Anda di halaman 1dari 36

SEPSIS DAN

PENATALAKSANAANNYA
 Sepsis adalah respons sistemik terhadap infeksi dimana
patogen atau toksin dilepaskan ke dalam sirkulasi darah
sehingga terjadi aktivasi proses inflamasi

 rangsangan endo atau eksotoksin terhadap sistem


imunologi  aktivasi makrofag  sekresi berbagai
PENDAHULUA sitokin dan mediator  aktivasi komplemen dan netrofil
N  disfungsi endotel  aktivasi sistem koagulasi dan
trombosit  gangguan perfusi ke berbagai jaringan dan
disfungsi organ multipel.

 Angka kematian sepsis berkisar antara 25 - 80 %


diseluruh dunia
 disfungsi organ yang mengancam
nyawa yang disebabkan oleh respon
host yang tidak teratur terhadap infeksi

DEFINISI  Syok sepsis adalah bagian dari sepsis


SEPSIS dengan disfungsi sirkular atau selular
atau metabolik yang terkait dengan
resiko kematian yang tinggi.
DERAJAT SEPSIS
Systemic inflammatory response syndrome (SIRS)

Sepsis
DERAJAT
SEPSIS Sepsis berat

Syok sepsis

Multi-Organ Dysfunction Syndrome (MODS)


70% bakteri gram
negatif

ETIOLOGI 20%-40% bakteri


gram positif

2%-3% jamur, virus,


protozoa
PENYEBAB SEPSIS PADA ORANG SEHAT

Sumber Mikroorganisme
Kulit Staphylococcus aureus dan gram positif bentuk
cocci lainnya

Saluran kemih Eschericia coli dan gram negatif bentuk batang


lainnya

Saluran pernapasan Streptococcus pneumonia


Usus dan kantung Enterococcus faecalis, E.coli dan gram negatif
empedu bentuk batang lainnya, Bacteriodes fragilis

Organ pelvis Neisseria gonorrhea, anaerob


PENYEBAB SEPSIS PADA ORANG YANG DIRAWAT

Masalah Klinis Mikroorganisme


Pemasangan kateter Eschericia coli, Klebsiella spp., Proterus spp.,
Serratia spp., Pseudomonas spp.
Penggunaan IV catheter Staphylococcus aureus, Staph. Epidermidis,
Klebsiella spp., Pseudomonas spp., Candida albicans
Setelah operasi :
 Wound infection Staph. Aureus, E. coli, anaerob (tergantung lokasinya
• Deep infection Tergantung lokasi anatominya

Luka bakar Coccus gram-positif, Pseudomonas spp., Candida


albicans
immunocompromised Semua mikroorganisme diatas
MANIFESTASI KLINIS

B. SEPSIS
BERAT • Tanda-tanda sepsis
• Suhu tubuh >38oC atau berat dengan tekanan
<36oC darah yang sangat
• Nadi >90x/menit • Penurunan urine rendah dan tidak
• Laju pernafasan output secara merespon cairan yang
>20x/menit signifikan
diberikan
• Perubahan status
kesadaran
• Penurunan jumlah
C. SYOK
A. SEPSIS trombosit
• Kesulitan bernafas
• Denyut jantung
SEPSIS
abnormal
• Nyeri perut
Mempertahankan tekanan vena sentral
(CVP) yang memadai untuk melakukan
Early Goal penyesuaian hemodinamik lainnya
Directed
Therapy
(EGDT) Memaksimalkan saturasi oksigen
(ScvO2).
NON FARMAKOLOGIS

Stabilisasi pasien
(pemulihan airway,
Perawatan ICU Dialisis
breathing,
circulation)

Nutrisi, pemantauan
glukosa hingga < Transfusi darah
Menghilangkan
150 mg/dL setiap 1 PRC apabila Hb <
fokus infeksi
– 2 jam hingga 4 7gr/dL
hari
FARMAKOLOGIS

Sodium bikarbonat
Obat – obatan
Cairan kristaloid bila pH < 7,2 atau
vasoaktif untuk
atau koloid bikarbonat serum <
kondisi syok
9 meq/L

