Anda di halaman 1dari 43

Vertical Displacement in Linear and

Teknik Reservoir II
Areal Models

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 1


Two – Dimensional (2D) Displacement in
Uniform Stratified Reservoir Layered Models

dan

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 2


Two – Dimensional (2D) Displacement in
Uniform Stratified Reservoir Layered Models

jadi

Oleh karena itu

atau

Satuan lapangan

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 3


Approximation of 2D Flow With
Thickness- Averaged Properties

Masalah pendesakan linear telah dibahas sebelumnya, aliran vertikal dari minyak dan air
dapat diabaikan. Berikut persamaan untuk mengasumsikannya:

dan

Dengan demikian, frontal- advance solution menggambarkan proses pendesakan


dimana aliran fluida pada arah X, lebih besar daripada arah Z. Aliran vertikal hadir,
tetapi efeknya terhadap proses pendesakan kecil.

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 4


Approximation of 2D Flow With
Thickness- Averaged Properties

Gambar diatas menunjukkan distribusi permeabilitas pada perpotongan


garis vertikal menembus reservoir. Anggap ini kasus umum dimana harga
porositas dan permeabilitas berubah-ubah sesuai dengan posisi Z dari dasar
formasi reservoir.

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 5


Approximation of 2D Flow With
Thickness- Averaged Properties

Pengembangan dari model ini dimulai dari ketentuan thickness- averaged


properties. Nilai thickness- averaged permeability pada arah X adalah
sebagai berikut:

dimana:
• k = Permeabilitas pori batuan pada
arah x berubah terhadap z
• k = Permeabilitas thickness-averaged
properties pada arah X
• h = Ketebalan formasi
• z = Jarak dari base formasi
• Swz = Nilai thickness-averaged saturasi
air
• ᶲ = Thickness-averaged porosity

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 6


Approximation of 2D Flow With
Thickness- Averaged Properties

• Anggap persamaan Material Balance pada fasa air sebagai fungsi turunan dari ketebalah
(h) dan width (dx)
• Fluida incrompresible
• Properties (Sw, ᶲ, dan k) kita asusmsikan pada setiap Z yang berbeda

, dimana:
fwz = aliran fractional air pada Plane bh
qt = laju alir pada x yang menembus Plane bh
A= b x h =cross section area tegak lurus untuk arah aliran

Persamaan diatas adalah bentuk sederhana persamaa Buckley- Laverett untuk menyatakan
thickness-averaged properties.

Jika kita asumsikan dan , maka diperoleh:

Persamaan Frontal Advance untuk menyatakan parameter


thickness-averaged

Kecepatan
Saturarasi Swz

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 7


Approximation of 2D Flow With
Thickness- Averaged Properties

Integrasi dari bentuk sederhana Pers. Buckley- Laverett


untuk 0 < x < x Swz

Bagi kedua ruas dengan L

Dengan demikian, thickness-averaged saturation Swz2 pada proses


bagian akhir ( x Swz = L) saat

Parameter thickness- averaged di bagian akhir pada


reservoir

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 8


Approximation of 2D Flow With
Thickness- Averaged Properties
Persamaan ini mengulangi laju alir horizontal fraksi air menembus bidang dari ketebalan h
pada beberapa titik x

Asumsikan bahwa dpw/dx dan dpo/dx tidak berubah


terhadap z. Maka, dpc/dx tidak berubah terhadap z. Menjadi:

Integralkan untuk fasa air dan minyak

dan

Thickness-averaged relative permeabiities disebut juga


pseudorelative permeabilities
dan

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 9


Approximation of 2D Flow With
Thickness- Averaged Properties

Vertical Equilibrium of Capilarry and Gravity Forces

Asumsikan
• ketebalan dan porositas homogen
• Potensial fasa air dan minyak constan (but unequal)

atau

atau

Dapat juga ditulis dalam bentuk pers. Tekanan Kapiler (Pc),

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 10


Approximation of 2D Flow With
Thickness- Averaged Properties

Vertical Equilibrium of Capilarry and Gravity Forces

Saat Z dan z adalah bidang vertikal (dip angle = 0) dan z,


ꝺZ/ꝺz = +1 dan didapat:

Integralkan persamaan paling atas dengan mengali silang,


maka
atau

dimana Pco adalah nilai tekanan kapiler yang sesuai dengan saturasi air pada bottom reservoir (z=0). Sistem
kesetimbangan vertikal memiliki distribusi tekanan kapiler yang berubah-ubah dari Pco pada bottom
reservoir untuk kali silang Pch = Pco – g(ρo – ρw)h pada top reservoir.

