Anda di halaman 1dari 66

.

SELAMAT BERTEMU

MAHASISWA PRODI KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
RISET KEPERAWATAN

OLEH
Thamrin A. Kum
DESKRIPSI
MATA KULIAH

Mata kuliah Riset Keperawatan merupakan mata kuliah


untuk membantu mahasiswa dalam memperluas
pengetahuan tentang riset keperawatan baik dari teori,
konsep, proses, dan Mekanismenya untuk
mengembangkan ketrampilan mahasiswa dalam
penyusunan proposal penelitian, pelaksanaan riset dan
penyusunan laporan riset.-
TUJUAN

Setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa dapat :


1. Menjelaskan konsep dasar penelitian
2. Membedakan penelitian kualitatif dan kuantitatif
3. Menjelaskan proses penelitian keperawatan
4. Menjelaskan jenis dan rancangan penelitian keperawatan
5. Menyusun proposal penelitian keperawatan
6. Menjelaskan tata cara menyusun laporan penelitian
RUANG LINGKUP MATERI
BAB I
KONSEP DASAR PENELITIAN
1. Pengertian penelitian
2. Tujuan penelitian
3. Ciri-ciri karya ilmiah
4. Karakteristik penelitian
5. Jenis-Jenis Penelitian
6. Ruang lingkup penelitian keperawatan

BAB II
PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
1. Pengertian
2. Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
BAB III
PROSES PENELITIAN
1. Langkah-langkah kegiatan penelitian
2. Masalah dan rumusan masalah
3. Varibel penelitian
4. Landasan teori, kerangka berpikir dan pengajuan hipotesis
5. Populasi dan Sampel
6. Teknik pengumpulan data
7. Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
8. Teknik analisis data
BABA I
KONSEP DASAR PENELITIAN

Pengertian
Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan
analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dengan
menggunakan metode-metode ilmiah.
Metode ilmiah ini telah dikembangkan secara intensif
melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur
yang baku
Perlunya penelitian
1. Pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia
sangat terbatas dibandingkan dengan lingkungannya yang
begitu luas
2. Manusia memiliki dorongan untuk mengetahui
3. Manusia dlm kehidupannya selalu dihadapkan kepada
masalah yg membutuhkan penyelesaian
4. Manusia merasa tdk puas dengan apa yg telah dicapai
Tujuan penelitian
1. Ingin membuktikan teori-teori yang sudah ada
2. Menemukan adanya teori-teori baru atau produk yg baru
3. Mengembangkan hasil penelitian yg sudah ada.-
Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah :
1. Masalah yg dibahas harus benar-benar mempunyai arti
dan nilai positif, baik untuk perkembangan ilmu
pengetahuan maupun untuk kepentingan praktik
2. Pembahasannya disusun dengan metode berpikir ilmiah
3. Menggunakan gaya bahasa ilmiah
4. Pembahasan dan uraian ilmiah mulai dari awal sampai
akhir merupakan suatu rangkaian yg mempunyai hubungan
satu sama lain atau berkesinambungan.-
OBJEKTIVITAS

KETEPATAN

VERIFIKASI
KARAKTERISTIK
PENELITIAN
PENJELASAN RINGKAS

EMPIRIS

PENALARAN LOGIS

KESIMPULAN KONDISIONAL
 Objektifitas
Objektivitas dicapai melalui keterbukaan,
menghindari subjektivitas, analisis datanya dapat
dipertanggungjawabkan
 Ketepatan

Secara teknis instrumen pengumpulan datanya


harus memiliki validitas (Ketepatan dan menurut
cara yg semestinya) dan reliabilitas (tingkat
kepercayaan) yang memadai
 Verifikasi
Hasil penelitiannya dapat dikonfirmasi, direvisi dan
diulang dengan cara yg sama atau berbeda
 Penjelasan Ringkas

Mereduksi realita yg kompleks kedalam penjelasan


yg singkat.
(Penelitian kuantitatif berbentuk generalisasi,
kualitatif berbentuk deskripsi hal-hal yg pokok)
 Empiris
Kesimpulan didasarkan atas kenyataan-kenyataan
yang diperoleh dengan menggunakan metode
penelitian yg sistematik bukan berdasarkan
pendapat atau kekuasaan
 Penalaran logis

