DISTILASI
DISTILASI
Kelompok 1
Disusun oleh :
LATAR BELAKANG
Latar belakang
• Rimpang dan daun jeringau mengandung metabolit
sekunder dan dapat dijadikan sebagai anti bakteri maupun
anti jamur dan juga dapat dimanfaatkan sebagai fungisida
karena mengandung minyak atsiri.
• Kandungan minyak atsiri, yang terdapat dalam rimpang
jeringau diantaranya : terpene, camphor ( C10H16O6),
terpene alcohol (C10H16O6).
• Distilasi atau penyulingan merupakan suatu metode
pemisahan bahan kimia berdasarkann perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
• Dilihat dari metode destilasi yang ada terdapat 4 jenis
destilasi distilasi sederhana, distilasi fraksionasi, distilasi
uap, dan distilasi vakum.
Kelompok 1
PENGERTIAN DESTILASI
Destilasi AIR
• Distilasi atau penyulingan merupakan suatu metode pemisahan
bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan
menguap (volatilitas) bahan.
• Dilihat dari metode destilasi yang ada terdapat 4 jenis destilasi
distilasi sederhana, distilasi fraksionasi, distilasi uap, dan distilasi
vakum
• Pengertian dari destilasi air itu sendiri adalah salah satu cara untuk
memisahkan minyak atsiri dari dalam bahan. Pada metode ini, bahan
yang didistilasi akan kontak langsung dengan air mendidih.
• Penggunaan metode destilasi air digunakan karena alasan sebagai
berikut: simplisia tersebut dalam keadaan kering, simplisia tersebut
tidak rusak oleh pendidihan dan minyak atsiri tidak rusak oleh
pemanasan selama proses destilasi (Gunawan dan Mulyani, 2004).
Pada proses ini bahan yang akan didistilasi diubah dalam bentuk
chips untuk mempermudah dalam proses distilasi. Hal ini
dimaksudkan untuk mempermudah cairan pelarut menembus sel
dan masuk ke dalam rongga sel yang akan mempermudah penarikan
senyawa minyak atsiri dan bersama-sama keluar dengan cairan uap.
Kelompok 1
METODE
metode
1. Rimpang jeringau dicuci untuk membersihkan tanah yang melekat.
2. Rimpang dirajang membujur dengan ketebalan 3-7 mm
3. Rimpang dikeringkan dalam pengering cabinet 600C selama 8 jam
4. Sebanyak 60 gram chips jeringau ditimbang, kemudian dimasukkan
ke dalam labu distilasi dengan kapasitas 1 L.
5. Aquades ditambahkan dengan perbandingan 1:15 .
6. Proses ditilasi dilangsungkan selama 5,6, dan 7 jam (waktu distilasi
dihitung pada tetesan pertama)
7. Hasil distilat kemudian dipindah ke dalam corong pisah, ditunggu
hingga terbentuk lapisan yang jelas antara minyak dan air .
8. Minyak jeringau yang telah diperoleh kemudian ditambahkan
Na2SO4 anhidridat sampai terbentuk endapan.
9. Minyak jeringau dituangkan ke dalam botol parfum yang telah
dilapisi aluminium foil dan diketahui beratnya.
Kelompok 1
HASIL ANALISIS
Hasil analisis
• Kadar air pada chips rimpang jeringau adalah
7.20% , hasil yang sama didapat pada chips
rimpang jeringau dari penelitian ini yaitu
7.20%.
• Total minyak pada chips rimpang jeringau hasil
analisis ialah 2.80%.
• Kecerahan (L*) pada chips rimpang jeringau
menurut analisis ialah 51.40.
Kelompok 1
• Berdasarkan gambar 3.
dan 4. lama waktu
distilasi dan rasio
bahan : pelarut
Gambar 4. Grafik Hubungan Perbandingan berpengaruh terhadap
Rasio dan Pelarut dengan Kecerahan Minyak respon kecerahan
Jeringau sebesar 83.80%.
Kelompok 1
PENGARUH WAKTU
DISTILASI DAN RASIO
BAHAN DENGAN PELARUT
• Hasil pengujian menunjukkan
respon maksimum pada waktu 9
jam dengan rasio bahan banding
pelarut 1:17.94 atau 60 gram :
1076.34 mL.
Gambar 5. Grafik Hubungan Waktu Distilasi • Indeks bias maksimum yang
dengan Indeks Bias Minyak Jeringau didapat ialah 1.5517
• Gambar 5. dan 6. menjelaskan
bahwa semakin lama waktu
distilasi dan semakin banyak
pelarut yang digunakan maka
indeks bias akan meningkat
hingga pada titik tertentu indeks
bias yang diperoleh akan
mengalami penurunan.
• Berdasarkan gambar 5. dan 6.
lama waktu distilasi dan rasio
bahan : pelarut berpengaruh
terhadap respon indeks bias
sebesar 74.20%.
Gambar 6. Grafik Hubungan Perbandingan Rasio dan
Pelarut dengan Indeks Bias Minyak Jeringau
Kelompok 1