Anda di halaman 1dari 15

Armie Ayu H.

1110211057
DOSIS
 Dosis adalah jumlah obat yang diberikan kepada pasien yang
dapat menimbulkan efek

 Dosis minimum adalah jumlah minimum obat yang masih dapat


memberikan efek.
 Dosis lazim adalah jumlah obat yang sering digunakan dan
merupakan dosis terapi.
 Dosis toksik adalah jumlah obat yang diberikan yang dapat
menimbulkan efek toksis
 Dosis letal adalah jumlah obat yang bila diberikan dapat
menimbulkan kematian
 Dosis maksimum adalah jumlah maksimum obat yang
dapat diberikan tanpa menimbulkan efek toksik
Ada beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi dosis

 Usia
 Bobot badan
 Luas permukaan badan
 Jenis kelamin
 Beratnya penyakit
Dewasa
 Biasanya untuk orang dewasa diberikan dosis penuh
atau dosis therapeutic pada umumnya. Daftar dosis
maksimal menurut FI digunakan untuk orang dewasa
berumur 20 - 60 tahun, dengan berat badan 58 – 60
kg.
Anak-Anak
 Pada anak-anak atau bayi yang baru lahir,
kepekaanya terhadap obat sangatlah besar hal ini
disebabkan karena fungsi hati dan ginjalnya
belum sempurna, begitu pula system enzim belum
berkembang dengan lengkap. Parameter-
parameter yang membedakan respon tubuh
terhadap obat pada anak-anak adalah :
 Pola ADME (Absorpsi, Distribusi, metabolisme dan Ekskresi)
 Perbedaan absorpsi oleh karena perbedaan relative dari
kepadatan sel.
 Perbedaan distribusi oleh karena persentase cairan ekstraseluler
dan cairan tubuh total relative lebih tinggi.
 Perbedaan ekskresi oleh karena glomerulus atau tubuli belum
berkembang sempurna.
 Sensitifitas intriksik yang berlainan terhadap bahan obat.
 Redistribusi dari zat-zat endogen.
Pertimbangan dosis terapetik dan toksik, apakah
obat termasuk lingkup terapi lebar atau sempit
 Perhitungan dosis
 Segi praktis pemakaian obat : cara pemberian,
kebiasaan, ketaatan.
 Pertimbangan Farmakokinetika
Lansia
 Sedangkan pada usia lanjut atau orang tua dengan usia diatas 65 tahun,
juga memiliki kepekaan terhadap obat, hal ini disebabkan karena :
 Sirkulasi darah yang kurang lancar.
 Fungsi hati dan ginjal telah mengalami penurunan, sehingga eliminasi
obat menjadi sangat lambat.
 Kurangnya albumin darah sehingga pengikatan obat berkurang yang
menyebabkan banyaknya obat bebas dan akibatnya dapat
menimbulkan keracunan akibat over dosis.
 Karena besarnya kepekaan obat pada orang tua, bebrapa literature
menganjurkan dosis untuk orang tua adalah sebagai berikut :
 65 -74 tahun dosis biasa – 10%
 75 – 84 tahun dosis biasa – 20%
 Diatas 85 tahun dosis biasa – 30%
Wanita Hamil
 Untuk wanita hamil yang peka terhadap obat-obatan
sebaiknya diberi dalam jumlah yang lebih kecil,
bahkan untuk beberapa obat yang dapat
mengakibatkan abortus dilarang, juga wanita
menyusui, karena obat dapat diserap oleh bayi melalui
ASI. Untuk anak dibawah 20 tahun mempunyai
perhitungan khusus.
Dosis Maksimal
Dosis Maksimal (DM) berlaku untuk:
 Obat oral
 Obat per rectum / melalui anus
 Obat per vagina / melalui vagina
 Obat suntik → mempunyai DM tersendiri, kalau tidak ada
maka pakai DM per oral.
 Obat topical pada kulit → tidak ada DM, kecuali untuk
salep kulit hanya ada 3 obat yang ada DMnya, yaitu
Kreosot, Guajakol dan Beta Naftol.
 Obat tetes mata yang mengandung sublimat tidak boleh
lebih dari 1:4000, bila lebih akan terjadi pengendapan
protein mata, maka tidak boleh dibuat.
 DM seharusnya tidak boleh melampaui, bila
melampaui:
 Dengan sengaja, kemungkinan karena membang
dibutuhkan dosis yang lebih besar untuk penyakitnya
→ jadi harus ada tanda seru dan paraf dokter yang
bersangkutan di belakang dosis tersebut.
 Dengan tidak disengaja, kemungkinan karena
kekeliruan → jadi resep tidak boleh dibuat, dan
dilaporkan/ditanyakan ke dokter yang menulis, karena
dosis hanya boleh diubah oleh dokter yang
bersangkutan.
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMAL

Dalam literature biasanya yang tercantum


hanyalah DM untuk orang dewasa
sedangkan anak-anak tidak. Maka perlu
untuk menghitung DM. yang digunakan
biasanya adalah:
•rumus Fred untuk bayi hingga 1 thn dan
•Rumus Dilling anak 8 thn hingga 12 thn
serta
• rumus Young untuk diatas 1 tahun
hingga 8 thn
Beberapa catan dalam
memperhitungkan dosis anak
 Berdasarkan perbandingan umur anak dengan umur
orang dewasa seringkali tidak tepat, karena anak
dengan umur yang sama dapat memberikan variasi
berat badan atau Luas permukaan tubuh yang berarti.
 Berdasarkan perbandingan berat badan anak dan
dewasa, tidak akan dapat diperlakukan untuk semua
jenis obat, terutama obat0obat yang bagi anak
sensitive (narkotika), berarti dosisnya lebih rendah
dan sebaliknya untuk obat-obat yang lebih tahan
(Atropin, Belladona, Phenobarbital).
KOMBINASI OBAT

Keberhasilan suatu pengobatan ditentukan bagaimana


dokter menulis resep yang baik dan rasional, ketepatan
apoteker memberikan obat dan kepatuhan penderita
meminum obatnya.

Terkadang dalam suatu pengobatan, khususnya pada


penyakit dengan gejala yang sangat kompleks, tidak
dapat ditangani hanya dengan pemberian satu jenis
obat. Oleh karena itu, dokter sering memberikan suatu
pengobatan dengan menggunakan beberapa obat atau
dengan kombinasi obat.
Kombinasi obat bukan hanya dilakukan oleh dokter, industri
farmasi pun melakukan hal yang sama, sehingga suatu obat
dalam formula kombinasi biasanya mempunyai fungsi-fungsi
sebagai berikut :
•Obat pokok (Remedia cardinale)
•Obat yang membantu kerja obat pokok (Remedia adjuvansia)
•Obat yang memperbaiki penampilan/ kerja obat pokok
(Remedia corrigensia)
•Bahan tambahan lain (Remedia constituent).
Suatu resep yang mengandung kombinasi obat maupun yang tidak,
haruslah berdasarkan pada pengobatan yang rasional. Hal ini berarti
langkah-langkah pengobatan haruslah berpedomen pada peresepan yang
rasional yang dikenal dengan istilah 5 T yaitu;
 Tepat indikasi
 Tepat Obat
 Tepat dosis dan cara pemberian
 Tepat bentuk sediaan yang dipilih
 Tepat penderita

Anda mungkin juga menyukai