Menggunakan prinsip-prinsip logika deduktif atau


induktif
 Kesimpulan kondisional

Kesimpulan hasil penelitian tidak bersifat absolut


JENIS PENELITIAN

Menurut Menurut Menurut sifat


Penggunaannya Metodenya Penggunaannya

Peneltian Historis Pen. Historis


Penelitian Dasar
Pen. Deskriptif
Penelitian Filosofis Pen. Perkembangn
Penelitian Pen. Kasus
Terapan
Pen. Observasional Pen. Korelasional
Kausal-komparatif
Pen. Eksperimental
Pen. Eksperimental
Penelitian tindakan
 Menurut Penggunaannya
1. Penelitian dasar
Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan atau
menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan
praktis tertentu (kegunaan penelitian tdk segera dipakai)
2. Penelitian terapan
Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan atau
menemukan bidang penelitian baru untuk suatu tujuan
praktis tertentu (kegunaan penelitian segera dipakai)
Menurut metodenya
1. Peneltian historis
Untuk memperoleh informasi mengenai
rekonstruksi peristiwa di masa lampau
2. Penelitian filosofis
bertujuan untuk mendpatkan gambaran yang
dapat dijadikan landasan bagi suatu peristiwa
3. Penelitian observasional
Bertujuan untuk mendapatkan suatu
informasi/peristiwa melalui pengamatan.
4.Penelitian eksperimental
Bertujuan untuk mendapatkan suatu
informasi/peristiwa melalui uji coba
 Menurut sifat permasalahannya
1. Penelitian historis
Ditujukan kepada rekonstruksi masa lampau secara
sistematis dan objektif memahami peristiwa-peristiwa
masa lampau.
2. Penelitian deskripsi;
Berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-
fakta aktual dan sifat populasi tertntu.
3. Penelitian perkembangan;
Menyelidiki pola dan proses pertumbuhan atau perubahan
sebagai fungsi dari waktu.
4. Penelitian kasus
Memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif
dan terperinci mengenai latar belakang keadaan sekarang
yang dipermasalahkan.
5. Penelitian korelasional;
Bertujuan melihat hubungan antara dua gejala
atau lebih.
6. Penelitian hubungan sebab akibat;
Bertujuan menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab akibat antara faktor tertentu yg mungkin
menjadi penyebab gejala yang diselidiki.
6. Penelitian eksperimental;
Bertujuan untuk melakukakan percobaan
terhadap kelompok-kelompok eksperimen.
7. Penelitian tindakan;
Bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan
baru untuk mengatasi kebutuhan dalam dunia
kerja atau kebutuhan praktis lain.
RUANG LINGKUP PENELITIAN KEPERAWATAN
1. Keperawatan dasar
Lingkup penelitian ini adalah segala bentuk
penelitian yg membahas tentang berbagai masalah
dalam ilmu keperawatan dasar.
seperti masalah pendidikan
kesehatan/keperawatan pada klien, kebutuhan
dasar manusia, komunikasi keperawatan, tatanan
praktek keperawatan, manajemen pelayanan
keperawatan, sistem dokumentasi dalam
pelayanan keperawatan, serta berbagai masalah yg
terkait dengan penerapan teori-teori keperawatan
Contoh Judul :
1. Pendidikan keperawatan
“efektivitas model pendidikan kesehatan terhadap
peningkatan kemandirian kebersihan personal pasien yg
dirawat di Rumah sakit A
2. Kebutuhan dasar manusia
“studi tentang pemenuhan kebutuhan spritual pada pasien
yang dirawat di Rumah Sakit A”
3. Komunikasi Keperawatan
“ pengaruh komunikasi teraupetik terhadap penurunan
tingkat kecemasan pada anak yg pertama kali di rawat di
Rumah Sakit A”
2. Keperawatan Klinik
Ruang lingkup bidang ini membahas tentang berbagai
masalah yg terjadi didalamnya.
Seperti : Masalah-masalah dalam keperawatan anak,
keperawatan maternitas, keperawatan medikal bedah,
keperawatan kritis/gawat darurat dan keperawatan jiwa.
Masalah-masalah ini dapat berupa pengujian terhadap
tindakan keperawatan atau faktor yg
berhubungan/memengaruhi masalah yang ada
Contoh :
“pengaruh kehadiran suami terhadap percepatan proses
persalinan pada ibu yg dirawat di rumah sakit bersalin A
3. Keperawatan Komunitas
Ruang lingkup penelitian ini mencakup masalah-masalah
keperawatan pada kelompok khusus, keperawatan keluarga,
dan keperawatan gerontik.
Contoh :
“Studi tentang tingkat depresi pada lansia yg tinggal di Panti
A”
BAB II
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

A. Pengertian
Penelitian kuantitatif adalah metode penetian yang
berlandaskan pada Penelitian filsafat postifisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
isntrumen Penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan,
Filsafat postifisme memandang
realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan,
relatif tetap, konkrit teramati, terukur dan
hubungan gejala bersifat sebab akibat.
Metode Penelitian kualitatif adalah metode Penelitian yang
berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan
untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, di mana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci,, tehnik pengumpulan data
dilakukan secara triangulassi (gabungan), analisis data
bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna daripada generalisasi
Filsafat post positivisme memandang realitas sosial sebagai
sesuatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis penuh makna
dan hubungan gejala bersifat interaktif
B. Perbedaan Penelitian kuantitatif dan kualitatif
1. Perbedaan aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar yang meliputi realitas,
hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel,
kemungkinan generalisasi dan peranan nilai.
a. Sifat realitas:
1) Metode kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme
di mana realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit,
dapat diamati dengan panca indera, dapat dikategorikan
menurut jenis, bentuk, warna, dan perilaku, tidak berubah,
dapat diukur dan diverivikasi.
2) Metode Penelitian kualitatif berlandaskan filsafat post
positivisme di mana suatu realitas atau objek tidak dapat
dilihat sebagai parsial dan dipecah ke dalam beberapa variabel
Ibarat suatu mobil, peneliti kuantitatif dapat meneliti
mesinnya saja tetapi peneliti kualitatif akan meneliti semua
komponen dan hubungan satu dengan yang lain.
b Hubungan peneliti dengan yang diteliti
1) Dalam penelitian kuantitatif, kebenaran itu di
luar dirinya sehingga hubungan antara peneliti
dengan yang diteliti harus dijaga jaraknya
sehingga bersifat independent.
2) Dalam penelitian kualitatif peneliti sebagai
human instrumen sehingga peneliti harus
berinteraksi dan mengenal betul orang yang
memberikan data
c. Hubungan antar variabel
1) peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan
variabel lebih bersifrat sebab dan akibat
2) Dalam penelitian kualitatif melihat hubungan
antar variabel lebih bersifat interaktif (saling
mempengaruhi sehingga tidak diketahui mana
variabel independen dan dependen.
d. kemungkinan generalisasi
1) Umumnya penelitian Kuantitatif lebih menekankan pada
keluasan informasi (bukan kedalamannya) sehingga metode
ini cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan
variabel terbatas di mana data yang diteliti adalah data
sampel yang diambil dari populasi.
2) penelitian Kualitatif tidak melakukan generalisasi tetapi
lebih menekankan kedalaman infomasi sampai pada tingkat
makna dalam hal ini makna adalah data dibalik yang
tampak
BAB III
PROSES PENELITIAN Pengujian
Instrumen

Populasi Pengembangan
Dan
Sampel Instrumen

Masalah
Dan Landasan Perumusan Pengumpu- Analisis
Rumusan Teori Hipotesis lan data Data
Masalah

Kesimpulan
Dan saran
B. Masalah
Setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu
berangkat dari masalah.
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan
kenyataan, penyimpangan antara yg seharusnya dengan
apa yg benar-benar terjadi, antara teori dan praktek,
antara aturan dan pelaksanaannya.
Untuk menemukan masalah yang akan diteliti perlu
dilakukan identifikasi masalah yang berisi beragam
masalah untuk selanjutnya peneliti memilih salah satu dari
yang teridentifikasi menjadi masalah penelitiannya
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan
dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data
Bentuk-Bentuk Rumusan Masalah :
a. Rumusan masalah deskriptif
Suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan
pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri
(variabel yang berdiri sendiri) dalam hal ini peneliti tidak
membuat perbandingan variabel itu dengan variabel
yang lain.
contoh:
1) Seberapa baik kinerja pegawai di dinas Pendidikan Prov
Gorontalo,
2) Bagaimana sikap masyarakat terhadap Universitas
Muhammadiyah.
b. Rumusan masalah komparatif
Membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih, pada
dua atau lebih sampel yang berbeda.
Contoh
1) Adakah perbedaan produktifitas kerja antara pegawai
negeri, BUMN dan swasta?
2) Adakah perbedaan kemampuan dan disiplin kerja
antara pegawai swasta nasional dan perusahaan asing?
c. Rumusan masalah asosiatif;
Suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Rumusan masalah asosiatif ini teridiri atas tiga bentuk
hubungan yaitu:
1) Hubungan simetris
Suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang
kebetulan munculnya bersama (bukan hubungan kausal
maupun hubungan interaktif.
Contoh :
Adakah hubungan antara warna rambut dengan
kemampuan memimpin
2) Hubungan causal
Hubungan yang bersifat sebab akibat.
Contoh:
Adakah pengaruh sistem penggajian terhadap prestasi
kerja?
3) Hubungan interaktif /timbal balik:
Hubungan yang saling mempengaruhi. (tidak diketahui
mana variabel independen dan dependent.
Contoh:
Hubungan antara motivasi dan prestasi kerja.
D. Variabel Penelitian
1. Pengertian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu
yg berbentuk apa saja yg ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut kemudian ditarik kesimpulannya.
Dinamakan variabel karena ada variasinya. Contoh :
“Kinerja” ini dapat disebut variasi karena kinerja setiap
orang itu bervariasi.
2. Macam-Macam Variabel
a. Variabel independen (variabel bebas);
Merupakan variabel yg mempengaruhi atau yg
menjadi sebab perubahannya
b. Variabel dependen (variabel terikat);
Merupakan variabel yang dipengaruhi
Contoh :

“X“ “Y”
Komitmen Kerja Produktivitas Kerja
(Variabel Indevenden (Variabel Dependen)
c. Variabel moderato
Variabel yg mempengaruhi (memperkuat dan
memperlemah) hubungn antar variabel indevenden dengan
devenden
Contoh :

Perilaku Suami Perilaku Isteri


(Variabel Independen) (Variabel Dependen)

Jumlah Anak
(Variabel Moderator)
d. Variabel intervening
Variabel penyela/antara yg terletak diantara variabel
indevenden dan devenden

Contoh :

Penghasilan Gaya Hidup Harapan Hidup


(V. Independen) (V. Intervening) (V. Dependen)

Budaya lingkungan
Tempat tinggal
(Variabel Moderator)
e. Variabel kontrol
Variabel yg dkendalikan atau dibuat konstan sehingga
pengaruh variabel indevenden terhadap devenden tidak
dipengaruhi oleh faktor luar
Contoh :

Pendidikan SMA/SMK Keterampilan Mengetik


(Variabel Independen) (Variabel Dependen)

Naskah, tempat, mesin


Ketik sama
(Variabel Kontrol)
E. Definisi Operasional dan cara Pengukuran
Defiisi oprrasional adalah mendefinisikan variabel secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati,
sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi atau pengkuran secara cermat terhadap suatu
objek atau fenomena
Cara pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat
diukur dan ditentukan karakteristiknya
Contoh Format :
N0. VARIABEL DEFINISI HASIL UKUR SKALA
OPERASIONAL
F. Landasan Teori, penelitin yang relevan, Kerangka Berpikir
dan hipotesis
1. Landasan Teori
Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua
peneliti harus berbekal teori, karena teori akan berfungsi
untuk memperjelas masalah yg diteliti, sebagai dasar
merumuskan hipotesis, dan sebagai referensi untuk
menyusun instrumen penelitian.
Deskripsi teori berisi tentang penjelasan terhadap variabel-
variabel yang diteliti, melalui pendefisian dan uraian yang
lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga
ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap
hubungan antar variabel yg akan diteliti menjadi lebih jelas
dan terarah
2. Penelitian yang relevan
Berisi tentang isi pokok dari beberapa penelitian orang lain
yang relevan dengan judul penelitian
3. Kerangka berpikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang
telah diidentifikasi sebagai masalah penting.
Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara
teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti.
Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu
dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan
dengan dua variabel atau lebih
Contoh : ASI Ekslusif

Sig A, Limbosit T
Limbosit B,Laktoferin

Peningkatan sistem
Imunitas tubuh bayi

Resiko Diare

Faktor Lingkungan
Faktor Ekonomi
Faktor Kebersihan
4. Hipotesis
PENGERTIAN
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian.
Dikatakan sementara, karena jawaban yg diberikan baru
didasarkan pada teori yg relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yg diperoleh melalui pengumpulan data.
Penelitian yg merumuskan hipotesis adalah penelitian yg
menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian
kualitatif tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru
diharapkan dapat ditemukan hipotesis yg dapat diuji oleh
peneliti dgn menggunakan pendekatan kuantitatif
Hipotesis penelitian terdiri dari :
a. Hipotesis kerja yang dinyatakan dalam kalimat positif
b. Hipotesis nol yang dinyatakan dalam kalimat negatif
Contoh :
Rumusan Masalah : “Apakah terdapat hubungan antara
pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan dengan tingkat
kecemasan dalam menghadapi persalinan”

Hipotesis kerja : “ Terdapat hubungan antara pengetahuan


ibu hamil tentang kehamilan dengan tingkat kecemasan
dalam menghadapi persalinan”
Hipotesis nol ; “ Tidak terdapat hubungan antara
pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan dengan tingkat
kecemasan dalam menghadapi persalinan”
G. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yg ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yg
dimiliki oleh populasi tersebut.
Bila populasi besar dan peneliti tdk mungkin mempelajari
semua yg ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yg diambil dari populasi.
Sampel yg diambil dari populasi harus betul-betul
representatif (mewakili)
Teknik
Sampling

Probability sampling Non probability Sampling

1. Simple Random
1. Sampling sistematis
sampling
2. Sampling Kuota
2. Proportionate stratifed
3. Sampling incidental
random sampling
4. Purposive sampling
3. Disproportionate stratid
5. Sampling Jenuh
sampling
6. Snowball sampling
4. Area (cluster) sampling
A. Probability Sampling
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yg sama bagi setiap unsur yg ada
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel
1. Simple Random Sampling
Pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yg ada dalam populasi itu
2. Propotionate Stratified Sampling
Teknik digunakan bila populasi mempunyai unsur yg tdk
homogen dan berstrata secara proposional
3. Dispropotionate Stratified Random Sampling
Bila populasi berstrata tetapi kurang proposional
4. Cluster Sampling
Obyek yg diteliti sangat luas, mis. Penduduk dari suatu
negara, maka pengambilan sampel berdasarkan daerah yag
ditetapkan
B. Nonprobability Sampling
Nonprobbility Sampling adalah teknik pengambilan sampel
yg tdk memberi peluang/kesempatan yg sama bagi setiap
anggota sampel untuk dipilih menjadi sampel
1. Sampling Sistematis
Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yg telah diberi nomor urut
2. Sampling kuota
Tekinik menentukan sampel dari populasi yg mempunyai
cirii-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yg diinginkan
3. Sampling Insidental
Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, artinya
siapa saja yg secara kebetulan bertemu dgn peneliti dpt
digunakan sebagai sampel
4. Sampling Puroposive
Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu
5. Sampling Jenuh
Penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel, bila jumlah populasi
relatif kecil, kurang dari 30 orang
6. Snowball sampling
Teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian karena dibutuhkan lagi
jumlahnya ditambah lagi
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Interview (wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan
data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan
juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yg lebih mendalam dan jumlah respondenya
sedikit
Bentuk wawancara :
a. Wawancara terstruktur; peneliti sudah menyiapkan
pertanyaa-pertanyaan tertulis yg alternatif jawabannyapu
ntelah disiapkan
b. Wawancara tidak terstruktur ; peneliti menyiapkan garis-
garis besar pertanyaan dan belum menyiapkan jawabannya
2. Kuesioner (angket)
Sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis beserta
jawabannya yang disebarkan kepada responden
3. Observasi, berupa pengamatan berkenaan dengan perlaku
manusia, proses kerja dan gejala-gejala alam.
Peneliti menyiapkan pedoman observasi sesuai dengan
kebutuhan penelitian
H. Skala pengukuran dan Instrumen Penelitian
1. Skala Pengukuran
a. Pengertian
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yg digunakan
sebagai acuan untuk nilai yang ada dalam alat ukur
b. Macam-Macam skala pengukuran
1. Skala likert
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapa
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial.
Dengan skala likert, maka variabel yg akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-
item instrumen yg dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan.
Jawaban setiap item instrumen yg menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif
Contoh :
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Contoh bentuk Checklist :
Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai dengan penapat
anda , dengan memberi tanda x (silang) pada kolom yang
tersedia

N0 Pertanyaan Jawaban
SS ST RG TS STS
1 Prosedur kerja yang baru itu
Akan segera diterapkan di
unit kerja anda
2.
3.
2. Skala Guttman
Skala pengukuran ini akan diperoleh jawaban yang tegas,
yaitu “ ya tidak”, “ pernah tidak pernah” dll
Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio
dikotomi (dua alternatif).
Jawaban diberi nilai “ 1 “ atau “ 0 “
Contoh :
Bagaimana pendapat anda, sebaiknya bayi diberi ASI (Air
susu ibu) ?
a. Setuju
b. Tidak setuju
3. Semantic Defferensial
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap yang bentuknya
tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat
positif” terletak dibagian kanan, dan “sangat negatif”
terletak di bagian kiri.
Data yang diperoleh adalah data interval
Contoh :
Beri nilai gaya kepemimpinan
Manajer anda
Bersahabat 5 4 3 2 1 Tidak bersahabat
Tepat janji 5 4 3 2 1 Lupa Janji
Memberi pujian 5 4 3 2 1 Mencela
Mempercayai 5 4 3 2 1 Mendominasi
4. Rating Scale
Skala pengukuran ini bersifat kuantitatif, dalam arti bahwa
responden tidak akan menjawab “tidak pernah atau
pernah” seperti pada skala pengukuran sebelumnya
melainkan menjawab salah satu jawaban kuantitatif (sudah
memiliki angka)
Prinsip dari pengukuran ini adalah mengartikan setiap
angka yang diberikn pada alternatif jawaban pada setiap
item instrumen .
Contoh : “ seberapa baik tata ruang kerja yang ada di unit
kerja anda ?
Berilah jawaban dengan angka :
4 bila tata ruang itu sangat baik
3 bila tata ruang itu cukuo baik
2 bila tata ruang itu kurang baik
1 bila tata ruang itu sangat tidak baiks
B. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran,
maka harus ada alat ukur yang baik.
Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen
penelitian.
Dengan demikian Instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan mengukur fenomena yang diamati yang
secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel
penelitian.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dalam
ilmu alam sudah banyak yang tersedia dan telah diuji
validitasnya dan reliabilitasnya seperti dalam ilmu alam
variabel “panas”, maka instrumennya adalah “calorimeter”,
variabel “suhu” instrumennya adalah “thermometer”
Untuk ilmu sosial ada juga yang sudah tersedia seperti
instrumen mengukur IQ
Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel
penelitian yang telah ditetpkan untuk diteliti.
Contoh :
Kalau yang diteliti tentang “Pengaruh kepemimpinan terhadap
produktifitas kerja pegawai”
Maka ada dua instrumen yang perlu dibuat, yaitu :
1. Instrumen untuk kepemimpin
2. Instrumen untuk produktifitas kerja
Cara menyusun instrumen :
Titik tolak dari penyusunan instrumen adalah variabel-
variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti.
Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi
operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indiktor yang akan
diukur. Dari indikator inilah kemudian dijabarkan menjadi
butir-butir pertanyaan atau pernyataan
Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu
digunakan “matrik pengembangan instrumen” atau “kisis-kisi
instumen”
contoh :
Misalnya variabel penelitian “ tingkat kekayaan “
Indikator kekayaan adalah :
1. Rumah
2. Kenderaan
3. Tempat belanja
4. Jenis makanan yang sering dimakan
5. Jenis olah raga yang dilakukan
Untuk indikator rumah, bentuk pertanyaannya adalah :
1. Berapa jumlah rumah
2. Dimana letak rumah
3. Berapa luas masing-masing rumah
4. Bagaimana kualitas bangunan rumah
Menetapkan indikator harus didukung dengan teori.
contoh :
Bapenas merumuskan indikator good public governance (tata
pemerintahan yang baik) di Indonesia adalah :
1. Berwawasan kedepan
2. Terbuka
3. Cepat tanggap
4. Bertanggung jawab
5. Profesional dan kompoten
6. Efisien dan efektif
7. Desentralistis
8. Demokratis
9. Mendorong partisipasi masy
10. Menjunjung tinggi supermasi hukum
11. Mendorong kemitraan dengan swasta dan masy
12. Berkomitmen pada tuntutan pasar
13. Berkomitmen pada pengurangan kesenjangan
14.Berkomitmen pada lingkungan hidup
Untuk memudahkan penyusunan instrumen dapat membuat
kisi-kisi instrumen, dengan format sebagai berikut :
Contoh :
Judul : Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan
dengan kecemasan dalam melahirkan di wilayah X

N0. VARIBEL INDIKATOR N0. PERTANYAAN


1. Pengetahuan Ibu a.
hamil
b.
c.

2. Kecemasan dalam a. Pengertian 1, 2,


melahirkan kecemasan
b. Tingkat
kecemasan
H. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif teknik analisis data yang
digunakan diarahkan untuk menjawab rumusan masalah
atau menguji hipotesis.
Karena datanya kuantitatif, maka teknik analisis data
menggunakan metode statistik yang sudah tersedia.
Contoh :
1. Menguji hipotesis hubungan antar dua variabel
a. Bila datanya ordinal maka statistik yg digunakan
adalah korelasi Spearman Rnk
b. Bila datanya interval atau rasio digunakan Korelasi
Pearson Product Moment
2. Menguji signifikasi komparasi data dua sampel :
a. Bila datanya interval atau rasio digunakan t-test dua
sampel
b. Bila datanya nominal digunakan Chi Kuadrat
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak
sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan,dan
setelah selesai dilapangan
a. Sebelum memasuki lapangan
Digunakan untuk menentukan fokus penelitian
b. Analisis data dilapangan (Model Miland Huberman)
Langkah-langkahnya :
1) Data Reduction (Reduksi data), data yg diperoleh dari
lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti
merangkum dan memilih hal-hal yang pokok sehingga
memberikan gambaran yg jelas dan mempermudah
peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya
dan mencarinya bila diperlukan
2) Data Display (Penyajian data), dalam bentuk uraian
singkat, bagan atau hubungan antar kategori sehingga
memudahlan untuk memahami apa yang akan terjadi dan
merencanakan kerja selanjutnya
3) Conclusion Drawing, dalam bentuk penarikan
kesimpulan dan verifikasi.
Sistematika Penulisan
Proposal Penelitian Kuantitatif

Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan Penelitian
1.5. Manfaat Penelitian
Bab II Tinjauan Kepustakaan
2.1. Konsep
2.2. Penelitian yang relevan
2.3. Kerangka Konsep
2.4. Hipotesis Penelitian
Bab III. Metodelogi Penelitian
3.1. Tempat dan waktu Penelitian
3.2. Desain Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Definisi Operasional
3.5. Populasi dan Sampel
3.6. Teknik Pengumpulan data
3.7. Teknik Analisis Data
3.7. Etika Penelitian

Anda mungkin juga menyukai