Anda di halaman 1dari 30

HIPERTENSI

Kelompok 2 A
DEFINISI

Hipertensi didefinisikan dengan meningkatnya tekanan


darah arteri yang persisten.

Penderita dengan tekanan darah diastolik (TDD) kurang dari


90 mmHg dengan tekanan darah sistolik (TDS) lebih besar
sama dengan 140 mmHg mengalami hipertensi sistolik
terisolasi.

Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Normal <120 Dan <80


Prehipertensi 120-139 Atau 80-89
Tahap 1 hipertensi 140-159 Atau 90-99
Tahap 2 hipertensi ≥160 Atau ≥100
INSIDEN/PREVALENSI
Jumlah penderita hipertensi di 5 provinsi dengan prevalensi
hipertensi tertinggi dan terendah berdasarkan Hasil Riskesdas
2013
MEKANISME

Antidiuretic hormon
(ADH)
ETIOLOGI

Berdasarkan penyebab:
- Hipertensi Primer/Hipertensi esensial
- Hipertensi sekunder/Hipertensi non esensial

Berdasarkan bentuk hipertensi:


- Hipertensi diastolik (diastolic hypertension),
- Hipertensi campuran (sistol dan diastol yang meninggi),
- Hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension).

Terdapat jenis hipertensi yang


lain :
•Hipertensi pulmonal
•Hipertensi pada kehamilan
DIAGNOSIS, TANDA & GEJALA

Gejala Klinik

Hipertensi , Merokok , Obesitas (BMI ≥30) , Immobilitas, Dislipidemia ,


Diabetes mellitus , Mikroalbuminuria atau perkiraan GFR<60 ml/min , Umur
(>55 tahun untuk laki-laki, >65 tahun untuk perempuan)

Pemeriksaan Laboratorium

Kerusakan Organ Target

- Jantung : Left ventricular hypertrophy


- Angina atau sudah pernah infark miokard
- Sudah pernah revaskularisasi koroner
- Gagal jantung
- Otak : Stroke atau TIA
- Penyakit ginjal kronis
- Penyakit arteri perifer
- Retinopathy
- BMI = Body Mass Index; GFR= glomerular Filtration Rate;
TIA = transient ischemic attack
FAKTOR RISIKO

Dapat Dimodifikasi Tidak dapat Dimodifikasi

Stres Riwayat keluarga


Obesitas Umur
Nutrisi Jenis kelamin
Konsumsi Makanan berlemak jenuh Etnis
Konsumsi zat berbahaya
Aktivitas Fisik
PENGOBATAN

Tujuan Terapi:
1. Secara keseluruhan tujuan penanganan hipertensi
adalah menurangi morbiditas dan kematian.
2. Target nilai tekanan darahnya adalah kurang dari
140/90 untuk hipertensi tidak komplikasi dan kurang
dari 130/80 untuk penderita diabetes mellitus serta
ginjal kronik.
3. TDS merupakan indikasi yang baik untuk resiko
kardiovaskular daripada TDD dan seharusnya
dijadikan tanda klinik primer dalam mengontrol
hipertensi.

Menerapkan gaya hidup sehat bagi
setiap orang sangat penting untuk
mencegah tekanan darah tinggi dan
merupakan bagian yang penting
dalam penanganan hipertensi.
Semua pasien dengan prehipertensi
dan hipertensi harus melakukan
perubahan gaya hidup.
TERAPI NON FARMAKOLOGI

Perkiraan Penurunan
Modifikasi Rekomendasi
Tekanan Darah (Range)

Rekomendasi penurunan berat


badan dilakukan dengan cara
Penurunan berat badan mengurangi asupan kalori dan 5-20 mmHg/penurunan 10
(BB) meningkatkan aktivitas fisik, kg BB
pelihara berat badan normal
(BMI 18,5 – 24,9).
Diet kaya dengan buah, sayur,
dan produk susu rendah lemak
Adopsi pola makan
dengan kandungan lemak jenuh 8-14 mmHg
DASH
dan total lebih sedikit, kaya
potassium dan kalsium
Mengurangi asupan sodium,
tidak lebih dari 100 mmol/hari
Diet rendah sodium 2-8 mmHg
(2,4 g sodium atau 6 g sodium
klorida)
Melakukan aktifitas fisik aerobik
Aktifitas fisik seperti jalan kaki 30 menit/hari, 4-9 mmHg
beberapa hari/minggu

