Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN TUGAS BESAR

MATA KULIAH MODEL DAN KOMPUTASI PROSES


SIMULASI DAN PERMODELAN REAKTOR BATCH NON-ADIABATIS PADA PROSES
PEMBUATAN NATRIUM NITRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM NITRAT
DENGAN PROGRAM SCILAB 5.5.2

Oleh:
Dessy Noor Istiqomah NIM : 21030115120069
Hanny Dian Mentari NIM : 21030115120012

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
PENDAHULUAN
Tujuan
• Menyusun program dan perancangan reaktor batch non adiabatis untuk
reaksi pembuatan NaNO3 dari NaCl dan HNO3 berbasis scilab 5.5.2.
• Menyusun program dan perancangan reaktor batch non adiabatis untuk
mencari hubungan waktu dengan konversi pada reaksi pembuatan NaNO3
dari NaCl dan HNO3 dengan menggunakan scilab 5.5.2.
• Menyusun program dan perancangan reaktor batch non adiabatis untuk
mencari hubungan temperatur dengan waktu operasi pada reaksi
pembuatan NaNO3 dari NaCl dan HNO3 dengan menggunakan scilab 5.5.2.
• Menyusun program dan proses perancangan reaktor batch non adiabatis
untuk mencari hubungan konsentrasi dengan waktu operasi pada reaksi
pembuatan NaNO3 dari NaCl dan HNO3 dengan menggunakan scilab 5.5.2.
Jenis Reaktor

Batch CSTR

PFR
Kondisi Operasi Reaktor
• Adiabatis
• Non Adiabatis

Sifat Reaksi Berdasarkan Panas Reaksi


• Endotermis
• Eksotermis
Arah Kesetimbangan Reaksi
• Reversible
• Irreversible

Jenis Proses Reaksi


• Monomolekuler
• Bimolekuler
Kompleksitas Reaksi
• Reaksi Seri

• Reaksi Paralel
Studi Kasus
Reaksi utama : 3 NaCl + 3 HNO3  3 NaNO3 + 3 HCl
Reaksi samping : HNO3 + 3HCl  NOCl + Cl2 + 2H2O

Mol Etilen Oksida : Mol Air = 1:5


Suhu Operasi = 130oC
(Kakimoto & Osa, 2002)
Selektifitas Etilen Glikol = 81 %
Selektifitas Dietilen Glikol= 14 %
Selektifitas Etilen Glikol = 5 %
(McKetta & Cunningham, 1984)
Tinjauan Termodinamika
Reaksi utama : C2H4O + H2O  C2H6O2
H298 = -93,085 kJ/mol
K = 4,035 x 109

Reaksi samping : C2H6O2 + C2H4O C4H10O3


H298 = -131,505 kJ/mol
K = 2,45 x 1017
Tinjauan Kinetika
Reaksi utama : C2H4O + H2O  C2H6O2
A = 8,8 x 102 m3/mol.s
Ea = 19000 kal/mol
−19000
𝑘1 = 8,8 ∙ 102 𝑒 1,987∙𝑇

Reaksi samping : C2H6O2 + C2H4O C4H10O3


A = 2,2 x 103 m3/mol.s
Ea = 19000 kal/mol
−19000
𝑘2 = 2,2 ∙ 103 𝑒 1,987∙𝑇

(Strickler, et al., 2000)


Kasus yang Dirancang
Mol Etilen Oksida : Mol Air = 1:5
Suhu Operasi = 130oC
Konversi yang diinginkan = 95%
Suhu Pendingin = 27oC

Tujuan :
• X vs t
• T vs t
• C vs t
Algoritma Penyelesaian
Algoritma Penyelesaian

Dengan nilai :
−19000
𝑘1 = 8,8 ∙ 102 𝑒 1,987∙𝑇
−19000
𝑘2 = 2,2 ∙ 103 𝑒 1,987∙𝑇
Membuat Function
function ydot=fungsi(t, y) CD=CD0+(CA0*y(2)) //Konsentrasi D
k1=8.8*10^6*exp(-Ea/(R*y(4))) //Konstanta kecepatan reaksi 1 r1=k1*CA*CB //Kecepatan reaksi 1
k2=2.2*10^5*exp(-Ea/(R*y(4))) //Konstanta kecepatan reaksi 1 r2=k2*CA*CC //Kecepatan reaksi 2
CpA=Cp1(1)+(Cp2(1)*y(4))+(Cp3(1)*y(4)^2)+(Cp4(1)*y(4)^3) //Cp zigma=((NA*CpA)+(NB*CpB)+(NC*CpC)+(ND*CpD)) //Pembilang
senyawa A untuk persamaan neraca panas
CpB=Cp1(2)+(Cp2(2)*y(4))+(Cp3(2)*y(4)^2)+(Cp4(2)*y(4)^3) //Cp ydot(1)=(r1*V)/(NA0) //dXA1/dt
senyawa B ydot(2)=(r2*V)/(NA0) //dXA2/dt
CpC=Cp1(3)+(Cp2(3)*y(4))+(Cp3(3)*y(4)^2)+(Cp4(1)*y(4)^3) //Cp ydot(3)=((CA*((k1*CB)+(k2*CC)))/CA0) //dXA/dt
senyawa C ydot(4)=(((UA*(Ta-y(4)))+((-dHtotal1*r1*V)+(-dHtotal2*V*r2)))/zigma)
CpD=Cp1(4)+(Cp2(4)*y(4))+(Cp3(4)*y(4)^2)+(Cp4(4)*y(4)^3) //Cp //dT/dt
senyawa D ydot(5)=-r1-r2 //dCA/dt
NA=NA0*(1-y(3)) //Mol A ydot(6)=-r1 //dCB/dt
NB=NB0-(NA0*y(1)) //Mol B ydot(7)=r1-r2 //dCC/dt
NC=NC0+(NA0*(y(1)-y(2))) //Mol C ydot(8)=r2
ND=ND0+(NA0*y(2)) //Mol D endfunction
CA=CA0*(1-y(3)) //Konsentrasi A
CB=CB0-(CA0*y(1)) //Konsentrasi B
CC=CC0+(CA0*(y(1)-y(2))) //Konsentrasi C
Menentukan Kondisi Batas
Persamaan Diferensial
y0=[0;0;0;403.15;CA0;CB0;CC0;CD0] //kondisi mula mula
t0=0 //waktu mula mula
ti=evstr(x_mdialog("Waktu Reaksi","Input Waktu Reaksi (s)","1200"))
t=0:20:ti //interval waktu 30s hingga ti

Menyelesaikan Persamaan Secara


Simultan
ydot=ode(y0,t0,t,fungsi) //menyelesaikan persamaan diferensial
Menampilkan Hasil Program
Dalam Tabel
printf("Tabel 2. Hubungan Waktu Tinggal dengan Konversi, Suhu, dan
Konsentrasi Hingga Waktu %d s\n",ti)
printf(“---------------------------------------------------------------------------------
-------“)
disp(“Waktu(s) Konversi Suhu(K) C C2H40 C H2O C
C2H6O2 C C4H10O3”)
printf(“---------------------------------------------------------------------------------
-------“)
disp([t,y(:,3:8)]) //menampilkan hasil dalam tabel
printf('”--------------------------------------------------------------------------------
--------\n”)
Menampilkan Hasil Program
Dalam Grafik
clf //menghapus grafik yg dibuat sebelumnya title("Gambar 2. Profil Hubungan Waktu Tinggal dengan Suhu") //judul
subplot(2,2,1) //letak grafik di pojok kiri atas grafik

plot2d(t,y(:,[1 2 3]),[3 4 5]) //plotting grafik t VS X xlabel("Waktu (Detik)") //label sumbu x

title("Gambar 1. Profil Hubungan Waktu Tinggal dengan Konversi Etilen ylabel("Suhu (Kelvin)") //label sumbu y
legend('Suhu Reaktor',1) //legenda grafik
Oksida") //judul grafik
subplot(2,2,3) //letak grafik di pojok kiri bawah
xlabel("Waktu (Detik)") //label sumbu x
plot2d(t,y(:,[5 6 7 8]),[1 2 3 5])
ylabel("Konversi") //label sumbu y
title("Gambar 3. Profil Hubungan Waktu Tinggal dengan Konsentrasi")
legend(["Konversi Etilen Oksida pada reaksi 1" "Konversi Etilen Oksida
//judul grafik
pada reaksi 2" "Konversi total Etilen Oksida"],-1) //legenda grafik
xlabel("Waktu (Detik)") //label sumbu x
subplot(2,2,2) //letak grafik di pojok kanan atas ylabel("Konsentrasi (mol/liter)") //label sumbu y
plot2d(t,y(:,4),5) //plotting grafik t VS T legend(["Etilen Oksida" "Air" "Etilen Glikol" "Dietilen Glikol"],-1)
//legenda grafik
Profil Hubungan Waktu Tinggal
dengan Konversi
Profil Hubungan Waktu Tinggal
dengan Suhu Reaktor
Profil Hubungan Waktu Tinggal
dengan Konsentrasi
Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan program Scilab 5.5.2 dapat diketahui bahwa
perancangan reaktor batch pada reaksi hidrasi ethylene oxide dapat dilakukan secara non
adiabatic eksotermis dengan reaksi seri bimolekuler.
2. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan program Scilab 5.5.2 dapat diketahui bahwa
seiring bertambahnya waktu operasi maka dapat terlihat bahwa konversi reaksi cenderung
meningkat.
3. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan program Scilab 5.5.2 dapat diketahui bahwa
seiring bertambahnya waktu operasi maka suhu reaktor mula mula mengalami kenaikan
hingga 403,15008 K, selanjutnya suhu perlahan kembali turun hingga 403.15 K. Hal ini
terjadi karena reaksi hidrasi etilen oksida bersifat eksotermis non adiabatis.
4. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan program Scilab 5.5.2 dapat diketahui bahwa
seiring bertambahnya waktu tinggal dalam reaktor, maka etilen glikol dan dietilen glikol
sebagai produk yang terbentuk cenderung meningkat, sedangkan etilen oksida dan air
sebagai reaktan akan semakin berkurang.
Kesimpulan
1. Sebaiknya diperlukan ketelitian untuk menyusun
algoritma dan penulisan rumus yang ada di scilab
terutamanya jika menggunakan persamaan-persamaan
dengan tujuan tertentu.
2. Sebaiknya terlebih dahulu menguasai dasar dasar teori
reaktor dan skematis perhitungan sehingga akan lebih
memudahkan dalam penyusunan dan
pengaplikasiannya.
3. Sebaiknya dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat
untuk kasus-kasus yang lain untuk penyelesaian
menggunakan model perhitungan matematis scilab.
Daftar Pustaka
Fogler, H. S., 2004. Elements of Chemical Reaction Engineering. 3 ed. New Delhi:
Prentice-Hall, Inc.
Kakimoto, Y. & Osa, Y., 2002. Method for Production of Ethylene Glycol. United States,
Patent No. 6,417,411 B2.
Levenspiel, O., 1999. Chemical Reaction Engineering. 3 ed. New York: John Wiley &
Sons, Inc.
McKetta, J. J. & Cunningham, W. A., 1984. Encyclopedia of Chemical Processing and
Design. New York: Marcel Dekker, Inc.
Sanju Nanda, 2008. Reactors and Fundamentals of Reactors Design for Chemical
Reaction. Rohtak: Dept. of Pharmaceutical Sciences.
Smith, J., Van Ness, H. C. & Abbot, M. M., 2001. Chemical Engineering
Thermodynamics. 6 ed. New York: McGraw-Hill.
Strickler, G. R., Landon, V. G., Lee, G.-s. J. & Rievert, W. J., 2000. Method for Making
Glycol in An Adiabatic Reactor System. United States, Patent No. 6,160,187.
Yaws, C. L., 1999. Chemical Properties Handbook. New York: McGraw Hill.

Anda mungkin juga menyukai