Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK III

Alfonsa Kaka
KP.16.01.122
Della Oktavinata
KP.16.01.132
Elduardus E.C.Moruk
KP.16.01.131
Frodiane R. P. Loya
KP.16.01
Mesya
Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis
antara klien dan terapis yang menggunakan
prinsip-psinsip psikologis untuk membantu
menghasilkan perubahan dalam tingkah
laku, pikiran dan perasaan klien supaya
membantu klien mengatasi tingkah laku
abnormal dan memecahkan masalah-
masalah dalam hidup atau berkembang
sebagai seorang individu.
 Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Psikodinamik
adalah : membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu
yang disadari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan
terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan
menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang
lama.
 Tujuan psikoterapi dengan pendekatam psikoanalisis
dirumuskan sebagai : membuat sesuatu yag tidak sadar
menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam
menghidupakan kembali pengalaman-pengalaman yang
sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang
ditekan melalui pemahaman intelektual.
 Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Rogerian, terpusat pada
pribadi, adalah : untuk memberikan jalan terhadap potensi yang
dimiliki seseorang menemukan sendiri arahnya secara wajar dan
menemukan dirinya sendiri yang nyata atau yang ideal.
 Tujuan psikoterapi dengan pendekatan behavioristik, sebagai
berikut : untuk menghilangkan kesalahan dalam belajar dan
berperilaku dan untuk mengganti dengan pola-pola perilaku yang
lebih bisa menyesuaikan.
 Tujuan psikoterapi dengan metode dan teknik Gestalt, sebagai
berikut : Agar seseorang lebih menyadari mengenai kehidupannya
dan bertanggung jawab terhadap arah kehidupan seseorang.
 Terapi Supportive : Suatu bentuk terapi alternatif yang
mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan
baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk
mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan
psikisnya.
 Terapi Reeducative : Untuk mencapai pengertian tentang
konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar,
dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri.
 Terapi Reconstuctive : Untuk mencapai pengertian tentang
konflik-konflik yang letaknya dialam tak sadar, dengan usaha
untuk mendapatkan perubahan yang luas daripada struktur
kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan
pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru
 TerapiSupportive : Suatu bentuk terapi alternatif yang
mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi
dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan
untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap
gangguan psikisnya.Psikoterapi suportif (atau supresif atau
non spesifik).

 Cara ini memberikan suatu periode penerimaan dan


ketergantungan bagi pasien yang membutuhkan bantuan
untuk menghadapi rasa bersalah, malu dan kecemasan dan
dalam menghadapi frustasi atau tekanan eksternal yang
mungkin terlalu kuat untuk dihadapi
 Tujuan psikoterapi suportif jenis ini ialah:
 Menguatkan daya tahan mental yang dimilikinya
 Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang
baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi
pengontrolan diri.
 Meningkatkan kemampuan adaptasi lingkungan
 Mengevaluasi situasi kehidupan pasien saat ini, beserta
kekuatan serta kelemahannya, untuk selanjutnya
membantu pasien melakukan perubahan realistik apa saja
yang memungkinkan untuk dapat berfungsi lebih baik
 Ventilasi atau kataris
Membiarkan pasien mengeluarkan isi hati sesukanya. Sesudahnya biasanya ia
merasa lega dan kecemasannya (tentang penyakitnya) berkurang,karena ia lalu
dapat melihat masalahnya dalam proporsi yang sebenarnya. Hal ini dibantu oleh
dokter dengan sikap yang penuh pengertian (empati) dan dengan anjuran.
Jangan terlalu banyak memotong bicaranya (menginterupsi). Yang dibicarakan
ialah kekhawatiran,impuls-impuls, kecemasan, masalah keluarga, perasaan salah
atau berdosa.
 Persuasi atau bujukan (persuasion)
penerangan yang masuk akal tentang timbulnya gejala-gejala serta baik-baiknya
atau fungsinya gejala-gejala itu. Kritik diri sendiri oleh pasien penting untuk
dilakukan. Dengan demikian maka impuls-impuls yang tertentu dibangkitkan,
diubah atau diperkuat dan impuls-impuls yang lain dihilangkan atau dikurangi,
serta pasien dibebaskan dari impuls-impuls yang sangat menganggu. Pasien
pelan-pelan menjadi yakin bahwa gejala-gejalanya akan hilang.
 Sugesti
ialah secara halus dan tidak langsung menanamkan pikiran pada pasien atau
membangkitkan kepercayaan padanya bahwa gejala-gejala akan hilang. Dokter
sendiri harus mempunyai sikap yang meyakinkan dan otoritas profesional serta
menunjukkan empati. Jangan memaksa-maksa pasien dan jangan memberikan
kesan bahwa dokter menganggap ia membesar-besarkan gejalanya. Jangan
menganggu rasa harga diri pasien. Ia harus diyakinkan bahwa bila gejala-gejala
itu hilang, hal itu terjadi karena ia sendiri mengenal maksud gejala-gejala itu dan
bahwa timbulnya gejala itu tidak logis.
 Penjaminan kembali ( reassurance)
reassurance dilakukan melalui komentar yang halus atau sambil lalu dan
pertanyaan yang hati-hati, bahwa pasien mampu berfungsi secara adekuat
(cukup, memadai). Dapat juga diberi secara tegas berdasarkan kenyataan atau
dengan menekankan pada apa yang telah dicapai oleh pasien
 Bimbingan
ialah memberi nasehat-nasehat yang praktis dan khusus (spesifik) yang
berhubungan dengan masalah kesehatan (jiwa) pasien agar ia lebih
sanggupmengatasinya, umpamanya tentang cara mengadakan hubungan antar
masnusia, caraberkomunikasi, bekerja dan belajar, dan sebagainya.
 Penyuluhan
penyuluhan atau konseling (counseling) ialah suatu bentuk wawancara untuk
membantu pasien mengerti dirinya sendiri lebih baik, agar ia dapat mengatasi
suatu masalah lingkungan atau dapat menyesuaikan diri. Konseling biasanya
dilakukan sekitar masalah pendidikan, pekerjaan, pernikahan dan pribadi.
 Kerja kasus sosial
(social casework) secara tradisional didefinisikan sebagai suatu proses bantuan
oleh seorang yang terlatih (pekerja sosial atau social worker) kepada seorang
pasien yang memerlukan satu atau lebih pelayanan sosial khusus. Fokusnya ialah
pada masalah luar atau keadaan sosial dan tidak (seperti pada psikoterapi) pada
gangguan dalam individu itu sendiri. Tidak diadakan usaha untuk mengubah pola
dasar kepribadian, tujuannya ialah hanya hendak menangani masalah situasi pada
tingkat realistik (nyata).
 Terapi kerja
dapat berupa sekedar memberi kesibukan kepada pasien, ataupun berupa latihan kerja tertentu
agar ia terampil dalam hal itu dan berguna baginya untuk mencari nafkah kelak.
 Hipno-terapi dan narkoterapi

 Hipnoterapi : Pasien yang dalam trance hipnotik dapat mengingat ingatan yang tidak ada
dalam kesadaran dalam keadaan non hipnotik. Ingatan tersebut dapat digunakan dalam
terapi untuk memperkuat hipotesis psiko analitik terlepas dan dinamika pasien atau
memungkinkan pasien menggunakan ingatan tersebut sebagai katalis untuk asosiasi baru.
 Narkoterapi : Secara intravena disuntikkan suatu hipnotikum dengan efek yang pendek
(umpamanya penthothal atau amital natrium). Dalam keadaan setengah tidur pasien
diwawancara, konflik dianalisa, lalu disintesa. Bahan yang timbul sewaktu narkoterapi
dapat juga dipakai dalam sintesa sesudah pasien sadar kembali.
 Psikoterapi kelompok

adalah terapi di mana orang yang memiliki penyakit emosional yang telah dipilih secara
cermat ditempatkan ke dalam kelompok yang dibimbing oleh ahli terapi yang terlatih
untuk membantu satu sama lainnya dalarn menjalani perubahan kepribadian.

Anda mungkin juga menyukai