Kuliah Steril
Kuliah Steril
Kang Walid
Steril adalah
Suatu keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba hidup
baik yang bersifat patogen maupun tidak patogen, baik dalam
bentuk vegetativ maupun dalam bentuk spora
b.
Adalah suatu tindakan atau proses baik secara fisika atau
kimia, yang bertujuan untuk menghancurkan
atau menghilangkan semua bentuk
kehidupan mikroba termasuk endospora.
Dalam standar pelayanan kesehatan saat
ini telah ada rekomendasi untuk pembersihan,
desinfeksi dan sterilisasi perangkat medis, juga
untuk pembersihan dan desinfeksi
lingkungan perawatan.
Desinfeksi
2. Efektifitas
memilih cara sterilisasi yang akan memberikan hasil
yang maksimal dengan proses yang sederhana ,
cepat dan biaya yang murah.
1. Pemanasan secara kering
( Oven, Incenerator, dibakar )
4. Penyinaran/ radiasi
( sinar UV, sinar gamma, dll )
mikrofilter
pemanasan penyinaran
bahan kimia
sterilisasi itu merupakan sebuah proses, bukan sebuah peristiwa tunggal,
maka seluruh komponen harus dilakukan secara benar agar sterilisasi bisa
tercapai.
Adapun hal-hal yang harus dilakukan sebelumnya adalah :
1. proses dekontaminasi
2. pencucian
3. proses disinfeksi.
Prinsip-prinsip pengemasan
Kerugiannya :
•Sulit diukur keberhasilannya.
•Kondisi alat basah
•Tidak dapat disimpan
•Spora tidak mati
•Bukan metoda sterilisasi pilihan
Keuntungannya :
•Peralatan sederhana dan murah
•Kondisi emergentie
Kerugiannya :
•Sulit diukur keberhasilannya
•Kondisi alat basah
•Tidak dapat disimpan
•Spora tidak mati
•Bukan metoda sterilisasi pilihan
3. Dengan uap air 100 drajat celcius
Kerugiannya :
1. Sulit diukur keberhasilannya
2. Kondisi alat basah
3. Tidak dapat disimpan
4. Spora tidak mati
5. Bukan metoda sterilisasi pilihan
Kerugiannya :
Peralatan harganya mahal
Terjadi super heated (uap tidak
jenuh dengan air)
Terjadi kantong udara (vakum
tidak baik) penghalang penetrasi
uap
Sterilisasi dengan penambahan zat tertentu
1. Pencuci hama
Untuk mematikan mikroba patogen.
a. untuk mencegah infeksi menggunakan germicida
b. untuk mematikan bakteri menggunakan baktericid
c. untuk mematikan cendawan menggunakan fungisid
2. Antiseptika
Untuk mencegah perkembang biakan bakteri.
Pengawet zat yang mencegah pertumbuhan bakteri dan
cendawan pada makanan.
Bakteriostatika pada obat- obatan dan lain-lain.
Fungistatika menghambat cendawan.
3. Antibiotika
Segolongan zat yang dihasilkan cendawan dan bakteri yang
dapat menentang bakteri.
Contoh : Penicillin, Teramisin, Aureomisin dll
Sterilisasi dengan penambahan zat-zat tertentu (Perendaman)
/ Soaking Sterilization
Keuntungan
Untuk bahan tidak tahan panas (HD) dan Endoskopi
Kerugian
Pembilasan harus dilakukan dengan menggunakan aquades
steril
Residu beracun
Waktunya yang lama
Menyebabkan korosif pada logam (waktu lama)
Syarat ideal zat pencuci hama
1. Obat Suntik
obat tidak tahan pemanasan terlalu tinggi.
kloresol 0,2%, fenilmerkurinitrat 0,002% dll
Caranya : Jika larutan tidak lebih dari 30 ml, Larutan obat
dicampur larutan bakterisida lalu dipanaskan pada suhu
98-100 drajat celcius selama 30 menit. Untuk iv/ it/ is
peridural tidak lebih dari 15 ml kepekatan obat jadi
lebih besar. Bakterisida merangsang daerah-daerah yang
dilewati bakterisida it,is
*is : Intra subcutan
it : Intra tecal
2. Alat / bahan
• Kelemahannya :
Tidak dapat membunuh hampir semua spora
Cara :
rendam alat dalam larutan bakterisida, untuk alat logam
dapat ditambahkan zat yang mencegah karat (natrium nitrat,
natrium borat). Kemudian didihkan selama 20 menit bersama
Na2CO3 1 sampai 2 %, zefirol 1 %, Fenol 5 %, atau lisol 2 %.
3. Ruangan
Disemprot dengan bakterisida, didiamkan beberapa
waktu udara yang ada dibuang.
Biasa digunakan adalah :
a. uap formaldehida Campuran Resorsin + Etilen glikol
+ air + alkohol sama banyak . Kombinasi uap jenuh dan gas
Tekanan : Boiler±3Bar,Chamber 1,1-2,2 Bar, pd suhu 60 – 80oC
Waktu yg digunakan : ±30 mnt dan waktu aerasi uapnya 12 jam
Alat yang digunakan : Autoclave Khusus Formaldehid
Keuntungan
Digunakan untuk bahan tidak tahan panas dan berharga mahal
Kerugian
Residu beracun (karsinogenik)
3. Ruangan
b. Etilenoksida dalam CO2 100 % , sifat etilenoksid
mudah meledak bila dalam bentuk tunggal.
Larutan : Ethylen Oksida 95 % (600-800 mg/liter)
Suhu dan waktunya : 45oC – 80oC selama 2-4 jam
Tekanan : 1 Bar
Alat yang digunakan : Autoclave Khusus ETO
Keuntungan :
- Untuk bahan tidak tahan panas, sensitif terhadap uap.
Kerugian :
- Kebocoran gas sulit dilacak (tidak berbau dan tidak
berwarna)
- Residu beracun (karsinogenik)
- Waktu lama
- Mudah meledak (eksplosif)
- Aerasi lama
C. Hydrogen Peroksida ( H2O2 )
Larutan yang digunakan adalah : Hidrogen Peroksida (H2O2)
diubah dalam bentuk plasma.
Suhu dan waktu adalah : 39ºC – 50ºC selama 1 jam
Alat yang digunakan : Autoclave Khusus Plasma
Keuntungan :
- Untuk bahan tidak tahan panas sensitif terhadap uap
- Bagus untuk alat berlumen kecil
- Residu tidak beracun (air + oksigen)
- Tidak perlu aerasi
Kerugian :
- Tidak dapat untuk sellulose (linen, kertas)
- Kapasitas alat kecil dan harganya mahal
Penggunaan untuk ;
Implantasi penderita lepra (amonion liofilisasi)
Pembalut untuk luka bakar >60%
Pembalut luka lepra
3. Sinar X
Dihasilkan oleh ledakan-ledakan katoda elektron sebesar
3 Me V (mega elektron Volt).
Kapasitron : satuan energi untuk menonaktivkan virus
rabies.
Penicillin Na, Streptomicin sulfat, hidrolisat protein,
vaksin influensa, vaksin cacar.
Kekurangannya :
Adanya perubahan warna karena penyinaran sehingga
tidak dapat dilakukan untuk sterilisasi vitamin C.
Peralatan : Filter
Dameter : 0,2-0,5 mikron
Mekanisme kerjanya : Metoda penyaringan
Jenis penyaring bakteri : Penyaring dari tanah
porselin/kieselguhr, asbes, gelas, dan senyawa selulosa
Prinsip kerja :
1. Benda yang diameternya lebih besar dari pori2 tidak bisa
lewat. Maka bakteri dan spora tertahan, sedangkan virus
tidak.
2. Penyaring bersifat absorbsi : sebagian besar virus di
absorbsi
3. Bekerja secara aseptis dan dibantu zat bakterisida dalam
larutan dan sinar UV
Yang tidak bisa di sterilkan dengan cara ini :
1. Injeksi it dan iv yang mempunyai dosis lebih besar dari 10 ml
2. Minyak dan parafin cair : memperbesar permeabilita
penyaring terhadap bakteri.
Cara Penyaringan :
1. Dengan cara tekanan positif :
Larutan dalam penyaring ditekan dengan tekanan yang lebih besar dari udara
luar.
2. Dengan Tekanan Negatif :
Larutan penyaring dihisap ( Penampung di vakumkan )
Catatan :
Udara yang dipakai harus udara bersih/ gas nitrogen yang dialirkan dalam tabung
gelas/ platina yang dipanaskan .
Penyimpanan :
Dalam larutan zafirol.
1.Wadah tertutup baik
Harus melindungi isinya terhadap pemasukan bahan padat
dari luar dan mencegah kehilangan isi waktu pengurusan,
pengangkutan, penyimpanan, dan penjualan.