Anda di halaman 1dari 22

Referat

TRAUMA KIMIA MATA

Oleh :
Andriyani, S.Ked
Elsa Puspita, S.Ked
Gustien Enderina, S.Ked
Nurul Ayu Pratiwi, S.Ked
Rifqi Rahmadhan, S.Ked

Pembimbing :
dr. Amiruddin, Sp.M
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU
2018
PENDAHULUAN
• Trauma kimia mata → trauma yang mengenai mata
akibat terpaparnya bahan kimia (asam atau basa).
• Kedaruratan oftalmologi
• 63% terjadi di lingkungan kerja.
• Laki-laki : perempuan = 4 : 1
• 20% : terjadi komplikasi
• Adanya perbedaan mekanisme cedera antara trauma
kimia asam dan basa pada mata.
DEFINISI
• Trauma kimia mata → trauma pada mata yang
disebabkan substansi dengan pH yang tinggi
(basa) atau yang rendah (asam).
• Asam : pH <4
Basa : pH >10
EPIDEMIOLOGI
• Usia 20 hingga 40 tahun
• Laki-laki lebih banyak (56,6%)
• Lingkungan kerja (61%), rumah tangga (39%)
• Trauma kimia basa (53,6%), trauma kimia
asam (46,4%).
ETIOLOGI
Asam
Substansi Komposisi Kimia Ditemukan pada

Asam sulfat H2SO4 Aki mobil


Asam sulfit H2SO3 Pemutih dan pendingin
Asam fluorida HF Polishing kaca dan pemurni
mineral
Asam asetat CH3COOH Cuka dan asam asetat glasial

Asam klorida HCL Kolam renang


Asam nitrat HNO3 Pupuk
Asam benzoat C6H5COOH Bahan pengawet makanan
Basa
Substansi Komposisi Kimia Ditemukan pada
Amonia NH3 Agen pembersih & pupuk

Surfactant anionik Detergen


Kalium hidroksida KOH Caustic potash
Natrium hidroksida NaOH Sabun mandi, pembersih
lantai, airbags, parfum
Magnesium hidroksida Mg(OH)2 Kembang api
Kalsium hidroksida Ca(OH)2 Semen & pemutih cucian

Alumunium hidroksida Al(OH)3 Deodoran


PATOFISIOLOGI TRAUMA ASAM

Bahan kimia asam berikatan dengan


protein

Terbatas di Barrier  membatasi


jaringan penetrasi dan Koagulasi protein
superfisial kerusakan lebih lanjut
PATOFISIOLOGI TRAUMA BASA
Denaturasi protein dan
Bahan kimia basa saponifikasi lemak

Penetrasi ke kornea->
Gangguan Penetrasi ke COA-> kerusakan kolagen
penyembuhan kerusakan iris dan stroma & kekeruhan
epitel kornea lensa kornea

ulkus kornea atau


perforasi ke lapisan
yang lebih dalam
KLASIFIKASI
Klasifikasi Roper-Hall
Grade Prognosis Kornea Limbus/
konjungtiva

I Baik Kerusakan epitel Tidak ada


iskemia limbus
II Baik Kekeruhan ringan kornea, <1/3 iskemia
iris terlihat jelas limbus

III Dubia Epitel rusak total, 1/3 – ½ iskemia


kekeruhan stroma, iris limbus
kabur
IV Buruk Kekeruhan berat kornea, >1/2 iskemia
iris dan pupil kabur limbus
DIAGNOSIS

Pemeriksaan
Anamnesis Fisik

Pemeriksaan
Penunjang
DIAGNOSIS
• Riwayat trauma • Penurunan visus • Pemeriksaan pH
(toksisitas bahan • Kerusakan • Pemeriksaan
kimia, durasi adneksa palpebra bagian anterior
kontak bahan • Inflamasi mata (slit lamp)
kimia, kedalaman konjungtiva • Tes fluoresein
penetrasi dan area • Iskemia perilimbal • Tonometri
yang terlibat) • Defek epitel kornea
• Stromal haze
• Perforasi kornea
• Inflamasi COA
• Peningkatan TIO

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
PENATALAKSANAAN
Tujuan utama :
• Memicu epitelisasi kornea
• Meningkatkan sintesis kolagen dan
meminimalisir kerusakan kolagen
• Mengontrol inflamasi
PENATALAKSANAAN

Grade I
• AB topikal (Eritromisin EO) 4x/hari
• Prednison asetat 1% ED 4x/hari
• Artificial tears (jika dibutuhkan)
• Sikloplegik kerja cepat ED 3x/hari (jika nyeri)
PENATALAKSANAAN

Grade II
• AB topikal (fluorokuinolon ED) 4x/hari
• Doksisiklin PO 100 mg 2x/hari
• Prednison asetat 1% ED tiap jam (10 hari pertama)
• Vitamin C PO 2 gr4x/sehari
• Sodium Askorbat 10% ED tiap jam
• Debridement jaringan nekrotik
• Autolog serum tear
PENATALAKSANAAN

Grade III
• Amniotic Membrane Transplantation  minggu
pertama pasca trauma.
PENATALAKSANAAN

Grade IV
• Tenonplasti  revaskularisasi limbus
• AMT
Tahap Hari Penyembuhan
Inisial 0 Temuan klinis bergantung pada derajat trauma

Akut 0-7 Pertumbuhan epitel terjadi jika erdapat sel stem


limbus yang utuh
Perbaikan 7-21 Epitel kornea/konjungtiva dan keratosit
jangka pendek berproliferasi. Aktivitas puncak kolagenase terjadi
pada hari ke 14-21
Perbaikan >21 Grade I : sel stem limbus masih utuh
jangka Grade II : terjadi kerusakan sel stem limbus
panjang
Grade III-IV: perlambatan reepitelisasi kornea
KOMPLIKASI

• Sindroma mata kering (dry eye)


• Katarak traumatik
• Glaukoma
• Simblefaron, entropion, ektropion, perforasi
kornea, sikatrik kornea dan neovaskularisasi
Simblefaron Entropion
Neovaskularisasi kornea
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai