Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 2

1. Kurniawan Feri A (S17083)


2. Lidya Trinanda P (S17084)
3. Lutfi Nurjanah (S17085)
4. Mega Sinta M (S17086)
5. Mila Wahyu U (S17087)
6. Nadila Febriana (S17088)
7. Nadya Maulia (S17089)
8. Nindy Yisca F.F.D (S17090)
9. Nur Pratiwi P (S17091)
10. Nyowenda Ganesa D.A (S17092)
11. Olivia Khoirul N (S17093)
12. Pujo Sakti (S17094)
13. Ragita Septyana C (S17095)
14. Rika Manggalasari (S17096)
15. Ririn Indraswati (S17097)
16. Risha Damayanti (S17098)
17. Rosa Diah Ayu Saputri (S17099)
18. Septyan Ega Ratriana (S17100)
19. Sheptiana Fernanda D (S17101)
20. Susiana Ernaningrum (S17102)
21. Thia Danama K P (S17103)
22. Umi Nur’Layli (S17104)
23. Wahyu Septia Rini (S17105)
24. Wakid Nur Syamsuddin (S17106)
25. Winda Widianingrum (S17107)
26. Yitro Suryo Adi Utomo (S17108)
27. Merlin Desfera (S16104)
28. Muhammad Alfian W (S16107)
29. Muhammad Ilham Fathoni (S17214)
ELIMINASI

Adalah proses pembuangan


sisa metabolisme tubuh baik berupa
urine maupun bowel atau feses.
Pembagian Eliminasi Manusia

Defekasi (BAB) Miksi (BAK)

Proses pembuangan kotoran


Proses pengosongan kandung
hasil sisa pencernaan manusia
kemih berupa cairan urine.
berupa feses atau tinja.
DEFEKASI (BAB)
Anatomi dan Fisiologi

Saluran Saluran
Gastrointestinal Atas Gastrointestinal Bawah

Mulut,
Usus halus, Usus
Kerongkongan,
Besar, Anus
Lambung
PROSES DEFEKASI
PROSES DEFEKASI
1. Refleks Defekasi Intrinsik
Berawal dari feses yang masuk ke rektum sehingga
terjadi distensi rektum, yang kemudian menyebabkan
rangsangan pada flektusmesentrikus dan terjadilah gerakan
peristaltik. Setelah feses tiba di anus gerakan sistematis spinter
interna relaksasi maka terjadi defekasi.
2. Refleks Defekasi Parasimpatik
Feses yang masuk ke rektum akan merangsang saraf
rektum yang kemudian diteruskan ke spinal cord. Dari spinal
cord kemudian dikembalikan ke kolon desenden, sigmoid dan
rektum yang menyebabkan intensifnya peristaltik, relaksi
spinter interna maka terjadi defekasi.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DEFEKASI
1. Usia
2. Diet
3. Intake Cairan
4. Aktivitas
5. Fisiologis (Keadaan marah, cemas, takut, dll)
6. Obat
7. Gaya Hidup
8. Penyakit (Defekasi abnormal : diare dan konstipasi)
GANGGUAN DEFEKASI
1. Kontipasi ( Feses kering dan Keras )
2. Fecal Imfaction ( Retensi dan akumulasi material feses
yang berkepanjangan)
3. Diare (Feses berupa cairan)
4. Inkotinesia ( Hilangnya kontrol otot pada pengeluaran
gas dan feses)
5. Kembung ( Flatus yang berlebihan di daerah intensial)
6. Hemmoroid ( Pelebaran vena pada anus akibat tekanan
MIKSI (BAK)
1. Ginjal : Memindahkan zat sisa
dari darah ke urine

2. Ureter : Pengair urine ke pelvis


ginjal
Anatomi dan Fisiologi

3. Kandung Kemih :
Tempat penampung urine

4. Uretra : Saluran pembuangan urin


keluar tubuh
PROSES MIKSI
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MIKSI
1. Pertumbuhan dan perkembangan
2. Psikologis
3. Kebiasaan
4. Tonus Otot
5. Intake cairan dan makanan
6. Penyakit
7. Obat, dll.
GANGGUAN MIKSI
1. Retensi Urine
Penumpukan urine dalam blader dan ketidakmampuan
untuk mengosongkan kandung kemih.
2. Inkontinesia Urine
Ketidakmampuan otot spinter untuk mengontrol
ekskresi urine.
3. Enurisis
Ketidakmampuan menahan kemih (mengompol) yang
diakibatkan tidak mampu untuk mengendalikan spinter
eksterna.
FAKTOR PERUBAHAN POLA
BEKEMIH
1. Frekuensi
2. Urgency ( Keinginan untuk segera berkemih karena
ketidakmampuan untuk mengontrol spinter)
3. Dysuria ( Rasa sakit karena kesulitan berkemih)
4. Polyuria ( Produksi urine melebihi normal)
5. Urinary Superssion ( Ginjal memproduksi urin secara
tiba-tiba)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai