Anda di halaman 1dari 17

BAB 3

MENGIDENTIFIKASI PARADIGMA
Tujuan pokok pembelajaran :
• Mendeskripsikan ciri-ciri utama positivism
• Menggambarkan ciri – ciri utama interpretivisme
• Membandingkan asumsi kedua paradigma utama ini
• Membehas kekuatan dan kelemahan pragmatisme
• Mengidentifikasikan paradigma penelitian
Penelitian harus berdasarkan paradigma penelitian, yang merupakan cara
bekerja yang akan memandu bagaimana penelitian sebaiknya akan
dilaksanakan. Disamping filosofi manusia dan asumsi mereka tentang dunia
dan pengetahuan alam.
Positivisme adalah paradigma yang berasal dari ilmu pengetahuan alam, pada
paradigma ini disimpulkan bahwa realitas sosial merupakan fokus tunggal dan
objektif, tidak terpengaruh oleh tindakan investigasi. Penelitian ini melibatkan
proses deduktivitas dengan maksud untuk memberikan penjelasan kepada teori
untuk memahami fenomena sosial.
Interpretivisme, adalah sebuah paradigma baru yang muncul sebagai respon
atas kritik terhadap positivisme, yang bersandar pada asumsi bahwa realitas
sosial ada di dalam pikiran kita, dan bersifat subyektif dan ganda. Oleh karena
itu, realitas sosial dipengaruhi oleh tindakan penyidikannya. Penelitian ini
melibatkan proses induktif dengan maksud untuk memberikan pemahaman
interpestasi tentang fenomena sosial dalam konteks tertentu.
ASUMSI DARI DUA PARADIGM
UTAMA

Asumsi filosofis Positivism Interpretivism


Asumsi Ontologi (realitas alami) Realitas sosial bersifat objektif dan Realitas sosial bersifat subbjektif
di luar peneliti dan terbangun

Hanya terdapat satu realitas Terdapat beberapa realitas sosial


Asumsi Epistomologi (Apa yang Pengetahuan berasal dari bukti Pengetahuan berasal dari bukti
merupakan pengetahuan yang objektif dan fenomena yang dapat subjektif dari partisipan
benar) diukur
Peneliti berjarak dari fenomena Peneliti berinteraksi langsung
yang sedang di pelajari dengan fenomena yang sedang
dipelajari
Asumsi axiological (Peran nilai) Peneliti bersifat independen dari Peneliti mengakui bahwa penelitian
fenomena yang sedang dipelajari bersifat subjektif
Hasil dari penelitian bersifat tidak Penelitian bersifar bias dan sarat
bias dan bebas dari nilai nilai
Asumsi Filosofis Positivisme Interpretivisme
Asusmi Retoris (Bahasa dari Penelitian menggunakan Bahasa Penelitian menggubakan Bahasa
Penelitian ) yang pasif, Bahasa kuantitatif yang keseharian, Bahasa kualitatif yang
diterima, dan menetapkan definisi dapat diterima dan definisi priori
terbatas
Asumsi metodologi (Proses Pendekatan yang digunakan adalah Pendekatan yang digunakan adalah
penelitian) pendekatan deduktif pendekatan induktif
Penelitian ini berimplikasi dan Penelitian ini berdasarkan topik
menimbulkan efek, menggunakan yang disesuaikan dengan
desain statistik dimana kategori konteksnya , menggunakan desain
diidentifikasikan di depan yang digabung dimana kategori-
kategori penelitian diidentifikasikan
saat proses penelitian
Hal yang umum mendasari prediksi, Bahan/teori berkembang untuk
penjelasan dan pemahaman. pemahaman
Hasilnya akurat, dapat diandalkan Menemukan keakuratan dan
baik secara validitas dan kehandalan selama proses verifikasi
terpercayanya data.
ASUMSSI TIPOLOGI PADA
RANGKAIAN PARADIGMA

Positivisme
Interpretivisme
Asumsi Realitas Kenyataan Kenyataan Kenyataan Kenyataan Kenyataan
ontologi sebagai sebagai sebagai sebagai sebagai sebagai
sruktur yang proses bidang wacana bangunan proyeksi dari
nyata kongkrit kontekstual simbolis sosial imajinasi
informasi manusia
Sikap Untuk Untuk Untuk Untuk Untuk Untuk
Epistemologi membangun membangun memetakan memahami memahami memahami
kal pengetahuan sistem, konteks pola dari bagaimana wacana
positif proses, dan wacana fenomena fenomena
perubahan simbolis sosial dibuat
Metode Eksperiment, Analisis Menginterpre Menganalisis Hermeneu- Mengeksplora
penelitian survey sejarah -tasikan Simbol tika si subjective
analisis (menfsirkan, yang murni
kontekstual memberi
pemahaman,
menerjemahk
an)
PENDEKATAN DARI DUA
PARADIGM UTAMA

Positivisme Interpretivisme
Kuantitatif Kualitatif
Objektif Subjektif
Ilmiah Budaya
Tradisional Fenomena
3.4. MEMBANDINGKAN POSITIVISME
DAN INTERPRTIVISME

Kita bisa menemukan bahwa paradigma tertentu mungkin labih bisa diterima
untuk pengawas, penguji, atau editor dari jurnal yang akan kita buat.
Berikut perbandingan antar dua paradigma tersebut:
Paradigma Positivisme cenderung Paradigma Interpretivisme cendedung
 Menggunakan sampel besar  Menggunakan sampel yang kecil
 Memiliki lokasi buatan  Memiliki lokasi yang natural
 Berkonsentrasi untuk menguji hipotesis  Berkonsentrasi untuk menciptakan teori
 Menghasilkan data kuantitatif yang tepat  Menghasilkan data kuantitatif yang “kaya” dan
dan objektif subjektif
 Memberi peluang untuk mengeneralisasi  Memberi peluang untuk mengeneralisasi
hasil dari sampel menjadi populasi temuan dari satu model ke model serupa
lainnya
3.4.1. UKURAN SAMPEL

• Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk mewakili populasi
yang dipilih.
• Random sampel adalah bagian yang tidak bias dari populasi yang mewakili
penduduk karena setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk
dipilih.
• Populasi adalah bagian dari manusia atau objek yang didefinisikan secara
tepat untuk kepentingan statistic.
• Ukuran sampel terkait dengan ukuran populasi dibawah pertimbangan.
Tidak perlu memilih sampel jika memungkinkan untuk mempelajari
populasi secara keseluruhan
3.4.2. LOKASI

• Lokasi mengacu pada setting dimana penelitian dilakukan.


• Penelitian positivme saat ini lebih mengacu pada lokasi yang disebut
sebagai penelitian lapangan.
• Contohnya penelitian tentang evaluasi dampak dari training sebuah skema
baru pada tingkat produktifitas di sebuah pabrik. Salah satu tantangan pada
lingkungan natural adalah bagaimana mengontrol gangguan dari variable
lain seperti kebisingan dan temperature udara atau aktifitas dari pekerja
lain.
3.4.3. TEORI DAN HIPOTESIS

• Teori adalah seperangkat variable, difinisi, dan proposisi , yang


menentukan hubungan antar variable.
• Variable adalah karakteristik dari suatu fenomena yang dapat diamati atau
diukur.
• Hipotesis adalah gagasan yang dikembangkan dari teori, yang dapat di uji
untuk melawan bukti empiris dengan menggunakan statistic.
• Bukti empiris adalah data utama pada sebuah penelitian.
3.4.4. DATA KUANTITATIF DAN
KUALITATIF

• Kuantitatif merupakan data dalam bentuk numerik


• Kualitatif adalah data dalam bentuk nominal seperti kata-kata, gambar dan
sebagainya.
• Dalam sebuah studi positivis, kemungkinan bahwa tujuan pengumpulan
data kualitatif adalah untuk memastikan bahwa semua variabel kunci telah
diidentifikasi atau mengumpulkan informasi yang akan diukur sebelum
analisis statistik.
• Dalam paradigma interpretivis, dimana tidak ada niat untuk menganalisis
data secara statistik dan oleh karena itu tidak ada keinginan untuk
mengkuantifikasi data penelitian kualitatif.
3.4.5. RELIABILITAS/KEANDALAN

• Reliabilitas mengacu pada ketepatan dan ketepatan pengukuran dan tidak


adanya perbedaan hasil jika penelitian diulang.
• Jika reliabilitas pada paradigm positifisme dianggap sangat penting, pada
paradigm interpretative hal ini bisa ditafsirkan berbeda atau tidak penting.
3.4.6. VALIDITAS

• Validitas adalah sejauh mana sebuah tes mengukur apa yang peneliti
inginkan untuk diukur dan hasilnya mencerminkan fenomena yang diteliti.
• Kesalahan penelitian, seperti prosedur yang salah, sampel yang buruk, dan
pengukuran yang tidak akurat atau menyesatkan, dapat merusak validitas.
• Ada beberapa cara untuk menilai validitas, yakni :
• “face validity”, yang hanya memastikan bahwa tes atau pengukuran yang digunakan
oleh peneliti benar-benar mengukur atau mewakili apa yang seharusnya mereka ukur
atau wakili.
• “construct validity”, yakni diasumsikan ada faktor yang dapat menjelaskan fenomena
yang diamati, peneliti harus dapat menunjukkan bahwa pengamatan dan temuan
penelitian dapat dijelaskan oleh konstruk
3.4.7. GENERALISASI

• Generalisasi adalah sejauh mana temuan penelitian (sering didasarkan pada


sampel) dapat diperluas ke kasus lain (seringkali merupakan populasi) atau
ke setting lain.
• Dengan demikian kita akan berfikir apakah pola, konsep dan teori yang
telah dihasilkan oleh lingkungan tertentu dapat diterapkan di lingkungan
lain.
3.5. PRAGMATIS

• Pragmatisme berpendapat bahwa pertanyaan penelitian harus menentukan filosofi


penelitian dan bahwa metode dari lebih dari satu paradigma dapat digunakan dalam
penelitian yang sama.
• Asumsi paradigm peneliti memberikan kerangka filosofis yang mendasari pilihan
metodologi dan metode dalam sebagian besar penelitian bisnis dan manajemen.
• Namun, beberapa berpendapat bahwa tiga paradigm penelitian berlaku dalam ilmu
sosial: kuantitatif, kualitatif dan pragmatis.
• Strategi pragmatis dan penelitian metode campuran:
• Pragmatis tidak berkomitmen terhadap satu system filsafat dan kenyataan.
• Periset individu memiliki kebebasan memilih, dengan dasar bahwa peneliti harus tahu mengapa membuat
pilihan tertentu.
• Pragmatis percaya bahwa kita perlu berhenti mengajukan pertanyaan tentang realitas dan hukum alam.
• Metode adalah teknik untuk mengumpulkan dan/atau menganalisis data.
• Metodologi adalah sebuah pendekatan terhadap proses penelitian, yang mencakup
sekumpulan metode.
3.6. KESIMPULAN

• Dua fitur utama yang membedakan temuan penelitian adalah reliabilitas dan
validitas.
• Reliabilitas mengacu pada kemampuan memperoleh hasi yang sama jika
penelitian di replikasi/diiulang. Reliabilitas cenderung lebih tinggi dalam studi
positivism daripada studi yang dirancang berdasarkan paradigm interpretivis.
• Validitas mengacu pada temuan penelitian secara akurat mewakili apa yang
terjadi pada situasi ini. Validitas cenderung lebih tinggi dalam studi interpretif
daripada studi positivis.
• Jika anda melakukan penelitian di tingkat master atau doctoral, anda perlu
menjelaskan paradigm anda dan membenarkan metodologi dan metode anda.
• Triangulasi metodologis adalah dimana desain penelitian mencakup metode
pelengkap dari yang sama. Triangulasi merupakan bagian integral dari desain
dan tidak berusaha memperbaiki penelitian yang dirancang dengan buruk dan
anda tidak disarankan untuk mencampur metode namun harus lebih memilih
metode apa yang akan digunakan.

Anda mungkin juga menyukai