Anda di halaman 1dari 25

PERAN MASYARAKAT

DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI


DI KALANGAN KEPALA DAERAH
Hello!
✢ Putri Septianingrum B1A016116
✢ Eva Rikhanah Fitriani B1A016117
✢ Wanti Oktaraningsih B1A016118
✢ Shafa Rana Nusaibah B1A016119
✢ Kurnia Ulfah Priyani B1A016120
✢ Risdan Miftahul Huda B1A016121
Latar Belakang
Korupsi merupakan tindakan seseorang yang
dengan sengaja memperkaya diri sendiri
atau orang lain yang berada di dekatnya
dengan menyalahgunakan kekuasaan yang
ada termasuk dengan cara melawan hukum
seperti yang dijelaskan dalam UU No. 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.
✢ Maraknya korupsi di Indonesia
disinyalir terjadi di semua bidang dan
sektor pembangunan.
✢ Terlebih setelah ditetapkannya
pelaksanaan otonomi daerah,
berdasarkan Undang-Undang Nomor
22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah yang diperbaharui dengan
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
(Tampubolon, 2014).
Rumusan Masalah
1. Apa saja kasus korupsi di kalangan kepala
daerah?
2. Apa saja faktor-faktor terjadinya korupsi di
tingkat daerah?
3. Bagaimana strategi yang tepat untuk
pemberantasan korupsi di tingkat daerah?
4. Bagaimana peran masyarakat dalam
pemberantasan korupsi di kalangan kepala
daerah?
Tujuan
1. Mengetahui beberapa kasus korupsi di
kalangan kepala daerah
2. Mengetahui faktor-faktor terjadinya
korupsi di tingkat daerah
3. Mengetahui strategi yang tepat untuk
pemberantasan korupsi di tingkat
daerah
4. Mengetahui peran masyarakat dalam
pemberantasan korupsi di kalangan
kepala daerah beserta dengan
Undang-Undang mengatur tentang
Analisis Permasalahan Kasus
Korupsi
✢ Bupati Hulu Sungai Tengah,
Kalimantan Selatan, Abdul Latif
menjadi tersangka kasus dugaan suap
terkait pembangunan Rumah Sakit
Umum Daerah Damanhuri tahun
anggaran 2017.
✢ Bupati Kebumen, M. Yahya Fuad dan
tim suksesnya, Hojin Anshori atas
kasus dugaan suap dan gratifikasi
✢ Bupati Halmahera Timur, Rudi Erawan
sebagai tersangka kasus dugaan suap dan
gratifikasi terkait proyek pengadaan jalan
milik Kempupera tahun anggaran 2016.
✢ Gubernur Jambi, Zumi Zola sebagai
tersangka suap dan gratifikasi.
✢ Bupati Jombang, Nyono Suharli
Wihandoko dan Inna Sulistyowati
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Jombang sebagai
tersangka suap perizinan dan pengurusan
penempatan jabatan di lingkungan
Pemkab Jombang.
✢Tahun 2017, terdapat 30 orang kepala daerah
terjerat kasus korupsi, yang terdiri dari 1
gubernur, 24 bupati/wakil bupati, dan 5 wali
kota/wakil wali kota. Mereka terlibat 29 korupsi
dengan kerugian negara Rp 231 miliar dan nilai
suap Rp 41 miliar
231,000,000,0
00
Whoa! That’s a big number, aren’t you proud?
Sumber : Anti-Corruption Clearing House
Sumber : Anti-Corruption Clearing House
Penyebab Langsung Terjadinya Korupsi
✢ Pengaturan dan Otorisasi
✢ Perpajakan
✢ Kebijakan Pengeluaran / Anggaran
✢ Penyediaan barang dan jasa dibawah
harga pasar
✢ Kebijakan diskresi lainnya
✢ Pembiayaan Partai Politik

Source : Tanzi
Penyebab Tidak Langsung
✢ Kualitas birokrasi
✢ Besaran gaji di sektor publik
✢ Sistem hukuman
✢ Pengawasan institusi
✢ Transparansi aturan, hukum dan
proses
✢ Teladan dari pemimpin
Strategi Pemberantasan Korupsi
1. Harus ada pemimpin yang mempunyai
keinginan kuat untuk membasmi
korupsi.
2. Pemberantasan korupsi harus dimulai
dari yang paling mudah dilakukan,
bukan apa yang harus diprioritaskan
3. Perang melawan korupsi sistematis
harus menjadi bagian dari perbaikan
yang lebih luas, bagian dari upaya
untuk membenahi administrasi
pemerintah, menjadi alat untuk Source : Robert Klitgaard
Strategi Pemberantasan Korupsi di Tingkat
Pemerintahan Daerah
✢ Transparansi dan akuntabilitas.
✢ Penilaian keinginan politik dan titik
masuk untuk memulai
✢ Mendorong partisipasi masyarakat
untuk mendiagnosa masalah yang ada
✢ Melakukan reformasi dengan
menggunakan pendekatan yang
holistik.

