Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 3

1. Abdul Rahman
2. Agung Kurnia
3. Atika Novitasari
4. Ayu Wulandari
5. Dinda Afifah R
6. Heidian Khosia Amini
7. Nanda Rizma
Pengertian

Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan


professional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan
pada “kelompok resiko tinggi”, dalam upaya pencapaian derajat
kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan
Tujuan

Untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat


melalui :
1. Pelayanan kesehatan langsung (direct care) terhadap
individu, keluarga dan kelompok dalam kontes
komunitas
2. Perhatian langsung terhadap seluruh masyarakat dan
mempertimbangkan bagaimana masalah/issue kesehatan
masyarakat mempengaruhi individu, keluarga dan
kelompok
- Sasaran Keperawatan Komunitas
Seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan
kelompok beresiko tinggi (kelompok didaerah kumuh, daerah
terisolasi,dan daerah yang tidak terjangkau termasuk
kelompok bayi,balita dan bumil )
STRATEGI INTERVENSI
KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Pendidikan kesehatan/keperawatan (Health Education)
2. Mendemonstrasikan keterampilan yang dapat dilakukan
komunitas
3. Melakukan intervensi keperawatan yang memerlukan keahlian
perawat misalnya konseling remaja, pasangan yang akan
menikah dan sebagainya
4. Melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
5. Melakukan rujukan keperawatan dan
non keperawatan
Intervensi keperawatan difokuskan pada 3 level pencegahan:

a. Prevensi Primer
b. Prevensi Sekunder
c. Prevensi Tersier
PENERAPAN PASIEN SAFETY PADA
KEPERAWATAN KOMUNITAS

Standar Keselamatan Pasien (SKP) yang ditetapkan oleh


PMK No.1691 tentang keselamatan Komunitas:
1. Ketetapan identifikasi
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat prosedur, tepat pasien
operasi
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
6. Pengurangan resiko pasien jatuh
A.Prevensi Primer
1. Stimulasi dan bimbingan diri/awal dalam kesehatan
keluarga dan asuhan anak/balita.

2. Imunisasi
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengurangi
kejadian yang tidak diinginkan dalam imunisasi:
A. Peningkatan cakupan imunisasi
B. Pastikan kualitas vaksin terjaga sampai kesasaran
C. Penjaminan kualitas pelayanan imunisasi
D. Pencatatan dan pelaporan imunisasi
B. Prevensi Sekunder
1. Menkaji keterbelakangan tumbuhkembang
seorang anak/balita
2. Memotivasi keluarga untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan secara berkala
C. Prevensi Tersier
1. Edukasi kepada keluarga untuk perawatan
anak
2. Membantu keluarga yang mempunyai anak
dengan kelumpuhan anggota gerak
Any Question?
Thank you

Anda mungkin juga menyukai