Anda di halaman 1dari 8

 PET Scan (Positron Emission Tomography)

PET scan merupakan pemeriksaan


pencitraan (imejing) menggunakan
radionuklida (radioisotop) yang
diberikan kepada pasien.
 Radionuklida akan diakumulasi pada jaringan tubuh yang
tidak normal. Adanya akumulasi radionuklida akan
mengakibatkan peningkatan kenaikan aktifitas radiasi
yang dapat ditangkap dengan alat monitor.
 Kenaikan aktifitas radionuklida ini berkaitan dengan
perbedaan aktifitas metabolism dibandingkan dengan
jaringan normal sekitarnya. Dalam keadaan normal
radionuklida ini akan tersebar merata pada seluruh
jaringan.
 Kelainan fungsional ini menjadi lebih bermanfaat
manakala dapat dilakukan penggabungan dengan CT
scan, sehingga dapat diketahui lokasi anatomis, yang
disebut sebagai PET-CT scan.
 Kelainan tersering yang dicoba untuk dideteksi adalah
adanya tumor ganas di dalam otak atau jaringan lain
yang sulit untuk dideteksi dengan metode lain.
Pada kasus keganasan / tumor:
 Membantu penegakan diagnosis yang lebih dini.
 Penentuan penyebaran dan tingkatan penyakit (staging)
yang lebih efektif dan akurat.
 Penentuan perencanaan terapi yang lebih tepat.
 Respon terhadap terapi dapat dilakukan lebih awal,
sehingga perubahan rencana terapi juga dapat
dilakukan lebih awal sesuai kebutuhan.
 Penilaian kekambuhan yang dapat diketahui lebih awal.
 Membantu dokter dalam penilaian tumor ganas atau
jinak.
 Penentuan lokasi biopsi.
 Mengevaluasi kelainan otak, seperti tumor, gangguan
memori dan kejang dan gangguan sistem saraf pusat.
 Untuk memetakan otak manusia normal dan
fungsi jantung.
 Untuk penyakit jantung koroner, PET digunakan
untuk menilai viabilitas miokard (apakah otot
jantung yang terkena masih hidup atau tidak),
sehingga dapat ditentukan apakah diperlukan
tindakan yang lebih invasif (stent, byoass, graff,
dll). Pemeriksaan dengan PET merupakan
standar emas untuk penentuan viabilitas
jantung. Selain itu, dapat juga digunakan
untuk penilaian metabolisme glukosa pada
otak yang dapat digunakan pada pasien
dementia (pikun) atau epilepsi.
TAHAP PERSIAPAN :
 Pasien diminta untuk mengganti pakaian dengan
gaun pasien yang sudah disediakan dan akan
dilakukan pemerikssan berat badan dan level gula
darah
 Pasien : 6 jam sebelum pemeriksaan, dilarang makan
dan minum, infus glukosa serta menghindari
olahraga berat
 Perawat : memperkenalkan proses pemeriksaan,
mengukur tinggi dan berat badan, mengisi data
pemeriksaan
 Dokter : menanyakan sejarah penyakit, memastikan
gula darah, menyetujuinya setelah mengetahui
segala kondisi pasien
TAHAP PENYERAPAN:
 Pasien akan diberikan suntikan radiotracer (FDG) dan
dipersilahkan berbaring selama 1 - 1.5 jam agar
cairan FDG menyerap dalam tubuh. Harus dalam
keadaan tenang, tidak banyak gerak dan bicara,
menguras urin sebelum pemeriksaa. Kemudian
pasien akan dipindahkan ke ruang pemeriksaan.
TAHAP SCANNING:
 Dalam tahap ini, pasien akan dibaringkan di atas
meja otomatis. Scanning akan berlangsung selama
30 60 menit, tergantung dari area tubuh yang
diperiksa. Oleh karena itu sebaiknya pasien
mempersiapkan waktu sekitar 2-3 jam di klinik untuk
menyelesaikan prosedur ini.

Anda mungkin juga menyukai