Source : de Asis (2006) dalam Kurniawan (2011)


Peran Masyarakat Dalam Pemberantasan
Korupsi
✢ Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi. Pasal 41 tentang Peran Serta
Masyarakat menyebutkan sebagai berikut :
1. Masyarakat dapat berperan serta membantu
upaya pencegahan dan pemberantasan tindak
pidana korupsi.
2. Peran serta masyarakat diwujudkan dalam
bentuk : hak mencari, memperoleh, dan
memberikan informasi adanya dugaan telah
terjadi tindak pidana korupsi.
1. hak untuk memperoleh pelayanan dalam
mencari, memperoleh dan memberikan
informasi adanya dugaan telah terjadi tindak
pidana korupsi kepada penegak hukum yang
menangani perkara tindak pidana korupsi.
2. hak menyampaikan saran dan pendapat
secara bertanggung jawab kepada penegak
hukum yang menangani perkara tindak
pidana korupsi.
3. hak untuk memperoleh jawaban atas
pertanyaan tentang laporannya yang
diberikan kepada penegak hukum dalam
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari.
4. Diminta hadir dalam proses penyelidikan,
penyidikan, dan di sidang pengadilan
sebagai saksi pelapor, saksi, atau saksi ahli,
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
5. Masyarakat sebagaimana dimaksud
mempunyai hak dan tanggung jawab dalam
upaya pencegahan dan pemberantasan
tindak pidana korupsi.
6. dilaksanakan dengan berpegang teguh pada
asas-asas atau ketentuan yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan dengan mentaati norma agama dan
Pentingnya Peran Masyarakat
a. Partisipasi masyarakat akan
melahirkan suatu kebijakan pemerintah
yang lebih berorientasi pada
kepentingan masyarakat.
b. Partisipasi masyarakat akan
meringankan tugas-tugas aparat
pemerintah.
c. Suatu kebijakan pemerintah yang
disusun secara partisipatif akan lebih
legitimasi di masyarakat.
Bentuk Partisipasi Masyarakat

✢ Pengawasan oleh ✢ Konsultasi.


warga ✢ Menginformasikan.
✢ Delegasi kekuasaan. ✢ Penentraman atau
✢ Kemitraan. terapi.
✢ Peredaman. ✢ Menipulasi.
KESIMPULAN

Partisipasi masyarakat dalam mengawasi pemerintah


daerah masih lemah. Bentuk dari partisipasi
masyarakat dapat dibagi menjadi delapan, yaitu
pengawasan oleh warga atau masyarakat, delegasi
kekuasaan, kemitraan, peredaman, konsultasi,
menginformasikan, penentraman atau terapi; dan
manipulasi.
Referensi
✢ Kurniawan, T. 2011. Peranan Akuntabilitas Publik dan Partisipasi
Masyarakat dalam Pemberantasan Korupsi di
Pemerintahan. BISNIS & BIROKRASI: Jurnal Ilmu Administrasi
dan Organisasi, 16(2), pp. 116-121.
✢ Pasaribu, O. L. H., Jauhari, I., & Zahara, E. 2008. Kajian Yuridis terhadap
Putusan Bebas Tindak Pidana Korupsi (Studi Kasus Pada
Pengadilan Negeri Medan). JURNAL MERCATORIA, 1(2), 130-140.
✢ Putera, P. B. 2012. Korupsi di Daerah: Salah Jalan Penyelenggaraan
Administrasi Daerah. Jurnal Borneo Administrator, 8(2), pp. 161-
179.
✢ Sulista, T. & Zurnetti, A. 2011. Hukum Pidana: Horizon Baru Pasca
Reformasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
✢ Tampubolon, S. M. 2014. Peran Pemerintah dalam Upaya
Pemberantasan Korupsi Kaitannya dengan Undang-Undang No. 32
tahun 2004. Lex et Societatis, 2(6), pp. 138-146.
“Fighting Corruption is not just
good governance.
It’s self defense. It’s
patriotism”
Thank you So Much!
Any questions?
Feel free to ask!

Anda mungkin juga menyukai