MIGRAINE
Perceptor:
DR. dr. Roezwir Azhary, Sp.S
Oleh:
Indah Iswara, S.Ked
Ria Arisandi, S.Ked
Tiffany Putri Alamanda, S.Ked
Migrain
Migrain
dengan
tanpa aura
aura
Somatosensik Visual Motorik Verbal
“AURA”
(Burstein et al, 2015).
EPIDEMIOLOGI
• wanita 3x lebih beresiko (Sacco et al., 2012), (Lipton, 2011).
• Migrain dapat dipicu oleh trauma kepala ringan, epilepsi dll (Murray dan
Lopez, 2013).
Umur
• 35–44 tahun (25,2%) dan 15–34 tahun (25,0%)
Kebiasaan merokok
•merokok dapat mengaktivasi monoamin di otak, menurunkan produksi nitric oxide.
nikotin dalam rokok dapat menyempitkan pembuluh darah di otak dalam jangka
pendek
Stress
2x lebiih beresiko. melibatkan aktivasi dari sistem saraf simpatis dan hypothalamic
pituitary adrenal axis, keduanya berhubungan dengan perasaan subjektif seseorang
terhadap ancaman dari internal dan eksterna (Hedborg et al., 2011)
DCLM
The anterolateral pathway The Trigeminothalamic
(spinothalamic) pathway
pathway
The
The anterolateral Trigeminothalamic
(spinothalamic)
DCLM pathway pathway
pathway
TRIGEMINOVASCULAR
PATHWAY
Skema representasi jalur neuron yang
meningkat di sistem trigeminovaskular
terlibat dalam berbagai aspek
migrain. Trigeminal Ganglion (TG);
Spinal Trigeminal Nucleus ( SpV),
Superior salivatory nucleus(SSN),
Parabrachial area(PB), Ventral
posteromedial (VPM), posterior (Po),
lateral posterior / dorsal (LP / LD).
Motorik primer dan Sekunder Cotex
(M1/M2), Insula (Ins), Somatosensorik
primer dan sekunder (S1 dan S2),
Auditori (Au), Visual primer dan
sekunder cortex (V1 dan V2),
ectorhinal cortex (Ect), retrospenial
cortex (RS). Periaquaductul gray
(PGA), Parietal Association (PtA) (NIH,
2013).
Aktivasi sensitisasi
A. Sakit kepala (seperti migrain atau seperti tension type) ≥ 15 hari dalam satu bulan
selama > 3 bulan, dan memenuhi kriteria B dan C.
B. Terjadi pada pasien yang memiliki setidaknya lima serangan memenuhi kriteria B-D
untuk Migrain tanpa aura dan / atau kriteria B dan C untuk Migrain dengan aura
C. Pada ≥ 8 hari dalam satu bulan selama > 3 bulan, yang memenuhi kriteria berikut ini:
1. kriteria C dan D untuk Migrain tanpa aura
2. kriteria B dan C untuk Migrain dengan aura
3. Dipercaya oleh pasien untuk menjadi migrain saat onset dan lega dengan
triptan atau derivate ergot
TATALAKSANA
AKUT
berat
golongan triptan
- G1 : sumatriptan
- G2 : frovatripan, rizatriptan, zolmitriptan,dan almotriptan
Memperkuat sinyal serotonin di reseptor serotonin di pembuluh darah kranial dan ujung saraf,
dengan vasokontriksi PD dan menghambat pelepasan peptida, termasuk CGRP dan
substansi P serta dengan cara lain belum diketahui
Sedang -berat
CRGP
peranan dalam vasodilatasi, peradangan neurogenik, dan sensitisasi perifer cenderung
memiliki peranan dalam aktivitas perifer yang paling relevan dalam migrain
Sedang-ringan
obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan atau analgesik sederhana sebagai pengobatan
awal.
Pencegahan
profilaksis (misalnya, propranolol,
topiramate)
Tidak efektif, banyak efek samping
Banyak terjadi pada wanita 3:1 laki laki, usia (22-55 tahun), genetik
MIGREN Fase sakit kepala akibat serangan migrain
diperkirakan berasal dari aktivasi dan sensitisasi
nosiseptor pada jalur trigeminovaskular.