PARTUM
1. Menghentikan perdarahan
2. Mencegah timbulnya syok
3. Mengganti darah yang hilang
Atonia Uteri
Atonia uteri merupakan penyebab utama
terjadinya Perdarahan pascapersalinan
Pada atonia uteri, uterus gagal
berkontraksi dengan baik setelah
persalinan
Atonia Uteri
Faktor – faktor predisposisi
atonia uteri
Grandemultipara
Uterus yang terlalu regang (hidramnion, hamil
ganda, anak besar (BB > 4000 gr)
Kelainan uterus (uterus bicornis, mioma uteri,
bekas operasi)
Plasenta previa dan solutio plasenta (perdarahan
anteparturn)
Partus lama (exhausted mother)
Faktor – faktor predisposisi atonia
uteri
Partus precipitatus
Infeksi uterus
Anemia berat
Penggunaan oksitosin yang berlebihan
dalam persalinan (induksi partus)
Riwayat perdarahan pascapersalinan
sebelumnya atau riwayat plasenta manual
Faktor – faktor predisposisi atonia
uteri
Pimpinan kala III yang salah, dengan
memijit-mijit dan mendorong-dorong
uterus sebelum plasenta terlepas
IUFD yang sudah lama, penyakit hati,
emboli air ketuban (koagulopati)
Gejala klinis
Uterus tidak berkontraksi dan lembek
Perdarahan segera setelah anak lahir
(perdarahan pasca persalinan
primer)
Tanda – tanda syok
Penatalaksanaan
Tahap I
Perdarahan yang tidak banyak dapat
diatasi dengan memberikan uterotonika,
mengurut rahim (massage) dan
memasang gurita.
Penatalaksanaan
Tahap II
Bila perdarahan belum berhenti dan
bertambah banyak, selanjutnya
berikan infus dan transfusi darah lalu
dapat lakukan :
Kompresi bimanual.
Kompresi aorta.
Tamponade padat utero-vaginal.
Penatalaksanaan
Tahap III
bila belum tertolong maka usaha terakhir
adalah menghilangkan sumber
perdarahan dengan 2 cara yaitu meligasi
arteri hipogastrika atau histerektomi
Kompresi Bimanual Interna
Kompresi aorta abdominalis
Pemasangan tampon Uterus
Ligasi a.uterina, Histerektomi
2. Perlukaan Jalan Lahir
penyebab kedua tersering dari Perdarahan
pascapersalinan
Robekan dapat terjadi bersamaan dengan
atonia uteri
Perdarahan pascapersalinan dengan
uterus yang berkontraksi baik biasanya
disebabkan oleh robekan serviks atau
vagina
Faktor predisposisi :
Makrosomia
Malpresentasi
Partus presipitatus
Distosia bahu
Perlukaan Jalan Lahir
Robekan serviks
Perlukaan vagina ; Kolpaporeksis ,
Fistula
Robekan perineum
Cedera Levator Ani
Perlukaan Jalan Lahir
Gejala dan tanda :
- perdarahan segera
- darah segar mengalir segera setelah bayi
lahir
- kontraksi uterus baik
- plasenta lengkap
3. Retensio Plasenta dan
Retensio sisa plasenta
Retensio plasenta adalah belum lahirnya
plasenta ½ -1 jam setelah anak lahir
Tertinggalnya sebagian plasenta (sisa
plasenta) sewaktu suatu bagian dari
plasenta (satu atau lebih lobus) tertinggal,
maka uterus tidak dapat berkontraksi
secara efektif dan keadaan ini dapat
menimbulkan perdarahan.
Sebab-sebabnya ialah:
plasenta belum lepas dari dinding uterus
plasenta sudah lepas, akan tetapi belum
dilahirkan.