L
44%
P
56%
336
292
165
103
10 10
< 30 TH 30 - 50 > 50
Laki-laki Perempuan
Berdasarkan Pendidikan Jemaah BUMN / BUMD 7
D1 / D2 / D3 / SM
8% TNI / Polri 17
SLTP
9%
Pelajar / Mahasiswa 18
Dagang 30
SLTA S1
24% 26%
Tani / Nelayan 34
Pensiunan 42
S2 Swasta 211
5%
Series1
PRINSIP PMK 15 TAHUN 2016
1. Upaya pemerintah dalam melakukan persiapan kesehatan Jemaah haji sejak dini agar
jemaah dapat mencapai Istithaah Kesehatan.
2. Agar upaya persiapan tersebut terkoordinasi dengan baik dan terarah.
3. Penetapan istithaah kesehatan merupakan informasi terhadap batasan/kriteria klinis
seorang Jemaah haji dalam rangka menjalankan Rukun dan Wajib haji.
PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
Pembinaan Pembinaan
Memenuh Menuhi Syarat Tdk Menuhi TDK
Masa i Syarat dg Syarat Memenuh Masa
Pendampingan Sementara Syarat
Keberangkatan Keberangkatan
Pemeriksaan
Kesehatan Ketiga
Di Embarkasi
Berangkat Tunda
PEMERIKSAAN KESEHATAN TAHAP PERTAMA
(PENETAPAN TINGKAT RISIKO KESEHATAN)
1. Dilakukan oleh Tim Penyelenggara Kesehatan Haji Kabupaten/Kota di
Puskesmas dan/atau Rumah Sakit.
2. Dilakukan pada saat jemaah Haji melakukan pendaftaran untuk
mendapatkan nomor porsi.
3. Menghasilkan penetapan status kesehatan Jemaah Haji Risiko Tinggi atau
tidak Risiko Tinggi.
4. Kriteria status kesehatan Jemaah Haji Risiko Tinggi :
a. berusia 60 tahun atau lebih.
b. memiliki faktor risiko kesehatan dan gangguan kesehatan yang
potensial menyebabkan keterbatasan dalam melaksanakan ibadah
haji.
9
Jenis Pembinaan No Kegiatan Pelaksana Tempat
1. Puskesmas
Puskesmas/Rumah Sakit/Klinik
1. Konseling 2. Rumah Sakit
Mandiri
3. Dokter Praktik Mandiri
11
PENETAPAN ISTITHAAH KESEHATAN JEMAAH HAJI
b. Jemaah Haji yang masuk kriteria ini wajib berperan aktif dalam
kegiatan promotif dan preventif.
2. Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan Haji dengan
pendampingan.
20
Permenkes
No. 15 Tahun
2016 Tentang
Istithaah
Kesehatan
Jamaah Haji
Permenkes
No. 15 Tahun
2016 Tentang
Istithaah
Kesehatan
Jamaah Haji
Permenkes
No. 15 Tahun
2016 Tentang
Istithaah
Kesehatan
Jamaah Haji