Anda di halaman 1dari 15

TANAMAN OBAT BERKHASIAT

ANTI-INFEKSI
Kelompok 6
Clara Winna Srinatha (I1022151008)
Yulan Hendriana (I1022151022)
Nurul Riezki Arvianti (I1022151018)
Grassella (I1022151045)
Adityar Rahman Harris (I1022151048)
LATAR BELAKANG
• Infeksi merupakan proses invasi dan multiplikasi berbagai
mikroorganisme ke dalam tubuh (seperti bakteri, virus, jamur, dan
parasit), yang saat dalam keadaan normal, mikroorganisme tersebut
tidak terdapat di dalam tubuh. Indonesia yang kaya akan sumber daya
alam memiliki banyak tanaman obat yang secara empirik digunakan
untuk mengobati penyakit infeksi.
PENDAHULUAN
• Tujuan
1. Mengetahui tentang patofisiologi infeksi
2. Mengetahui tentang tanaman obat yang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit infeksi
• Manfaat
Sebagai informasi kepada masyarakat tanaman obat di Indonesia yang
memiliki manfaat anti-infeksi.
Tinjauan Pustaka
bersin

Hewan ke manusia
Kontak langsung (gigitan atau
cakaran binatang)

Ibu hamil melalui


Penularan Infeksi
plasenta

Serangga (nyamuk,
Kontak tidak
lalat, kutu,
langsung
tunggau)

Setelah masuk ke dalam tubuh, mikroorganisme tersebut


mengakibatkan beberapa perubahan. Mikroorganisme
tersebut memperbanyak diri dengan caranya masing-masing
dan menyebabkan cedera jaringan dengan berbagai
mekanisme yang mereka punya, seperti mengeluarkan
toksin, mengganggu DNA sel normal, dan sebagainya
Gejala
Infeksi bakteri : demam, sakit
tenggorokan, batuk, diare, konstipasi, Gejala yang ditimbulkan
mual, muntah kadang bersifat lokal (di
tempat masuknya
mikroorganisme) atau
sistemik (menyebar ke
Virus : flu, pegal-pegal, gangguan seluruh tubuh). Gejala
pencernaan, kulit kemerahan, malaise, paling umum dirasakan
hidung berair, pembesaran KGB. oleh orang yang terkena
infeksi adalah demam

Jamur : gatal, kemerahan, rasa


terbakar, kulit bersisik.
Keputihan
Tanaman Obat Berkhasiat Mengobati Infeksi
1. Daun Jambu Biji (Psidium guajava)
Kandungan : Psidium guajava L. Mekanisme : Senyawa
diketahui mengandung beberapa
bahan aktif antara lain tanin,
quercetin memiliki potensi
flavonoid, guayaverin, sebagai agen antidiare
leukosianidin, minyak atsiri, asam dengan menghambat
malat, damar, dan asam oksalat, pelepasan asetilkolin yang
tetapi hanya komponen khusus Indikasi : anti-daire, anti- dapat meningkatkan
seperti flavonoid, tanin, minyak
atsiri, dan alkaloid yang memiliki infalamasi, hipoglikemi, dan kontraksi usus akibat
efek farmakologi sebagai antidiare antihipertensi. adanya iritasi oleh bakteri
terutama pada penyakit diare penyebab diare seperti
yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus,
seperti Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Salmonella
Escherichia coli, Salmonella
enteritidis, Bacillus cereus, dan enteritidis, Bacillus cereus,
Vibrio cholera. dan Vibrio cholera.
2. Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.)

