DISUSUN OLEH SISKA PERMATA SARI SRI AHMELISA PENGERTIAN ANEMIA
Anemia merupakan keadaan saat jumlah sel darah
merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah berada di bawah normal.hal ini mengakibatkan pada penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah. Hemoglobin terdapat dalam sel-sel darah merah dan merupakan pigmen pemberi warna merah sekaligus pembawa oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh oksigen ini akan digunakan untuk membakar gula dan lemak menjadi energi. Etiologi Anemia Menurut Mansjoer, (1999:547), anemia ini umumnya disebabkan oleh perdarahan kronik. Penyebab lain yaitu : 1. Diet yang tidak mencukupi. 2. Absorbsi yang menurun. 3. Kebutuhan yang meningkat pada kehamilan. 4. Perdarahan pada saluran cerna, menstruasi, donor darah. 5. Hemoglobinuria. Patofisiologi Anemia Adanya suatu anemia mencerminkan adanya suatu kegagalan sumsum atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum (misalnya berkurangnya eritropoesis) dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau penyebab lain yang belum diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi). Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dari anemia tergantung dari jenis dan tingkat
keparahan anemia tersebut. namun pada umumnya gejala anemia terdiri dari. • Tekanan darrah rendah • Mata menguning:warna kuning dapat disebabkan oleh adanya bilirubin(hasil destruksi sel darah merah)pada aliran darah. • Nafas pendek • Otot melemah • Pembesaran hati • Palpitasi • Peningkatan detak jantung Klasifikasi Anemia 1.Anemia hipoproliferatif, yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah merah disebabkan oleh defek produksi sel darah merah. 2.Anemia hemolitika, yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah merah disebabkan olehdestruksi sel darah merah. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. Jumlah darah lengkap (JDL) di bawah normal (hemoglobin, hematokrit dan SDM). 2. Feritin dan kadar besi serum rendah pada anemia defisiensi besi. 3. Kadar B12 serum rendah pada anemia pernisiosa. 4. Tes Comb direk positif menandakan anemia hemolitik autoimun. Diagnosa Anemia 1. Perfusi jaringan tidak efektif b.d perubahan ikatan O2 dengan Hb, penurunankonsentrasi Hb dalam darah. 2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d inadekuat intake makanan. 3. Defisit perawatan diri b.d kelemahan. 4. Resiko infeksi b.d pertahanan sekunder tidak adekuat (penurunan Hb). 5. Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. 6. Gangguan pertukaran gas b.d ventilasi perfusi 7. Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihan 8. Keletihan b.d anemia