Batasi minum alkohol tidak lebih


Minum alkohol sedikit dari 2 minuman/hari untuk laki-
2-4 mmHg
saja laki dan 1 minuman/hari untuk
perempuan

Singkatan: BMI, body mass index, BB, berat badan, DASH, Dietary Approach to Stop
Hypertension
* Berhenti merokok, untuk mengurangi risiko kardiovaskuler secara keseluruhan
Algoritma Terapi hipertensi menurut JNC 8
Compeling Indication dalam Penanganan
Hipertensi
TERAPI FARMAKOLOGI
INTERAKSI OBAT
No. Obat Hipertensi Obat Lain Interaksi
1. Obat tekanan Amfetamin Efek Obat tekanan darah tinggi menurun, sehingga tekanan
darah tinggi darah tinggi tidak terkendali dengan baik.
(semua)
Obat angina jantung Tekanan darah turun menjadi terlalu rendah, penurunan
tekanan darah yang hebat dapat menyebabkan kejang atau
syok.
Antiaritmika jantung Tekanan darah turun terlalu rendah, penurunan tekanan
darah yang hebat dapat menyebabkan kejang atau syok.
Antipsikotika Tekanan darah turun terlalu rendah, penurunan tekanan
darah yang hebat dapat menyebabkan kejang atau syok.
Obat asma (gol. Efek Obat tekanan darah tinggi menurun, sehingga tekanan
Epinefrin) darah tinggi tidak terkendali dengan baik.
Obat flu dan batuk Efek Obat tekanan darah tinggi menurun, sehingga tekanan
yang mengandung darah tinggi tidak terkendali dengan baik.
pelega hidung
Pil pelangsing yang Efek Obat tekanan darah tinggi menurun, sehingga tekanan
mengandung darah tinggi tidak terkendali dengan baik.
fenilpropanolamin
Metilfenidat Efek Obat tekanan darah tinggi menurun, sehingga tekanan
darah tinggi tidak terkendali dengan baik.
2. Pemblok beta Alkohol Tekanan darah turun menjadi terlalu rendah, penurunan tekanan
darah yang hebat dapat menyebabkan kejang atau syok.
Amfetamin Efek obat pemblok beta menurun, tekanan darah yang ditangani
tidak terkendali. Dapat menimbulkan demam, sakit kepala, dan
gangguan penglihatan.
Obat angina atau Tekanan darah turun menjadi terlalu rendah, penurunan tekanan
antiaritmika darah yang hebat dapat menyebabkan kejang atau syok.
Antidepresan (jenis Tekanan darah meningkat dengan cukup berarti.
IMAO)
Antidepresan (jenis Efek obat pemblok beta menurun, tekanan darah yang ditangani
siklik) tidak terkendali.
(kecuali antidepresan trazadon)
Antipsikotika Tekanan darah turun menjadi terlalu rendah dan juga
meningkatkan efek obat pemblok beta sehingga menyebabkan
bradikardia, lelah, aritmia jantung dan nafas berbunyi.
Obat asma (gol. Kombinasi obat ini dapat melawan efek masing masing obat.
Epinefrin)
Obat asma (gol. Efek teofilin menurun sehingga asma tidak sembuh sempurna
Teofilin)
Barbiturat Efek obat pemblok beta menurun, tekanan darah yang ditangani
tidak terkendali.
Obat jantunhg Kombinasi ini dapat merugikan jantung, sehingga harus dipantau
pemblok kalsium secara hati hati efek obat pada pasien.
Simetidin Efek obat pemblok beta meningkat, sehingga kemungkinan adanya
efek samping merugikan seperti bradikardia.
Klonidin(Catapres) Tekanan darah naik kembali.
Obat flu dan batuk Efek obat pemblok beta menurun, tekanan darah yang ditangani
yang mengandung tidak terkendali.
pelega hidung
Obat diabetes Dapat menurunkan dan meningkatkan efek obat diabetes, jika efek
obat diabetes meningkat makan kadar gula darah dapat turun
drastis.
Pil pelangsing Efek obat pemblok beta menurun, tekanan darah yang ditangani
tidak terkendali.
Metilfenidat Efek obat pemblok beta menurun, tekanan darah yang ditangani
tidak terkendali.
Prazosin Efek obat pemblok beta menurun, sehingga terjadi hipotensi
postural berat
Primidon Efek obat pemblok beta menurun, tekanan darah yang ditangani
tidak terkendali.
Obat gol. reserpin Efek masing masing obat meningkat sehingga terjadi bradikardia
