Anda di halaman 1dari 12

PENGOLAHAN LIMBAH TESKTIL

PT. UNITEX BOGOR

Disusun oleh
1. 1. Achmad Fachmi G (080313815200)
2. 2. Handayani Citra Pratiwi (08031281520078)
3. Puput Melati (08031181520022)
4. Rahayu Sri Utari (08031381520034)
5. Suci Firma Dewi (08031181520014)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA PT. UNITEX
BOGOR
1. Penyaringan Kasar
Proses 2. Penghilangan warna
primer 3. Ekualisasi
4. Penyaringan halus
5. pendinginan

Tahapan pengolahan limbah


Proses 1. Proses Biologi
sekunder 2. Sedimentasi

Proses Penambahan
tersier bahan kimia
BAKU MUTU STANDAR YANG DIPEROLEHKAN
BAKU MUTU
Parameter Inlet (mg/L) Outlet Efisiensi
(mg/L) remavol (%)

TSS 22.00 9,00 59,10

BOD 46,69 25,09 46,30


(Biochemical Oxygen
Demand)
COD 93,33 50,09 46,30
(Chemical Oxygen Demand)

pH 11,35 7,26 36,03

Fe 2, 33 0,07 96,99
1. PROSES PRIMER
- Penyaringan kasar
Air limbah dari proses pencelupan dan pembilasan dibuang melalui
saluran pembuangan terbuka menuju pengolahan air limbah. saluran
tersebut terbagi menjadi 2 bagian yakni saluran air berwarna dan saluran
air tidak berwarna. untuk mencegah agar sisa-sisa benang atau kain dalam
air limbah terbawa pada saat proses, maka air limbah disaring dengan
menggunakan saringan kasar berdiameter 50 mm dan 20 mm.

- Penghilangan warna
Limbah cair berwarna yang berasal dari proses pencelupan setelah
melewati tahap penyaringan ditampung dalam 2 bak penampungan
masing-masing berkapasitas 64 m3 dan 48 m3, air tersebut kemudian
dipompakan ke dalam tangki koagulasi pertama (volume 3,1 m3) yang
terdiri atas 3 buah tangki.
- Ekualisasi
Bak ekualisasi atau disebut juga bak air umum memiliki
volume 650 m3 menampung 2 sumber pembuangan yaitu limbah cair
tidak berwarna dan air yang berasal dari mesin pengepress lumpur.
Sebelum kontak dengan sistem lumpur aktif, terlebih dahulu air
melewati saringan halus dan cooling tower karena untuk proses aerasi
memerlukan suhu 32℃ untuk mengalirkan air dari bak ekualisasi ke
bak aerasi digunakan 2 buah submerble pump atau pompa celup.

- Saringan halus
Air hasil ekualisasi dipompakan menuju saringan halus untuk
memisahkan padatan dan larutan sehingga air limbah yang akan
diolah bebas dari padatan kasar berupa sisa-sisa serat benang.
- Cooling tower
Karakteristik limbah produksi tekstil umumnya mempunyai suhu antara
35-40℃,sehingga memerlukan pendinginan untuk menurunkan suhu yang
bertujuan untuk mengoptimalkan kerja bakteri dalam sistem lumpur aktif. karena
suhu yang diinginkan adal 29-30℃.
2. PROSES SEKUNDER

- Proses biologi
Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) P.T. UNITEX memiliki 3
bak aerasi dengan sistem lumpur aktif. Pada masing-masing bak aerasi
terdapat sparator yang mutlak diperlukan untuk memasok oksigen ke dalam
air bagi kehidupan bakteri. parameter yang diukur dalam bak aerasi dengan
sistem lumpur aktif adalah DO, MLSS dan suhu. Parameter tersebut dijaga
sehingga penguraian polutan yang terdapat dalam limbah dapat diuraikan
semaksimal mungkin oleh bakteri.
- Proses sedimentasi
Pada bak sedimentasi akan terjadi settling lumpur yang
berasal dari bak aerasi dan endapan lumpur ini harus segera
dikembalikan lagi ke bak aerasi, karena kondisi pada bak sedimentasi
hampir mendekati anaerob. Pada bak sedimentasi ini juga dilakukan
pemantauan kaiment (ketinggian lumpur dari permukaan air) dan
MLSS (Mixed-liqour suspended solids) dengan menggunakan alat
MLSS meter.
3. PROSES TERSIER
Pada proses pengolahan ini ditambah bahan kimia, yaitu
alumunium sulfat (Al2(SO4)3), Polimer dan antifoom (silicon
base), untuk mengurangi padatan tersuspensi yang masih terdapat
dalam air., tahap lanjutan ini diperlukan untuk memperoleh
kualitas air yang lebih baik sebelum air tersebut dibuang ke
perairan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai