3 Farmakoterapi Untuk Odha Bandung

V
HI
T
OR
PP
SU
RE
FARMAKOTERAPI
CA
T
AR
UNTUK ODHA V
HI
T
EN
TM
EA
TR
D
AN
T
OR
PP
SU
RE
Tim Fasilitator Perawatan, Dukungan dan Pengobatan HIV/ART CA
T
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia AR
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan V
HI
2014
TUJUAN
Diharapkan setelah sesi ini peserta:
• Mampu mengaplikasikan materi dalam
mengatur rejimen obat ODHA
• Memahami mekanisme aksi obat ARV dan
Penggolongan Obat ARV
• Memahami farmakokinetik ,farmakodinamik,
• Mengetahui obat-obat yang digunakan pada
beberapa infeksi oportunistik
TUJUAN TERAPI ANTIRETROVIRAL
1. Mengurangi morbiditas dan mortalitas

terkait HIV
2. Memperbaiki mutu hidup
3. Memulihkan dan memelihara fungsi
kekebalan
4. Menekan replikasi virus semaksimal
mungkin dalam waktu yang lama
Struktur HIV
 Envelop
 gp 120
 gp41
 Enzym
 Reverse transcriptase
 Integrase
 Protease
 Inti
 P17 (matrix)
 P24 (kapsid)
 P7/P9 (nucleocapsid)
Ada 5 fase dalam replikasi
HIV
 Binding dan entry (fusion)
 Reverse transcription
 Replication
 Budding
 Maturation
Mekanisme Kerja ARV
Target Terapi Antiretroviral
Attachment
Inhibitor,
Coreceptor
Antagonist
Fusion NRTI,
Inhibitor
Entry NNRTI
Inhibitor
Reverse PI
Transcriptase
Inhibitor
Integrase Protease Maturation
7 Inhibitor Inhibitor Inhibitor
Penggolongan ARV berdasarkan
Mekanisme kerja/ Lokasi kerja
Reverse Transcriptase Inhibitors
(RTIs)
Entry /Fusion Protease Integrase Maturation
Non
Inhibitors Nucleoside & Inhibitors (PI) Inhibitors Inhibitors
Nucleoside
Nucleotide (NRTI)
(NNRTI)
Nucleoside * Efavirenz * Lopinavir/v
* Enfuvirtide (di gp41) * Raltegravir * Bevirimat
analogues (NARTIs) (EFV) (LPV/r)
* Maraviroc,Vicriviroc * Zidovudine * Nevirapine * Ritonavir *
* Elvitegravir
(di CCR5) (ZDV/AZT) (NVP) (RTV) Elvucitabine
* Nelfinavir
* Ibalizumab (di CD4) * Stavudine (d4T) * Delavirdine
(NFV)
* Saquinavir
* Lamivudine (3TC) * Lersivirine
(SQV)
* Amprenavir
* Didanosine (ddi) * Etravirine
(APV)
* Atazanavir
* Abacavir (ABC)
(ATV)
* Emtricitabine (FTC)
Nucleotide
Analogues (NtRTIs)
* Tenofovir (TDF)
Nucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NRTI)
Dosis
Nama Obat Dosis anak dewasa dosis untuk dewasa gangguan ginjal
Zidovudin Pediatrik (90 mg- 300 mg 2x CCT hitung ≥15 Tdk perlu penyesuaian
(AZT) 180 mg/m2 LPB) sehari mL/mnt dosis
Oral: 160
mg/m2 LPB tiap CCT hitung <15
Kapsul 100 mg 12 jam mL/mnt 100 mg tiap 6-8 jam
atau 6-7 Terapi

Tablet KDT mg/kg/dosis hemodialisa 100 mg tiap 6-8 jam
Remaja: spt Terapi dialisis

dewasa peritonium 100 mg tiap 6-8 jam
Dosis
Pediatrik 4 mg/kg 150 mg 2 x CCT hitung Tdk perlu penyesuaian
Lamivudin (3TC) 2 x sehari sehari ≥50 mL/mnt dosis
CCT hitung 30
Tablet 150 mg → dosis terapi atau - 49 mL/mnt 150 mg 1 x sehari
150 mg dosis pertama
300 mg 1x CCT hitung 15- , selanjutnya 100 mg 1
Tablet KDT Remaja : sehari 29 mL/mnt x sehari
BB < 50 kg: 2 150 mg dosis pertama
mg/kg.BB, 2 x CCT hitung 5- , selanjutnya, 50 mg 1
sehari 14 mL/mnt x sehari
BB ≥ 50 kg: 150 mg dosis pertama
seperti dosis CCT hitung <5 , selanjutnya, 25 mg 1
dewasa mL/mnt x sehari
50 mg dosis pertama ,
Terapi selanjutnya, 25 mg 1 x
hemodialisis sehari
50 mg dosis pertama ,
Terapi dialisis selanjutnya, 25 mg 1 x
peritonium sehari
Nama Obat Dosis anak Dosis dewasa dosis untuk dewasa gangguan ginjal
BB < 33kg , 6
mg/kg.BB 1 x
Emtricitabin sehari 200 mg 1 x CCT hitung ≥50 Tdk perlu penyesuaian
(FTC) sehari mL/mnt dosis
CCT hitung 30 - 49 200 mg tiap 48 jam
, sulit diberikan mL/mnt (tiap 2 hari sekali)
karena tdk ada
Tablet KDT, sediaan
tidak tersedia terpisah dg CCT hitung 15- 29 200 mg tiap 72
sediaan tunggal TDF mL/mnt jam(tiap 3 hari sekali)
CCT hitung < 15 200 mg tiap 96 jam
BB >33 kg: mL/mnt (tiap 4 hari sekali)
200 mg tiap 96 jam
(tiap 4 hari sekali),
seperti dosis Terapi sulit dilakukan krn blm
dewasa hemodialisis ada sediaan terpisah
Terapi dialisis Blm diketahui,
peritonium gunakan dg hati-hati
Dosis
30 mg 2x CCT hitung > 50 Tdk perlu

Stavudin (d4T) 1 mg/kg BB/dosis sehari mL/mnt penyesuaian dosis
2 x sehari
CCT hitung 26-50
Kapsul 30 mg mL/mnt 15 mg 2 x sehari
BB > 30 kg, spt
dosis dewasa CCT hitung ≤ 25
Tablet KDT mL/mnt 15 mg 2 x sehari
Terapi hemodialisis 15 mg 1 x sehari
Terapi dialisis Blm. Diketahui.

Dosis
Bayi <3 bulan: 50
mg/m2 LPB tiap 12 CCT hitung ≥60 Tdk perlu
Didanosin (ddI) jam BB ≥ 60 kg mL/mnt penyesuaian dosis
ablet kunyah Bayi >3 bulan - anak 200 mg 2 x CCT hitung 30 -
00 mg < 13 tahun sehari 59 mL/mnt 200 mg 1 x sehari
nteric coated
eadlet dalam 90 - 120 mg/m2 LPB CCT hitung 10-
apsul 125 mg tiap 12 jam 29 mL/mnt 150 mg 1 x sehari
Anak ≥13 tahun CCT hitung < 10
atau BB≥ 60 kg mL/mnt
Terapi 100 mg 1 x sehari
hemodialisis
Terapi dialisis
Dosis
Bayi <3 bulan: 50
Didanosin mg/m2 LPB tiap 12 CCT hitung ≥60 Tdk perlu
(ddI) jam BB < 60 kg. mL/mnt penyesuaian dosis
Tablet
kunyah 100 Bayi >3 bulan - anak 125 mg 2 x CCT hitung 30 -
mg < 13 tahun sehari 59 mL/mnt 150 mg 1 x sehari
Enteric
coated 90 - 120 mg/m2 LPB CCT hitung 10-
beadlet tiap 12 jam BB < 60 kg 29 mL/mnt 100 mg 1 x sehari
dalam kapsul Anak ≥13 tahun atau 125 mg 2x CCT hitung < 10
125 mg BB≥ 60 kg sehari mL/mnt
Terapi 75 mg 1 x sehari
hemodialisis
Terapi dialisis
peritonium
Dosis dosis untuk dewasa
Nama Obat Dosis anak dewasa gangguan ginjal
300 mg 2x Tidak ada
Abacavir sehari ODHA dg CCT penyesuaia
(ABC) 300 mg tablet (≥14 kg) berapapun n dosis
Tablet 300 Dosis Dosis Dosis

Tidak ada
mg BB (kg) pagi malam sehari atau Terapi
penyesuaia
14 - 21 1/2 tab. 1/2 tab. 300 mg hemodialisa
600 mg 1 x n dosis
(150 mg) (150 mg)
sehari
> 21 - < 1/2 tab. 1 tab. (300 450 mg Blm.
30 (150 mg) mg) Diketahui,
Terapi dialisis
gunakan
> 30 1tab. 1tab. (300 600 mg peritonial
dg hati-
(300 mg) mg) hati
Dosis remaja (≥ 16 th): spt dosis
dewasa
Non Nucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NNRTI)
Bayi – Anak < 8
tahun:
14 hari pertama :
Inisiasi 5 mg/kg.BB. Target : 200 mg 2x
1 x sehari (max 200 sehari. CCT hitung ≥ 20
Nevirapin (NVP) mg) . mL/mnt Tdk perlu penyesuaian dosis
Dosis inisiasi: 1 x
14 hari kedua dosis 5 200 mg sehari
mg/kg.BB dosis 2 x selama 14 hari Terapi Tdk perlu penyesuaian
Tablet 200 mg sehari ( tiap 12 jam) pertama hemodialisa dosis
Kemudian
dinaikkan menjadi
2 x 200 mg bila tdk
Anak ≥ 8 tahun: ada rash atau efek Terapi dialisis Masih blm diketahui,
Tablet KDT Seperti dosis dewasa samping peritonium gunakan dg hati hati
NonNucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor
(NNRTI)
dosis untuk dewasa
Nama Obat Dosis anak Dosis dewasa gangguan ginjal
Efavirenz (EFV) Anak ≥ 3 th.

BB: 10-< 15 kg: 200
Kapsul 200 mg mg
BB 15- < 20 kg: 250
Tablet 600 mg mg
BB: 20 - < 25 kg: 600 mg 1 x Tidak ada
300 mg sehari penyesuaian dosis
BB: 25 - < 32,5 kg:
350 mg
BB: 32,5 - < 40 kg:
400 mg
BB ≥ 40 kg: spt
Nucleotida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NtRTI)
8 mg/kg.BB 1 x
sehari 300 mg 1 x CCT hitung ≥50 Tdk perlu penyesuaian
Tenofovir (TDF) sehari mL/mnt dosis
,BB 14 - < 20 kg
: 100 mg 1 x
sehari CCT hitung 30 - 49 300 mg tiap 48 jam
mL/mnt (tiap 2 hari sekali)
BB 20 – 29,9 kg
: 200 mg 1 x CCT hitung 10- 29 300 mg tiap 72
Tablet 300 mg sehari mL/mnt jam(tiap 3 hari sekali)
Terapi 300 mg tiap 7 hari
KDT BB ≥ 30kg: hemodialisis sekali)
seperti dosis Terapi dialisis Blm diketahui,

dewasa peritonium gunakan dg hati-hati
Protease Inhibitor (PI)
dosis untuk dewasa
Nama Obat Dosis anak Dosis dewasa gangguan ginjal
Lopinavir/ri
tonavir
BB: < 15 kg: 12 mg/3
mg, LPV/r/kg.BB/dosis 2
Lpv/r x sehari
Tablet 200 400 mg /100 mg , Tidak ada penyesuaian
mg/50 mg 2 x sehari dosis
BB > 15 - 40 kg : 10
mg/2,5 mg/LPV/r/
kg.BB/dosis 2 x sehari
BB > 40 kg: spt dosis
dewasa
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
Farmakodinamik
• Efek Additif
– Aktivitas 2 obat adalah sama dengan jumlah 2 obat secara
terpisah
– “1 + 1 = 2” mis. zidovudine plus ganciclovir
• Antagonis
– Altivitas 2 obat adalah kurang dari jumlah 2 obat secara
terpisah
– “1 + 1 = 0” mis. zidovudine plus stavudine
• Synergis
– Aktivitas 2 obat adalah lebih besar dari jumlah 2 obat
secara terpisah
– “1 + 1 = 3” mis. zidovudine plus lamivudine
Sediaan Kombinasi Dosis Tetap (KDT) ARV yang Tersedia

KDT Formula Dosis Keterangan
Zidovudin dan Dewasa 1 tab.2 x sehari
Lamivudin
Diminum 2 x
sehari, dosis: Tablet dapat
BB 15 - 19,9kg: dibagi dua. Tdk
1/2 tablet pagi boleh
Tablet AZT 300 mg + 1/2 tablet sore dipuyerkan.
3TC 150 mg Dapat
Anak BB 20 - 24,9 kg dihaluskan
kg: 1 tab pagi sesaan sebelum
1/2 tablet sore pemberian
BB ≥ 25 kg: 1
tablet pagi 1
tablet sore
Sediaan Kombinasi Dosis Tetap (KDT)
ARV yang Tersedia
Stavudin Dewasa 1 tab.2 x sehari Sebaiknya
Tablet d4T 30 mg +
dan tablet tdk
3TC 150 mg
Lamivudin dibelah
Diminum 2 x sehari, dosis:
BB 3 - 5,9 kg: 1/2 tablet pagi
1/2 tablet sore
BB 6 - 9,9 kg kg: 1 tab pagi Pengguna
1/2 tablet sore tdk
BB 10 - 13,9 kg 1 tablet pagi terpengar
Tablet dispersible 1 tablet sore makana
d4T 1 2 mg + 3TC Anak BB 14 - 19,9 kg 1,5 tab pagi Tablet dap
60 mg 1 tablet sore direndam
BB 20 - 24,9 : 1,5 tablet pagi air hingg
1,5 tablet sore larut sebe
BB 25 - 29,9 : 2 tablet pagi diminumk
2 tablet sore
Sediaan Kombinasi Tetap

Stavudin , BB 3 - 5,9 kg: 1/2 tablet pagi
lamivudin 1/2 tablet sore
, BB 6 - 9,9 kg kg: 1 tab pagi 1/2
14 hari pertama
Nevirapin tablet sore
gunakan dual KDT
BB 10 - 13,9 kg 1 tablet pagi
Stavudin lamivudin,
Tablet 1 tablet sore
setelah 14 hari
dispersibl BB 14 - 19,9 kg 1,5 tab pagi
mengikuti dosis
e: d4T 12 1 tablet sore
anak. Penggunaan
mg + 3TC Anak BB 20 - 24,9 : 1,5 tablet pagi
tdk terpengaruh
60 mg + 1,5 tablet sore
makanan. Tablet
NVP 100 BB 25 - 29,9 : 2 tablet pagi 2
dapat direndam dlm
mg tablet sore
air hingga larut
BB > 30 kg : sama spt dosis sebelum
dewasa diminumkan
Sediaan Kombinasi Tetap

Zidovudin BB 3 - 5,9 kg: 1 tablet pagi 1
, tablet sore
lamivudin BB 6 - 9,9 kg kg: 1,5 tab pagi 14 hari pertama
, 1,5 tablet sore gunakan dual KDT
Nevirapin BB 10 - 13,9 kg 2 tablet pagi Zidovudin
Tablet 2 tablet sore lamivudin, setelah
dispersibl BB 14 - 19,9 kg 2,5 tab pagi 14 hari mengikuti
e: AZT 60 2,5 tablet sore dosis anak.
mg + 3TC Anak BB 20 - 24,9 : 3 tablet pagi 3 Penggunaan tdk
30 mg + tablet sore terpengaruh
NVP 50 BB ≥ 25 spt dosis dewasa makanan. Tablet
mg dapat direndam dlm
air hingga larut
sebelum
diminumkan

Tenofovir, 1 tablet, 1 x sehari Penggunaa
Emtricitabin Tablet FTC Dewasa tidak
200 mg + TDF
dipengaruhi
300 mg BB > 35 kg: 1 tablet ,
Anak makanan
1 x sehari
Tenofovir, 1 tablet, 1 x sehari Tdk blh
Lamivudin, Dewasa
diminum stlh
Efavirenz Tablet TDF BB > 35 kg: 1 tablet , makan, kadar
300 mg + 3TC 1 x sehari EFV meningkat
300 mg + EFV ad 50%,
600 mg Anak diminum
lambung kosong
sebelum tidur.
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE SUPP
OBAT DAN NASIB OBAT
DALAM TUBUH
OBAT : setiap molekul yang bisa merubah fungsi tubuh secara
molekuler.
NASIB OBAT DALAM TUBUH
Obat
Absorbsi (1) Distribusi (2)
Respon
farmakologis
Interaksi dg reseptor (3)
Dengan/tanpa metabolisme (4)
Ekskresi (5)
Farmakokinetik
• Absorpsi: bagaimana obat masuk ke dalam darah

– Jumlah asam lambung atau makanan mengubah jumlah obat yang
diserap
• Inilah sebabnya mengapa beberapa obat harus diminum dengan atau tanpa
makanan atau tidak dapat diminum bersama antasid
• Distribusi: bagaimana perjalanan obat dalam darah dan

mencapai atau keluar dari daerah lain dari tubuh
• Metabolisme: bagaimana tubuh mengubah obat, biasanya di

usus dan hati
• Eliminasi Obat: bagaimana tubuh mengeluarkan obat:

– Melalui ginjal  melalui urin atau
– Melalui hati  melalui feses
• Time to peak : adalah Waktu yang diperlukan

sampai obat mencapai kadar maksimum
dalam darah.
• Half-life : adalah waktu yang diperlukan untuk
mengubah jumlah didalam tubuh menjadi
separuh selama eliminasi.
• Protein binding adalah: mempengaruhi
intensitas kerja, lama kerja dan eliminasi obat.
Catatan
• ZDV: d4T; 3TC; ABC: NVP :dapat dipuyer, dapat diberikan
bersama makanan.
• TDF/FTC: dg CCT hitung hitung <50 mL/mnt. Gunakan dalam
bentuk tunggal jangan KDT.
• ddI: tablet kunyah harus dikunyah, dihancurkan atau
dilarutkan dalam air sebelum diminum. Jangan ditelan
langsung dalam bentuk tablet utuh. Sediaan Entericcoated
beadlet dalam kapsul 125 mg harus ditelan langsung dalam
bentuk kapsul. Bila anak tidak bisa menelan kapsul, maka
kapsul dapat dibuka dan diminum bersama dengan air.
diminum saat perut kosong, minimal 30 menit sebelum atau
2 jam sesudah makan.
• EFV: kapsul dapat dibuka dan dicampur dengan minuman

manis, tidak boleh diminum sesudah makan makanan sangat
berlemak karena absorpsi dapat meningkat sampai 50%.
Diminum pada saat lambung kosong dan menjelang tidur,
terutama 2-4 minggu pertama, untuk mengurangi efek
samping susunan saraf pusat
• LPV/r : Ukuran tablet besar, tidak boleh dibuka atau
dihancurkan, sebaiknya diberikan dengan atau sesudah
bersama makanan. Apabila diberikan bersama dengan ddI, ddI
harus diberikan 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah LPV/r
Parameter Farmakokinetik ARV

Gol Absorbsi Distribus Metabol Time to Half-life Protein Ekkresi
obat i isme peak binding
NRTI
ZDV Baik Sampai Hati 30-90 0,5-3 25-38% Urin.72-
per oral CSF (69- konjugas menit jam 74%
(63%) 65% i dengan inactive,
serum) asam 18%
gluconat active
d4T Baik Sampai Phospori 1 jam Dws:1,6 Urin:95

per oral CSF 55% lasi jam. %, 74%
(86%) Tidak dibandin intraselu Anak: metaboli
terganggu g ler pada 0,96 jam t active.
makanan konsentr metaboli Feses:
asinya t activ 3%, 62%
dlm bentuk
plasma active.

Gol Absorbsi Distribus Metabol Time to Half-life Protein Ekkresi
obat i isme peak binding
NRTI
3TC Cepat per Bisa 3-2 jam Anak: 2 <36% Urin,
oral (>80%) sampai jam active
Tidak CSF Dws: 5-7
terganggu jam
makanan
FTC Cepat per CSF Oksidasi 1-2 jam Dws; 10 <4% Urin,86
oral (93%) rendah /konjuga jam. % ctive,
Tidak si Anak: 13 %
terganggu metaboli
makanan t. Feses:
14%

Gol obat Absorbsi Distribus Metabol Time to Half-life Protein Ekkresi
i isme peak binding
NtRTI
TDV Kurang Phospho Hidrolisa Puasa:36 17 jam < 7% Urin,
baik(25 rilsi secara -84
%),↑ intraselu intraselu menit,
diit ler ler Tdk
berlema puasa:96
k -1444
mnt
Gol obat Absorbsi Distribus Metabol Time to Half-lif Protein xcretion

i isme peak binding
NNRTI
NVP SangatB CSF 40- Hati CYP 2-4 jam Awal:45 60% Urin-
aik 50% dari 3A4 jam,Men 81%,
plasma urun - Feses:-
25-30 10%
jam
EFV Sedang, diCSF Hati,CYP 3-5 jam 52-76 >99% Feses:
↑ melebihi 3A4 dan jam 61 %
adanya di CYP2B6 active,
makana plasma Urin: 14-
n 34%
berlema inactive
k

Gol Absorbsi Distribusi Metabolis Time to Half- Protein xcretion
obat me peak lif binding
PI
Lpr ↑ adanya Baik di Hati CYP 4 jam 5-6 98-99% Feses: 83%,
makanan plasma 3A4 jam 20% active,
Urin 10%,
3% active
Rtr ↑ adanya Baik di Hati, CYP 2 jam 3-5 98-99% Feses:86%,

makanan plasma 3A4 dan fasted, jam 34% active,
2D6 4 jam Urin:11%,
non 4% active
fasted
Terapi Infeksi Opertunistik:

N0 IO Terapi
1 PCP (Pneumonia Kotrimoksazol 480 mg:

Pneumocystis Jeroveci); BB>40 kg; 3 -4X sehari 3 tablet (21 hari)
Ciri-ciri : BB<40 kg: 4 x sehari 2 tablet (21 hari)
-Batuk kering Alternatif: Jika alergi sulfa
-Sesak Nafas Klindamisin : 300 -450 mg, 4 x sehari +
-Demam Primakuin: 15-30 mg 1 x 1 ( 21 hari)
-Keringat malam Jika parah: + prednisolon 40 mg, 2 x sehari
-Sub akut 1-2 bulan selama 5 hari, kmd 20 mg/hari
2 Kandidissi oral (Dewasa) Oral : Diberikan 7-14 hari.

Bercak putih di selaput Suspensi nistatin 4-6 cc, dikumur 4 x sehari,
mukosa disertai eritema di Flukonazol kapsul : 4 x 100-400 mg/hari
rongga mulut Itrakonazol : 4 x 200 mg/hari
3 Kandidiasis esofagus: Diberikan : selama 14-21 hari
Disfagia Flukonazol 4 x 200 mg,
Disertai rasa nyeri terbakar di Itrakonazol 4 x 200 mg ,
dada Amfoterisin B IV 0,6 mg/kg/hari

No IO Terapi
4 Kandidiasis Anak Nistatin : Diberikan selama 7 hari

Nistatin : 400.000-600.000 unit, 5 x /hari
Bila tdk ada respon , berikan
Flukonazol oral 3-6 mg/kgBB, 1 x sehari, selama
14 hari
Kandidiasis osefagus: selama 14-21 hari.
5 Toksoplasma serebral; Fase akut (selama 6 minggu)

-Sakit kepala Primetamin : Loading 200 mg PO, selanjutnya BB
-Pusing < 50 kg : 2 x 25 mg perhari PO
-Demam BB > 50 Kg : 3 x 25 mg perhari PO +
-Defisit neurologis fokal Klindamisin 4 x 600 mg +
-Kejang Asam folinat 10-20 mg perhari untuk mencegah
ES anemia dari primetamin
Terapi rumatan:pencegahan sek :
CD4 < 200 sel/mm3 : Obat sama, dosis !/2 fase
akut,
Pencegahan primer : Cotri : 960 mg 1x sehari.

No IO Terapi
6 Meningitis TB Fase Intensif (2 bln setiap hari)
INH : (5 mg/kg) PO; 300 mg
Rif : (10 mg/kg) PO 450 mg
PZA : (25 mg/kg), mak 2 g/hari)
Etham : (20 mg/kg), mak 1,2 g/hari
Strepto IM (20 mg/Kg, mak 1 g/hari), diberikan
jika ada riwayat pemberian anti TB
sebelumnya.
Fase Lanjutan : 7-10 bln setiap bulan.
INH : (5 mg/kg) PO 300 mg
Rifampisin : (10 mg?kg) PO 450 mg
7 Meningitis Kriptokokus Fase akut (minggu 1-2 )
-Nyeri kepala belakang Amfoterisin B: 0,7-1 mg/kg per hari dalam
-Tanda maningeal infus D 5%, diberikan 4-6 jam.
-Fotofobia Dikombinasi dg Flukonazol 800 mg per hari PO
-Kaku kuduk atau tekanan Minggu 3-10
intrakanial meningkat Flukonazol 800 mg per hari PO
-Demam Terapi rumatan: hingga CD4 >200 sel/mm3

No IO Terapi
8 Herpes zoster Dewasa: Selama 7 hari
Sekelompok vasikel berair Asiklovir 5 x 800 mg/hari (7 hari) atau
terasa sangat nyeri Valasiklovir 3 x1000 mg/hari selama 7 hari
disepanjang dermatom. Anak:
Dapat menyerang mata Infeksi varisela primer: sedang sampai berat
Asiklovir IV 10 mg/kg/dosis, atau
500 mg/m2/dosis , 3 x sehari selama 7 hari,
Imunosupresi ringan:
Asiklovir oral 20 mg/kgBB/dosis, 4 x /hari maksimum
800 mg/dosis) selama 7 hari.
9 Herpes simplek: Dewasa:
Sekelompok vasikel berair Asiklovir 5 x 200 mg/hari PO atau
biasanya di daerah genital Asiklovir 3 x 400 mg/hari PO
atau sekitar mulut. Infeksi Primer :
Dapat menjadi sistemik 2 x 500 mg/hari sampai semua lesi kering dan
seperti esofagitis, menjadi krusta
ensefalitis. Infeksi sekunder :
2 x 500 mg /hari sejak muncul gejala sampai semua
lesi kering dan menjadi krusta.

No IO Terapi
10 MAC : Dewasa:
-Demam berulang kali Azitromisin 1 x 500 mg + Eth 15 mg/kgBB atau
-Berat badan menurun Klaritomisin 2 x 500 mg + Etb 15 mg/kg/hari
-Cepat lelah Obat tambahan
Moksifloksasin 1 x 400 mg, terapi dihentikan setelah
12 bulan tanpa gejala dan tanda MAC, CD4> 100
sel/uL, menetap selama 6 bln dg pemberian ARV
Anak:
Terapi minimum 2 obat, yaitu:
Klaritomisin 7,5-15 mg/kgBB , 2 x sehari, max 500
mg/dosis, + Ethambutol 15-25 mg/kgBB, 1x/hari
(maksimum 1 g/dosis)
Untuk kasus berat:
Tamabah obat ketiga: amikasin atau siprofloksasi
Lama pengobatan 12 bulan.

No IO Terapi
11 Erupsi Pupular Pruritik Sedang sampai tinggi:

(PPE) Terapi ARV efektif, + steroid topikal + antihistamin.
12 Dermatitis seboroik Steroid topikal:

Triamsinolon 0,1%.
Hidrokortison 2,5% untuk wajah +
Krim ketokenazol 2% 2 x sehari sampai lesi hilang.
Sampo:
Selenium sulfida (Selsun) atau
Zinc pyrithione (head & shoulders) setiap hari atau
Sampo ketokenazol 2 x /minggu.

No IO Terapi
13 Kriptosporidosis; Gejala menghilang seiring dengan meningkatnya

-Diare kronis kekebalan tubuh dengan pemberian terapi ARV.
-Kram perut dan muntah
-Nyeri perut kanan atas
14 Tuberkolosis (TB paru) Terapi sesuai pedoman nasional.

-Batuk
-Demam
-Berat badan berkurang
-Cepat lelah
HI
V
AR
T
CA
RE
SU
PP
OR
T
AN
D
YOU
TR
EA
TM
EN
T
HI
THANK
V
AR
T
CA
RE
SU
PP
OR
T
HI
V

3 Farmakoterapi Untuk Odha Bandung

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

3 Farmakoterapi Untuk Odha Bandung

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

V

1. Mengurangi morbiditas dan mortalitas

atau 6-7 Terapi

Remaja: spt Terapi dialisis

30 mg 2x CCT hitung > 50 Tdk perlu

Terapi hemodialisis 15 mg 1 x sehari

Terapi dialisis Blm. Diketahui.

Tablet 300 Dosis Dosis Dosis

Efavirenz (EFV) Anak ≥ 3 th.

seperti dosis Terapi dialisis Blm diketahui,

Sediaan Kombinasi Dosis Tetap (KDT) ARV yang Tersedia

Sediaan Kombinasi Tetap

Sediaan Kombinasi Tetap

KDT Formula Dosis Keterangan

Absorbsi (1) Distribusi (2)

Dengan/tanpa metabolisme (4)

• Absorpsi: bagaimana obat masuk ke dalam darah

• Distribusi: bagaimana perjalanan obat dalam darah dan

• Metabolisme: bagaimana tubuh mengubah obat, biasanya di

• Eliminasi Obat: bagaimana tubuh mengeluarkan obat:

• Time to peak : adalah Waktu yang diperlukan

• EFV: kapsul dapat dibuka dan dicampur dengan minuman

Parameter Farmakokinetik ARV

d4T Baik Sampai Phospori 1 jam Dws:1,6 Urin:95

Parameter Farmakokinetik ARV

Parameter Farmakokinetik ARV

Parameter Farmakokinetik ARV

Gol obat Absorbsi Distribus Metabol Time to Half-lif Protein xcretion

Parameter Farmakokinetik ARV

Rtr ↑ adanya Baik di Hati, CYP 2 jam 3-5 98-99% Feses:86%,

Terapi Infeksi Opertunistik:

1 PCP (Pneumonia Kotrimoksazol 480 mg:

2 Kandidissi oral (Dewasa) Oral : Diberikan 7-14 hari.

Terapi Infeksi Opertunistik:

4 Kandidiasis Anak Nistatin : Diberikan selama 7 hari

5 Toksoplasma serebral; Fase akut (selama 6 minggu)

Terapi Infeksi Opertunistik:

Terapi Infeksi Opertunistik:

Terapi Infeksi Opertunistik:

Terapi Infeksi Opertunistik:

11 Erupsi Pupular Pruritik Sedang sampai tinggi:

12 Dermatitis seboroik Steroid topikal:

Terapi Infeksi Opertunistik:

13 Kriptosporidosis; Gejala menghilang seiring dengan meningkatnya

14 Tuberkolosis (TB paru) Terapi sesuai pedoman nasional.

Anda mungkin juga menyukai