KELOMPOK VII
KELAS C-S1 FARMASI 2015
• ADIVA SIDANGOLI
• EVANIA PUTRI TULI
• MUNIVA AK. NASIB
• SILVIA ANGGRAINI TAHA
• Pengertian Minuman
• Klasifikasi Minuman
• Analisis Minuman Ringan
• Analisis Minuman Beralkohol
• Analisis Minuman Mengandung Alkaloid
• Persyaratan Minuman Menurut Departeman Kesehatan Republik
Indonesia
MINUMAN
GC (Gas Chromatography)
Metode enzyme
Tes FeCl3
spektrofotometri
• Zat-zat kimia ini dirujuk secara sederhana sebagai metabolit
sekunder yang keberadaannya terbatas pada spesies tertentu
dalam tumbuhan. Metabolisme sekunder juga dikenal sebagai
hasil alamiah metabolisme.
• Alkaloid merupakan senyawa kimia bersifat basa yang
mengandung satu atau lebih atom nitrogen, umumnya tidak
berwarna, dan berwarna jika mempunyai struktur kompleks dan
bercincin aromatic.
• Alkaloid seringkali beracun bagi manusia dan banyak
mempunyai kegiatan fisiologis yang menonjol sehingga banyak
digunakan dalam pengobatan
• Penentuan kandungan alkaloid dalam minuman :
• Spektroskopi NIR adalah sebuah teknik yang cepat dan tak merusak
(nondestructive), yang menyediakan analisa unsur-unsur pokok dari hampir
semua matriks.
• Uji alkaloid dengan pereaksi meyer, dreagendrof, wagner : Terbentuknya
endapan menunjukkan bahwa sampel tersebut mengandung alkaloid. Reaksi
dengan pereaksi Mayer akan terbentuk endapan putih, dengan pereaksi
Dragendorff terbentuk endapan merah jingga dan dengan pereaksi wagner
terbentuk endapan merah kecoklatan.
• Pereaksi asam silikongtustat dan beberapa pereaksi
• Metode kromatografi. Untuk mendeteksi alkaloid secara kromatografi
digunakan sejumla pereaksi. Pereaksi yang paling umum yang sering
digunakan adalah pereaksi dragendroff, yang akan memberikan noda
berwarna jingga untuk senyawa alkaloid.
• Metode spektrofotometer
• Persyaratan minuman keras berdasarkan PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :
86/Men.KeslPerllY 177 TENTANG MINUMAN KERAS yang
tercantum dalam pasal 1 ayat 6 pernyataan persen etanol
(C2HEOH) adalah persen volume per volume pada suhu 20oC.
Dan pasal 20 ayat 2 Dilarang mengedarkan minuman keras
yang mengandung metanol lebih dari 0,lo/o (satu persepuluh
persen) dihitung terhadap kadar etanol (C2HsOH).
•