Karena tekanan kapiler ada hubungannya dengan saturasi air, maka distribusi saturasi air dapat dilihat
dari kurva tekanan kapiler. Lihat fig. 5.9 – 5.12 Willhite. Hal 149

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 11


Approximation of 2D Flow With
Thickness- Averaged Properties

Vertical Equilibrium of Capilarry and Gravity Forces

Persamaan berikut menyatakan tekanan kapiler Pc (Z)


saat tekanan kapiler di reference plane is Pcp

Elevasi dari atas base reservoir

Tekanan kapiler (Pcp) pada reference elevasi disebut pseudocapillary pressure.


Pseudocapillary pressure adalah tekanan kapiler pada top reservoir (Pch).

Untuk Z < h,

Lihat tabel 5.8 computed distribution; tabel 5.9 thickness- averaged


properties Pseudocapillary pressure
Fig 5.13 – 5.14 untuk saturasi air pada kondisi Pseudocapillary pressure

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 12


Approximation of 2D Flow With
Thickness- Averaged Properties

Vertical Equilibrium – Gravity Segregation


Model ini adalah persamaan kesetimbangan vertikal dari tekanan kaliper (Pc)
dan gaya gravitasi saat transisi kapiler memiliki ketebalan yang kecil.
Aliran fluida pada arah vertikal mengacu pada gaya gravitasi.

Horizontal Reservoir, gaya kapiler diabaikan, perubahan nilai


saturasi terhadap permukaan memiliki persamaan Sw = 1- Sor

dan

dimana,
kro = oil endpoint relative permeability pada saat Siw
krw = water endpoint relative permeability pada saat Sor
hb = fraksi dari ketebalan reservoir flooded to Sor pada bidang vertikal tertentu

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 13


Approximation of 2D Flow With
Thickness- Averaged Properties

Vertical Equilibrium – Gravity Segregation

hb juga disebut thickness-averaged dimensionless water saturation SwDz.


Perubahan nilai hb atau SwDz dari 0 - 1

Aliran minyak dan air yang menembus secara vertikal pada Section B
adalah, berikut:

dan

Lihat tabel 5.10 untuk performa


model pendesakan vertikal

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 14


Penurunan dari rumus displacement performance bisa diturunkan dari
teori frontal advance pada chapter 3

Pada model displacement ini, saturasi breaktrough adalah Sibt yang mana bernilai
hb=0 rumusnya

• Proses displacement selesai ketika Swc2 = 1 – Sor atau hb = 1


• Pemisahan gravitasi dari kedalaman reservoir. Reservoir memiliki beragam kedalaman.
Model pemisahan gravity oleh Dake bisa diimplentasikan kedalam displacement resevoir
yang dalam seperti yang ditunjukan di figure 5.18

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 15


• Flow rates dari air dan minyak diarah kedalaman ditunjukan pada persamaan
5.68 dan 5.69

• Gravity-stabilized displacement pada Resevoir dalam. Ketika kecepatan


displacement lebih rendah dari critical value, Dictz menurunkan persamaan untuk
memprediski kecepatan critical yang dibutuhkan untuk menstabilkan saat tekanan
gravitasi sudah mendominasi. Persamaan ini ada pada Eq. 5.75

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 16


• Pada displacement kondisi stabil, nilai slope harus negatif

5.43. Performa displacement ketika tekanan sama dengan Vertical Cross section
Persamaan fractional flow dari Cross section air pada arah x

• Substitusi dari persamaan 2.12 dan 2.13 untuk kecepatan air dan minyak

• Saat tekanan diasumsikan sama pada cross section dpw = dp0 = dp dituliskan di
persamaan 5.79

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 17


• Persamaan 5.81 dan 5.82 ditetapkan fractional flow dan ketebalan rata rata
saturasi ketika layer m sudah ditempati oleh residu saturasi minyak pada posisi x.

