Anda di halaman 1dari 49

Oleh

Kang Walid
Steril adalah
Suatu keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba hidup
baik yang bersifat patogen maupun tidak patogen, baik dalam
bentuk vegetativ maupun dalam bentuk spora

Vegetativ  Suatu mikroba dalam keadaan siap


berkembang biak

Spora  Mikroba dalam bentuk statis tidak dapat


berkembang biak, tetapi melindungi dirinya
dengan lapisan pelindung yang kuat.
Sterilisasi
a.
Adalah suatu proses untuk membuat benda atau ruangan
menjadi bebas mikroba hidup (steril).
Tujuannya adalah agar tidak terjadi infeksi sekunder ( infeksi
yang disebabkan oleh alat / obat yang digunakan ) Sterilisasi

b.
Adalah suatu tindakan atau proses baik secara fisika atau
kimia, yang bertujuan untuk menghancurkan
atau menghilangkan semua bentuk
kehidupan mikroba termasuk endospora.
Dalam standar pelayanan kesehatan saat
ini telah ada rekomendasi untuk pembersihan,
desinfeksi dan sterilisasi perangkat medis, juga
untuk pembersihan dan desinfeksi
lingkungan perawatan.
Desinfeksi

Adalah suatu tindakan atau proses baik secara fisika atau


kimia, yang bertujuan untuk menghancurkan atau
menghilangkan semua bentuk kehidupan mikroba, tidak
termasuk endospora.
Metode desinfeksi dilakukan dengan menggunakan metoda
panas atau kimia dengan menggunakan bahan desinfektan.

Contoh desinfektan yang sering digunakan :


1. Golongan alkohol
2. Glutaraldehida
3. Formaldehida
4. Hidrogen peroksida
5. Iodophors
6. Otho-phthalaldehyde
7. Asam paracetat
8. Fenol
9. Senyawa amonium kuartener
10. Klorin.
Dekontaminasi

Dekontaminasi merupakan suatu proses fisik ataupun kimia


yang berfungsi untuk membersihkan benda-benda yang
terkontaminasi oleh mikroba yang berbahaya bagi kehidupan,
sehingga aman untuk digunakan pada proses lebih lanjut.

Tujuan proses dekontaminasi yaitu agar dapat melindungi para


pekerja yang bersentuhan langsung dengan alat-alat kesehatan
yang sudah melalui proses dekontaminasi dari penyakit-
penyakit yang dapat disebabkan oleh
mikroorganisme pada alat-alat tersebut.
Faktor yang mempengaruhi Efisiensi metoda sterilisasi
dan efektivitas nya :

1. Ukuran populasi mikroorganisme –> Makin besar makin lama


waktu yang diperlukan.
2. Komposisi populasi mikroorganisme –> Endospora lebih resisten
dari mikrobanya.
3. Konsentrasi sterilan -> Makin tinggi konsentrasi makin kuat daya
bunuhnya, pada titik tertentu peningkatan konsentrasi tidak
meningkatkan kecepatan daya bunuhnya.
4. Lama paparan –> Makin lama kontak,
makin banyak yang mati.
1. Stabilitas zat yang di sterilkan
Sifat kimia, fisika, khasiat, syaratnya bahan tidak
boleh mengalami perubahan setelah proses
sterilisasi.

2. Efektifitas
memilih cara sterilisasi yang akan memberikan hasil
yang maksimal dengan proses yang sederhana ,
cepat dan biaya yang murah.
1. Pemanasan secara kering
( Oven, Incenerator, dibakar )

2. Pemanasan secara basah


( Direbus, pasteurilisasi, autoclav steam )

3. Penambah zat-zat tertentu


( H202, formalin, dll )

4. Penyinaran/ radiasi
( sinar UV, sinar gamma, dll )

5. Menggunakan penyaring bakteri


( Filter / HEPA )
Metode sterilisasi

mekanis fisis chemis

mikrofilter

pemanasan penyinaran

bahan kimia
sterilisasi itu merupakan sebuah proses, bukan sebuah peristiwa tunggal,
maka seluruh komponen harus dilakukan secara benar agar sterilisasi bisa
tercapai.
Adapun hal-hal yang harus dilakukan sebelumnya adalah :

1. proses dekontaminasi
2. pencucian
3. proses disinfeksi.

Prinsip-prinsip pengemasan

1. Penggunaan sterilan harus dapat diserap dengan baik dan dapat


menjangkau seluruh permukaan kemasan beserta isinya;
2. Harus dapat selalu menjaga sterilitas isinya sampai kemasan
dibuka;
3. Harus mudah dibuka dan isinya dapat diambil dengan mudah
tanpa adanya terjadi kontaminasi.
Sterilisasi Pemanasan secara kering

1. Pemijaran / Menggunakan api


Biasanya api gas/ spiritus  berwarna biru
Dibakar minimal 30 detik suhu 200 – 600 drajat celcius.
Alat yang di sterilkan :
a. Benda- benda logam , kaca dan porselin :
Pinset, penjepit kroes, sudip, batang pengaduk, kaca
arloji, mulut wadah erlemeyer, batang tabung reaksi,
Lumpang dan alu(disiram menggunakan etanol dan
dibakar) ,
b. Bahan Obat :
ZnO, NaCl, Talkum
Metoda sterilisasi panas kering (pemijaran)
Peralatan yang digunakan : Api spiritus/bunsen (gas),
mekanisme kerjanya yaitu adanya konduksi panas dan
absorbsi panas oleh permukaan alat.
Keuntungannya :
1. Alat tetap kering 2. Peralatan sederhana
3. Kondisi emergentie
Kerugiannya :
1. Kontrol sulit dilakukan 2. Merusak alat
3. Tidak dapat disimpan 4. Keterbatasan pada jenis barang
yang disterilkan
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Posisi alat
1. Posisi mengarah ke atas, jangan terbalik
2. Pada bagian api paling panas, titik api
3. Lama waktu kontak : 30 detik
4. Bahan dasar alat : Stainless Stell
2. Udara Panas / udara kering

Lemari pengering yang


dilengkapi termometer, diisi
bahan, dipanaskan sampai suhu
150 drajat, selama 30 menit, lalu
didinginkan sampai suhu 60
drajat, bahan/ alat steril di
keringkan
a. Alat :
Gelas kimia, gelas ukur, pipet
ukur, erlemeyer, botol, corong,
dan logam.
b. Bahan :
Larutan minyak, minyak, kaolin
dll
Pengaturan suhu biasanya :
Yang perlu diperhatikan
140ºc selama 3 jam dengan menggunakan
150ºc selama 2,5 jam sterilisasi panas kering
160ºc selama 2 jam ini adalah :
170ºc selama 1 jam
- Kebersihan barang :
Keuntungannya : apakah barang kering
Metoda sterilisasi panas kering dengan atau hangus.
- Perbedaan pemuaian
alat ini adalah alat dan barang yang
barang misalnya : antara
disterilkan tetap kering.
spoit injeksi yang terbuat
dari logam dan kaca.
Kerugiannyanya : - Perhitungan waktu
- Panas sulit merata sterilisasi : diukur (dimulai)
- Waktu yang dibutuhkan sangat lama dari setelah suhu tercapai.
- Banyak barang tidak tahan panas - Lama waktu pendinginan
- Benda tajam dapat menjadi tumpul yaitu : 2 kali waktu
sterilisasi.
Sterilsasi Pemanasan secara basah
Mekanisme kerjanya :
adanya Konduksi panas melalui air, dan absorbsi pada
permukaan alat
1. Dimasukkan kedalam air, suhu dihitung mulai air mendidih.
Kekurangan : Spora dengan daya tahan besar tidak efektif
menggunakan cara ini.
Perlu penambahan bakterisida untuk mempersingkat waktu
penyeterilan. Biasanya pada suhu 100 drajat C selama 30 menit
 Na2CO3 1%, Desogen 2 %, Merfen 0,1 %, Fenol 5 %, Lysol 2-
3 %. Sesudah di sterilkan alat dibilas menggunakan aquadest
steril.
 Alat- alat kedokteran, logam, kaca, karet, plastik.
Keuntungannya :
•Peralatan sederhana dan murah.
•Mudah pada kondisi darurat

Kerugiannya :
•Sulit diukur keberhasilannya.
•Kondisi alat basah
•Tidak dapat disimpan
•Spora tidak mati
•Bukan metoda sterilisasi pilihan

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


•Perhitungan waktu sterilisasi
- Setelah air mendidih
•Kondisi alat
- Terendam semua
•Tata letak alat
- Tebuka terkena air panas
2. Pasteurisasi/ Tyndalisasi :

Untuk zat yang tidak tahan pemanasan tinggi dan tidak


dapat disaring menggunakan penyaring bakteri.
Berbentuk semacam panci dengan penangas air.
 Bisa untuk sterilisasi logam, kaca, karet, plastik
 Emusa, Suspensi
 Panaskan pada suhu 70-80 drajat celcius selama 40-60
menit (untuk mematikan bentuk vegetatif). Diamkan pada
suhu 30 drajat celcius selama 24 jam  agar bentuk spora
menjadi bentuk vegetativ.
 Ulangi hingga 3 sampai 5 hari
Keuntungan dan kerugian dengan metoda Pasteurisasi/
Tyndalisasi

Keuntungannya :
•Peralatan sederhana dan murah
•Kondisi emergentie

Kerugiannya :
•Sulit diukur keberhasilannya
•Kondisi alat basah
•Tidak dapat disimpan
•Spora tidak mati
•Bukan metoda sterilisasi pilihan
3. Dengan uap air 100 drajat celcius

Biasanya menggunakan alat semacam dandang, caranya : alat


dimasukkan setelah air mendidih, dan uap airnya keluar.
 Keuntungan menggunakan uap air :
1. uap air mempunyai daya bakterisida yang lebih tinggi dari
panas air kering karena mudah menembus dinding
mikroba dan menggumpalkan zat putih telurnya.
2. Suhu lebih rendah, waktu yang digunakan lebih singkat
daripada menggunakan cara pemanasan kering 1 gr uap air
100 drajat C jika mengembun
membebaskan 536 kal, 1 gr
udara 100 drajat C jika didinginkan
menjadi 99 drajat hanya
membebaskan 0,237 kal.
3. Uap air menempati seluruh ruang
peneterilan dengan merata.
…….. Keuntungannya (sambungan halaman sebelumnya)
4. Peralatan sederhana dan murah
5. Kondisi emergentie

Kerugiannya :
1. Sulit diukur keberhasilannya
2. Kondisi alat basah
3. Tidak dapat disimpan
4. Spora tidak mati
5. Bukan metoda sterilisasi pilihan

Mekanisme kerjanya : adanya konduksi


panas melalui uap air dan absorbsi panas
pada permukaan alat.

Jenis barang yang dapat disterilkan adalah


logam, kaca, karet, palstik
Suhu dan waktu : 100ºC
selama 30-60 menit
4. Sterilisasi uap air jenuh
( tekanan tinggi)
 menggunakan Autoclav
Biasanya untuk mensterilkan alat
pembalut(kassa), kapas, linen,
kertas saring, labu ukur, alat-
alat dari gelas, logam, karet,
plastikjuga bahan obat.
Tekanan : Boiler : 3 Bar,
Chamber : 1,1 – 1,2 Bar.
Mekanisme kerjanya :
Adanya konduksi panas pada
melalui uap air dan absorbsi
panas pada permukaan alat.
Suhu dan waktu yaitu :
 121ºC selama 20 menit.

 134ºC selama 7 menit.


Keuntungan dan kerugian
Sterilisasi uap air jenuh
( tekanan tinggi)
Keuntungannya :
 Sangat efektif, pemanasan cepat
 Proses mudah dipantau, jaminan
sterilisasi tinggi
 Residu ramah lingkungan
 Metoda sterilisasi pilihan

Kerugiannya :
 Peralatan harganya mahal
 Terjadi super heated (uap tidak
jenuh dengan air)
 Terjadi kantong udara (vakum
tidak baik) penghalang penetrasi
 uap
Sterilisasi dengan penambahan zat tertentu

1. Pencuci hama
 Untuk mematikan mikroba patogen.
a. untuk mencegah infeksi menggunakan germicida
b. untuk mematikan bakteri menggunakan baktericid
c. untuk mematikan cendawan menggunakan fungisid
2. Antiseptika
 Untuk mencegah perkembang biakan bakteri.
Pengawet  zat yang mencegah pertumbuhan bakteri dan
cendawan pada makanan.
Bakteriostatika  pada obat- obatan dan lain-lain.
Fungistatika  menghambat cendawan.
3. Antibiotika
Segolongan zat yang dihasilkan cendawan dan bakteri yang
dapat menentang bakteri.
Contoh : Penicillin, Teramisin, Aureomisin dll
Sterilisasi dengan penambahan zat-zat tertentu (Perendaman)
/ Soaking Sterilization

 Larutan yang digunakan glutaraldehide 2% dengan pH; 8


 Waktu yang digunakan adalah 10 jam

Keuntungan
 Untuk bahan tidak tahan panas (HD) dan Endoskopi
Kerugian
 Pembilasan harus dilakukan dengan menggunakan aquades
steril
 Residu beracun
 Waktunya yang lama
 Menyebabkan korosif pada logam (waktu lama)
Syarat ideal zat pencuci hama

1. Efektif, dalam takaran sedikit mampu berfungsi sebagai


bahan pengawet.
2. Mudah larut dan bercampur dengan air.
3. Tidak merangsang, tidak beracun dan tidak mempunyai efek
yang merugikan jaringan halus.
4. Tidak berbahaya untuk kain dan logam.
5. Stabil pada penyimpanan
6. Murah
7. Baunya tidak boleh menyengat
8. Dapat tercampur dengan obatnya
Obat yang di sterilkan dengan cara ini

1. Obat Suntik
 obat tidak tahan pemanasan terlalu tinggi.
 kloresol 0,2%, fenilmerkurinitrat 0,002% dll
 Caranya : Jika larutan tidak lebih dari 30 ml, Larutan obat
dicampur larutan bakterisida lalu dipanaskan pada suhu
98-100 drajat celcius selama 30 menit. Untuk iv/ it/ is
peridural tidak lebih dari 15 ml kepekatan obat jadi
lebih besar. Bakterisida merangsang daerah-daerah yang
dilewati bakterisida  it,is
*is : Intra subcutan
it : Intra tecal
2. Alat / bahan

 alkohol, kresol, fenol, formaldehida, garam2 raksa,


ammonium kwartener.

• Kelemahannya :
Tidak dapat membunuh hampir semua spora

 Cara :
rendam alat dalam larutan bakterisida, untuk alat logam
dapat ditambahkan zat yang mencegah karat (natrium nitrat,
natrium borat). Kemudian didihkan selama 20 menit bersama
Na2CO3 1 sampai 2 %, zefirol 1 %, Fenol 5 %, atau lisol 2 %.
3. Ruangan
 Disemprot dengan bakterisida, didiamkan beberapa
waktu  udara yang ada dibuang.
 Biasa digunakan adalah :
a. uap formaldehida Campuran Resorsin + Etilen glikol
+ air + alkohol sama banyak . Kombinasi uap jenuh dan gas
Tekanan : Boiler±3Bar,Chamber 1,1-2,2 Bar, pd suhu 60 – 80oC
Waktu yg digunakan : ±30 mnt dan waktu aerasi uapnya 12 jam
Alat yang digunakan : Autoclave Khusus Formaldehid

Keuntungan
Digunakan untuk bahan tidak tahan panas dan berharga mahal

Kerugian
Residu beracun (karsinogenik)
3. Ruangan
b. Etilenoksida dalam CO2 100 % , sifat etilenoksid
mudah meledak bila dalam bentuk tunggal.
Larutan : Ethylen Oksida 95 % (600-800 mg/liter)
Suhu dan waktunya : 45oC – 80oC selama 2-4 jam
Tekanan : 1 Bar
Alat yang digunakan : Autoclave Khusus ETO
Keuntungan :
- Untuk bahan tidak tahan panas, sensitif terhadap uap.
Kerugian :
- Kebocoran gas sulit dilacak (tidak berbau dan tidak
berwarna)
- Residu beracun (karsinogenik)
- Waktu lama
- Mudah meledak (eksplosif)
- Aerasi lama
C. Hydrogen Peroksida ( H2O2 )
Larutan yang digunakan adalah : Hidrogen Peroksida (H2O2)
diubah dalam bentuk plasma.
Suhu dan waktu adalah : 39ºC – 50ºC selama 1 jam
Alat yang digunakan : Autoclave Khusus Plasma
Keuntungan :
- Untuk bahan tidak tahan panas sensitif terhadap uap
- Bagus untuk alat berlumen kecil
- Residu tidak beracun (air + oksigen)
- Tidak perlu aerasi
Kerugian :
- Tidak dapat untuk sellulose (linen, kertas)
- Kapasitas alat kecil dan harganya mahal

d. Ozon, Kloropikrin, propilenoksid


1. Sinar Ultra Violet
 bekerja pada panjang gelombang 2000 sampai 2960 mA
Keuntungannya :
Dapat membasmi mikroba potogen, spora, virus,
Kekurangannya :
a. Bekerja efektiv jika langsung sinar mengenai bahan yang
disterilkan.
b. Pekerja harus dilindungi karena akan mempengaruhi kulit
dan mata  menggunakan pelindung.
 Yang di sterilkan :
Ruang, udara, air, obat suntik, kassa, obat steril, plastik dll.
Mekanisme kerjanya : Merusak DNA dan disinfeksi udara
Efektitasnya : Tergantung panjang gelombangnya
(240-280 nm), intensitas sinar, kebersihan tabung
Dosis energie :
Bakteri : 1800-6500 mikro watt/cm2
Spora 10 kali lipat
Keuntungannya
 Operator tidak kontak langsung dengan UV
 Alat modern Germ O’kill (UV tidak langsung)
Kerugiannya
 Sinar menembus zat cair/padat
 Merusak retina/mutagenik
 Neutralisir lama
2. Sinar Gamma
termasuk dalam radio farmasi
Digunakan isotop radio aktiv
misalnya : untuk salep mata menggunakan Cobalt 60

 Mekanisme kerjanya merusak DNA

 Tidak dilakukan dirumah sakit hanya di BATAN

Penggunaan untuk ;
 Implantasi penderita lepra (amonion liofilisasi)
 Pembalut untuk luka bakar >60%
 Pembalut luka lepra
3. Sinar X
Dihasilkan oleh ledakan-ledakan katoda elektron sebesar
3 Me V (mega elektron Volt).
Kapasitron : satuan energi untuk menonaktivkan virus
rabies.
 Penicillin Na, Streptomicin sulfat, hidrolisat protein,
vaksin influensa, vaksin cacar.
Kekurangannya :
Adanya perubahan warna karena penyinaran sehingga
tidak dapat dilakukan untuk sterilisasi vitamin C.
Peralatan : Filter
Dameter : 0,2-0,5 mikron
Mekanisme kerjanya : Metoda penyaringan
Jenis penyaring bakteri : Penyaring dari tanah
porselin/kieselguhr, asbes, gelas, dan senyawa selulosa

Prinsip kerja :
1. Benda yang diameternya lebih besar dari pori2 tidak bisa
lewat. Maka bakteri dan spora tertahan, sedangkan virus
tidak.
2. Penyaring bersifat absorbsi : sebagian besar virus di
absorbsi
3. Bekerja secara aseptis dan dibantu zat bakterisida dalam
larutan dan sinar UV
Yang tidak bisa di sterilkan dengan cara ini :
1. Injeksi it dan iv yang mempunyai dosis lebih besar dari 10 ml
2. Minyak dan parafin cair : memperbesar permeabilita
penyaring terhadap bakteri.

Keuntungan sterilisasi penyaringan bakteri :


1. Temperatur relatif rendah, tanpa pemanasan dan tidak bau
2. Bisa untuk pembuatan dalam jumlah kecil
3. Proses penyaringan cepat
4. Semua mikroba hidup atau mati dihilangkan dari larutan
Kerugiannya :
1. Ada jenis penyaring sukar dicuci : Kiesel, Guhr, Porselin
2. Ada penyaring bersifat mengabsorbsi obat dlm jumlah kecil
3. Bersifat alkalis, membebaskan ion tertentu : Asbes, Seitz
4. Pembuatan jumlah kecil memperlambat selesainya obat
5. Khusus untuk sediaan larutan saja.
6. Filtrat yang diperoleh belum bebas dari virus
7. Mahal
8. kemungkinan tersumbat
9. Expired date cepat
10. Sulit dikontrol.

Cara Penyaringan :
1. Dengan cara tekanan positif :
Larutan dalam penyaring ditekan dengan tekanan yang lebih besar dari udara
luar.
2. Dengan Tekanan Negatif :
Larutan penyaring dihisap ( Penampung di vakumkan )
Catatan :
Udara yang dipakai harus udara bersih/ gas nitrogen yang dialirkan dalam tabung
gelas/ platina yang dipanaskan .

Uji Kebocoran alat :


Celupkan seluruh unit penyaring dalam air bersih lalu hubungkan dengan pompa,
masukkan udara dan lihat apakah ada gelembung udara atau tidak.
Bila ada, tapi kecil dan rata berarti tidak bosor, bila ada dan besar berarti ada yang
bocor atau retak.
Pembersihan Penyaring Bakteri :
1. Dengan menyedot air bersih berlawanan dengan arah
penyaringan, atau larutan HCL panas lalu dibilas dengan
H2SO4 pekat pada suhu 80 derajat
2. Masak dalam larutan Na2 CO3 2 % lalu dibilas dengan
natrium nitrit 1 % , dan kalium perklorat.

Pensterilan penyaring bakteri :


Pemanasan kering, pemijaran, autoklaf, dan secara kimiawi

Penyimpanan :
Dalam larutan zafirol.
1.Wadah tertutup baik
Harus melindungi isinya terhadap pemasukan bahan padat
dari luar dan mencegah kehilangan isi waktu pengurusan,
pengangkutan, penyimpanan, dan penjualan.

2.Wadah tertutup rapat


Harus melindungi isinya dengan baik terhadap masuknya
bahan padat, lengas dari luar, dan mencegah kehilangan,
pelapukan, pencairan, dan penguapan pada waktu
pengurusan, pengangkutan, penyimpanan, dan penjualan .

3.Wadah tertutup kedap


Harus mampu mencegah menembusnya udara atau gas
pada waktu pengurusan, pengangkutan, penyimpanan, dan
penjualan.
Wadah obat injeksi terdiri dari :

1.Wadah satuan tunggal / Single dose/ wadah untuk sekali


pakai  ampula
yi : Wadah tertutup rapat, sehingga isinya tidak bisa
dipindahkan tanpa merusak tutupnya.
Ditutup dengan cara melebur ujungnya dengan api
sehingga tertutup kedap.
2.Wadah dosis satuan
Wadah satuan tunggal untuk bahan yang digunakan bukan
secara parenteral dalam dosis tunggal langsung dari
wadah.
Wadah obat injeksi terdiri dari :

3.Wadah Satuan ganda / wadah dosis ganda (multiple dose)


 Vial, falcon.
Tutup wadah dosis ganda harus dapat memungkinkan
pengambilan isinya tanpa perubahan potensi, mutu dan
kemurnian zat dalam wadah, pengambilan bahan obatnya
dengan cara melepaskan atau merusak tutupnya.
Wadah untuk beberapa kali penyuntikan, ditutup dengan tutup
karet dan alumunium seal.
Syarat Karet wadah dosis ganda :
1 Karet tidak melekat (tidak rusak saat di sterilkan dalam
otoklaf dengan panas 120 drajat), tidak rusak saat ditusuk
dengan jarum, tidak melepaskan pecahan, dan segera
menutup kembali saat setelah jarum dicabut.
2. Setelah dingin, larutan tidak boleh keruh.
3. Uapnya tidak boleh menghitamkan timbal acetat.
Bila ada, berarti ada indikasi terbentuknya gas H2S

Untuk injeksi minyak, tutup harus dibuat dari bahan yang


bercampur / dilapisi dengan bahan pelindung yang cocok.
Injeksi penicillin dalam minyak dilapisi dengan kertas
Selofan.
Cara Mencuci Tutup Karet :
Dicuci dengan detergent, jangan dengan sabun kalsium
atau Magnesium. Karena ion kalsium akan mengendap pada
dinding : bilas dengan air dan rebus beberapa kali, tiap kali
pendidihan air diganti.

Cara Sterilisasi Tutup Karet


Tutup karet dimasukkan dalam larutan bakterisida,
sterilkan dengan otoklav pada suhu 120 drajat, selama
tidak kurang dari 7 hari .
Bakterisid yang digunakan harus sama dengan bakterisida
yang berada di obat suntik. Dengan kadar 2 kali untuk
injeksi dan volume tidak kurang dari 2 ml untuk tiap gram
karet.
Tutup karet yang mengandung Natrium pirosulfit sebelum dipakai
harus di rendam dalam larutan bakterisida yang mengandung
natrium pirosulfit 0,1 % selama tidak kurang dari 48 jam.

 Tutup karet yang mengandung fenol dalam injeksi vitamin C :


1. Masukkan kedalam labu yang berisi fenol dengan kadar 0,5
% setiap 2 ml.
2. Karet 1 kg dengan fenil mercuri nitrat dengan kadar 0,001 %
setiap 2ml. ( 1000 x 2 ml ) . Masukkan dalam otoklav pada
suhu 115 – 116 drajat celcius sampai tidak kurang dari 7 hari.
Wadah bukan Gelas/ Kaca
-> Plastik ( Polietilen, polipropilen atau polikarbonat )
-> dapat di sterilkan dengan gas etilen oksid.
Kerugiannya :
Dapat di tembusi uap air, sehingga bila disimpan selama 1
tahun pada suhu kamar akan kehilangan air sebanyak 1 %
juga dapat ditembusi gas CO2 karena akan mengendapkan
carbonat.
Kelebihannya :
1. Netral secara kimiawi
2. Tidak terlalu berat, dan tidak mudah pecah sehingga
mudah dibawa.
3. Untuk wadah dosis tunggal, tidak perlu penutup karet

Anda mungkin juga menyukai

  • LAMARAN Mariyo
    LAMARAN Mariyo
    Dokumen11 halaman
    LAMARAN Mariyo
    Rita Damawati
    Belum ada peringkat
  • LAMARAN Mariyo
    LAMARAN Mariyo
    Dokumen11 halaman
    LAMARAN Mariyo
    Rita Damawati
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Rita Damawati
    Belum ada peringkat
  • Pengesahan
    Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    Pengesahan
    Rita Damawati
    Belum ada peringkat
  • 05 Meglitinid
    05 Meglitinid
    Dokumen11 halaman
    05 Meglitinid
    Rita Damawati
    Belum ada peringkat
  • Kie
    Kie
    Dokumen4 halaman
    Kie
    Rita Damawati
    Belum ada peringkat
  • Kie
    Kie
    Dokumen20 halaman
    Kie
    Rita Damawati
    Belum ada peringkat
  • Tablet
    Tablet
    Dokumen52 halaman
    Tablet
    Rita Damawati
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan Ke 2
    Pertemuan Ke 2
    Dokumen57 halaman
    Pertemuan Ke 2
    Rita Damawati
    Belum ada peringkat
  • Pencatatan Dan Pelaporan
    Pencatatan Dan Pelaporan
    Dokumen32 halaman
    Pencatatan Dan Pelaporan
    Rita Damawati
    Belum ada peringkat
  • Cover Makalah Fitokimia
    Cover Makalah Fitokimia
    Dokumen1 halaman
    Cover Makalah Fitokimia
    Rita Damawati
    Belum ada peringkat
  • Rps Kimia Medisinal 2
    Rps Kimia Medisinal 2
    Dokumen8 halaman
    Rps Kimia Medisinal 2
    Rita Damawati
    Belum ada peringkat
  • Resin
    Resin
    Dokumen20 halaman
    Resin
    Rita Damawati
    Belum ada peringkat
  • Fisika Farmasi Kinetika Reaksi
    Fisika Farmasi Kinetika Reaksi
    Dokumen15 halaman
    Fisika Farmasi Kinetika Reaksi
    Rita Damawati
    60% (5)