Anda di halaman 1dari 41

SELAYANG

PANDANG TTG
NAPZA

PUSKESMAS LANGENSARI
I
TAHUN 2018
PENDAHULUAN
Penyalahgunaan NAPZA
meningkat
Mengenai generasi muda di
seluruh lapisan masyarakat
Merupakan masalah yg kompleks
Menimbulkan dampak luas
Perlu upaya untuk mencegah
agar jangan sampai terkena
PENGERTIAN
NAPZA = Narkotika, Psikotropika
dan zat adiktif lainnya
 Nama yang populer = Narkoba
 Adalah zat yang bila masuk ke
tubuh akan menyebabkan
perubahan pada : perasaan,
proses pikir dan perilaku
 Zat adiktif artinya menimbulkan
kecanduan atau ketergantungan
PENYALAHGUNAAN
Penggunaan NAPZA tidak untuk
kepentingan pengobatan atau
ilmu pengetahuan dan
penggunaannya bertentangan
dg ilmu atau praktek kedokteran
Dilakukan sekali-sekali atau
terus menerus
Terjadi kebiasaan, ketagihan,
ketergantungan baik secara fisik
atau jasmani maupun psikologik
PENGERTIAN
 Ketergantungan fisik: Tak dapat
melepaskan diri dari NAPZA dan bila
dihentikan akan timbul gejala putus
zat
 Ketergantungan psikologis: rasa
kangen untuk menggunakan NAPZA
walaupun tidak ada lagi gejala putus
zat  sugesti
 Toleransi: dosis yang dibutuhkan
semakin lama semakin besar untuk
menimbulkan efek yang sama
PENGERTIAN
 Intoksikasi: gejala saat
mengguna-kan NAPZA 
tergantung jenis zatnya
 Overdosis: Kelebihan dosis yang
dapat menyebabkan kematian
 Gejala putus zat: gejala yang
timbul apabila pemakaian
dihentikan atau dosis dikurangi
UU RI NO. 22 TH 1997
TENTANG NARKOTIKA
NARKOTIKA:
Adalah zat atau obat yg berasal
dr tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semisintetis
yg dpt menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran,
hilang-nya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri
dan dpt menimbulkan
ketergantungan
UU RI NO. 22 TH 1997
TENTANG NARKOTIKA

Gol. I: hanya untuk


pengetahuan, ti-dak untuk
terapi, potensi ketergan-tungan
tinggi (heroin, kokain, ganja)
Gol II: dpt sbg pilihan terakhir
NARKO
terapi atau tujuan ilmu
TIKA pengetahuan, po-tensi ket.
tinggi (morfin, petidin)

Banyak digunakan dlm terapi


atau ilmu pengetahuan, potensi
ketergan-tungan ringan (kodein)
UU RI NO.5 TAHUN 1997
TENTANG
PSIKOTROPIKA
PSIKOTROPIKA:
Adalah zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yg berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf
pusat yg menyebabkan per-
ubahan khas pd aktifitas
mental dan perilaku
UU RI NO. 5 TH 1997
TENTANG
PSIKOTROPIKA
Gol. I: hanya utk pengetahuan,
tidak utk terapi, potensi
ketergantungan sgt kuat (ekstasi,
shabu, LSD)
Gol II: dpt sbg terapi atau tujuan
il-mu pengetahuan, potensi ket.
kuat (amfetamin, metil fenidat)
PSIKO-
TROPIK G.III Banyak digunakan dlm terapi/il
A mu pengetahuan, potensi ket.
sedang (pentobarbital,
flunitrazepam)
G.IV Sgt luas digunakan dlm
terapi/ ilmu pengetahuan, potensi
ket. ringan
(diazepam,fenobarbital,
ZAT ADIKTIF LAIN
Minuman beralkohol: gol A
kadar etanol 1-5 % (bir), Gol B
kadar 5-20 % (minuman
anggur), Gol C kadar 20-45 %
(whiskey, vodca, TKW)