• Apabila hanya permeabilitas saja yang menjadi parameter ketebalan, hubungan


antara aliran fractional dan ketebalan rata-rata saturasi bisa ditunjukan pada
persamaan 5.84 dan 5.85

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 18


Prosedur trial dan error digunakan untuk
menentukan posisi layer untuk menentukan
penurunan kecepatan flood-front

• Penurunan nilai kecepatan layer dituliskan pada persamaan 5.88

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 19


Estimasi Efisiensi Displacement Vertikal Menggunakan Model
Laboratorium Skala

Sebelum pengembangan simulaasi numerical, metode laboratorium digunakan untuk


simulasi proses displcement dalam reservoir model yang digunakan antara lain craig,
geffen, dan morse

• Mempertimbangkan bahwa displacement minyak oleh air dalam reservoir


memiliki satuan unit, lebar, ketinggian h dan panjang L. Reservoir adalah
isotropic dan homegeneous.
• Teori scaling digunakan berdasarkan perbedaan satuan, yang mengubah
aliran fluida kedalam satuan dimensionless
• Parameter geografik dari L (panjang), b (lebar), dan h (ketebalan)

atau

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 20


Example 5.4
reservoir homogeneus memiliki ketebalan 28ft (8m) dan
panjang tersaturasi dengan air dan minyak.
Permeabilitas reservoir 85 md. Reservoir bisa menjadi
waterflooded pada kecepatan dibawah 0.047 ft/D [0.014
m/d]. Digunakan untuk menentukan efek pemisahan
gravitasi pada oil displacement menggunakan metode
laboratorium. Data lainnya ditunjukan pada tabel 5.13

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 21


Fluida reservoir yang akan digunakan akan digunakan pada temperatur
reservoir. Tipe batuan, struktur pori batuan diasumsikan sama sehingga
porositas, wettability, permeabilitas dan tekapan kapiler sama.

• Scaling =

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 22


• Pada contoh ini, porous medium adalah homogeneous dan istropic, jadi kx = kz
=k
• Persamaan 5.123 dan 5.124 digunakan hanya apabila qm = qp

• Bila Lm atau hm dipilih, parameter dari model bisa digunakan


• Pada model laboratorium panjangnya 6 ft (2 m) dari hasil persamaan 5.120 hm =
0.5 ft (0.152 m). Juga dari persamaan 5.125 didapatkan nilai

• Nilai permeability laboratorium haruslah 2.500


kali lebih besar daripada nilai permeabilitas
reservoir

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 23


Laju injeksi dalam model injeksi ditentukan oleh persamaan qm = qp

maka

Perbandingan antara waktu dan model reservoir

Tingkat perpindahan yang di lakukan di


laboratorium harus memiliki nilai yang
besar,kemudian skala waktu harus di ubah dengan
menggunakan persamaan dia atas

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 24


Ketentuan skala antara model dan resrvoir dirangkum dalam tabel 5.31.
parameter yang digunakan identik dengan persamaan richadson dan
perkins,berikut contoh ketika tekanan ditentukan oleh persamaan 5.130,
pengelompokan skala tanpa dimensi,tertulis dalam persamaan 5.131
melalui 5.133 sehinnga :

Pengelompokan skala dikembangkan oleh GODDIN et al. produksi daridari Ra dan Rd


dinyatakan pada persamaan 5.134

Batuan pori yang dibasahi oleh air,tekanan kapiler bergerak secara vertikalmelawan
gaya gravitasi
Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 25
Penerapan Model Skala Untuk Memprediksi Kinerja Pemindahan
• Pada bagian sebelumnya ,perpindahan kinerja pada laboratorium dapat diskalakan
langsung pada lapangan untuk reservoir tertentu.
• Korelasi kinerja perpindahan dengan parameter ini menyediakan metode umum untuk
memprediksi kinerja reservoir
• Penggunaan cairan misiblic digunakan untuk mengabaikan tekanan kapiler dapat
dilihat pada gambar 5.25 dan dinyatakan dalam persamaan 5.134

Pemindahan dalam aliran linear dan model area secara vertikal


• Gaya dan jarak yang terdapat pada arah vertikal,kemudian craig et al mengemukakan
persamaan 5.136

Mobilitas rasio merupakan parameter yang dapat di hubungkan secara empiris,kurva permeabilitas
relatif harus di skalakan untuk memenuhi ketentuan dari persamaan berikut :

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 26


Simulasi Numerik Perpindahan 2D Dalam Linear Termasuk Pemisahan
Gravitasi Atau Crossflow

• Segresi gravitasi
teknik numerik dilakukan untuk memperkirakan efek aliran 2D pada saat
transisi,lihat gambar 5.27 dengan persamaan aliran sebagai berikut:

Nitrogen digunakan dalam pengujian model dan perpindahan massa antar fasa yang
diabaikan. Efek kekuatan tekanan kapiler terbatas pada interval kecil perubahan
saturasi. Lokasi lokasi eksperimen dan perhitungan minyak/gas sebagai fungsi waktu
dibandingkan pada gambar 5.26 ketika tingkat perpindahan adalah 83% dari tingkat
kritis

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 27


Crossflow dalam sistem bertingkat tanpa gaya grativitas
• Zona horizontal atau lapisan yang terhubung secara hidraulis sehingga air dan
minyak dapat berpindah dari satu zona ke zona lainnya,tergantung hubungan
permeabilitas dan perbedaan potensialnya.
• Pada bagian berikutnya,efek gaya gravitasi diabaikan oleh pertimbangan
perpindahan model.

Kolerasi leverett yang sering digunakan untuk mengkolerasikan data tekanan


kapiler dari batuan yang berasal dari batuan yang sama

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 28


• Pada kasus no-crossflow, dua lapisan tidak berhubungan secara hidraulik. kinerja
perpindahan masing-masing lapisan dapat dihitung dari frontal advance solution.
Recovery dari tiap lapisan dapat digabungkan pada titik yang sama dalam waktu, untnuk
memperoleh recovey total reservoir.

• indeks crossflow 1 berarti kinerja sistem berlapis dengan crossflow identik dengan sistem
yang seragam.

Fig 5.36 mengilustrasikan efek dari lapisan


permeabel ratio (Rk) dalam crossflow
index. Ratio lapisan untuk base case adalah
4.0
Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 29
• meskipun simulator numerik mampu memecahkan masalah aliran dua fase
yang kompleks, akan tetapi memiliki keterbatasan.
• membandingkan profil saturasi dihitung selama waterflood linear untuk dua
skema bobot mobilitas dengan solusi buckley untuk tiga skema pembobotan
ketika rasio mobilitas bagus (Ms < 1) dan tidak bagus (Ms>1)

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 30


VISCOUS FINGERING
• Teori perpindahan yang diuraikan dalam bab.3 tidak mewakili fenomena yang telah diamati
ketika rasio viskositas jauh lebih besar dari 1.
• Fig. 5.40 menunjukkan potongan melintang melalui sandpack yang dibasahi air pada rasio
viskositas minyak atau air 102.5. bintik-bintik putih menunjukkan jalan yang diambil oleh
air.

• Fenomena ini yang disebut fingering viscous pertama kali dijelaskan oleh Engleberts dan
Klinkenberg untuk proses perpindahan tak tercampur
• Dalam eksperimen drainase gravitasi yang serupa dengan yang digambarkan dalam gambar
4.7, sebuah zona stabil yang terbentuk hanya ketika laju perpindahan kurang dari tingkat
referensi drainase gravitasi yang didefinisikan oleh persamaan berikut

• Bagian depan pemindahan tidak distabilkan pada tingkat perpindahan yang lebih besar dari
tingkat drainase gravitasi. Kurangnya stabilisasi disebabkan oleh fingering viscous dari gas
yang dipindahkan melalui minyak.
• Fingering ditandai oleh aliran 2D di jalur acak yang tidak dapat diprediksi.

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 31


• Inisiasi dan pertumbuhan fingering kental diyakini disebabkan oleh ketidakstabilan
pada antarmuka antara cairan yang bergeser dan cairan yang digantikan setiap kali
viskositas dari cairan yang dipindahkan jauh lebih sedikit daripada cairan yang
dipindahkan.
• eskipun perkembangannya didasarkan pada perpindahan yang dapat disalahartikan
dalam kolom yang dikemas secara vertikal, ekstensi untuk pergeseran yang tidak
dapat diubah dalam kolom berpori mengikuti perkembangan

• Hill mendalilkan inisiasi finger kecil, pada antarmuka datar memisahkan cairan
dengan viskositas 2 dan densitas 2, yang menggantikan fluida dengan viskositas
1 dan densitas 1. Laju perpindahan u adalah konstan . Fig 5.41 mengilustrasikan
panjang finger z yang memanjang dari antarmuka AB. Finger tidak dapat
menyebar atau tumbuh jika p1 < p2. Dengan demikian, kriteria untuk aliran yang
stabil adalah p1- p2 > 0
• P2 dan P1 diperoleh dari hukum Darcy menggambarkan aliran liquid dan gas
antara planes AB dan CD, dengan rumus:

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 32


ESTIMATING WATERFLOOD PERFORMANCE WITH 3D MODELS AND
RESERVOIR SIMULATORS
• Reservoir adalah deposit geologi 3D yang memiliki properti yang dapat bervariasi diseluruh deposit
• Dua klasifikasi metode memperkirakan displacement efisiensi 3D:
1. layered model
2. numerical model atau reservoir simulation
• permeabilitas adalah satu-satunya parameter yang bervariasi antar lapisan, metode yang dijelaskan
dalam bagian 5.2 dan diilustrasikan pada contoh 5.1 dapat digunakan untuk memperluas prediksi
perpindahan untuk satu lapisan untuk memperkirakan kinerja dari reservoir multilayer.
• Perlu untuk menentukan jumlah lapisan yang diperlukan untuk menghasilkan simulasi yang dapat
diterima dari proses perpindahan.
• Pemilihan lapisan ditentukan oleh persepsi insinyur tentang bagaimana permeabilitas bervariasi
dengan kedalaman dan lokasi areal di dalam reservoir.
• Analisa inti diasumsikan mewakili seluruh reservoir

pada persamaan ini, hi


adalah ketebalan
pada lapisan j

Vertical Displacement in Linear and Areal


33
Models - Gery Siregar
Pseudomodels
Pseudomodels adalah untuk memperhitungkan aliran cairan vertikal ketika asumsi
keseimbangan vertikal atau tekanan vertikal seragam yang berlaku. Dengan
menggunakan kurva pseudo – relative –permebailiy curves in place dari rock curves in
five spot, streamtube atau numerik simulation adalah untuk memperkirakan efect aliran
vertikal yang disebabkan oleh kapiler, gravitasi dan gaya viscos pada waterflood
performance dengan model yang relatif sederhana.

Numercial solutions
Simulasi tiga dimensi proses perpindahan mungkin diperlukan ketika ada
perbuahan signifikan dalam sifat reservoir. Teknik ini akan diilustrasikan secara
singkat dibagian ini dengan contoh dari literatur. Gambar 5.47 menunjukan model
3D setengah dari pengaturan sumur disisi reservoir yang besar.

Bagian reservoir yang diwakili oleh model pada gambar 5.47 disimulasikan dengan
dua teknik. pertama teknik memecahkan persamaan aliran aliran dua fasa dalam
tiga dimensi. Teknik kedua adalah model 2D areal (r-y) yang mendekati solusi 3D
dengan menggunakan fungsi pseudopermeability dinamis.

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 34


Vertical Displacement in Linear and Areal
35
Models - Gery Siregar
• Model yang disajikan dalam bab ini merupakan solusi dari persamaan aliran fluida
untuk model fisik reservoir yang terdefinisi dengan baik. Dalam setiap kasus
asumsi dibuat mengenai variasi sifat reservoir dan saturasi fluida dengan posisi
spasial. Selection model untuk memprediksi kinerja perpindahan untuk reservoir
tertentu mengasumsikan bahwa variasi ini dapat didekati dengan asumsu yang
dimasukan dalam model therc adalah beberapa pedoaman dalam menentukan
seberapa dekat reservoir yang sebenarnya harus sesuai dengan model matematis
untuk menghasilkan hasil yang dapat diterima dalam beberapa kasus , simulator
numerik 2D dan 3D menunjukan bahwa tampaknya menjadi masalah yang rumit
dapat disimulasikan dengan model ID. Penggunana model sederhana , bahkan jika
satu satunya alat yang tersedia , dapat mengahislkan hasil yang tidak berharga.

• Pembagian reservoir ke dalam noncom-municating tanpa crossflow antar


lapisan, jadi penurunan tekanan konstan di pertahankan diseluruh lapisan,
Dengan demikian karena lapisan di foolded, produksi berpindah 100% minyak
ke 100% air.
• WOR adalah ukuran langsung dari fraksi penampang vertikal yang foolded.
Jangkauan cakupan di lambangkan dengan C didefinisikan sebagai fraction dari
resevoir yang terkuras oleh air dengan persamaan.

Lihat tabel 5.28 – 5.39

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 36


• memperkirakan kinerja waterflood dari 10 acre [40 49-m2] pola lima tempat di
reservoir yang memiliki lima drop tekanan noncommunicating 1.000 psi (7
Mpai) sampai WORC mencapai 50. Data permeabilitas relatif diwakili oleh
Persamaan. 5.188 dan 5.189. batuan reservoir dan sifat fluida diberikan dalam
tabel 5.32 dan 5.33

• masalah pengerjaan ulang 5.4 menggunakan model higgins-Leighton dengan


geometri penggerak garis langsung. Reservoir tidak akan dianggap retak.
Bagaimana Anda mengharapkan kinerja waterflood di bawah pola direct line-
drive berbeda dari yang dihitung menggunakan model perpindahan linear dalam
masalah 5..4?
• Analisis inti dari empat sumur yang terletak di sudut-sudut area sekitar 1.500
kaki [457 m] oleh 1.500 kaki [457 m] diberikan dalam tabel 5.34. tentukan
koefisien dykstra-parson dari variasi permeabilitas (v) untuk set data ini. Bagi
Reservoir menjadi 10 ketebalan yang sama

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 37


• permeabilitas dan data porositas dari sumur hiram 17W1 disajikan pada
tabel 5.35. menentukan apakah permeabilitas didistribusikan log secara
normal. Pilih metode untuk membagi reservoir menjadi 10 lapisan
dengan ketebalan yang sama.
• reservoar harus berupa waterflood pada jarak 10-acre [40 468 m] dengan
lima pola spot. Reservoir tebal 30 ft [9m] dan memiliki porositas 0,25.

• dalam masalah 5.12, minyak-viskositas dan data permeabilitas relatif


mengarah pada rasio mobilitas yang menguntungkan, kinerja waterflood
hampir seperti piston dengan sedikit aliran minyak setelah terobosan di
wilayah yang disapu oleh air menyelidiki pengaruh rasio mobilitas pada
kinerja waterflood oleh simulasi waterfloods untuk viskositas minyak
2,5,10 dan 20 cp [2,5,10 dan 20 mPa]

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 38


Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 39
• masalah pengerjaan 5.14 dengan asumsi bahwa laju injeksi tetap konstan
pada 425 b / d [68m3 / d]
• a set pseudo-atau ketebalan-rata-rata relatif permeabilitas data
dikembangkan di detik. 5,4,1 untuk waterflood di reservoir di bawah asumsi
keseimbangan vertikal. Gunakan data yang disajikan pada tabel 5.9 hingga
tern dalam contoh 4.4.
• pengaruh kesetimbangan vertikal pada kinerja perpindahan terkait langsung
dengan ketebalan reservoir. Anda diminta untuk mengembangkan ketebalan
rata-rata kurva permeabilitas relatif untuk reservoir homogen di bawah
asumsi keseimbangan vertikal. Kurva untuk ketebalan reservoir 5,10,20 dan
50 ft [1,5, 3,05, 6,1, dan 15,2 m] akan dikembangkan tekanan kapiler dan
permeabilitas relatif untuk batuan reservoir diberikan oleh persamaan 5.192
hingga 5.194.

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 40


Tabel 5.39 berisi data dasar untuk pertunjukan model dua lapisan dalam
gambar, 5.55. permeabilitas relatif dan hubungan tekanan kapiler diberikan oleh
persamaan 5.195 hingga 5.198.

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 41


• interchange layer 1 dan 2 dalam masalah 5.19. apa pengaruh urutan
lapisan pada kurva pseudo-relative-permeability dan pseudo-capillary-
pressure?
• menghasilkan kurva pseudo-relative-permeability untuk waterflood
reservoir yang dijelaskan pada contoh 5.5 dengan mengasumsikan
crossflow lengkap antara masing-masing lapisan dan kekuatan kapiler
dan gaya gravitasi yang diabaikan.
• memprediksi kinerja waterflood dari 10-acre [40 468 m2] pola lima
tempat di contoh 4.1 ketika reservoir dibagi menjadi lima lapisan dengan
ketebalan yang sama, seperti pada contoh 5.3 crossflow bersifat seketika
sehingga asumsi dari tekanan vertikal yang seragam adalah sah.
• menghitung permeabilitas pseudorelatif untuk minyak dan air
menggunakan data yang diberikan dalam contoh 5.5 ketika segregasi
graviry mendominasi aliran fluida vertikal. Bandingkan kurva pseudo-
relatif-permeabilitas dengan kurva.

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 42


• Detemine kinerja waterflood reservoir yang dijelaskan pada contoh 3.4 di bawah
kondisi gravity segregation dengan equibrium vertikal. Bandingkan hasil Anda
dengan yang diperoleh dari Contoh 3.4 dengan memplot pemulihan oli yang
diekspresikan dari PV vs PV yang disuntikkan.
• Reservoir linier yang memiliki kemiringan 30ᵒ akan dialirkan air melalui injeksi
ke dalam sumur downdip. Reservoir memiliki sifat dan dimensi yang sama
seperti yang digunakan dalam Contoh 3.4. Asumsikan segregasi gravitasi terjadi.
Berat jenis minyak dan air masing-masing adalah 0,8 dan 1,05. (1) Tentukan laju
injeksi maksimum jika bagian depan perpindahan distabilkan oleh gravitasi. (2)
Memprediksi kinerja waterflood ke WOR of injection rate adalah 1,5 kali laju
kritis yang ditentukan dalam (1), (3) Membandingkan kinerja perpindahan di
bawah pemisahan gravitasi dengan kinerja yang diprediksi oleh teori frontal
advance dengan memplot pemulihan minyak dan WOR vs PV's injected .
• Metode dykstra-parson untuk memperkirakan kinerja waterflood dari reservoir
bertingkat didasarkan pada serangkaian korelasi antara variasi permeabilitas.
Rasio mobilitas titik akhir, dan kinerja pemulihan untuk corefloods pada batuan
reservoir california. Korelasi ini dipertahankan sebagai buah tin. 8.1 hingga 8.4
dalam ref, 32. Tentukan pemulihan (fraksi minyak yang dipindahkan)
menggunakan korelasi Dykstra-Parson untuk WOR = 1,5,25, dan 100.

Vertical Displacement in Linear and Areal Models - Gery Siregar 43

Anda mungkin juga menyukai