• Indikasi : Aktivitas antibakteri terhadap E.coli dan


S. Aureus
• Mekanisme :
Tanin Flavonoid Minyak atsiri
• minyak atsiri
• Tanin • Merusak umumnya dibagi
membentuk dinding menjadi dua iri
ikatan hidrogen komponen yaitu
dengan protein
sel bakteri golongan
sehingga pada hidrokarbon dan
golongan
terdenaturasis bagian hidrokarbon
ehingga
menganggu
fosfolipid teroksigenasi
yang memiliki
metabolisme aktivitas
bakteri antibakteri yang
kuat.
3. Biji Jinten Hitam (Nigella Sativa)
• Kandungan : timokuinon, nigelon, asam lemak tak jenuh
• Indikasi : imunomodulator, antivirus, antidiabetes mellitus,
antikanker, antiasma dan antiepilepsi.
• Mekanisme : Kandungan Timokuinon, nigelon dan asam lemak tak
jenuh kandungan yang diduga bersifat antioksidatif, kemopreventif
dan imunomodulator. Ekstrak heksan biji jinten hitam dapat
meningkatkan limfosit CD4, CD8, kadar IFN-gamma dan
hematoprotektor.
4. Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.)
• Kandungan : minyak atsiri, kurkumin, resin, oleoresin, desmetoksikurkumin,
bidesmetoksikurkumin, lemak, protein, kalsium, fosfor dan besi
• Indikasi : antioksidan, anti karsinogen, anti alzeimer dan juga anti kanker
• Curcumin terbukti dapat menghambat siklus replikasi HIV melalui
mekanisme, yaitu inhibitor integrase, inhibitor protease, inhibitor NF-kB,
inhibitor LTR, dan represi topoisomerase. Selain itu, beberapa efek dari
curcumin dapat memperbaiki gejala HIV/AIDS, seperti infeksi oportunistik
jamur dan bakteri, diare terkait HIV/AIDS, dan limfoma karena curcumin
berpotensi sebagai antimikroba, antikanker, dan antiinflamasi
5. Daun Mangga (Mangifera indica L)
• Berdasarkan hasil uji fitokimia ekstrak metanol daun mangga menunjukkan
adanya senyawa golongan alkaloid, flavonoid, stereoid, polifenol, tanin, dan
saponin, serta mangiverin
• Indikasi : antioksidan, antimikroba, dan antikanker.
• Mekanisme :

antijamur memiliki mekanisme kerja dengan


cara menetralisasi enzim yang terkait dalam steroid yang di isolasi dari daun damar dapat
invasi jamur, merusak membran sel jamur, alkaloid memiliki aktivitas sebagai antimikroba beracun, toksik bagi mikroba dan memiliki efek
menghambat sistem enzim jamur sehingga dengan merusak dinding sel mikroba. antijamur sehingga dapat digunakan dalam
mengganggu terbentuknya ujung hifa dan bidang pengobatan
mempengaruhi sintesis asam nukleat dan
protein.
Kesimpulan
• Tanaman yang memiliki aktivitas antibakteri antara lain daun jambu
biji (Psidium guajava) dan daun kemangi (Ocimum sanctum L.) yang
digunakan dalam pengobatan diare
• Tanaman yang memiliki aktivitas antiretroviral antara lain rimpang
kunyit (Curcuma domestica Val.) dan biji jinten hitam (Nigella Sativa)
yang digunakan dalam pengobatan HIV-AIDS.
• Tanaman yang memiliki aktivitas antijamur antara lain daun mangga
(Mangifera indica L) digunakan dalam pengobatan keputihan akibat
infeksi Candida albicans.
DAFTAR PUSTAKA
1. Fratiwi Y. The Potential of Guava Leaf (Psidium Guajava L.) for Diarrhea. J. Majority.
2015 Jan; 4(1).
2. Angelina M, Turnip M, Khotimah S. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun
Kemangi (Ocimum sanctum L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus. Protobiont. 2015; 4(1) ; 184-189.
3. Onifade AA, Jewell AP, Adedeji WA. Nigella Sativa Concoction Induced Sustained
Seroreversion in HIV Patient. NCBI. 2013 Aug; 10(5).
4. Wijaya S, Arifin M. Analisis Potensi Nanocurcumin Terkapsulasi Apotransferrin sebagai
Inovasi Pengembangan Terapi pada Penderita HIV/AIDS. Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya. Jan 2016.
5. Ningsih DR, Zusfahair, Mantari D. Ekstrak Daun Mangga (mangifera indica l.) sebagai
Antijamur terhadap Jamur Candida albicans dan Identifikasi Golongan Senyawanya.
Jurnal Kimia Riset. Juni 2017; 2(1)
6. Garna H. Patofisiologi Infeksi Bakteri pada Kulit. Sari Pediatri. 2011; 2(4).

Anda mungkin juga menyukai