Anda di halaman 1dari 19

Latar Belakang

Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang
senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang
membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka
hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan
sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya. Budaya adalah suatu cara
hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni.
Latar Belakang

Dengan berbudaya, manusia dapat memenuhi kebutuhan dan


menjawab tantangan hidupnya. Manusia berbeda dengan makhluk
lainnya. Manusia menjalani hidup sesuai dengan adab-adab yang
diterapkan di lingkungan sekitar. Oleh karenanya, manusia harus
bersosialisasi dan memenuhi adab-adab yang telah disosialisasikan oleh
orang-orang sebelumnya. Seiring dengan perkembangan pengetahuan
dan peradaban, terjadilah evolusi budaya yang menyebabkan beberapa
problematika yang harus kita kaji dan pikirkan bersama solusinya.
Rumusan Masalah

1. Apa hakekat manusia dan budaya?


2. Bagaimana hubungan manusia dan kebudayaan?
3. Adakah problematika dalam konteks hidup manusia
sebagai makhluk berbudaya dan beradab?
Tujuan Penulisan

Tujuan pembelajaran agar kita mampu memahami


konsep-konsep dasar tentang konsep manusia sebagai
makhluk budaya, serta pemahaman konsep tersebut
dijadikan dasar pengetahuan dalam mempertimbangkan
dan menyikapi berbagai problematika budaya yang
berkembang dalam masyarakat.
Hakekat Manusia dan Budaya
Sebelum memaparkan hubungan antara manusia dan budaya
terlebih dahulu akan di paparkan pengertian atau defenisi dari manusia
dan budaya itu sendiri.
 Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta),
“mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang
berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia
dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau
realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Hakekat Manusia dan Budaya
 Pengertian Budaya
Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta,
karsa, dan rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata
kebudayaan, yang berasal dari Bahasa Sangsekerta budhayah yaitu bentuk jamak
dari budhi yang berarti budi atau akal. Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa
Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture.
Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera. Colera berarti mengolah,
mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Kemudian
pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan
aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Budaya mempunyai tiga
unsur yang berada dalam diri manusia dan saling melengkapi satu sama lain dalam
satu kesatuan kebudayaan seutuhnya. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut.
Berikut pengertian budaya adalah kebudayaan dari
beberapa ahli:
a. E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan yang lain serta kebiasaan yang di dapat oleh manusia sebagai anggota
masyarakat
b. R. Linton, Kebudayaan dapat sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan
hasil tingkah laku yang dipelajari, dimana unsur pembentuknya didukung dan
diterapkan oleh anggota masyarakat lainnya.
Dengan demikian, kebudayaan menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia
baik material maupun non material. Sebagian besar ahli mengatakan kebudayaan seperti
ini kemungkinan besar sangat dipengaruhi oleh pandangan evolusionisme, yaitu suatu
teori yang mengatakan bahwa kebudayaan itu akan berkembang dari tahapan yang
sederhana menuju tahapan yang lebih kompleks.
Ciri-ciri Makhluk Budaya

Bersifat menyeluruh
Berkembang dalam ruang / bidang geografis tertentu
Berpusat pada perwujudan nilai-nilai tertentu
Manusia Sebagai Pencipta dan Pendukung
Kebudayaan

Tercipta adalah terwujudnya suatu kebudayaan sebagai hasil


interaksi antara manusia dengan segala isi alam raya ini. Manusia yang
telah dilengkapi Tuhan dengan akal dan pikirannya menjadikan mereka
khalifah di muka bumi dan diberikan kemampuan yang disebutkan oleh
Supartono (dalam Rafael Raga Maran, 1999:36) sebagai daya manusia,
manusia memiliki kemampuan daya antara lain akal, intelegensi dan
intuisi perasaan dan emosi kemauan, fantasi dan perilaku.
Manusia Sebagai Makhluk Budaya

Disinilah peran manusia sebagai makhluk yang diberi kelebihan


dalam segala hal, untuk dapat memanfaatkan segala fasilitas yang
disediakan oleh Allah SWT melalui alam ini. Sehingga dengan alam
tersebut manusia dapat membentuk suatu kebudayaan yang bermartabat
dan bernilai tinggi. Namun perlu digaris bawahi bahwa setiap
kebudayaan akan bernilai tatkala manusia sebagai masyarakat mampu
melaksanakan norma-norma yang ada sesuai dengan tata aturan agama.
JJ. Hoeningman membagi kebudayaan dalam 3 wujud :
Manusia Sebagai Makhluk Budaya

1 Gagasan : Kebudayaan yang berbentuk kumpulan, ide,


gagasan,nilai,norma, peraturan yang sifatnya abstrak.
2 Aktivitas (tindakan) : Wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat., sering disebut sebagai system
sosial, yaitu aktivitas-aktivitas manusia yang saling
berinteraksi, mengadakan kontak, bergaul dengan manusia
lainnya menurut pola-pola tertentu.sifatnya konkret dapat
diamati.
3 Artefak ( karya) : Wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat
berupa benda-benda yang dapat diraba dan dilihat.
Kebutuhan manusia sebagai makhluk budaya
diantaranya yaitu :

1. Kehidupan Berkerabatan.
2. Pencarian hidup, memproduksi, menimbun dan mendistribusi
harta.
3. Kebutuhan penerangan dan pendidikan.
4. Pemenuhan Rasa Keindahan.
5. Kebutuhan kerohanian.
6. Mengatur kehidupan berkelompok atau bernegera.
7. Kebutuhan Jasmaniah manusia.
Unsur-unsur Kebudayaan

1. Sistem religi dan upacara keagamaan.


2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan.
3. Sistem pengetahuan.
4. Bahasa.
5. Kesenian.
6. Sistem Mata pencaharian hidup.
7. Sistem teknologi dan peralatan.
Nilai-nilai Kebudayaan

Nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam
suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada
suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik
tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan
tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
Nilai-nilai Kebudayaan

Etika
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ‘ethos’ yang berarti adat
kebiasaan atau akhlak yang baik. Etika adalah ilmu tentang kebiasaan perilaku yang
baik . Kebudayaan merupakan induk dari berbagai macam pranata yang dimiliki
manusia dalam hidup bermasyarakat. Etika merupakan bagian dari kompleksitas unsur-
unsur kebudayaan. Ukuran etis dan tidak etis merupakan bagian dari unsur-unsur
kebudayaan. Manusia membutuhkan kebudayaan, yang didalamnya terdapat unsur
etika, untuk bisa menjaga kelangsungan hidup. Manusia yang berbudaya adalah
manusia yang menjaga tata aturan hidup.
Nilai-nilai Kebudayaan

Estetika
Estetika adalah ilmu yang menelaah dan membahas aspek-aspek keindahan sesuatu, yaitu
mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi, dan cara membandingkannya dengan
menggunakan penilaian perasaan.
Manfaat nilai etika dan estetika kebudayaan bagi kehidupan masyarakat adalah menyadari
bahwa mempertahankan dan menyelamatkan kebudayaan suatu daerah atau bangsa harus
diletakkan di paling awal . Dan menjadikan nilai kebudayaan sebagai acuan untuk menempuh
kehidupan masa depan masyarakat, dengan terus melakukan kontekstualisasi dan aktualisasi pada
berbagai dinamika zaman. Masyarakat harus bisa menyaring kebudayaan baru dengan tetap
memprioritaskan kebudayaan asal mereka jangan samapai kebudayaan kita hilang hanya
dikarenakan adanya budaya baru yang kita anggap lebih maju di banding budaya kita sendiri dan
agar menjadi masyarakat yang berbudaya.
Nilai-nilai Kebudayaan

Moral
Moral adalah kebiasaan berbuat baik. Orang dikatakan bermoral apabila dapat
mewujudkan kodratnya untuk berbuat baik, jujur, dan adil dalam tindakannya.
Karena itu jadilah manusia yang berbudaya. Dengan menjadi manusia yang
berbudaya maka masyarakat akan memiliki sikap yang berakal budi, bermoral, sopan
dan santun dalam menjalani kehidupan diri sendiri ataupun berbangsa dan bernegara.
Sikap Dan sifat manusia yang berbudaya itu juga yang akan menjadikan bangsa
Indonesia bangsa yang besar yang memiliki jati diri sendiri sebagai bangsa yang
beradab dan bermartabat.
Problematika Kebudayaan

1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau sudut pandang.
3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.
5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.
6. Sikap etnosentrisme.

Anda mungkin juga menyukai