Anda di halaman 1dari 58

MANAJEMEN KEPERAWATAN

ALFIANUR
PENGERTIAN

Manajemen keperawatan adalah suatu proses pelaksanaan


pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman
kepada pasien/keluarga/masyarakat.
Proses manajemen keperawatan dilakukan dengan

pendekatan sistem terbuka, dimana masing-masing

komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan

dipengaruhi oleh lingkungan terdiri dari 5 elemen.


ELEMEN MANAJEMEN
Input informasi, personel, peralatan dan fasilitas

Proses kelompok manajer yang mempunyai tugas dan

wewenang tuk melakukan fungsi manajemen dalam

pelaksanaan pelayanan keperawatan


Output asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset.

Kontrol budget keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat,

standar prosedur, dan akreditasi

Umpan balik laporan finansial dan hasil audit keperawatan


FILOSOFI
Filosofi keperawatan adalah pernyataan keyakinan tentang

keperawatan dan manifestasi dari nilai-nilai keperawatan yang

digunakan untuk berfikir dan bertindak.


Filosofi yankep
pada tatanan klinik :

Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan & menentukan


kehidupannya

Setiap pasien harus dihargai sama tanpa membeda-bedakan agama,


suku, warna kulit, status dan jenis kelamin.

Asuhan keperawatan yang diberikan harus ditujukan pada


pemenuhan kebutuhan individu

Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai bagian integral


Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai bagian
integral dari yankes lainnya

Perlunya koordinasi dan kerjasama dalam memanfaatkan


sumber daya yang ada dalam mencapai tujuan organisasi

Perlunya evaluasi secara terus menerus terhadap semua


yankep yang diberikan
VISI & MISI
Visi dalam manajemen keperawatan adalah manajer keperawatan
harus mempunyai suatu pandangan dan pengetahuan yang luas
tentang manajemen dan proses perubahan yang terjadi.

Misinya adalah suatu langkah nyata dari profesi keperawatan


dalam melaksanakan visi yang telah ditetapkan, yaitu menjaga
dan mengawasi suatu proses profesionalisasi keperawatan agar
terus berjalan dan berkesinambungan.
Misi Dalam Yankep :
Menyediakan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien
dalam membantu kesehatan pasien yang optimal setelah
pulang dari rumah sakit

Membantu mengembangkan dan mendorong suasana yang


kondusif bagi pasien dan staf kep/nonkep

Mengajarkan, mengarahkan dan membantu dalam


kegiatan profesional kep

Turut serta dan bekerjasama dengan semua anggota tim


kesehatan yang ada di tempat kerja
LINGKUP MANAJEMEN
KEPERAWATAN
Manajemen Pelayanan Keperawatan

Manajemen Asuhan Keperawatan


Manajemen Asuhan
Keperawatan

Alfianur
Manajemen pada proses
keperawatan
Pengkajian Diagnosis

Implementasi Perencanaan

evaluasi
langkah awal dalam proses
keperawatan

proses pengumpulan data,


memvalidasi, dan
PENGKAJIAN menginterpretasikan informasi
tentang pasien sebagai individu
yang unik

keputusan profesional
Diagnosis dengan menganalisa data
yang telah dikumpulkan
Perencanaan

perawat memilih metode khusus dan


sekumpulan tindakan alternatif untuk
menolong pasien mempertahankan
kesejahteraan yang optimal

Implementasi

pemantauan terus menerus


terhadap personil keperawatan dan
pasien, evaluasi perilaku dan
pendidikan
EVALUASI

Evaluasi merupakan pertimbangan sistematis


dan standar dari tujuan yang dipilih
sebelumnya, dibandingkan dengan penerapan
praktik yang aktual dan tingkat asuhan yang
diberikan
Manajemen pada tahap pengkajian
keperawatan
1. Perawat memiliki pemahaman yang mendalam tentang:
• Pengetahuan fisiologi, psikologi, sosial, & kultural
• Proses keperawatan
• Tentang diri perawat sendiri, respon fisiologis, dan
psikologis.
2. Perawat harus menerima pasien apa adanya
3. Perawat harus mengumpulkan data secara sistematis dan
menggunakan pedoman yang mudah dimengerti
4. Waktu yang diperlukan untuk pengkajian harus
diprioritaskan
5. Kedekatan & kepercayaan antara perawat-pasien harus
mendapat prioritas
Manajemen pada tahap pengkajian
keperawatan lanj…
6.Data harus dikumpulkan sesegera mungkin setelah
pasien ada
7.Perawat harus berperan sebagai observer,
pendengar aktif, dan mempunyai pengertian
tentang informasi apa yang dikumpulkan, di mana
, dan bagaimana
8.Perawat harus memahami teknik dan faktor-faktor
yang mempengaruhi komunikasi
9.Perawat harus belajar “objective concern”, sering
kontak dengan pasien yang memang memerlukan
bantuan perawat lebih karena kondisinya
Manajemen pada tahap
diagnosis keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan keputusan
profesional dari perawat yang menggambarkan kondisi
pasiennya.
Proses diagnosis mencakup pengelompokan data,
analisis, dan merumuskan diagnosis.
Diagnosa keperawatan ada yang bersifat potensial,
aktual, dan resiko.
Diagnosa keperawatan harus dimasukkan dalam
daftar masalah keperawatan klien dan ditandatangani
oleh perawat yang bersangkutan
penyusunan prioritas perumusan tujuan untuk
masalah pasien setiap masalah pasien

MANAJEMEN PD TAHAP
PERENCANAAN KEPERAWATAN

pemilihan intervensi pencatatan informasi


keperawatan spesifik pada formulir rencana
untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan
Manajemen pada tahap perencanaan
keperawatan
Tujuan penulisan rencana asuhan keperawatan:
menunjukkan tujuan asuhan keperawatan
sebagai pedoman asuhan yang berorientasi kepeda
pasien
sebagai alat komunikasi kepada seluruh staf yang
terkait dengan pasien
sebagai pedoman supervisi dalam melaksanakan
asuhan keperawatan
sebagai dasar untuk menangani asuhan
keperawatan
Manajemen pada tahap
perencanaan keperawatan
Bagian-bagian penting dalam rencana asuhan
keperawatan:
asuhan umum pasien: makan minum, jumlah
aktivitas fisik, kebersihan diri, keamanan, dan
kenyamanan
asuhan medis yang didelegasikan: pemberian infus
dalam rangka diagnosis dan tujuan terapi medis
intervensi keperawatan: tanggungjawab perawat
yang ditujukan untuk mengatasi respon pasien
terhadap penyakitnya
Manajemen pada konferensi
keperawatan:

Diskusi kelompok: perawat memiliki


tugas untuk membangun dinamika
kelompok dan tim kerja, seluruh staf
harus dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan pasien
Manajemen pada konferensi
keperawatan lanj…

Tujuan konferensi:
merencanakan asuhan pasien secara
individual
mengoordinasi semua pelayanan yang ssuai
meningkatkan semangat kooperatif
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
staf keperawatan
Manajemen pada konferensi
keperawatan:

Perencanaan awal konferensi:


perencanaan asuhan individual pasien
pemilihan waktu yang tepat sehingga tidak
menganggu waktu asuhan keperawatan
pasien
pemilihan pasien
persiapan pasien konferensi
Manajemen pada tahap implementasi
keperawatan:
1. menggunakan rencana asuhan pasien dalam
mengorganisasi pekerjaan
2. menggunakan rencana asuhan pasien dalam
orientasi
3. menggunkan rencana asuhan pasien sebagai
pedoman untuk supervisi
4. menggunakan rencana asuhan keperawatan
pasien untuk meyakinkan kelanjutan asuhan
pasien
manajemen pada tahap evaluasi
keperawatan
konsep dasar untuk membantu dalam mengevaluasi
pencapaian asuhan keperawatan adalah:
1. selalu berpikir kritis dalam proses evaluasi
2. kriteria evaluasi harus dikembangkan untuk meyakinkan
validitas
3. standart asuhan keperawatan harus didefinisikan dengan
jelas dan digunakan secara konsisten
4. partisipasi pasien dan keluarga dalam evaluasi sangat
diperlukan, agar evaluasi menjadi lebih tepat
Hal yang harus diterapkan untuk melihat
gambaran dan meningkatkan kualitas
evaluasi asuhan keperawatan:

penggunaan metode evaluasi yang tepat yaitu


mempelajari rencana asuhan keperawatan,
mengobservasi perilaku pasien sebagai respon
terhadap asuhan keperawatan, mempelajari
catatan berorientasi masalah, serta pencatatan
keperawatan
audit keperawatan secara periodik
pengumpulan umpan balik
KETENAGAAN
KETENAGAAN

Pengaturan proses mobilisasi potensi dan pengembangan sumber daya

manusia dalam memenuhi tuntutan tugas untuk mencapai tujuan individu,

organisasi maupun masyarakat dimana ia berkarya.


REKRUTMEN TENAGA DAN
SELEKSI
Proses rekrutmen tenaga memerlukan koordinasi antar bagian

personalia dan bagian pelayanan keperawatan

Bagian personalia akan merencanakan pengadaan tenaga

sesuai dengan permintaan yang diajukan bagian yankep.


Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh calon tenaga agar

dapat diseleksi dengan cermat :

data biogafi

surat rekomendasi / referensi dari instansi terdahulu

wawancara

psycho-test
HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN

DALAM KETENAGAAN
mangkir / absen

turn – over

burn out

Hambatan Dalam Ketenagaan


Tujuan pengembangan tenaga adalah membantu perawat untuk

meningkatkan diri dalam pengetahuan, keterampilan dan pengalaman

dibidangnya melalui kegiatan pendidikan berkelanjutan atau program

pelatihan.

Pengembangan Staf
JENIS PENGEMBANGAN STAF

introduksi training untuk karyawan baru

orientasi

in house education / on-job training

pendidikan berkelanjutan formal dan non formal


FAKTOR PENYEBAB KEMANGKIRAN KERJA

tempat tinggal jauh

kelompok karyawan yang banyak

sakit
CARA MENGURANGI ABSEN

sistem pencatatan

kunjungan rumah

kesejahteraan karyawan

meningkatkan kondisi tempat kerja

suasana kerja

sistem penghargaan
MENGURANGI TURN - OVER

pada proses penerimaan karyawan harus teliti

peningkatan penugasan

perubahan uraian tugas


PENYEBAB BURN OUT

peran dan fungsi kurang jelas

merasa terisolasi

beban kerja berlebihan

terlalu lama pada suatu bagian


P.E.N.J.A.D.W.A.L.A.N

Penjadwalan adalah penentuan pola dinas dan


libur untuk karyawan pada suatu bangsal.
Prinsip Penjadwalan Yang Efektif

Harus menunjukkan keseimbangan antara kebutuhan institusi akan


tenaga dan kebutuhan kerja dan istirahat karyawan

Harus mencakup hari kerja yang enak dan tidak enak serta jam
kerja yang adil antar karyawan

Semua karyawan ditugaskan sesuai pola siklus

Bila jadwal sudah dibuat, penyimpangan hanya dapat dilakukan


melalui surat permohonan
Sebelum jadwal diterapkan, jumlah tenaga dan komposisi cukup
untuk tiap unit dan shift

Bertujuan tuk meningkatkan perawatan yg berkesinambungan dan


mengembangkan kerja tim
Penyebab Kelebihan Staf

Frekwensi dan variasi sensus pasien yang tidak dapat diramalkan


sebelumnya

Keluhan pasien tentang pelayanan

Delegasi untuk pemeriksaan diagnostik dan terapi yang seharusnya


merupakan beban dokter
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEBUTUHAN
TENAGA KEPERAWATAN
FAKTOR KLIEN

tingkat kompleksitas & lamanya jam perawatan

tipe klien sesuai dengan jenis penyakitnya, usia maupun


faktor spesifik

jumlah klien dan fluktuasi

keadaan sosek yang mempengaruhi kesehatannya

harapan klien dan keluarganya


FAKTOR TENAGA

Jumlah dan komposisi tenaga keperawatan

Kebijakan pengaturan dinas

Peran, fungsi dan tanggungjawab perawat

Kebijakan personalia

Tingkat pendidikan dan pengalaman karyawan

Kelangkaan tenaga perawat spesialis


FAKTOR LINGKUNGAN

Tipe dan lokasi rumah sakit

Layout ruang keperawatan

Fasilitas dan jenis pelayanan yang diberikan

Kelengkapan peralatan medik / diagnostik

Pelayanan penunjang dari bagian lain


FAKTOR ORGANISASI

Mutu pelayanan

Kebijakan pembinaan dan pengembangan


CARA MENGHITUNG

KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT

DI RUMAH SAKIT
Pada suatu pelayanan profesional, jumlah tenaga yang diperlukan

tergantung pada jumlah pasien dan derajat ketergantungan pasien (Douglas,

1984).

Menurut Loveridge & Cummings (1996) klasifikasi derajat ketergantungan

pasien dibagi 3 kategori, yaitu :

Perawatan Minimal

Perawatan Intermediet

Perawatan Maksimal/Total.
Perawatan minimal : memerlukan waktu 1- 2 jam/24 jam

Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri

Makan dan minum dilakukan sendiri

Ambulasi dengan pengawasan

Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift

Pengobatan minimal, status psikologis stabil

Persiapan prosedur memerlukan pengobatan


Perawatan intermediet : memerlukan waktu 3-4 jam/24

jam

Kebersihan diri dibantu

Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam

Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali

Voley kateter/intake output dicatat

Klien dengan pemasangan infus, persiapan

pengobatan, memerlukan prosedur


Perawatan maksimal/total : memerlukan waktu 5-6 jam/24 jam

Segala kebutuhan diberikan/dibantu

Posisi yang diatur, observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam

Makan memerlukan NGT, menggunakan terapi intravena

Pemakaian suction

Gelisah/disorientasi
CARA RASIO
Surat Keputusan Menkes RI Nomor 262 Tahun 1979

TIPE RS TM/TT TPP/TT TPNP/TT TNM/TT

A&B 1/(4-7) (3-4)/2 1/3 1/1

C 1/9 1/1 1/5 3/4

D 1/15 1/2 1/6 2/3


MENURUT DOUGLAS

Menurut Douglas (1984) Ada Beberapa Kriteria Jumlah Perawat Yang

Dibutuhkan Perpasien Untuk Dinas Pagi, Sore, dan Malam

WAKTU
PAGI SORE MALAM
KLASIFIKASI

Minimal care 0,17 0,14 0,07

Partial care 0,27 0,15 0,10

Total care 0,36 0,30 0,20


CONTOH KASUS
Rumah sakit Anggrek baru diresmikan dengan kapasitas saat

ini adalah 125 tempat tidur. Sebagai seorang pimpinan

keperawatan, maka hitunglah jumlah tenaga keperawatan

yang dibutuhkan ! (Tipe Rumah Sakit B)


Ruang Mahoni saat ini merawat 36 pasien dengan klasifikasi

11 orang minimal care, 17 orang parsial care dan 8 orang

total care. Hitunglah jumlah perawat yang dibutuhkan setiap

shift dan total kebutuhan tenaga perawat di ruangan

tersebut !

Anda mungkin juga menyukai