Anda di halaman 1dari 22

ASAS HUKUM

Dalam setiap aturan hukum dapat dilacak


asas hukumnya.
Satjipto Rahardjo, asas hukum merupakan
‘jantungnya’ peraturan hukum.
Bellefroid, setiap tertib hukum yang berlaku
di setiap negara selalu ditopang oleh asas
hukum.
Paton, asas hukum membuat hukum itu
hidup, tumbuh dan berkembang, dan
mempunyai nilai etis
ASAS HUKUM SEBAGAI ‘JANTUNG’

1. Asas hukum merupakan landasan yang


paling luas bagi lahirnya suatu peraturan
hukum.
2. Asas hukum merupakan alasan bagi lahirnya
peraturan hukum atau merupakan ratio
legis.
3. Asas hukum tidak akan habis kekuatannya
karena telah melahirkan suatu peraturan
hukum, melainkan akan tetap ada dan akan
melahirkan peraturan2 selanjutnya
ASAS HUKUM & SISTEM HUKUM
Asas hukum  kaidah penilaian yang
fundamental.
Bagaimana daya laku asas : kuat atau lemah ?
Kuat tipe kaidah berperilaku
Berfungsi memberikan argumen bagi pedoman
hukum tetapi bukan pedoman tingkah laku.
Lemah tipe kaidah berkaitan dengan perilaku,
memberikan pengaruh terhadap kaidah perilaku
Perbedaan asas hukum dengan kaidah hukum
adalah gradual
Perbedaan Asas Hukum dan
Kaidah Hukum
Asas Hukum bersifat lebih umum wilayah
penerapan lebih luas  makin lebih umum,
makin luas selanjutnya makin abstrak
rumusannya
Kaidah hukum lebih konkrit, pedoman tingkah
laku yang jelas membebani kewajiban atau
memberi atau menjatuhkan sanksi
Asas hukum dalam penemuan hukum memiliki
daya kerja tidak langsung melalui interpretasi
kaidah hukum dalam penemuan hukum dapat
diterapkan secara langsung karena konkrit.

Asas hukum keberlakuannya tidak bertumpu


pemegang otoritas baik pembentuk UU atau
pada kewibawaan pemegang otoritas, kaidah
hukum keberlakuannya pada kewibawaan
pemegang otoritas
Asas hukum cara penerapannya tidak langsung,
berbeda dengan kaidah hukum yang langsung
tapi terbuka kemungkinan asas hukum
diterapkan oleh hakim, hanya tdk pasti kapan ?
Asas hukum tdk mempunyai sifat semua atau
tidak sedangkan kaidah hukum
punyaterhadap satu kejadian tidak mungkin
diterapkan berbagai aturan
ASAS HUKUM DAN SISTEM HUKUM
Asas hukum berisi pedoman nilai bagi kaidah
hukum
Asas hukum berada pada posisi tertinggi dari
Asas hukAsas
sitem hukum berfungsi baik
hukum positif
Karenadiitu
dalam
sistemmaupun di belakang
hukum positif (lebih tepat
sistem hukum
dipositifkan) positifberisi
bukan sistem tertutup yang
menyelesaikan masalah2
ukuran nilaium hanyahukumA
& Sistem berdasarkan
peraturan perundangan secara hirarchis tetapi
juga harus sesuai dengan asas hukum
ISI DAN LUAS KAEDAH HUKUM
Aturan Hukum (rechtsregel) merupakan bentuk
suatu pernyataan –yang kemudian menunjuk
pada kaedah hukum
Kaedah hukum merupakan preposisi
dari aturan hukum
Dalam rumusan kaedah hukum berlaku juga
hukum logika intensi dan ektensi suatu
pengertian atau pernyataan
KAIDAH

 Kaidah berasal dari bahasa Arab yang berarti ukuran


atau nilai pengukur atau dasar-dasar.
 Kaidah merupakan patokan, ukuran, pedoman dan
berperilaku atau bersikap (Purnadi Purbacaraka &
Soerjono Soekanto, 1979 : 14)

9
MACAM-MACAM KAIDAH
a. Kaidah Agama, yaitu ketentuan hidup yang berasal
dari Tuhan YME.
b. Kaidah Kesusilaan, yaitu ketentuan hidup yang
berasal dari hati nurani manusia.
c. Kaidah Kesopanan, yaitu ketentuan hidup yang
berasal dari pergaulan dalam masyarakat.
d. Kaidah Hukum, yaitu ketentuan yang dibuat oleh
pajabat yang berwenang yang mempunyai sifat
memaksa .

