Anda di halaman 1dari 5

Pupuk oraganik yang dibuat dengan menggunakan proses fermentasi disebut Kompos.

Pembuatan kompos dengan cara konvensional membutuhkan waktu lama sehingga kurang
efektif untuk mengatasi masalah penumpukan sampah organik. Oleh karena itu perlu dicari cara
atau metode pengomposan yang lain yang lebi h efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Saat
ini telah ditemukan EM4 (Effective microorganism 4) oleh Prof. Teruo Higa dari Universitas
Ryukyus Jepang. Larutan EM4 ini mengandung mikroorganisme fermentasi dan dapat bekerja
secara efektif dalam mempercepat proses fermentasi pada bahan organik. Proses pembuatan
kompos dengan menggunakan EM4 dapat lebih efektif dibandingkan dengan cara konvensional.
Namun perl u dipelajari juga bagaimana kondisi operasi yang optimal pada pembuatan kompos
dengan menggunakan EM4 tersebut agar hasil yang diperoleh dapat maksimal. Untuk mengatasi
masalah penumpukan sampah organik serta proses pengolahan kompos secara konvensional
yang membutuhkan waktu lama dan tidak efektif, diusulkan proses pengolahan sampah organic
menjadi kompos menggunakan EM4 (Effective Microorganism4). Dengan cara ini diharapkan
proses pembuatan kompos dapat berjalan lebih efektif dan menghasilkan produk yang
berkualitas.
EM4 (Effective Microorganism 4) ditemukan pertama kali oleh Prof. Teruo Higa dari Universitas
Ryukyus Jepang. Larutan EM4 ini mengandung mikroorganisme fermentasi yang jumlahnya
sangat banyak, sekitar 80 genus dan mikroorganisme tersebut dipilih yang dapat bekerja secara
efektif dalam fermentasi bahan organik. Dari sekian banyak mikroorganisme, ada lima
golongan yang pokok, yaitu Bakteri Fotosintetik, Lactobacillus,sp, Saccharomyces,sp,
Actinomycet es,sp dan Jamur Fermentasi (Indri ani, 2007). Selain berfungsi dalam proses
fermentasi dan dekomposisi bahan organic. EM4 berupa larutan cair berwarna kuning
kecoklatan. Cairan ini berbau sedap dengan rasa asam manis dan tingkat keasaman (pH) kurang
dari 3,5. Apabila tingkat keasaman melebihi 4,0 maka cairan ini tidak dapat digunakan lagi.
Langkah-langkah mengolah sampah basah menjadi pupuk kompos

Bahan :

1. Sisa sayuran
2. Daun gugur
3. Rumput
4. Sampah sisa pertanian
5. Air gula
6. EM4

Caranya :

1. Siapkan sampah basah seperti sisa sayuran, dedaunan, rumput, dll. Kemudian dipotong kecil-
kecil. Campurkan sampah organik yang telah dipotong-potong dan kotoran kambing dengan
komposisi 3:1 dalam jumlah besar.
2. Siapkan setengah gelas larutan gula atau 100 ml (gula pasir dicampur dengan air biasa).
3. Siapakan 10 ml larutan bakteri EM4, kemudian campur hingga merata sampai bahan menjadi
basah atau lembab. Jika perlu percikkan air secukupnya agar semua bahan menjadi cukup
basah.
4. Bahan pupuk kompos yang sudah selesai dicampur, kemudian dimasukkan kedalam wadah,
bisa menggunakan bak penampungan, karung atau plastik besar. Lama proses fermentasi dari
dari bahan hingga pupuk siap digunakan sekitar 2-3 bulan, karena itu untuk mempercepat
prosenya setiap 2 minggu sekali bahan-bahan tersebut dibolak-balik dan percikkan air
secukupnya untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan berkelanjutan.
5. pada proses pembuatan kompos secara anaerob perlu tambahan panas dari luar
supaya temperature sebesar 30 C (Sumekto, 2006). Proses p embuatan kompos secara
anaerob akan menghasilkan CH4, H2S, H2, CO2, asam asetat, asam propionat, asam
butirat, dan asam laktat, etanol, methanol, dan hasil samping berupa lumpur. Lumpur
inilah yang akan dijadikan sebagai pupuk/kompos. Lumpur atau kompos yang dihasilkan
berwarna hitam kecokelatan. Apabila dikeringkan warnanya menjadi hitam agak abu-abu
menyerupai abu rokok, berstruktur remah, dan memiliki daya serap air yang tinggi.
Kompos anaerob ini dapat diberikan pada tanaman dalam kondisi basah atau kering
(Y uwono, 2005).
Limbah Anorganik
Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang berwujud padat, sangat sulit atau bahkan tidak bisa
untuk di uraikan atau tidak bisa membusuk, limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon,
contoh limbah anorganik adalah plastik, beling, dan baja. Sampah anorganik berasal dari sumber
daya alam dan kimia yang tak terbaharui. Akumulasi limbah yang merupakan sisa hasil buangan
mempunyai potensi sebagai polutan (penyebab polusi). 0leh karena itu, dengan proses daur ulang
limbah anorganik mendapat perhatian khusus dan penanganan yang semaksimal.
Limbah anorganik relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa terurai tetapi memerlukan
waktu yang lama. Limbah tersebut berasal dari sumber daya alam yang berasal dari pertambangan
seperti minyak bumi, batubara, besi, timah, dan nikel. Limbah anorganik umumnya berasal dari
kegiatan industri, pertambangan, dan domistik yaitu dari sampah rumah tangga, contohnya;
kaleng bekas, botol, plastik, karet sintetis, potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batu-
batuan, pecah-pecahan gelas, tulang-belulang, karton/kardus yang tebal, dan lain-lain.

Proses Pemanfaatan Limbah Plastik Bekas Menjadi Kerajinan


Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal
mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan
bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali
(reuse) maupun daur ulang (recycle). Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang
umumnya dilakukan oleh industri. Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah
plastik dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai
kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak terkontaminasi, serta
diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah
plastik diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan
penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya (Sasse et al.,1995). Terdapat hal yang
menguntungkan dalam pemanfaatan limbah plastik di Indonesia dibandingkan negara maju. Hal
ini dimungkinkan karena pemisahan secara manual yang dianggap tidak mungkin dilakukan di
negara maju, dapat dilakukan di Indonesia yang mempunyai tenaga kerja melimpah sehingga
pemisahan tidak perlu dilakukan dengan peralatan canggih yang memerlukan biaya tinggi.
Kondisi ini memungkinkan berkembangnya industri daur ulang plastik di Indonesia (Syafitrie,
2001).
Kerajinan tangan dari sampah plastik merupakan cara yang bisa kita tempuh untuk membuka
peluang usaha. Seperti diketahui plastik merupakan bahan kebutuhan yang banyak dipergunakan
dalam kehidupan manusia modern. Akan tetapi sisa sampah plastik menjadi permasalahan
tersendiri bagi kehidupan. Solusinya adalah dengan mengurangi penggunaan bahan yang berasal
dari plastik atau mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat. Sampah
plastik bisa diolah menjadi aneka kerajinan yang memiliki potensi ekonomi yang cukup baik.
Peluang usaha kerajinan sampah plastik ini disamping mendatangkan keuntungan juga
dapat mengurangi polusi akibat sampah plastik.
Langkah awal mengolah sampah plastik menjadi kerajinan adalah adalah memisahkan
sampah kering dan sampah basah. Selanjutnya sampah kering seperti bungkus minuman ringan
seperti kopi, susu dan mi instan dibersihkan. Setelah itu plastik-plastik yang telah dicuci dan
dikeringkan dipotong-potong seperti pola barang kerajinan yang akan dibuat. Pola dibuat sesuai
dengan kreasi dan barang yang diinginkan, misalnya saja kerajinan tangan yang berupa tas.
Langkah- langkah yang dapat di tempuh adalah:
1. Tas plastik bekas yang sudah tidak terpakai dikumpulkan lalu dicuci bersih.
2. Kelompokkan plastik-plastik tersebut menurut warnanya, biasanya ada hitam, putih, merah,
biru, dsb. (Bisa juga dipisahkan menurut ukuran serta ketebalannya, sehingga bisa lebih
seragam).
3. Potong melintang dengan ukuran 15 cm x 40 cm. Ukuran ini bisa diatur sesuai jenis produk
yang ingin dihasilkan.
4. Tentukan warna motif yang akan dibuat. Jika menginginkan tas motif merah hitam, maka
plastik warna itu saja yang digunakan.
5. Kaitkan potongan-potongan tersebut sehingga membentuk anyaman. Setelah saling terikat
lalu disimpulkan membentuk segi empat. Begitu seterusnya sampai membentuk lembaran.
6. Setelah membentuk lembaran, barulah dipotong/dibentuk lagi sesuai keinginan.
7. Langkah selanjutnya adalah menjahit sesuai dengan pola tersebut.
Selain contoh diatas, kerajinan tangan yang dapat dibuat dari limbah plastik diantaranya
payung yang terbuat dari plastik bekas, bantal hias, dompet, dan sebagainya. Pada tahap ini
diperlukan daya kreativitas yang tinggi dari setiap individu untuk dapat mengembangkan
kreativitasnya, selain hal tersebut keterampilan menjahit juga di perlukan. Apabila
komponen- komponen tersebut dapat terpenuhi maka usaha pemanfaatkan limbah plastik
bekas dapat dijalankan.Saat ini kerajinan dari sampah plastik telah menjadi produk fashion
tersendiri yang berasal dari barang daur ulang atau bisa disebut trashion. Trashion ini artinya
fashion dari sampah. Dengan menjadi trashion nanti, produk kerajinan daur ulang sampah
kering akan bisa dinikmati tidak saja kalangan masyarakat menengah ke bawah tapi juga
kalangan menengah atas yang biasanya sangat memperhatikan kualitas produk kerajinan
yang akan dibeli. Indonesia sebenarnya mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang
sangat berkualitas, tidak menutup kemungkinan warganya dapat membuat kreativitas yang
baik. Pelatihan tentang kecakapan untuk berkreasi sangat dibutuhkan. Disinilah peran
pemerintah menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung masyarakat untuk bertindak
kreatif bukan konsumtif. Selain hal tersebut sosialisasi serta pengarahan mengenai
bagaimanakah cara menjaga lingkungan, mengolah sampah dan lain- lain perlu diadakan.
Dengan demikian, seiring berjalannya waktu produk daur ulang yang dihasilkan tidak
menutup kemungkinan bisa menembus pasar internasional.

http://peniwidihastuti.blogspot.co.id/2012/12/pemanfaatanlimbah-plastik-menjadi.html
http://guzroom.blogspot.co.id/2015/02/prakarya-smp-kelas-viii-kerajinan-dari.html

Anda mungkin juga menyukai