Antagonis reseptor Bila terdapat DIC


H2 atau PPI pada Kortikosteroid dosis dan didapatkan
sepsis berat untuk rendah bila terbukti bukti terjadinya
mencegah stress insufisiensi adrenal tromboemboli, dapat
ulcer diberikan heparin
Dalam 6 jam pertama, target resusitasi adalah:
a. tekanan vena sentral 8 -12 mmHg, MAP ≥ 65 mmHg,
b. urin output ≥ 0,5 ml/kg/jam,
c. saturasi oksigen vena sentral atau campuran berturut – turut
≥ 70% atau ≥ 65%.
d. target tekanan vena sentral pada penggunaan ventilasi
mekanik atau penurunan compliance ventrikel adalah 12 – 15
mmHg.
UKUR KADAR
LAKTAT

KULTUR
DARAH UNTUK
PEMILIHAN
3 HOUR CAIRAN
KRISTALOID 30
PENGGUNAAN
ANTIBIOTIK
BUNDLE ML/KGBB

PENGGUNAAN
ANTIBIOTIK
SPEKTRUM
LUAS

Sumber : 3 Hour Bundle, Surviving Sepsis Campaign,


VASOPRESOR
UNTUK YG
TIDAK
MERESPON
REHIDRASI
CAIRAN

PERIKSA ULANG
PERTAHANKAN
TEKANAN VENA
6 HOUR KADAR LAKTAT,
JIKA KADAR
SENTRAL BUNDLE LAKTAT AWAL
TINGGI

PERTAHANKAN
SATURASI
OKSIGEN VENA
SENTRAL

Sumber : 6 Hour Bundle, Surviving Sepsis Campaign,


30 mL / kg cairan kristaloid IV
diberikan dalam 3 jam pertama

EVALUASI
RESUSITASI
AWAL
 status hemodinamik, mencakup pemeriksaan
klinis menyeluruh dan evaluasi variabel fisiologis
yang tersedia :
- TTV
- urin output
- serta pemantauan invasif/non-invasif
lainnya
 Pada pasien dengan dugaan sepsis atau syok
septik, kultur mikrobiologi rutin yang sesuai
harus diberikan sebelum memulai terapi
antimikroba dari semua lokasi yang dianggap
sebagai sumber infeksi potensial.
 Termasuk darah, cairan serebrospinal, urin,
luka, sekresi pernapasan, dan cairan tubuh
lainnya
Pemberian antimikroba IV dimulai sesegera mungkin
setelah dikenali dalam 1 jam untuk sepsis dan syok
septik

TERAPI Terapi spektrum luas empiris dengan satu atau lebih


antimikroba untuk mencakup semua kemungkinan
ANTIMIKROBA patogen , kemudian dipersempit setelah teridentifikasi

Dosis yang optimal


kristaloid sebagai cairan pilihan untuk resusitasi awal

TERAPI menggunakan kristaloid seimbang atau saline (garam)


CAIRAN untuk resusitasi cairan pasien dengan sepsis atau syok
septik

tidak menggunakan starches hydroxyethyl (HESs) untuk


penggantian volume intravaskular
norepinephrine sebagai pilihan
pertama vasopressor
TERAPI
VASOAKTIF
tidak menggunakan dopamin dosis
rendah untuk renal protector
 tidak menggunakan hidrokortison IV untuk
mengobati pasien syok septik jika resusitasi
KORTIKOSTEROID cairan dan terapi vasopressor mampu
memulihkan stabilitas hemodinamik

 Jika ini tidak dapat dicapai, kami


menyarankan hidrokortison IV dengan dosis
200 mg per hari
transfusi RBC bila konsentrasi
hemoglobin turun menjadi <7.0 g
/ dL
TRANSFUSI
DARAH
Tidak menggunakan eritropoietin
untuk pengobatan anemia yang
terkait dengan sepsis
 penggunaan antitrombin untuk
pengobatan sepsis dan syok septik

 tidak memberikan rekomendasi


ANTIKOAGULA mengenai penggunaan trombomodulin
N
atau heparin untuk pengobatan sepsis
atau syok septik.
VENTILASI MEKANIK

volume tidal target 6 mL / kg berat badan yang diprediksi (PBW) dibandingkan


dengan 12 mL / kg pada pasien dewasa dengan ARDS sepsis

Rekomendasi prone position dibandingkan posisi terlentang pada pasien


dewasa dengan ARDS sepsis dan Pao2 / Fio2ratio <150

tidak menggunakan ventilasi osilasi frekuensi tinggi (HFOV) pada pasien


dewasa dengan ARDS sepsis-induced

cairan konservatif untuk pasien dengan ARDS sepsis yang diinduksi yang tidak
memiliki bukti hipoperfusi jaringan
 sedasi kontinu atau intermiten
diminimalkan pada pasien sepsis

SEDASI DAN dengan ventilasi mekanis, yang


ANALGESIK menargetkan titik akhir titrasi
spesifik.
 memulai dosis insulin ketika dua kadar
glukosa darah berturut-turut > 180 mg /
dL.

KONTROL  nilai glukosa darah dipantau setiap 1-2


GLUKOSA jam sampai nilai glukosa dan tingkat
infus insulin stabil, maka setiap 4 jam
setelahnya pada pasien yang menerima
infus insulin
 RRT (CRRT) kontinu atau RRT
intermiten digunakan pada pasien
TERAPI dengan sepsis dan cedera ginjal akut
PENGGANTIAN
 CRRT untuk memudahkan pengelolaan
GINJAL
keseimbangan cairan pada pasien
septik hemodinamik yang tidak stabil
 tidak menggunakan terapi sodium
bicarbonate untuk memperbaiki
hemodinamik atau untuk mengurangi
TERAPI kebutuhan vasopressor pada pasien
BIKARBONAT
dengan asidosis laktat akibat hipoperfusi
dengan pH ≥ 7.15
 profilaksis farmakologi dengan
unfractionated heparin (UFH) atau low
molecular weight heparin (LMWH)]
VENOUS
THROMBOEM terhadap tromboemboli vena (VTE)
BOLISM  Penggunaan LMWH lebih baik
PROPHYLAXI dibandingkan UFH untuk profilaksis
S
VTE
 profilaksis stres ulkus kepada pasien
dengan sepsis atau syok septik yang
memiliki faktor risiko pendarahan
STRESS gastrointestinal (GI)
ULCER  penggunaan proton pump inhibitor
PROPHYLAXI (PPI) atau antagonis reseptor histamin-
S 2 (H2RA)

 profilaksis stres ulkus pada pasien


tanpa faktor risiko perdarahan GI
Kombinasi nutrisi parenteral dan
nutrisi enteral

Tidak menggunakan selenium


NUTRISI IV

Tidak menggunakan glutamin


KOMPLIKASI

Cedera paru akut (acute lung injury) dan sindrom


gangguan fungsi respirasi akut (acute respiratory
distress syndrome)

Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)


Gagal jantung
Gangguan fungsi hati
Gagal ginjal
Multi-Organ Dysfunction Syndrome (MODS)
 Andrew Rhodes, et all., 2017. Surviving Sepsis Campaign :
International Guidelines of Management Sepsis and Septic
Shock : 2016. Critical Care Medicine, 45(3), pp. 1-67.

 Anon., 2017. Mayo Clinic. [Online] Available at:


http://www.mayoclinic.org/diseases-
conditions/sepsis/home/ovc-20169784 Accessed 16
September 2017].

DAFTAR  3 Hour Bundle. Surviving Service Campaign. 2013

PUSTAKA  6 Hour Bundle. Surviving Service Campaign. 2013


 Hermawan, Guntur et al. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid I Edisi VI. InternaPublishing. Jakarta

 Khie Chen, H. P., 2014. Penatalaksanaan Syok Sepsis. In:


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. V ed. Jakarta: Interna
Publishing, pp. 252-261.

Anda mungkin juga menyukai