DISUSUN OLEH :
RATNA ( G 701 15 200 )
Rezky Mulyani (G 701 15 075)
KELAS : C
PENGANTAR
METODE FARMAKOLOGI
“Jenis Uji Farmakologi & Kode Etik Hewan”
Penemuan berbagai obat baru telah menimbulkan
revolusi dalam praktik ilmu pengobatan,
memapukan terobatinya berbagai penyakit
mematikan dan melemahkan.
Terdapat berbagai langkah awal dalam
pengembangan obat baru, diantaranya adalah
penemuan atau sintesis molekul obat baru yang
potensial serta pemahaman akan interaksi
(mekanisme) molekul tersebut dengan target
biologisnya yang sesuai.
Penerapan langka-langkah ini secara konstan akan
menghasilkan berbagai senyawa yang meiliki potensi
dan selektivitas yang meningkat. Secara hukum,
keamanan dan efektivitas obat baru harus dibuktikan
terlebih dulu sebelum obat tersebut dapat dipasarkan.
Selain penelitian secara invitro, penelitian berbagai efek
biologik obat yang terkait, metabolisme obat,
farmakokinetik obat serta kajian khusus mengenai
keamanan obat harus dilakukan pada hewan sebelum
obat diuji pada manusia.
PENGERTIAN UJI FARMAKOLOGI
Uji farmakologi merupakan salah satu persyaratan uji untuk calon obat. Dari
uji ini diperoleh informasi tentang efikasi (efek farmakologi) dan profil
calon obat. Hewan yang baku digunakan adalah galur tertentu dari mencit,
manusia.
TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN DAN PENELITIAN OBAT
2. Mensintesis dan meneliti zat/senyawa analog dari obat yang sudah ada dan
1. Uji Praklinik
Suatu senyawa yang baru ditemukan (hasil isolasi maupun sintesis) terlebih dahulu
diuji dengan serangkaian uji farmakologi pada hewan. Sebelum calon obat baru ini dapat
dicobakan pada manusia, dibutuhkan waktu beberapa tahun untuk meneliti sifat
• Uji Farmakodinamika
• Uji farmakokinetik
• Uji toksikologi
• Uji farmasetika
2. Uji Klinik
Uji Klinik Yaitu suatu pengujian khasiat obat baru pada manusia, dimana
sebelumnya diawali oleh pengujian pada binatang atau pra klinik (Katzung,
1989).
PEDOMAN UMUM
Guna menegakan diagnosa yang pasti kausa penyakit atau kematian dari hewan,
diperlukan pemeriksaan lanjutan berdasakan perubahan makroskopis yang ditemukan,
dan analisis dari anamnesa.
1. Semua meterial, harus diberi lebel yang jelas tentang : jenis organ / jaringannya, tanggal
pengambilan, species hewannya, bahan pengawetnya, yang ditulis dalam dengan jelas
pada surat pengantarnya.( terlampir )
2. Pot / plastik tempat spesimen, ditulis kode / jenis hewannya/ identitas yang lain, sesuai
dengan surat pengantarnya.
3. Sertakan hasil nekropsi yang tampak, dalam lampiran tersebut.
4. Untuk spesimen keperluan pemeriksaan bakeriolgi, virologi, parasit harus dalam
pengawet yang benar, dan sampai di laboratorium dalam keadaan yang baik.
Beberapa Cara pengiriman Spesimen dan Pengawetnya.
a. Tujuan :
Mengetahui perubahan morfologi secara makroskopis / mikroskopis
dari jaringan tersangka hewan sakit/ mati , guna menentukan penyebab/
kausanya. Sedang untuk keperluan penelitian, hasil pemeriksaan
histopatologik apapun yang adalah yang akan dijadikan hasil dari
penelitian tersebut.
a. Uji farmakologi merupakan salah satu persyaratan uji untuk calon obat. Dari uji ini diperoleh informasi
tentang efikasi (efek farmakologi) dan profil farmakokinetik (meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme dan
2. Mensintesis dan meneliti zat/senyawa analog dari obat yang sudah ada dan diketahui efek
farmakologinya
1. Uji Praklinik
a) Uji Farmakodinamika
b) Uji Farmakokinetik
c) Uji Toksikologi
d) Uji Farmasetika
2. Uji Klinik