10
JENIS DAN TUJUAN KAIDAH
KAIDAH

Aspek Hidup Aspek Hidup


Pribadi antar Pribadi

Kaidah Kaidah Kaidah Kaidah


Agama Kesusilaan Kesopanan Hukum

Untuk Hidup Kebersihan Kebaikan Ketertiban


Beriman Hati Nutani Hidup brsm masyarakat

11
ISI & SIFAT KAIDAH HUKUM
KAIDAH HUKUM

Isi Sifat
Kaidah Hk Kaidah Hk

Suruhan Larangan Imperatif Fakultatif


(Gebod) (Verbod) (Membatasi) (Mengatur)

Kebolehan
(Mogen)

12
TUGAS & TUJUAN KAIDAH HUKUM

TUGAS KAIDAH HUKUM


Untuk Menegakkan

Kebaikan Kebenaran Keindahan

Keseimbangan Ketepatan Kebahagiaan

Keadilan Kepastian Hk Kemanfaatan

TUJUAN KAIDAH HUKUM

13
PENYIMPANGAN
TERHADAP KAIDAH HUKUM
KAIDAH HUKUM

Pengecualian Penyelewengan

Pelampauan Kekuasaan
Pembenaran Bebas Kesalahan (Excess de Pouvoir)
(Rechtsvaardigingsgrond) (Schulddofheffingsgrond)
Penyelahgunaan Kekuasaan
(Detournement de Pouvoir
Keadaan Darurat Berat Lawan
(Noedtoestand) (Overmacht) Perbuatan Melawan Hukum
(Onrechtmatige daad)
Perintah UU
(Wettelijkvoorschrift)
Delik/Tindak Pidana
(Straftbaarfeit)

14
PERNYATAAN KAIDAH HUKUM

PERNYATAAN KAIDAH HUKUM

Berlaku Umum Berlaku Individual

Peraturan Per-UU-an Perjanjian atau KTUN


(Regelings) (Contract atau Beschikking)

15
PERNYATAAN KAIDAH HUKUM

PERNYATAAN KAIDAH HUKUM

Berlaku Umum Berlaku Individual

Peraturan Per-UU-an Perjanjian atau KTUN


(Regelings) (Contract atau Beschikking)

16
ISI DAN LUAS KAEDAH HUKUM
Aturan Hukum (rechtsregel) merupakan bentuk
suatu pernyataan –yang kemudian menunjuk
pada kaedah hukum
Kaedah hukum merupakan preposisi
dari aturan hukum
Dalam rumusan kaedah hukum berlaku juga
hukum logika intensi dan ektensi suatu
pengertian atau pernyataan
Intensi adalah isi pengertian yang
terkandung dalam suatu kaedah
hukum keseluruhan ciri atau
unsur yang mewujudkan
kaidah itu
Ekstensi adalah lingkup pengertian
yang terkandung dalam suatu kaidah
hukum wilayah penerapan suatu
kaidah hukum
Hubungan keduanya melahirkan
pernyataan :
SEMAKIN SEDIKIT ISI KAIDAH
HUKUM MEMUAT CIRI CIRI, SEMAKIN
LUAS WILAYAH PENERAPANNYA.
SEMAKIN BANYAK ISI KAIDAH
HUKUM MEMUAT CIRI-CIRI SEMAKIN
SEMPIT WILAYAH PENERAPANNYA
Contoh :
Delik dasar dan delik dikualifikasi
Perubahannya dapat dilakukan oleh pembentuk
UU/hakim Ekstentif dan Restriktif
Kaidah Hukum
Sebagai Kaidah Perintah Perilaku
Bentuk Bentuknya :
1.Perintah
2.Larangan
3.Pembebasan
4.Izin
--PERUMUSANNYAhipotetik :
Primary
HUBUNGAN ANTAR ISI KAIDAH
1. Perintah dan larangan saling menutup-
pertentangan, kontraris terjadi karena keduanya
proposisi universal dan berbeda dalam kualitas
2. Perintah mengandung izin, larangan mengandung
pembebasan sub alternasi
3. Izin dan pembebasan tidak saling menutup
keduanya mungkin dapat ada pada saat
bersamaan sub kontraris
4. Perintah dan pembebasan juga larangan dan izin
tidak memungkinkan ada bersama-sama
kontradiksi
KAEDAH HUKUM SEBAGAI
META KAIDAH

1.Kaidah Pengakuan
2.Kaidah Perubahan
3.Kaidah Kewenangan

Anda mungkin juga menyukai