dan penurunan tekanan darah
Vasodilator Tekanan darah menurun secara drastis akibatnya terjadi hipotensi
postural.
3. Kaptopril (Capoten) Antidepresan (jenis Tekanan darah menurun
IMAO) secara drastis akibatnya
terjadi hipotensi postural.
Diuretika Tekanan darah menurun
secara drastis akibatnya
terjadi hipotensi postural.
Penisilin Kadar kalium dalam tubuh
meningkat sehingga
mengakibatkan lemah otot,
bradikardia, aritmia jantung.
Tambahan kalium Kadar kalium dalam tubuh
meningkat sehingga
mengakibatkan lemah otot,
bradikardia, aritmia jantung.
Pengganti garam Kadar kalium dalam tubuh
meningkat sehingga
mengakibatkan lemah otot,
bradikardia, aritmia jantung.
4. Diuretika Antidepresan (jenis Tekanan darah menurun secara drastis akibatnya terjadi
IMAO) hipotensi postural.
Kaptopril (Capoten) Tekanan darah menurun secara drastis akibatnya terjadi
hipotensi postural.
Kortikosteroid Menyebabkan tubuh kehilangan banyak kalium dan
menahan terlalu banyak natrium. Kehilangan kalium
mengakibatkan kejang, bradikardia, aritmia. Terlalu banyak
natrium menyebabkan edema, haus, tekanan darah tinggi.
Obat diabetes Efek obat diabetes menurun, sehingga kadar gula dalam
darah tetap tinggi.
Obat jantung digitalis Dapat merugikan jantung, karena obat diuretika mengurangi
kadar kalium dalam tubuh, jantung sangat peka terhadap
digitalis sehingga menyebabkan mempertinggi resiko
keracunan digitalis yang disertai mual, sakit kepala.
Litium Efek obat litium meningkat, sehingga menyebabkan pusing,
mual, kehilangan nafsu makan.
Obat nyeri dan obat Efek obat diuretika menurun, sehingga tekanan darah tidak
radang non terkendali.
kortikosteroid
Prazosin Obat diuretika dapat meningkatkan efek merugikan dari
prazosin, sehingga mengakibatkan hipotensi postural.
5. Klonidin Depresan lain (alkohol, Mengantuk, pusing, hilang koordinasi otot
antikolinergik, dan kewaspadan mental
antikonvulsan)
Antidepresan (jenis Efek obat klonidin menurun,sehigga
siklik) tekanan darah tidak terkendali dengan baik
karena kedua obat ini adalah depresan
susuan saraf pusat.
Obat jantung pemblok Tekanan darah kembali meningkat karena
beta
Levodopa Efek obat levodopa menurun, sehingga
parkinson tidak tekendali dengan baik.
Tolazolin Efek obat klonidin menurun, sehingga
tekanan darah tidak terkendali dengan baik.
6. Guanetidin Alkohol Tekanan darah turun terlalu rendah, sehingga
(Esimil, Ismelin) mengakibatkan hipotensi postural.
Antidepresan (jenis Efek obat guanetidin menurun, sehingga tekanan darah
IMAO) tidak terkendali dengan baik.
Antidepresan (jenis Efek obat guanetidin menurun, sehingga tekanan darah
siklik) tidak terkendali dengan baik.
Antipsikotika Efek obat guanetidin menurun, sehingga tekanan darah
tidak terkendali dengan baik.
Klorprotiksen Efek obat guanetidin menurun, sehingga tekanan darah
tidak terkendali dengan baik.
Obat diabetes Efek obat diabetes meningkat, sehingga kadar gula darah
terlalu rendah dan mengakibatkan hipoglikemia.
Haloperidol Efek obat guanetidin menurun, sehingga tekanan darah
tidak terkendali dengan baik.
Levodopa Tekanan darah menurun secara drastis akibatnya terjadi
hipotensi postural.
Loksapin Tekanan darah menurun secara drastis akibatnya terjadi
hipotensi postural.
Minoksidil Tekanan darah menurun secara drastis akibatnya terjadi
hipotensi postural.
Molindon Tekanan darah menurun secara drastis akibatnya terjadi
hipotensi postural.
Tiotiksen Efek obat guanetidin menurun, sehingga tekanan darah
tidak terkendali dengan baik.
7. Metildopa (Aldoclor, Antidepresan (jenis Efek obat metildopa menurun, sehingga tekanan
Aldomet, Aldoril) IMAO) darah tidak terkendali dengan baik.

Digoksin Dapat merugikan jantung karena digoksin


digunakan untuk menanggulangi lemah jantung
dan menirmalkan kembali denyut jantung
sehingga gejala yang ditimbuljan adalah
bradikardia, pingsan.
Haloperidol Efek obat haloperidol meningkat, sehingga efek
samping haloperidol meningkat yaitu tremor,
insomnia
Levodopa Tekanan darah menurun secara drastis akibatnya
terjadi hipotensi postural.
Litium Efek obat litium meningkat, sehingga timbul efek
samping litium yaitu pusing, mual, mulut kering.
8. Prazosin (Minipress) Antidepresan (jenis Tekanan darah menurun secara drastis akibatnya
IMAO) terjadi hipotensi postural.
Obat jantung Pemblok beta meningkatkan efek merugikan dari
pemblok beta dosis pertama prazosin sehingga mengakibatkan
hipotensi postural.
Diuretika Pemblok beta meningkatkan efek merugikan dari
dosis pertama prazosin sehingga mengakibatkan
hipotensi postural.
9. Reserpin Antidepresan (jenis Menimbulkan impuls yang berlebihan,sehingga
IMAO) dapat meningkatkan tekanan darah yang disertai
sakit kepala, demam, rasa gembira berlebihan.
Antidepresan (jenis Menimbulkan impuls yang berlebihan,sehingga
siklik) dapat meningkatkan tekanan darah yang disertai
sakit kepala, demam, rasa gembira berlebihan.
Obat jantung Rfek masing masing obat meningkat, sehingga
pemblok beta menimbulkan bradikardia dan penurunan tekanan
darah.
Levodopa Efek obat levopoda menurun, sehingga parkinson
tidak terkendali dengan baik.
STUDI KASUS

Tuan CB usia 56 tahun, BB 90 kg, dan tinggi 160 cm bekerja


sebagai bartender di sebuah klub malam memilik keluhan
sakit yang hebat di pinggang sebelah kiri selama 1 minggu
terakhir. Tuan CB adalah seorang perokok berat (25 batang
perhari), dan juga peminum alkohol dalam jumlah yang tidak
sedikit. Riwayat penyakit dalam keluarga Tuan CB memiliki
orangtua yang meninggal pada usia 65 tahun karena
serangan jantung. Obat yang pernah dikonsumsi adalah
suplemen yang mengandung kalium atas saran dokter dan
belum pernah menggunakan terapi hipertensi.
Data Lab :
Tekanan darah : 180/130 mmHg
kreatinin serum : 2,8 mg/dl
kolesterol total : 230 mg/dl
K serum : 4,5 mEq/L
Jawaban:
1. Data Subjektif

Nama : Tuan CB
Umur : 56 tahun
Berat Badan : 90 Kg
Tinggi badan : 160 cm
Pekerjaan : bartender di sebuah klub malam
 
2. Data Objektif

- Keluhan utama :
Selama 1 minggu terakhir Tuan CB
mengalami sakit yang hebat di pinggang
sebelah kirinya
- Hasil pemeriksaan laboraturium :
Tekanan darah : 180/130 mmHg
kreatinin serum : 2,8 mg/dl
kolesterol total : 230 mg/dl
K serum : 4,5 mEq/L
Na serum : 145 mEq/L
- Riwayat pasien :
Riwayat penyakit sekarang : -
Riwayat penyakit dalam keluarga :
Orangtua meninggal pada umur 65 tahun karena serangan
jantung
Riwayat kebiasaan :
Tuan CB adalah seorang perokok berat (25 batang perhari),
dan juga peminum alkohol dalam jumlah yang tidak sedikit.
Obat yang pernah dikonsumsi :
- Mengonsumsi suplemen yang mengandung kalium atas
saran dokter
- Tuan CB belum pernah menggunakan terapi hipertensi

3. Assesment
- Tekanan darah pasien 180/130 mmHg, dikategorikan sebagai
hipertensi stage 2
- Kreatinin serum 2,8 mg/dl mengindikasikan adanya kerusakan
ginjal
- Kolesterol 230 mg/dl dikategorikan hiperkolesterolemia
- K serum 4,5 mEq/L masih tergolong normal
- Na serum 145 mEq/L mengindikasikan hipertensi
 
4. Terapi yang diterima
- Terapi non farmakologi:
Mengurangi merokok dan minum alkohol
Mengurangi berat badan
Diet kaya sayur dan buah, diet rendah sodium
Melakukan banyak aktifitas fisik

- Terapi farmakologi:
Captopril 12,5 mg 2x1
Bisoprolol fumarat 5 mg 1x1
Simvastatin 10 mg 1x1
Aspirin 80 mg 1x1
 
5. Analisis terapi dan penggunaan obat

- Target yang ingin dicapai


Jenis pemeriksaan Target
Tekanan Darah <140/90 mmHg ( dalam2 – 8
minggu)
Profil Lipid
Kolesterol <200 mg/dl
Trigliserida <150 mg/dl
LDL <100 mg/dl
HDL 40-80 mg/dl
Na serum 135 mEq/L
- Analisis penggunaan obat

Obat yang Analisis Rekomendasi


diberikan
Captopril Penangan hipertensi dalam kasus ini digunakan Rekomendasi menurut Dipiro 9 untuk
kombinasi kombinasi 2 antihipertensi, yaitu captopril (ACE pasien hipertensi dan gagal ginjal
Bisoprolol inhibitor) dan Bisoprolol fumarat (β bloker) , kombinasi menyarankan penggunaan ACEi atau
fumarat ini kurang efektif. Dosis Captopril merupakan dosis ARB atau kombinasi keduanya, bisa
terendah yaitu 12,5 mg, dengan waktu pemberian yang juga digunakan diuretik dengan β
tepat yakni 2 kali sehari, karena ada indikasi gangguan bloker atau CCB.
ginjal maka pemilihan antihipertensi ACE Inhibitor ini
tepat karena ACE Inhibitor memiliki efek melindungi
ginjal sedangkan dosis bisoprolol 5 mg satu kali sehari
juga merupakan dosis aman.

Simvastatin Terapi hiperlipidemia sudah tepat. Kondisi dislipidemia


pasien cukup diatasi dengan statin karena kondisi TG
yang tinggi belum mencapai angka 300mg/dl sehingga
beum diperlukan golongan fibrat. Terapi hiperlipidemia
diperlukan untuk mengatasi risiko kardiovaskular

Aspirin Dosis dan obat yang dipilih sudah sesuai dengan Jika terjadi bleeding di lambung ,gunakan
literature. Dosis 80 mg/hari masuk pada rentang dosis PPI
rekomendasi 50-325mg/hari (Dipiro 7). Pemilihan aspirin
sudah tepat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai