Anda di halaman 1dari 28

MANAJEMEN OPERASI 2

Dosen Pengampu :
GL. Hery Prasetya, SE, MM
Referensi - Buku
 Jay Heizer dan Barry Render (2005), Manajemen
Operasi, Edisi Ketujuh, Penerbit Salemba, Buku 2
 Roger G. Schroeder (2000), Operations Management :
Contemporary Concepts and Cases, Mc. Graw-Hill.
 Eddy Herjanto (1999), Manajemen Produksi dan
Operasi, Edisi Kedua, Penerbit Grasindo.
 T. Hani Handoko (1998), Dasar-Dasar Manajemen
Produksi dan Operasi, Penerbit Andi Offset.
MANAJEMEN RANTAI
PASOKAN
(SUPPLY CHAIN MANAGEMENT)
Pengertian SCM

 SCM adalah manajemen kegiatan pengadaan bahan


dan pelayanan, pengubahan menjadi barang
setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman
kepada pelanggan melalui sistem distribusi.
 SCM meningkatkan hubungan dengan para pemasok
secara terintegrasi dan jangka panjang.
Aktivitas dalam SCM

 Transportasi ke vendor
 Pemindahan uang secara kredit dan tunai
 Para pemasok
 Bank dan distributor
 Utang dan piutang usaha
 Pergudangan dan tingkat persediaan
 Pemenuhan pesanan
 Berbagi informasi pelanggan, prediksi dan produksi
Gambar Rantai Pasokan
Arus Pesanan dan Uang Tunai
Informasi Penjadwalan

Pemasok Arus Bahan


Arus Kredit Pelanggan

PRODUSEN Pelanggan

Persediaan Persediaan

Pelanggan

Pemasok
Distributor
Persediaan
Fokus Utama SCM

 Sinkronisasi proses untuk kepuasan pelanggan


 Semua pihak dalam satu rantai pasokan saling
bekerja sama dengan lainnya untuk mencapai
tujuan
 Meningkatkan pelayanan dengan harga murah,
berkualitas dan tepat pengirimannya
Fungsi Dasar SCM

 Menjadikan para pemasok sebagai “MITRA” dalam


strategi perusahaan untuk memenuhi pasar yang
selalu berubah.
 Mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi
dan mengirimnya ke pemakai akhir.
 Sebagai mediasi pasar, dengan memastikan bahwa
apa yang disuplai oleh SCM mencerminkan aspirasi
pelanggan.
Proses SCM

Contoh : Supply Chain untuk pembuatan sereal jagung


 Petani Jagung.
 Pabrik dalam pembuatan sereal jagung.
 Proses penjualan dimulai dari penyimpanan di rak-
rak supermarket, penjualan ke pembeli, dan
akhirnya dikonsumsi oleh pembeli.
Proses Bisnis SCM
Tujuan Utama SCM

 Penyerahan atau pengiriman produk secara tepat


waktu demi memuaskan konsumen,
 Mengurangi biaya,
 Meningkatkan segala hasil dari seluruh supply
chain,
 Mengurangi waktu,
 Memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi.
Keuntungan SCM

Menurut Indrajit dan Djokopranoto :


 Mengurangi persediaan barang
 Menjamin kelancaran arus barang
 Menjamin mutu
Kekurangan SCM

 Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang


berbeda-beda
 Perbedaan bahasa, zona waktu dan budaya dalam
perusahaan
 Ketidakpastian permintaan
 Ketidakpastian pasokan harga dan kualitas bahan
baku
Manfaat SCM

 Kepuasan pelanggan
 Meningkatkan pendapatan
 Mengurangi biaya-biaya
 Pemanfaatan aset semakin tinggi
 Peningkatan laba
 Perusahaan semakin besar
SCM pada Lingk. Global

 Harus fleksibel pada ketersediaan komponen, saluran


distribusi, bea impor dan nilai mata uang.
 Mampu menggunakan teknologi transmisi dan
komputer tercanggih untuk menjadwalkan dan
mengelola pengiriman komponen serta produk jadi
keluar.
 Memiliki karyawan lokal yang trampil utk menangani
tugas-tugas, perdagangan, pengiriman, imigrasi dan
permasalahan politis.
 Contoh :
Mc Donald merencanakan rantai pasokan global dalam
waktu 6 tahun untuk menciptakan kota makanan dengan
mengembangkan pabrik pemasok sendiri di Moskow
Ford mengembangkan jaringan global dengan pemasok
yang lebih sedikit, biaya paling rendah dan mutu paling
tinggi.
Boeing memproduksi begitu banyak komponennya di
negara China, sehingga karyawannya mengatakan “saat
pesawat terbang ke China, pesawat tersebut pulang
kampung”.
Ekonomi Rantai Pasokan

 Keputusan Buat atau Beli


 Outsourcing
Pertimbangan Keputusan Buat-atau-Beli

Alasan untuk Membuat Alasan untuk Membeli


1. Mempertahankan kemampuan inti 1. Membebaskan manajemen untuk
2. Menurunkan biaya produksi dapat memusatkan perhatian pada
3. Pemasok yang ada tidak sesuai bisnis utamanya
4. Memastikan persediaan cukup 2. Menurunkan biaya akuisisi
(pengiriman atau kuantitas) 3. Mempertahankan komitmen
5. Memanfaatkan kelebihan tenaga pamasok
kerja atau fasilitas dan 4. Memperoleh kemampuan teknik
menciptakan keuntungan marginal atau manajemen
6. Memperoleh mutu yang diinginkan 5. Kapasitas tidak mencukupi
7. Menghapus kolusi yang dilakukan 6. Mengurangi biaya inventori
pemasok 7. Memastikan sumber alternatif
8. Memperoleh barang unik yang 8. Sumber daya manajerial atau
akan menghalangi komitmen teknik yang tidak mencukupi
dengan pemasok 9. Resiprositas (hal timbal balik)
9. Melindungi karyawan dari 10. Barang dilindungi oleh hak cipta
pemecatan sementara atau rahasia perniagaan
10. Melindungi hak cipta desain atau
mutu
Strategi Rantai Pasokan

 Banyak Pemasok
 Sedikit Pemasok
 Integrasi Vertikal
 Jaringan Keiretsu
 Perusahaan virtual
Mengelola Rantai Pasokan

Agar sukses harus dimulai dari :


 Kesepakatan tujuan bersama
 Kepercayaan bersama
 Budaya organisasi yang sejalan
Permasalahan dalam Rantai
Pasokan yang Terintegrasi

 Optimasi lokal
 Insentif (penjualan, potongan kuantitas,
kuota dan promosi)
 Lot besar
Efek Bullwhip

 Informasi yang tidak akurat dilakukan secara tidak sengaja,


tetapi mengakibatkan penyimpangan dan fluktuasi dalam
rantai pasokan dan menjadi penyebab apa yang dikenal
dengan Efek Bullwhip.
 Terjadi ketika pesanan dialirkan mulai dari pengecer ke
grosir, ke pelanggan, dengan fluktuasi yang meningkat
pada setiap langkah dalam urutan tersebut.
 Fluktuasi “bullwhip” dapat meningkatkan biaya yang
berkaitan dengan persediaan, transportasi, pengiriman,
dan penerimaan, sementara menurunkan keuntungan dan
pelayanan kepada pelanggan.
Peluang dalam SCM yang
Terintegrasi
 Data “Pull” yang Akurat
 Pengurangan Ukuran Lot
 Kontrol Satu Tahap Pengisian Kembali
Kontrol satu tahap ini bisa dilakukan oleh : Pedagang eceran, Distributor
dan Produsen
 Persediaan yang Dikelola Vendor
 Penangguhan
 Perakitan Saluran
 Drop Shipping dan Pengemasan Khusus
 Blanket Order
 Standarisasi
 Pemesanan Elektronik dan Pemindahan Dana (EDI)
Pembelian Melalui Internet
 Internet Purchasing atau e-procurement
 Pelepasan pesanan dikomunikasikan melalui internet
atau katalog vendor yang disepakati yang tersedia di
Internet untuk digunakan oleh karyawan dari
perusahaan pembeli.
 Para pemasok menyukai sistem e-procurement karena
penjualan secara online berarti mereka menjadi
semakin dekat dengan konsumennya.
 Pembelian melalui internet dapat menjadi bagian dari
sistem ERP yang terintegrasi dengan adanya komunikasi
Internet antar unit dalam rantai pasokan.
Pemilihan VENDOR

 Sebuah keputusan dari siapa perusahaan membeli


barang atau jasa.
 Mempertimbangkan banyak faktor seperti :
kesesuaian strategis, kemampuan penjual,
pengiriman dan kinerja berkualitas.
 Proses pemilihan vendor dilakukan melalui (1)
evaluasi vendor, (2) pengembangan vendor, (3)
negosiasi.
Manajemen Logistik

 Sebuah pendekatan yang mencari efisiensi operasi


melalui pengintegrasian semua aktivitas
pemerolehan, pemindahan dan penyimpanan bahan.
 Ketika biaya transportasi dan persediaan cukup besar,
baik pada sisi input maupun output dari proses
produksi, maka diperlukan penekanan pada
LOGISTIK.
Sistem Distribusi
 Lima Sarana Distribusi yang Utama
 Truk
 Kereta Api
 Pesawat Udara
 Sarana Transportasi Air
 Saluran Pipa
 Biaya pengiriman alternatif
Dengan mempertimbangkan biaya penggudangan
produk perhari dibandingkan dengan biaya pengiriman,
maka dapat menghemat biaya.
Benchmark SCM

 Hubungan rantai pasokan yang baik membuat


perusahaan dapat menentukan benchmark kelas
dunia.
 Perusahaan yang benchmark telah menurunkan biaya,
lead time, keterlambatan pengiriman, dan kekosongan
persediaan, kesemuanya dilakukan sambil
meningkatkan mutu.
 Contoh : Wal-Mart

Anda mungkin juga menyukai