Gejala Klinis
• Tidak terlihat bila masih tahap awal
• dapat dideteksi melalui pemeriksaan radiografis atau
pada saat dilakukan pemeriksaan gigi yang tidak erupsi.
• Infeksi dapat menyebabkan gejala umum seperti
bengkak yang membesar dan rasa sakit (Sudiono, 2011).
• Berkaitan dengan gigi molar tiga dan caninus maksilaris.
(Sesuai dengan kasus terjadi pada gigi 23 yang tidak
tampak erupsi)
• Mampu berkembang hingga ukuran yang
besar, kadang-kadang disertai dengan
ekspansi tulang kortikal.
• pembengkakan intraoral (tidak tumbuhnya gigi
pada daerah yang bengkak, pergeseran letak
gigi yang ekstrim, dan resorpsi tulang alveolar
dan akar gigi), ekstra oral (asimetri wajah)
maupun keduanya jika kista membesar.
• Pembesaran kista dapat mengakibatkan
penipisan tulang kortikol akibat proses erosi
yang disebabkan dari ekspansi kista.
• Pada kasus kista dentigerous di region kaninus
rahang atas dapat mengakibatkan sinusitis
akut / selulitis
• dapat berkembang menjadi infeksi sekunder
yang bermanifestasi menyebabkan rasa sakit
(nyeri) dan sensitif bila disentuh pada sekitar
kista (tanda infeksi akut)
• Bila kista tidak mengalami infeksi, secara klinis
pembesarannya minimal dan berbatas tegas
(Yuli fitriana, 2014).
PATOFISIOLOGI