SYNDROME
Oleh:
Riris Arizka Wahyu Kumala
Pendahuluan
Kriteria minor
Bronkitis kronik eksaserbasi akut ditandai dengan 3 infeksi saluran pernafasan atas selama 5 hari
kriteria klinis mayor yaitu :
peningkatan purulensi sputum peningkatan wheezing
peningkatan dyspnoe peningkatan batuk
peningkatan volume sputum demam tanpa sumber yang jelas
peningkatan 20% dari respiratory rate atau heart rate
Derajat bronkitis kronik eksaserbasi
akut
Patofisiologi
radikal bebas
• Asap rokok, debu (OH) • kerusakan dinding
dan polusi udara alveolus
• modifikasi fungsi
anti elastase pada
saluran napas
Partikulat
asap rokok
menghambat
mukosiliar
Diagnosis
Anamnesis
Batuk yang produktif, purulen dan mudah memburuk dengan
inhalasi iritan, udara dingin atau infeksi
produksi mucus dalam jumlah banyak
dyspnea. Sesak bersifat progresif.
riwayat merokok, paparan zat iritan terus menerus
Adakalanya terdengar suara mengi (ngik-ngik).
Terdapat faktor predisposisi pada masa bayi/anak, misal BBLR,
infeksi saluran napas berulang, lingkungan asap rokok dan polusi
udara
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
ekspirasi yang memanjang dan mengi
Ronkhi basah
tanda hiperinflasi seperti barrel chest dan hipersonor
Pada obstruksi jalan nafas berat, pasien akan menggunakan
otot-otot pernafasan tambahan
sianosis pada bibir dan kuku
Pemeriksaan Penunjang
Kultur darah
Tatalaksana
Farmakologis
Target terapi farmakologis:
Eradikasi infeksi
Mengurangi kelebihan lendir
Modifikasi batuk
Fisioterapi
Meningkatkan pemberian makanan yang bergizi
Suplementasi vitamin, seperti vitamin C meningkatkan daya
tahan tubuh.
Istirahat yang cukup dan banyak minum air putih
LAPORAN KASUS
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 38 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Karanganyar
Keluhan Utama
batuk berdahak
Riwayat Penyakit Sekarang
batuk berdahak yang
dirasakan sudah 3 bulan
ini dan memberat sejak
satu minggu
1. Status Generalis
a. keadaan umum : compos mentis, gizi kesan cukup, tampak
sakit sedang
b. Vital sign
1) Tensi : 110/70 mmHg
2) Respirasi rate : 24x/menit
3) Nadi : 84x/ menit
4) Suhu : 36.70C
Mukosa basah
Pupil Isokor (3mm/3mm) Sianosis (-), Lidah kotor (-)
Reflek cahaya (+/+) JVP : dbn
Reflek kornea (+/+ ) Tidak ada pembesaran KGB
I : IC tidak tampak
P : IC tidak kuat angkat
Kulit ikterik (-) P : Batas Jantung dbn
Kuku kuning (-) A : BJ I-II int Normal, bising (-)
Status Generalis
Diagosis Banding
Bronkitis kronik
eksaserbasi akut
bronkiektasis Tuberculosis
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Penunjang Hasil Nilai Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 13,2 13 – 18 g/dl
Hematokrit 46 40 – 52 %
Eritrosit 4.7 4,3 – 6,0 juta/ul
MCV 82 80 – 96 fl
MCH 28 27 – 32 pg
MCHC 33 32 – 36 g/dl
Kimia
SGPT 35
SGOT 39
Ureum 27 20-50 mg/dl
Kreatinin 1 0,5-1,5 mg/dl
Natrium 137 135 – 145 mEq/L
Sewaktu
Terlihat bayangan
garis yang paralel,
keluar dari hilus
menuju basal paru
(tram-line appereance)
dan corakan
bronkovaskuler
meningkat pada
kedua lapang paru.
USULAN PEMERIKSAAN
Spirometri
DIAGNOSIS KERJA
Bronkitis kronis eksaserbasi akut
Terapi PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI
Jl. Kolonel Sutarto No 132, Surakarta. Tlp 634634
Nama Dokter : Riris Arizka, dr
Tanggal : 22 Oktober 2016
Pro:
Nama Pasien : Tn. A
Usia : 38 tahun
No. RM : 01 xx xx
Azithromycin
Mekanisme Kerja
Azitromisin adalah suatu senyawa cincin makrolida
Neurologic : Tremor
Psychiatric : Nervousness