Anda di halaman 1dari 16

OLEH

KELOMPOK VII
KELAS C-S1 FARMASI 2015
• ADIVA SIDANGOLI
• EVANIA PUTRI TULI
• MUNIVA AK. NASIB
• SILVIA ANGGRAINI TAHA
• Pengertian Minuman
• Klasifikasi Minuman
• Analisis Minuman Ringan
• Analisis Minuman Beralkohol
• Analisis Minuman Mengandung Alkaloid
• Persyaratan Minuman Menurut Departeman Kesehatan Republik
Indonesia
MINUMAN

salah satu kebutuhan manusia yang paling


penting. Saat ini minuman dijual dalam
berbagai jenis dan bentuk, serta dikemas
dengan berbagai kemasan yang menarik,
praktis, dan mudah disimpan, seperti
dalam kaleng, plastik, atau kertas karton.
Klasifikasi merupakan proses yang
berusaha mengelompokkan sesuatu
ke dalam sejumlah sub-kelas,
sedemikian hingga tiap kelas
merepresentasikan suatu entitas
dengan properti yang spesifik.
Minuman ringan adalah minuman yang tidak mengandung
alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau
cair yang mengandung bahan makanan baik alami maupun
sintetis yang dikemas dalam kemasan yang siap untuk dikonsumsi.
• Klasifikasi minuman ringan
1. minuman ringan dengan karbonasi, Minuman ringan dengan
karbonasi adalah minuman yang dibuat dengan
mengabsorpsi karbondioksida ke dalam air minum
2. minuman ringan tanpa karbonasi., minuman ringan tanpa
karbonasi adalah minuman selain minuman ringan dengan
karbonasi.
• Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol.
Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan
penurunan kesadaran.
• Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun
dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan
• Beberapa macam minuman yang mengandung alkohol banyak
digunakan untuk penyegar, penambah nafsu makan, pencuci
mulut dan sebagainya. Minuman beralkohol yang digolongkan
sebagai minuman keras umumnya mempunyai kadar alkohol
diatas 5%
Melalui peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.86/Menkes/Per/IV/1977 tentang kadar etanol dalam
minuman keras yang dibagi menjadi 3 golongan yaitu:
• Golongan A dengan kadar etanol 1-5%
• Golongan B dengan kadar etanol lebih dari 5-20%
• Golongan C dengan kadar etanol lebih dari 20-55%
Adapun sifat bahan alkohol secara fisik yaitu :
• Semua alkohol berwujut cair pada suhu biasa atau kamar, serta
bercampur baik dengan air
• Antara molekul-molekul alkohol terdapat ikatan hidrogen, sehingga
alkohol memiliki titik didih yang tinggi ( mendekati titik didih air.
• Alkohol merupakan khamar, yaitu zat-zat yang dapat memabukkan.
Bahkan ada alkohol yang bersifat racun misalnya metanol
• Alkohol dapat bereaksi dengan logam natrium, menghasilkan
senyawa Na-alkanoat (Na-alkoksida).
• Alkohol dapat bereaksi dengan fosfor trihalida (PX3) menghasilkan
senyawa alkalida, pada reaksi ini gugus –OH akan didistribusi oleh
atom hidrogen.
METODE ANALISIS KADAR DAN KANDUNGAN ALKOHOL
Alat hydrometer alcohol

Metode ekstraksi cair-cair (destilasi)

GC (Gas Chromatography)

HPLC (High Performance Liquid


Chromatography)

Pengukuran bobot jenis

Metode enzyme
Tes FeCl3

Tes uji nyala

spektrofotometri
• Zat-zat kimia ini dirujuk secara sederhana sebagai metabolit
sekunder yang keberadaannya terbatas pada spesies tertentu
dalam tumbuhan. Metabolisme sekunder juga dikenal sebagai
hasil alamiah metabolisme.
• Alkaloid merupakan senyawa kimia bersifat basa yang
mengandung satu atau lebih atom nitrogen, umumnya tidak
berwarna, dan berwarna jika mempunyai struktur kompleks dan
bercincin aromatic.
• Alkaloid seringkali beracun bagi manusia dan banyak
mempunyai kegiatan fisiologis yang menonjol sehingga banyak
digunakan dalam pengobatan
• Penentuan kandungan alkaloid dalam minuman :
• Spektroskopi NIR adalah sebuah teknik yang cepat dan tak merusak
(nondestructive), yang menyediakan analisa unsur-unsur pokok dari hampir
semua matriks.
• Uji alkaloid dengan pereaksi meyer, dreagendrof, wagner : Terbentuknya
endapan menunjukkan bahwa sampel tersebut mengandung alkaloid. Reaksi
dengan pereaksi Mayer akan terbentuk endapan putih, dengan pereaksi
Dragendorff terbentuk endapan merah jingga dan dengan pereaksi wagner
terbentuk endapan merah kecoklatan.
• Pereaksi asam silikongtustat dan beberapa pereaksi
• Metode kromatografi. Untuk mendeteksi alkaloid secara kromatografi
digunakan sejumla pereaksi. Pereaksi yang paling umum yang sering
digunakan adalah pereaksi dragendroff, yang akan memberikan noda
berwarna jingga untuk senyawa alkaloid.
• Metode spektrofotometer
• Persyaratan minuman keras berdasarkan PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :
86/Men.KeslPerllY 177 TENTANG MINUMAN KERAS yang
tercantum dalam pasal 1 ayat 6 pernyataan persen etanol
(C2HEOH) adalah persen volume per volume pada suhu 20oC.
Dan pasal 20 ayat 2 Dilarang mengedarkan minuman keras
yang mengandung metanol lebih dari 0,lo/o (satu persepuluh
persen) dihitung terhadap kadar etanol (C2HsOH).

Anda mungkin juga menyukai