Oleh:
Dessy Noor Istiqomah NIM : 21030115120069
Hanny Dian Mentari NIM : 21030115120012
Batch CSTR
PFR
Kondisi Operasi Reaktor
• Adiabatis
• Non Adiabatis
• Reaksi Paralel
Studi Kasus
Reaksi utama : 3 NaCl + 3 HNO3 3 NaNO3 + 3 HCl
Reaksi samping : HNO3 + 3HCl NOCl + Cl2 + 2H2O
Tujuan :
• X vs t
• T vs t
• C vs t
Algoritma Penyelesaian
Algoritma Penyelesaian
Dengan nilai :
−19000
𝑘1 = 8,8 ∙ 102 𝑒 1,987∙𝑇
−19000
𝑘2 = 2,2 ∙ 103 𝑒 1,987∙𝑇
Membuat Function
function ydot=fungsi(t, y) CD=CD0+(CA0*y(2)) //Konsentrasi D
k1=8.8*10^6*exp(-Ea/(R*y(4))) //Konstanta kecepatan reaksi 1 r1=k1*CA*CB //Kecepatan reaksi 1
k2=2.2*10^5*exp(-Ea/(R*y(4))) //Konstanta kecepatan reaksi 1 r2=k2*CA*CC //Kecepatan reaksi 2
CpA=Cp1(1)+(Cp2(1)*y(4))+(Cp3(1)*y(4)^2)+(Cp4(1)*y(4)^3) //Cp zigma=((NA*CpA)+(NB*CpB)+(NC*CpC)+(ND*CpD)) //Pembilang
senyawa A untuk persamaan neraca panas
CpB=Cp1(2)+(Cp2(2)*y(4))+(Cp3(2)*y(4)^2)+(Cp4(2)*y(4)^3) //Cp ydot(1)=(r1*V)/(NA0) //dXA1/dt
senyawa B ydot(2)=(r2*V)/(NA0) //dXA2/dt
CpC=Cp1(3)+(Cp2(3)*y(4))+(Cp3(3)*y(4)^2)+(Cp4(1)*y(4)^3) //Cp ydot(3)=((CA*((k1*CB)+(k2*CC)))/CA0) //dXA/dt
senyawa C ydot(4)=(((UA*(Ta-y(4)))+((-dHtotal1*r1*V)+(-dHtotal2*V*r2)))/zigma)
CpD=Cp1(4)+(Cp2(4)*y(4))+(Cp3(4)*y(4)^2)+(Cp4(4)*y(4)^3) //Cp //dT/dt
senyawa D ydot(5)=-r1-r2 //dCA/dt
NA=NA0*(1-y(3)) //Mol A ydot(6)=-r1 //dCB/dt
NB=NB0-(NA0*y(1)) //Mol B ydot(7)=r1-r2 //dCC/dt
NC=NC0+(NA0*(y(1)-y(2))) //Mol C ydot(8)=r2
ND=ND0+(NA0*y(2)) //Mol D endfunction
CA=CA0*(1-y(3)) //Konsentrasi A
CB=CB0-(CA0*y(1)) //Konsentrasi B
CC=CC0+(CA0*(y(1)-y(2))) //Konsentrasi C
Menentukan Kondisi Batas
Persamaan Diferensial
y0=[0;0;0;403.15;CA0;CB0;CC0;CD0] //kondisi mula mula
t0=0 //waktu mula mula
ti=evstr(x_mdialog("Waktu Reaksi","Input Waktu Reaksi (s)","1200"))
t=0:20:ti //interval waktu 30s hingga ti
title("Gambar 1. Profil Hubungan Waktu Tinggal dengan Konversi Etilen ylabel("Suhu (Kelvin)") //label sumbu y
legend('Suhu Reaktor',1) //legenda grafik
Oksida") //judul grafik
subplot(2,2,3) //letak grafik di pojok kiri bawah
xlabel("Waktu (Detik)") //label sumbu x
plot2d(t,y(:,[5 6 7 8]),[1 2 3 5])
ylabel("Konversi") //label sumbu y
title("Gambar 3. Profil Hubungan Waktu Tinggal dengan Konsentrasi")
legend(["Konversi Etilen Oksida pada reaksi 1" "Konversi Etilen Oksida
//judul grafik
pada reaksi 2" "Konversi total Etilen Oksida"],-1) //legenda grafik
xlabel("Waktu (Detik)") //label sumbu x
subplot(2,2,2) //letak grafik di pojok kanan atas ylabel("Konsentrasi (mol/liter)") //label sumbu y
plot2d(t,y(:,4),5) //plotting grafik t VS T legend(["Etilen Oksida" "Air" "Etilen Glikol" "Dietilen Glikol"],-1)
//legenda grafik
Profil Hubungan Waktu Tinggal
dengan Konversi
Profil Hubungan Waktu Tinggal
dengan Suhu Reaktor
Profil Hubungan Waktu Tinggal
dengan Konsentrasi
Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan program Scilab 5.5.2 dapat diketahui bahwa
perancangan reaktor batch pada reaksi hidrasi ethylene oxide dapat dilakukan secara non
adiabatic eksotermis dengan reaksi seri bimolekuler.
2. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan program Scilab 5.5.2 dapat diketahui bahwa
seiring bertambahnya waktu operasi maka dapat terlihat bahwa konversi reaksi cenderung
meningkat.
3. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan program Scilab 5.5.2 dapat diketahui bahwa
seiring bertambahnya waktu operasi maka suhu reaktor mula mula mengalami kenaikan
hingga 403,15008 K, selanjutnya suhu perlahan kembali turun hingga 403.15 K. Hal ini
terjadi karena reaksi hidrasi etilen oksida bersifat eksotermis non adiabatis.
4. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan program Scilab 5.5.2 dapat diketahui bahwa
seiring bertambahnya waktu tinggal dalam reaktor, maka etilen glikol dan dietilen glikol
sebagai produk yang terbentuk cenderung meningkat, sedangkan etilen oksida dan air
sebagai reaktan akan semakin berkurang.
Kesimpulan
1. Sebaiknya diperlukan ketelitian untuk menyusun
algoritma dan penulisan rumus yang ada di scilab
terutamanya jika menggunakan persamaan-persamaan
dengan tujuan tertentu.
2. Sebaiknya terlebih dahulu menguasai dasar dasar teori
reaktor dan skematis perhitungan sehingga akan lebih
memudahkan dalam penyusunan dan
pengaplikasiannya.
3. Sebaiknya dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat
untuk kasus-kasus yang lain untuk penyelesaian
menggunakan model perhitungan matematis scilab.
Daftar Pustaka
Fogler, H. S., 2004. Elements of Chemical Reaction Engineering. 3 ed. New Delhi:
Prentice-Hall, Inc.
Kakimoto, Y. & Osa, Y., 2002. Method for Production of Ethylene Glycol. United States,
Patent No. 6,417,411 B2.
Levenspiel, O., 1999. Chemical Reaction Engineering. 3 ed. New York: John Wiley &
Sons, Inc.
McKetta, J. J. & Cunningham, W. A., 1984. Encyclopedia of Chemical Processing and
Design. New York: Marcel Dekker, Inc.
Sanju Nanda, 2008. Reactors and Fundamentals of Reactors Design for Chemical
Reaction. Rohtak: Dept. of Pharmaceutical Sciences.
Smith, J., Van Ness, H. C. & Abbot, M. M., 2001. Chemical Engineering
Thermodynamics. 6 ed. New York: McGraw-Hill.
Strickler, G. R., Landon, V. G., Lee, G.-s. J. & Rievert, W. J., 2000. Method for Making
Glycol in An Adiabatic Reactor System. United States, Patent No. 6,160,187.
Yaws, C. L., 1999. Chemical Properties Handbook. New York: McGraw Hill.