GBS adalah polineuropati yang bersifat ascending dan akut yang sering
terjadi setelah 1-3 minggu setelah infeksi akut.
Nama lain :
Idiopathic polyneuritis, Acute Febrile Polyneuritis, Infective
Polyneuritis, Post Infectious Polyneuritis, Acute Inflammatory
Demyelinating Polyradiculoneuropathy, Guillain Barre Strohl Syndrome,
Landry Ascending paralysis, dan Landry Guillain Barre Syndrome.
ETIOLOGI
Mendahului
c. Pem. Penunjang
• Pem. LCS : kenaikan kadar protein (1-1,5 g/dl) tanpa diikuti kenaikan
jumlah sel pada minggu pertama dan kedua atau dilakukan >48 jam
setelah timbulnya gejala
• EMG : awal → normal, kelumpuhan pada minggu 1 dan puncaknya
pada akhir minggu 2, akhir minggu 3 menunjukkan adanya perbaikan
• MRI : bermakna jika dilakukan pada hari ke 13 setelah timbulnya
gejala. Gambaran → cauda equina bertambah besar
DIAGNOSIS BANDING
• Mielitis akuta
• Poliomyelitis anterior akuta
• Porphyria intermitten akuta
• Polineuropati post difteri
TATALAKSANA
• Pada sebagian besar penderita dapat sembuh sendiri.
• Terapi Fase Akut :
Terapi Suportif:
1. Monitoring fungsi vital (dirawat di ruang intensif)
2. Pemasangan intubasi bila :
• Kapasitas vital (VC) <20 ML/kg
• Tekanan negatif inspirasi (NIF) <-25 cm H2O
• Lebih dari 30% penurunan VC dan NIF dalam 24 jam
• Terjadi perburukan gejala klinis dengan progresifitas yang cepat
• Terdapat gejala disotonomia
3. Terapi Medikamentosa (tidak efektif bila diberikan lebih dari 2 minggu sejak gejala awal)
• Imunoglobulin IV:
Imunoglobulin IV dosis tinggi (IVIg) 400 mg/kg untuk 5 hari atau dosis total pemberian 2 gr/kgBB
• Plasmaparesis:
Bertujuan untuk mengeluarkan faktor autoantibodi yang beredar. Dosis 40 - 50 ml/kg plasma diberikan 4 kali
dalam seminggu.
• Terapi setelah fase akut
• Program rehabilitasi untuk memperbaiki fungsi activities of daily living