Inhalansia: gas yg dihirup dan


ZAT ADIK- solven (zat pelarut), misalnya
TIF LAIN lem, thinner, aseton
(penghapus cat kuku), bensin

Tembakau: mengandung nikotin


yg digunakan secara luas di
masyara-kat. Pada remaja
menjadi pintu masuk NAPZA
GANJA

DAUN DAN ROKOK GANJA


DAUN GANJA
GANJA KERING
GANJA BUDHA STICK
CANDU
GETAH DARI BUNGA
CANDU
CANDU
KOKA
DAUN KERING DAN SERBUK KOKA
Zat Kimia
Dalam Rokok
Halusinogenik:
TINGKATAN PEMAKAIAN

KETER
GANTUNGA
N
PENYALAHGUNAA
N
PEMAKAIAN SITUASIONAL

PEMAKAIAN
REKREASI/SOSIAL
PEMAKAIAN COBA-COBA

KELOMPOK RISIKO TINGGI


TINGKATAN PEMAKAIAN
 Kelompok risiko tinggi  remaja
(masa perkembangan yg rawan)
 Pemakaian coba-coba  sekedar
ingin tahu
 Pemakaian sosial (rekreasi)  bila
ketemu teman baru pakai
 Pamakaian situasional  bila ada
masalah baru pakai
 Penyalahgunaan  pamakaian rutin
 Ketergantungan  tak mampu lagi
menghentikan
PENGARUH DAN AKIBAT
PENYALAHGUNAAN NAPZA
SUSUNAN SARAF PUSAT: Ggn daya
ingat,sulit konsentrasi, ggn perasaan,
ggn kemampuan mengolah informasi,
ggn persepsi, ggn motivasi dan ggn
kendali diri

KOMORBIDITAS: ggn tidur, cemas/


NAPZA panik, depresi, maniakal, ggn
psikotik, paranoid, kehilangan daya
ingat, delirium

KOMPLIKASI MEDIK: akibat zat,


bahan campuran/pelarut, cara
pemakaian yg tak steril,
pertolongan yg salah, cara hidup
kurang bersih
PENGARUH THD SSP
1. INTOKSIKASI: perubahan tingkah
laku, daya nilai dan kendali emosi
tergantung jenis zat yang digunakan
2. KELEBIHAN DOSIS: heroin menye-
babkan penekanan sistem pernapas-
an yg dpt berakibat kematian, amfe-
tamin menyebabkan kematian akibat
pecahnya pembuluh darah otak
3. SINDROM KETERGANTUNGAN
DAN PUTUS ZAT: tergantung jenis
zat
KOMPLIKASI MEDIK HEROIN
Saluran napas: pneumonia,
edema paru
Jantung: endokarditis
Hepar: hepatitis C
PMS dan HIV/AIDS
Kemandulan dan impotensi
pada laki-laki
Sikatriks bekas suntikan
Kehamilan: abortus, kelainan
janin, masalah pada ibu hamil
KOMPLIKASI MEDIK GANJA
Pemakaian jangka panjang: daya
tahan tubuh menurun (sering
kena infeksi), aliran darah
pembuluh jantung memburuk,
perubahan dan atrofi sel otak

Penggunaan dg menghisap:
kerusakan mukosa mulut, mulut
hitam, bronkhitis kronis dan TBC
KOMPLIKASI MEDIK
ZAT LAINNYA
KOKAIN: aritmia jantung, ulkus pd
lambung, perforasi septum nasi,
kerusakan paru, anemia dan
malnutrisi
ALKOHOL: tukak lambung,
perdarahan usus, kanker, sirhosis
hepatis dan kanker hati
AMFETAMIN: perdarahan otak,
denyut jantung tak teratur,
malnutrisi, anemia, ggn jiwa
INHALANSIA: racun pd hepar, otak,
paru, jantung dan ginjal, kulit biru

Anda mungkin juga menyukai