Anda di halaman 1dari 33

EJAAN

Ejaan
Ejaan adalah aturan penulisan huruf,
penulisan kata, penulisan unsur serapan,
dan penulisan tanda baca.
Fungsi ejaan adalah:
a. sebagai landasan pembakuan tata bahasa;
b. sebagai landasan pembakuan kosa kata
dan peristilahan;
c. sebagai alat penyaring masuknya unsur-
unsur bahasa lain ke dalam bahasa
Indonesia.
Aspek-Aspek Ejaan
a. Pengaturan Huruf
Bentuk huruf Latin yang banyak
digunakan dalam bahasa-bahasa di
dunia adalah huruf Romawi (tegak) dan
huruf Italic (miring).
Penggunaan huruf Romawi dalam
penulisan karya ilmiah ditetapkan
dengan menggunakan jenis huruf Time
New Roman dengan ukuran 12 point.
b. Pengejaan Kata
1) Pemakaian huruf q dan x dibatasi hanya untuk
keperluan ilmu dan pemakaian nama, kecuali kata-
kata yang sudah disesuaikan dengan kaidah
bahasa Indonesia.
Contoh:
Baihaqi, Iqbal, Maqful,Xerox, sinar-X.
2) Pemakaian huruf f dan v dalam bahasa Indonesia
dieja dan diucapkan atau dilafalkan sama.
Huruf f dan v sering juga dipertukarkan dengan
huruf p.
Contoh:
positif bukan positip atau positive,
kreatif bukan kreativ atau kreatip,
kreativitas bukan kreatifitas atau kreatipitas,
3) Pemakaian huruf z pada unsur asing yang
masuk ke dalam bahasa Indonesia ditulis dan
dieja seperti huruf dan bunyi aslinya.
Contoh:
zakat, zebra, zat, ziarah bukan ditulis dan dieja
jakat, jebra, jat, jiarah
4) Pemakaian huruf h yang berada pada gugus
gh, ph, rh, dan th harus dicermati dengan baik.
Contoh:
morphologi, rhitme, methode menjadi
morfologi, ritme, metode
5) Pemakaian huruf sin, shad, dan tsa’ yang
berasal dari bahasa Arab ditulis dan dieja
seperti huruf s, sedangkan huruf syin dieja dan
ditulis seperti huruf sy. masyarakat
Contoh:
Huruf s dari huruf sin antara lain selamat,
sebab, insan.
Huruf s dari huruf tsa’ antara lain misal, senin,
salju.
Huruf s dari huruf shad antara lain pasal, hasil,
maksud.
Huruf sy dari huruf syin antara lain
syahbandar, syarat, masyarakat.
6)Pemakaian huruf h ditulis dan dieja
seperti huruf h, sedangkan huruf kha?
ditulis dan dieja seperti huruf kh.
Contoh:
Huruf h dari huruf h? dan ha? antara lain
sehat, nasihat, hasil, sahabat.
Huruf kh dari huruf kha? antara lain
makhluk, khusus, khayal, khalik.
c. Pemenggalan Kata
1) Kata Dasar
a) Jika di tengah kata ada huruf vokal yang
beruntun (V/V), pemenggalannya
dilakukan di antara kedua huruf vokal
tersebut.
Contoh:
ta-at, ma-af, bu-ah
b) Jika di tengah kata ada huruf konsonan
dan gabungan konsonan di antara dua
vokal (KV/KV) (KV/KKV), pemenggalan
dilakukan sebelum konsonan.
Contoh:
ta-bu, ka-wan, bu-nyi, ka-bar
c) Jika di tengah kata ada huruf konsonan yang
berurutan (K/KV), pemenggalan dilakukan
di antara kedua huruf konsonan tersebut.
Contoh:
Ap-ril, han-dal,per-gi, bukan perg- I

d) Jika di tengah kata ada tiga atau lebih huruf


konsonan (K/KK), pemenggalan dilakukan
di antara huruf konsonan yang pertama dan
kedua.
Contoh:
in-struk-si ins-truksi kon-klu-si bukan
konk-lu-si
e) Pada kata jadian, imbuhan yang berupa
awalan dan akhiran,
termasuk awalan yang mengalami
perubahan bentuk serta partikel yang
biasanya ditulis serangkai, pemenggalan
dilakukan dengan memenggal imbuhan
tersebut dari kata dasarnya. Sebagai
tambahan, pada kata jadian disarankan
sedapat-dapatnya untuk tidak memenggal
bentuk dasar.
Contoh:
per-ubah-an, meski-pun, meng-gali
f) Kata berimbuhan sisipan pemenggalan
dilakukan sebagai berikut.
Contoh:
ge-ri-gi, te-lun-juk, ge-me-tar

g) Hindarilah pemenggalan pada kata yang


berimbuhan (-i) dan kata yang diawali
vokal.
Contoh salah:
mengakhir-i, a-nak, i-kan
h) Disarankan untuk tidak memenggal kata
tugas.
Contoh salah:
deng-an, pa-da, da-ri

i) Imbuhan yang berasal dari bahasa asing


tidak dianggap sebagai imbuhan,
melainkan sebagai suku kata.
Pemenggalannya dilakukan dengan
mengikuti aturan pemenggalan kata
dasar.
Contoh:standar
stan-dar-di-sa-si bukan stan-
dar-disasi
j) Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu
unsur dan salah satu unsur itu dapat
digabung dengan unsur lain, maka
pemenggalannya dilakukan dengan: (a) di
antara unsur-unsur itu atau (b) pada unsur
gabungan itu sesuai dengan kaidah
pemenggalan butir (a).
Contoh:
bio-da-ta atau bio-data
pascasarjana, pasca-sarjana atau pas-ca-
sar-ja-na
Paska sarjana
Pasca Sarjana
Kata Turunan
Kata turunan terdiri atas kata berimbuhan, kata
ulang, dan kata majemuk.
a. Kata Berimbuhan
1) Imbuhan pemenggalannya dipisahkan
sebagai satu kesatuan. Contoh: bel-a-jar,
peng-a-tur-an
2) Sisipan: ge-ri-gi, te-lun-juk, ge-me-tar
b. Kata Majemuk: pemenggalannya
berdasarkan pada unsur-unsur bentukan
Contoh: fo-to-gra-fi, ki-lo-me-ter
c. Kata Ulang: semua jenis kata ulang
pemenggalannya didasarkan pada unsur-
unsur pengulangannya
Contoh: ja-lan-ja-lan, se-luk-be-luk,
seluk-be-
luk
di-be-sar-be-sar-kan
Siapa sih ga kenal sama tokoh yg satu ini??
Lucu, menggemaskan, hebat, pintar, dan suka makan.

• Sejak tahun 1969 dia


hadir.
• Dia dikirim untuk
menolong seorang anak.
• Robot cerdas ini
menyerupai binatang
peliharaan yg byk disukai
oleh anak2.
• Makanan kesukaanku
adalah kue empuk berisi
coklat, kacang, atau keju.
d. Pemakaian Huruf
1) Huruf Kapital atau Huruf Besar
a) Huruf kapital atau huruf besar dipakai
sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat.
Contoh:
Dia mengantuk.
Apa maksudnya?
Pekerjaan itu belum selesai.
b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
pertikan langsung.
Contoh:
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”

c) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam


ungkapan yang berhubungan dengan nama
Tuhan, nama nabi/rasul, dan kitab suci, termasuk
kata ganti untuk Tuhan.
Contoh:
Allah yang Mahakuasa dan Maha Pengasih
menurunkan wahyu Al-Qur’an kepada Nabi
Muhammad.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang
Engkau beri rahmat.
Mahakasih, Mahasayang, Maha Esa Mahaesa
d) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh:
Sultan Hamengkubuwono X, Haji Agus
Salim, Nabi Ibrahim
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang tidak
diikuti nama orang.
Contoh:
Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
Tahun ini ia pergi naik haji.
e) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang dipakai
sebagai pengganti nama orang tertentu,
nama instansi, atau nama tempat.
Contoh:
Wakil Presiden Budiono, Profesor Agus
Subekti, Sekretaris Jenderal Departemen
Pendidikan Nasional, Gubernur Jawa Timur
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
pertama nama jabatan dan pangkat yang
tidak diikuti nama orang, nama instansi,
atau nama tempat.
Contoh:
Siapakah gubernur yang baru dilantik itu?
f) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur
nama orang.
Contoh:
Dewi Angelina, Wage Rudolf Supratman
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
nama orang yang digunakan sebagai nama jenis
atau satuan ukuran.
Contoh:
10 volt, 5 ampere
g) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Contoh:
bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Inggris
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,
suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata
turunan.
Contoh:
mengindonesiakan kata asing,keinggris-inggrisan
Siapakah aku?
• Aku lahir 02
November 1965
• New Delhi adalah
tempat tinggalku.
Dan Islam agamaku.

Profesiku seorang aktor,


produser, presenter
televisi
King Khan, Baadshah of Bollywood, King
of Bollywood, King of Romance, Don. Itulah
julukanku.
h) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Contoh:
tahun Hijriah, bulan Maret, hari Jumat, hari Natal,
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Contoh:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan
kemerdekaan bangsanya.
i) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
geografi.
Contoh:
Asia Tenggara, Banyuwangi, Bukit Barisan, Danau
Toba, Dataran Tinggi Dieng, Gunung Semeru,
Kali Brantas, Ngarai Sianok, Pegunungan
Jayawijaya, Selat Lombok,
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama
diri.
Contoh:
Berlayar ke teluk, mandi di kali, menyeberangi
selat, pergi ke arah tenggara
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
pertama nama geografi yang digunakan
sebagai nama jenis.
Contoh:
garam inggris, gula jawa, kacang bogor,
pisang ambon
j) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua
unsur nama negara, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi
kecuali kata seperti dan.
Contoh:
Republik Indonesia, Majelis Permusyawaratan Rakyat,
Departemen Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005…….

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang


bukan nama resmi negara, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, badan, serta dokumen resmi.
Contoh:
menjadi sebuah republik, beberapa badan hukum, kerja sama
antara pemerintah dan rakyat, menurut undang-undang
yang berlaku
k) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap
unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada
nama badan, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Contoh:
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yayasan Ilmu-Ilmu
Sosial, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
l) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
semua kata (termasuk semua unsur kata ulang
sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat
kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di,
ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak
pada posisi awal.
Contoh:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan
Lain ke Roma.
Dia adalah agen surat kabar Kompas.
m)Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan.
Contoh :
Dr. = doktor
S.P. = sarjana
M.A. = master of arts
S.H. = sarjana hukum
Prof. = profesor
Catatan: untuk gelar dokter
singkatannya dr.
n) Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu,
saudara, kakak, adik, dan paman yang
dipakai dalam penyapaan dan
pengacuan.
Contoh:
“Kapan Bapak berangkat?” tanya
Harto.Adik bertanya, “itu apa,
Bu?”Surat Saudara sudah saya
terima.“Silakan duduk, Dik!” kata
Ucok
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata
penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai
dalam pengacuan atau penyapaan.
Contoh:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

o) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata


ganti Anda.
Contoh:
Sudahkah Anda tahu?Surat Anda telah kami terima.
Huruf Miring
a) Huruf miring dalam cetakan
dipakai untuk menuliskan nama
buku, majalah, dan surat kabar
yang dikutip dalam tulisan.
Contoh:
majalah Bahasa dan
Kesusateraan, surat kabar
Suara Karya
b) Huruf miring dalam cetakan
dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata,
kata, atau kelompok kata.
Contoh:
Huruf pertama kata abad ialah a.Dia
bukan menipu, tetapi ditipu.Bab ini
tidak membicarakan penulisan huruf
kapital.
c) Huruf miring dalam cetakan
dipakai untuk menuliskan kata nama
ilmiah atau ungkapan asing kecuali
yang telah disesuaikan ejaannya.
Contoh:
Politik devide et impera pernah
merajalela di negeri ini.
----------
Makasiiiiiiiiii…!

Anda mungkin juga menyukai