Anda di halaman 1dari 14

PERUNDANGAN DAN HUKUM DALAM

PELAYANAN KESEHATAN

KASUS DUGAAN HILANGNYA SALAH


SATU BAYI DI RSHJ JAKARTA

DIANA SEPTARIA A.
101714153027
KASUS DUGAAN HILANGNYA SALAH SATU
BAYI DI RSHJ JAKARTA
KRONOLOGIS VERSI RSHJ
 RS Harapan Jayakarta pertamakali menerima Raudiah pada Sabtu
(7/5/2016) sekitar pukul 00.13 WIB
 Pasien datang dan diterima petugas RSHJ dengan membawa hasil
USG dari luar rumah sakit, (RS Budhi Asih dan Puskesmas Pasar
Minggu)
 Berdasarkan USG dari dua RS (Budhi Asih dan Puskesmas Jatipadang,
Pasar Minggu), memang ada indikasi kehamilan ganda atau gemeli.

Namun, pihak RSHJ menyatakan indikasi awal belum tentu


menjadikan hasil akhir diagnosa pasien ketika ditangani rumah
sakit
KRONOLOGIS VERSI RSHJ
 Sebelum operasi caesar, pada pukul 08.00 WIB, dokter yang
menangani kehamilan Raudiah melakukan pemeriksaan kandungan.
Hasil diagnosanya menunjukkan hanya ada satu bayi.

Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan menggunakan alat


dopler dengan penegakan diagnosis bayi tunggal
Karena indikasi medis, letak posisi bayi malposisi maka
dilakukan tindakan seksiosesaria.

 Dokter telah memberikan penjelasan kepada Raudiah bahwa saat


dilakukan operasi caesar hanya ada satu bayi.
 Dan sudah dijelaskan dengan baik kepada pihak keluarga, dirawat dua
hari di rumah sakit
KRONOLOGIS VERSI PASIEN
 Ibu Raudiah Elva menceritakan kehilangan salah satu bayi
perempuan kembarnya pada awal bulan Mei 2016. Saat itu, Raudiah
melakukan proses persalinan secara sesar di RSHJ.
 Raudiah masuk ruang operasi dan ditangani lima tim medis
termasuk dokter. Namun, setelah selesai, Ibu Raudiah kaget karena
hanya menerima satu bayi.

Waktu menanyakan perihal bayinya yang hanya satu, salah satu


asisten dokter marah-marah dan memaki. Ibu Raudiah tidak
bisa berbuat apa-apa karena saat itu dalam kondisi perut masih
dijahit. Akhirnya seorang perawat laki-laki menghampiri dan
menenangkan.
KRONOLOGIS VERSI PASIEN
 Kehilangan satu bayinya membuat Raudiah merasa gelisah. Karena,
hasil USG Puskesmas Jatipadang, Pasar Minggu, tanggal 5 Januari
2016 menyatakan, ia berstatus hamil dengan bayi kembar atau
gemeli. Hal itu pun dikuatkan dengan hasil USG di Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Budi Asih, Cawang, Jakarta Timur tanggal
22 Maret 2016, yang menyatakan hal yang sama.
 Selain bukti USG, juga ada bukti dokumen tertulis dari dokter yang
memeriksa Raudiah ketika itu. Gambar (USG) jelas juga, kan, ada
bentuk dua kepala digambar tersebut, apalagi konsultasi pribadi di
RS tersebut (Harapan Jayakarta) juga menyatakan gemeli. Bahkan
dari surat yang dikeluarkan RSHJ sendiri, tanggal 8 Mei sebelum
operasi, juga menyatakan kalau pasien ini gemeli (punya bayi
kembar
PEMERIKSAAN UNTUK MENEGAKKAN
DIAGNOSA GEMELLI

Teraba tiga bagian besar

Dua ballotemen

Djj berbeda 10 denyut

Diagnosis pasti :
• Ultrasonografi
• Foto abdomen Mochtar, 2012
"Bahwa prosedur klinis itu bahkan USG itu bukan alat
hukum yang bisa dipercaya 100 persen," kata Ketua
Dewan Pengawas Rumah Sakit Harapan Jayakarta
Dokter Hermawan Saputra, dalam konferensi pers di
rumah sakit tersebut, Jumat (17/6/2016).

Alat bukti yang sah menurut undang-undang diatur dalam


Pasal 184 KUHAP terdiri dari :
1) keterangan saksi;
2) keterangan ahli;
KUHAP , Undang-
3) surat ; Undang Nomor 8
Tahun 1981
4) petunjuk; dan
5) keterangan terdakwa.
 Keterangan ahli yang dimaksudkan oleh pasal 186 KUHAP bila
dikaitkan dengan hubungan antara dokter dan pasien dapat
dituangkan dalam bentuk baik tertulis maupun tidak tertulis.
 Keterangan ahli yang berwujud tertulis dapat berupa Rekam Medis
(RM) yang dari segi formal merupakan himpunan catatan
mengenai hal –hal yang berkait dengan riwayat perjalanan penyakit
dan pengobatan/perawatan pasien.
 Sedangkan dari segi material, isi rekam medis meliputi identitas
pasien, catatan tentang penyakit, hasil pemeriksaan laboratorik,
foto rontgen, dan pemeriksaan USG.

Hal ini secara jelas diatur dalam Permenkes RI Nomor 269


tahun 2008 tentang Rekam Medis
Dokter telah memberikan penjelasan kepada Raudiah
bahwa saat dilakukan operasi caesar hanya ada satu bayi.

UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran


“Waktu menanyakan perihal bayinya yang
hanya satu, salah satu asisten dokter
marah-marah dan memaki.”
UU No. 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran
KESIMPULAN
 Komunikasi dua arah antara pihak RSHJ dan pihak pasien.
 Pihak RSHJ seharusnya melakukan pemeriksaan USG sebelum
melakukan operasi SC untuk memastikan pasien hamil tunggal atau
gemeli.
 Sebelum melakukan tindakan, pasien diberikan persetujuan /
informconsent yang sebelumnya pasien sudah diberikan penjelasan
secara lengkap termasuk diagnosis dan tatacara tindakan medis yang
ditunjang dengan hasil pemeriksaan
 Setelah pasien mendapatkan hak, pasien wajib memenuhi
kewajibannya yaitu mematuhi nasihat dan petunjuk dokter serta
mematuhi ketentuan sarana kesehatan tersebut.
REFRENSI :
 Siswanto. 2016. Judul Berita : Bayi diduga Hilang, Ini KronologisVersi RS Harapan
Jayakarta. Diakses pada 13/03/2018 di
https://www.suara.com/news/2016/06/17/173312/bayi-diduga-hilang-ini-
kronologis-versi-rs-harapan-jayakarta
 Robertus. 2016. Judul Berita : Jika Ada Unsur Pidana di Dugaan Hilangnya Bayi
Kembar, Komnas PA Akan Pidanakan RS. Diakses pada 13/03/2018 di
https://megapolitan.kompas.com/read/2016/06/15/21255151/jika.ada.unsur.pi
dana.di.dugaan.hilangnya.bayi.kembar.komnas.pa.akan.pidanakan.rs
 Mochtar R, 2012. Sinopsis Obstetric Fisiologi dan Patologi jilid 1.Jakarta : Penerbit
buku kedokteran EGC
 KUHAP , Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 pasal 184 dan 186 KUHAP
 Permenkes RI Nomor 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis
 UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran paragraf 2 pasal 45, paragraf 7
pasal 52 dan 53
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai