Anda di halaman 1dari 18

ANEMIA

PENGERTIAN

 Anemia adalah keadaan dimana ada penurunan :


 Jumlah eritrosit
 Ukuran eritrosit
 Kadar hemoglobin
 WHO anemia bila Hb :
 Anak 6 bln-6 thn < 11 g/dl
 6-14 thn < 12 g/dl
 Dewasa laki < 13 g/dl
 Dewasa wanita < 12 g/dl
 Wanita hamil < 11 g/dl
pertukaran O2 & CO2 antara darah dan sel atau
jaringan berkurang
PENYEBAB

 Pengeluaran yang meningkat


 Pendarahan : kronis (cacing, hemoroid/ambeien,
menstruasi,)
 Hemolisis : infeksi (malaria) obat, reaksi imun dll
 Kebutuhan meningkat : bayi, anak, wanita hamil,
menyusui

 Produksi berkurang :
 Penekanan sum-sum tulang : leukimia
 Eritropoietin gagal ginjal kronik
 Defisiensi nutrien (nutritional anemia) : asupan,
absorbsi
BERDASARKAN PEMERIKSAAN
 Gejala oksigenasi ke jaringan
berkurang
 Otak : pusing, ngantukan, konsentrasi
menurun
 Otot : lemah, lesu

 Sal. Cerna : nafsu makan menurun

 Jantung kompensasi : berdebar-debar

 Tanda :
 Pucat : , Kelopak mata, telapak tangan,
bibirKuku
ANEMIA KEKURANGAN ZAT BESI (FE)
 Disebabkan :

 Asupan kurang

 Kebutuhan meningkat

 Perdarahan kronik

 Kelompok rawan :

 Ibu hamil

 Balita

 Anak usia sekolah

 Tenaga kerja wanita

 Wanita usia subur (remaja putri)


 Bag perempuan, hamil & melahirkan merupakan
bagian dari kehidupan normalnya. Perhatian akan
kesehatan terutama kesehatan yang berkaitan dengan
proses reproduksi menjadi sangat penting.
 Remaja perempuan harus memperhatikan masalah
anemia/ sering disebut dengan penyakit kurang
darah.
 Anemia masih banyak diderita perempuan Indonesia.
 Pada tahun 1995, berdasarkan Survei Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT), sekitar 57% anak perempuan
(10-14 tahun) dan 39.5% perempuan (15-45 tahun)
diketahui menderita anemia.
Keadaan ini nampaknya tidak mengalami
banyak perubahan apalagi negara kita
sedang dalam krisis ekonomi.
 Penelitian oleh Depkes R.I pada th
1998/99 di 2 prov yaitu Jateng & Jatim yang
meliputi 10 Kabupaten menemukan bahwa
sekitar 82% remaja putri mengalami anemia
(Hb< 12 gr %) & sekitar 70% calon
pengantin wanita juga mengalami hal yang
sama. Sampel dalam penelitian tersebut
adalah 238 remaja putri dan 180 calon
pengantin wanita.
PEREMPUAN LEBIH RENTAN ANEMIA
DIBANDING DENGAN LAKI-LAKI
Kebutuhan zat besi pada perempuan adalah 3 kali >
daripada pada laki-laki. Perempuan setiap bulan
mengalami menstruasi yang secara otomatis
mengeluarkan darah. Itulah sebabnya perempuan
membutuhkan zat besi untuk mengembalikan
kondisi tubuhnya kekeadaan semula. Hal tersebut
tidak terjadi pada laki-laki. Demikian pula pada
waktu kehamilan, kebutuhan akan zat besi
meningkat 3 kali dibanding dengan pada waktu
sebelum kehamilan. Ini berkaitan dengan
kebutuhan perkembangan janin yang dikandungnya.
FAKTOR YANG MENYEBABKAN TINGGINYA
ANEMIA DI KALANGAN PEREMPUAN
Beberapa faktor kebiasaan dan sosial budaya turut
memperburuk kondisi anemia di kalangan
perempuan Indonesia, antara lain :
 Kurang mengkonsumsi bahan makanan hewani.
 Kebiasaan diet untuk mengurangi berat badan.
 Budaya atau kebiasaan di keluarga sering menomor
duakan perempuan dalam hal makanan.
 Pantangan tertentu yang tidak jelas kebenarannya
seperti perempuan hamil jangan makan ikan karena
bayinya akan bau amis.
 Kemiskinan yang menyebabkan mereka tidak
mampu mengkonsumsi makanan bergizi.
TANDA-TANDA BILA MENDERITA ANEMIA
Anemia atau kurang darah tidak sama dengan
darah rendah. Secara medis jika kita ingin
mengetahui kalau kita menderita anemia adalah
dengan melakukan pemeriksaan haemoglobin
darah (Hb).
Namun secara sederhana tanda-tanda anemia
dapat dilihat dari:
 mudah lelah,
 muka pucat,
 tidak bersemangat,
 mudah mengantuk,
 dan mudah pusing.
PENYEBAB ANEMIA KEKURANGAN ZAT BESI
1. Kehilangan darah kronis (pendarahan ulkus
peptikum, hemoroid, parasit/cacing, atau
keganasan), menstruasi
2. Asupan besi dalam makanan :
1. Sumber makanan kurang besi; PASI, non hem
2. Absorbsi besi kurang : jenis/bioavaibilitas, penyakit saluran
cerna : diare, aklorhidria

3. Kenaikan kebutuhan besi atau volume darah


meningkat : bayi, remaja, ibu hamil
GAMBARAN KLINIS

Menunjukkan kelainan yg kronis


 Sistem otot : kelemahan, kapasitas kerja berkurang,
kemampuan latihan menurun
 Sistem saraf dan kognitif : kemampuan belajar turun,
anoreksia, mudah lelah
 Gangguan pertumbuhan, gangguan pertumbuhan
epitel (mulut, lidah, kuku, lambung)
TATA LAKSANA

 Diet :
 Sumber besi :
- heme/organik : langsung diserap di usus halus, hepar, ren,
otot
- Non heme/anorganik : penyerapan tergantung faktor
enhancer (vit. C, asam lambung, besi heme) dan inhibitor
(phytate, kalsium, polyphenol)
kcang, sereal, sayuran hijau
- Yang penting ialah ‘bioavailability’ bukan total besi dalam
makanan
SUMBER ZAT BESI DALAM MAKANAN DENGAN
PENYERAPAN TINGGI

 Faktor meningkatkan absorbsi : vit. C, besi


heme

 Vit. C : mereduksi, mengikat besi menjadi


bentuk yang mudah di absorbsi
Makanan Makanan Makanan
Sumber Vit. B12 Almond Jambu biji
Daging merah Beras merah/tumbuk Jeruk bali
Hati Bit Jeruk manis
Ikan Kembang kol Kembang kol
Petis Roti gandum utuh Labu kuning
Ragi (tempe) Telur Melinjo
Susu (milkshake) Selada Paprika hijau
Terasi Sereal instan Pepaya
Udang Sumber Vit. C Peterseli
Yogurt Bayam Rambutan
Sumber Folat Cabe rawit Sawi
Asparagua Daun katuk Sumber Zat Besi
Ayam Daun belinjo Bayam merah
Buncis Daun pepaya Beras merah
Hati dan jeroan Daun singkong Hati sapi
Kapri Gandaria Havermout
Orange juice Jambu mete Jagung kuning
Kacang tanah Kacang hijau
Makanan
Sumber Zat Besi
Kacang merah
Kedelai
Kerang
Molasses
Oncom
Sereal dengan fortifikasi zat
besi
Telur bebek
Tempe
Bayam
Daging merah
Kacang polong
Kapri
Prune juice
Raisin
Telur ayam
Tiram
SUPLEMEN

 Hemafort : diberikan selama haid sebanyak 10


tablet diminum dari awal haid aturan minum
1x1
 Supralivron : diminum saat tidak haid
sebanyak 20 tablet aturan minum 1x1 .

 1 siswa = 30 tablet/bulan diberikan 2 bulan


nop,des 2014
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai