama sekali
2. Relaps jarang: <2 kali
3. Relaps sering: >2 kali
4. Dependen steroid: bagian dari relaps
sering yg jumlah relapsnya lebih
banyak dan prognosisnya lebih buruk
tetapi masih lebih baik daripada
resisten steroid
Pengobatan SN Relaps sering
atau Dependen Steroid

1. Pemberian steroid jangka panjang


2. Pemberian levamisol
3. Pengobatan dengan sitostatik
4. Pengobatan dengan siklosporin
Sindrom nefrotik relaps frekuen atau dependen steroid

Prednison FD Remisi

Prednison AD + CPA

Diturunkan sampai dosis treshold


0,1-0,5 mg/kgBB AD
6-12 bulan
(1)

Relaps pada Relaps pada


prednison> 0,5/kgBB AD (2) prednison > 1 mg/kgBB AD
Atau efek samping steroid neningkat

Levamisol 2,5 mg/kgBB AD CPA 2-3 mg/kgBB


(4-12 bulan) 8-12 minggu
(3)
Relaps  prednison standar
Keterangan:
(1) Langsung diberi CPA (+ prednison AD) Relaps pada
(2) Sesudah prednison jangka panjang, dilanjutkan dg prednison> 0,5/kgBB AD
CPA
(3) Sesudah prednison jangka panjang dan levamisol, Siklosporin 5 mg/kgBB/hari
dilanjutkan dengan CPA Selama 1 th
Levamisol Sitostatika
 Penggunaan  Siklofosfamid(CP
masih terbatas→ A) dosis 2-3
efeknya masih mg/kgBB atau
diragukan klorambusil 0,2-
 dosis →2,5 0,3 mg/kgBB/hari
mg/kgBB dosis selama 8 minggu
tunggal selang 
(
(
Periksa darah tepi
sehari selama 4- Hb,leuko,trombo
12 bulan 1-2 kali seminggu
Siklosporin (CyA)

 Digunakan pada SN idiopatik yang tidak responsif


dg steroid atau sitostatik → dosis 5 mg/kgBB/ hari
Pengobatan sindrom nefrotik relaps frekuen

Prednison FD: 60 mg/m2LPB/hari


Maximal 4 minggu

Prednison AD: 40 mg/m2LPB/hari+


Siklofosfamid 2-3 mg/kgBB/hari oral
Selama 8 minggu

Pemantauan Hb, leukosit, trombosit tiap minggu

leukosit,<3000/ul leukosit,>3000/ul
Hb<8 g/dl Hb>8 g/dl
Trombosit <100.000/ul Trombosit >100.000/ul

CPA dihentikan sementara CPA dilanjutkan kembali


Pengobatan SN dependen steroid

Prednison FD: 60 mg/m2LPB/hari Prednison FD: 60 mg/m2LPB/hari


Maximal 4 minggu Maximal 4 minggu

Siklofosfamid plus Siklofosfamid oral


500-750 mg/m2LPB/hari 2-3 mg/m2LPB/hari
Melalui infus satu kali sebulan Dosis tunggal
selama 6 bulan bertutut-turut Selama 12 minggu
+ +
Prednison AD 40 mg/m2LPB/hari Prednison AD 40 mg/m2LPB/hari
selama 12 minggu selama 12 minggu

Tapering off prednison


Dosis 1 mg/kgBB/hari
selama 1 bulan

Prednison 0,5 mg/kgBB/hari


selama 1 bulan
Pengobatan SN resisten steroid

Siklofosfamid plus Siklofosfamid oral


500-750 mg/m2LPB/hari 2-3 mg/m2LPB/hari
Melalui infus satu kali sebulan Dosis tunggal
selama 6 bulan Selama 3-6 bulan
+ +
Prednison AD 40 mg/m2LPB/hari Prednison AD 40 mg/m2LPB/hari
selama 6 bulan selama 3-6 bulan

Tapering off prednison


Dosis 1 mg/kgBB/hari
selama 1 bulan

Prednison 0,5 mg/kgBB/hari


selama 1 bulan
Komplikasi

 Komplikasi Infeksi
 Komplikasi Tromboembolik
 Penyakit Kardiovaskular
 Komplikasi Medis yang Lain
Kesimpulan

 Sindrom nefrotik merupakan suatu kumpulan gejala-gejala klinis yang


terdiri dari proteinuria masif, hipoalbuminemia, edema, dan dapat disertai
hiperlipidemia.
 Etiologi sindrom nefrotik dibagi menjadi tiga, yaitu kongenital, glomerulopati
primer/idiopatik, dan sekunder akibat penyakit sistemik.
 Gejala klinis sindrom nefrotik yang khas adalah pitting edema akibat
proteinuria dan hipoproteinemia. Gejala lain berupa komplikasi seperti
asites, efusi pleura, edema anasarka. Hipertensi juga dapat dijumpai pada
semua tipe sindrom nefrotik.
 Diagnosis sindrom nefrotik ditegakkan berdasarkan 4 hal, yaitu :
1. proteinuria masif (> 40 mg/m2 LPB/jam atau 50 mg/kg/hari atau
rasio protein/kreatinin pada urin sewaktu > 2 mg/mg atau dipstik ≥
2+)
2. Hipoalbuminemia < 2,5 g/dL
3. Edema
4. Dapat disertai hiperkolesterolemia > 200 mg/dL
 Penatalaksanaan pasien dengan sindrom nefrotik meliputi pengaturan diit,
penanggulangan edema, pengobatan steroid, dan edukasi orangtua.
Prognosis
Prognosis tergantung pada kausa sindrom nefrotik. Pada kasus anak, prognosis
adalah sangat baik kerana minimal change disease (MCD) memberikan respon
yang sangat baik pada terapi steroid dan tidak menyebabkan terjadi gagal ginjal
(chronic renal failure). Tetapi untuk penyebab lain seperti focal segmental
glomerulosclerosis (FSG) sering menyebabkan terjadi end stage renal disease
(ESRD). Faktor – faktor lain yang memperberat lagi sindroma nefrotik adalah level
protenuria, control tekanan darah dan fungsi ginjal.
Prognosis umumnya baik kecuali pada keadaan-keadaan teretnrtu sebagai
berikut :
- Menderita untuk pertamakalinya pada umur di bawah 2 tahun atau di atas 6
tahun
- Jenis kelamin laki-laki
- Disertai oleh hipertensi
- Disertai hematuria
- Termasuk jenis sindrom nefrotik sekunder
- Gambaran histopatologik bukan kelainan minimal
- Pengobatan yang terlambat, diberikan setelah 6 bulan dari timbulnyaa
gambaran klinis
Pada umumnya sebagian besar (+80%) sindrom nefrotik primer memberi
respons yang baik terhadap pengobatan awal dengan steroid, tetapi kira-kira 50%
di antaranya akan relapse berulang dan sekitar 10% tidak memberi respons lagi
dengan pengobatan steroid.

Anda mungkin juga menyukai

  • Sssss
    Sssss
    Dokumen35 halaman
    Sssss
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • LP DM Tipe 2
    LP DM Tipe 2
    Dokumen19 halaman
    LP DM Tipe 2
    gegelang
    100% (3)
  • Jadwal Dokter April - Mei
    Jadwal Dokter April - Mei
    Dokumen12 halaman
    Jadwal Dokter April - Mei
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • Hendra Susanto
    Hendra Susanto
    Dokumen55 halaman
    Hendra Susanto
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • Hendra Susanto
    Hendra Susanto
    Dokumen55 halaman
    Hendra Susanto
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • Kkjkksindrom N
    Kkjkksindrom N
    Dokumen29 halaman
    Kkjkksindrom N
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • KKKKSN
    KKKKSN
    Dokumen33 halaman
    KKKKSN
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • SN 1234
    SN 1234
    Dokumen33 halaman
    SN 1234
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • Nefrotik: Pembimbing: Dr. Sriandayani Spa
    Nefrotik: Pembimbing: Dr. Sriandayani Spa
    Dokumen31 halaman
    Nefrotik: Pembimbing: Dr. Sriandayani Spa
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • Njjjnefrotik: Pembimbing: Dr. Sriandayani Spa
    Njjjnefrotik: Pembimbing: Dr. Sriandayani Spa
    Dokumen31 halaman
    Njjjnefrotik: Pembimbing: Dr. Sriandayani Spa
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • 3333sindrom Nef
    3333sindrom Nef
    Dokumen29 halaman
    3333sindrom Nef
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • 3333sindrom Nef
    3333sindrom Nef
    Dokumen29 halaman
    3333sindrom Nef
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • Pengesahan DR Meli
    Pengesahan DR Meli
    Dokumen1 halaman
    Pengesahan DR Meli
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • 3333sindrom Nef
    3333sindrom Nef
    Dokumen29 halaman
    3333sindrom Nef
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • GGGG
    GGGG
    Dokumen33 halaman
    GGGG
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • Nefrotik: Pembimbing: Dr. Sriandayani Spa
    Nefrotik: Pembimbing: Dr. Sriandayani Spa
    Dokumen31 halaman
    Nefrotik: Pembimbing: Dr. Sriandayani Spa
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • SN 2222
    SN 2222
    Dokumen33 halaman
    SN 2222
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • Aaaaaaaaa
    Aaaaaaaaa
    Dokumen2 halaman
    Aaaaaaaaa
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • SN 2222
    SN 2222
    Dokumen33 halaman
    SN 2222
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • GGGG
    GGGG
    Dokumen33 halaman
    GGGG
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • Kejahatan Seksual Forensik
    Kejahatan Seksual Forensik
    Dokumen42 halaman
    Kejahatan Seksual Forensik
    midou2004
    100% (1)
  • 3333sindrom Nef
    3333sindrom Nef
    Dokumen29 halaman
    3333sindrom Nef
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • Aaa
    Aaa
    Dokumen59 halaman
    Aaa
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • SNNN 4
    SNNN 4
    Dokumen33 halaman
    SNNN 4
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • SN 1
    SN 1
    Dokumen29 halaman
    SN 1
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • Aaa
    Aaa
    Dokumen59 halaman
    Aaa
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • SNN 3
    SNN 3
    Dokumen31 halaman
    SNN 3
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • Nefrotik: Pembimbing: Dr. Sriandayani Spa
    Nefrotik: Pembimbing: Dr. Sriandayani Spa
    Dokumen31 halaman
    Nefrotik: Pembimbing: Dr. Sriandayani Spa
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat
  • Jajaja
    Jajaja
    Dokumen31 halaman
    Jajaja
    Hendra Susanto
    Belum ada peringkat